26 research outputs found
Palinologi beberapa anggota dari Angiospermae = Palynological Evidence of Some Taxa of Angiosperms
ABSTRACT:
Tujuan penelitian ini untuk menyelidiki morfologi serbuk sari dari berbagai taksa dari anggota Angiospermae. Dalam penelitian ini digunakan serbuk sari dari enam puluh tiga jenis tumbuhan yang tergolong dalam 45 suku yang dikumpulkan dari tumbuhan Angiospermae yang terdapat di Yogyakarta, Tawangmangu, Sarangan, Pangandaran, Dieng, Rawa Pening, Sangiran, dan Kebun Raya Bogor. Preparasi sediaan mikroskopis dilakukan dengan metode asetolisis. Pengamatan dilakukan dengan mikroskop cahaya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa data morfologi serbuk sari tidak mendukung adanya garis pemisah yang tegas antara Monokotil primitif dan Dikotil primitif. Ciri-ciri Monokotil terdapat dalam Annonaceae, Magnoliaceae, dan Nymphaeaceaesebaliknya beberapa Monokotil mempunyai ciri seperti Dikotil, misalnya Alismataceae. Dengan demikian, hasil penelitian ini mendukung pendapat bahwa asal Angiospermae adalah bersifat monofiletik dan data serbuk sari dapat digunakan untuk penyusunan kembali taksa bermasalah pada semua tingkat taksonomi.
Kata Kunci: Palinologi, Angiosperma
Kedudukan Taksonomi Duku, Kokosan, Dan Pisitan: Ditinjau Dari Morfologi Serbuk Sari
Abstrak:
Tujuan penelitian ini adalah menentukan status taksonomi Duku, Kokosan, dan Pisitan berdasarkan ciri morfologi serbuk sari. Pengamatan dilakukan dengan meng-gunakan mikroskop cahaya dan mikroskop elektron payar.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Duku, Kokosan, dan Pisitan dapat dibeda-kan satu dengan lainnya berdasarkan ukuran, bentuk, indeks kosta, dan omamentasi eksin serbuk sarinya. Hasil itu mendukung pemisahan berdasarkan bukti makro-morfologi, daya perkecambahan biji, dan anatomi daun. Selanjutnya, berdasarkan omamentasi eksin, ketiga jenis itu lebih tepat ditempatkan dalam marga Lansium, bukan dalam marga Aglaia.
Kata kunci: taksonomi, duku, kokosan, pisitan morfologi serbuk sar
PENGARUH RUANG TERBUKA HIJAU KOTA (RTHK) TERHADAP IKLIM MIKRO DAN INDEKS KETIDAKNYAMANAN (THE EFFECT OF THE URBAN EVERGREEN OPEN SPACE ON, MICRO CLIMATE AND DISCOMPFORT INDEX)
ABSTRACT
Urban reforestation which emphasized the regreening of the non-building block open space is aimed at reducing air temperature, accelerating air-flow, absorbing solar radiation, absorbing air pollutant, increasing air moisture, and providing comfort, coolness and freshness for urban environment.
This research which was conducted over the Urban Evergreen Open Space (Ruang Terbuka Hijau Kota) of Kudus Plaza Parking Garden and Tugu Identitas Garden areas, was aimed at studying the difference in microclimate condition and discomfort index based on canopy coverage and tree density, and to find out the capability of trees (vegetation) in reducing air temperature and increasing air moisture.
The parameters measured in this study were: air temperature, air moisture, wind velocity, solar radiation, canopy coverage, tree density, tree height, and (three) density. An experimental method was applied for this research, where the sample of study was taken random by using a transect method. Variances analysis with a Completely Randomized Design followed with multiple and partial regressions.
From the analysis result of a Completely Randomized Design, significant difference from microclimate elements (temperature, moisture, wind velocity, and solar radiation) and comfort level (implemented in discomfort index) was shown in both studies. The regression analysis showed significant effects of canopy thickness and coverage on air temperature and moisture. Whereas, the effect of tree height was not significant. Based on the results of study, it was concluded that the differences in tree densities and canopy coverage percentage would exert some effect on the condition of microclimate elements. In addition, the canopy thickness and coverage factors also influenced temperature change and air moisture.
Keywords: urban evergreen open space, microclimate, discomfort inde
Kekerabatan Fenetik Kultivar Pisang Di Jawa
INTISARI
Jumari dan A. Pudjoarinto. 2000. Kekerabatan fenetik kultivar pisang di Jawa.
Biologi2(9): 531-542.
Telah dilakukan penelitian mengenai kekerabatan fenetik kultivar pisang di Jawa dengan tujuan untuk menentukan pengelompokan dan mengetahui jauh dekatnya hubungan kekerabatan kultivar pisang di Jawa berdasarkan bukti taksonomi morfologi.
Bahan penelitian berupa 125 kultivar pisang dari 22 daerah di Jawa. Penentuan genom kultivar pisang menggunakan metode skoring Simmonds dan Shepherd (1955). Pengukuran kemiripan dengan jarak ketidakmiripan Euclid dan analisis kelompok menggunakan average linkage clustering.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan metode Simmonds dan Shepherd kultivar pisang dapat dikelompokkan dalam 7 genom (group), yaitu: AA, AAA, AAB, AB, ABB, ABBB dan BB. Berdasarkan sifat ciri buahnya dapat dibagi menjadi 17 subgroup, yaitu: Becici, Mas, Ambon, Cavendish, Mauli, Potho, Plantainl, Plantain 2, Raja, Triolin, Pulut, Raja Seribu, Kepok, Sobo, Awak, Kepok Tetraploid dan Klutuk. Raja Seribu mempunyai kekerabatan yang paling jauh dengan jarak taksonomi 4,068. Becici dan Mas mempunyai kekerabatan paling dekat denganjarak taksonomi 1,620.
Kata kunci: kekerabatan fenetik, kultivar pisan
Morfologi Komparatif Serbuk Sari Anggota Myristicaceae Di Jawa Dan Nilai Taksonominya
Abstrak:
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai bukti taksonomi morfologi serbuk sari pada marga dan jenis-jenis yang tergolong suku Myristicaceae di Jawa. Pengamatan dilakukan dengan menggunakan mikroskop cahaya dan mikroskop elektron skaning.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa bukti taksonomi morfologi serbuk sari dapat dijadikan dasar untuk memisahkan dan mengelompokkan marga-marga yang tergolong suku Myristicaceae di Jawa, begitu pula pada jenis- jenis dari masing-masing marga.
Kata kunci:morfologi serbuk sari, Myristicacea
Taksonomi numerik kultivar pisang genus musa koleksi kebun plasma nutfah pisang Kotamadya Yogyakarta
Buku materi pokok biosistematika,4-6; PBIO 4443/2 SKS/ Soesilo
hal. tak bertaturan: 30 c
Buku materi pokok biosistematika,1-3; PBIO 4443/2 SKS/ Soesilo
hal. tak bertaturan: 30 c