7 research outputs found

    Karakterisasi Bioplastik Berbahan Kombinasi Pati Jagung dan Tepung Jagung dengan Perekat Poli Vinil Alkohol (PVA) dan Pemlastis Gliserol

    Get PDF
    The much-needed packaging materials are still dominated by synthetic plastics which are difficult to decompose and produce dioxin gas, thus polluting the environment and dangerous for humans. The solution is to use bioplastics. The study aims to determine the characteristics of bioplastics in the ratio (%)  of corn starch to corn flour: 100:0; 80:20; 60:40; 40:60; 20:80; and 0:100. The study used RAL, and descriptive analysis. Starch suspension with a ratio of 1:20 as much as 100g/run was heated at a temperature of 70-80oC for 30 minutes while stirring added with 10% PVA solution and 1 mL of glycerol heated and stirred for 10 minutes, degassed for 10 minutes, molded and dried at 50-60oC for 24 hours. The resulted bioplastics were then characterized for their water resistance, film thickness, degradation, tensile strength, elongation at break, and morphology. The results showed that the addition of corn flour increased water resistance, film thickness, degradation time, tensile strength, and elongation at break. The best results in this study were obtained at a ratio of 0:100

    PEMBUATAN BOILER BERPAMPLET PADA PENYULINGAN MINYAK SERAI DI DUSUN NGERIMPAK, TEMANGGUNG

    Get PDF
    Ngerimpak terletak di Desa Lowungu, Kabupaten Temanggung. Daerah ini memiliki potensi untuk pengembangan tanaman serai dan nilam. Secara umum, minyak sereh dan minyak nilam yang dihasilkan oleh distilasi uap (metode penyulingan uap) menggunakan boiler, tungku, pendingin, dan peralatan penyulingan. Petani Argomartani membutuhkan sentuhan teknologi karena produksi sereh dan minyak nilamnya memiliki hasil yang kecil. Dengan sentuhan teknologi akan meningkatkan perekonomian desa dan mendorong semangat kewirausahaan. Boiler adalah alat yang sangat penting untuk menghasilkan minyak serai dan minyak nilam dengan kualitas yang baik sesuai dengan standar perdagangan. Boiler yang kami buat adalah jenis boiler tabung air dengan banyak pamflet di dalamnya dalam rangka meningkatkan efisiensi dan bahan bakar penghematan energi. Boiler juga dilengkapi dengan manometer, katup pengaman, dan tingkat kontrol untuk menjaga keamanan, dengan penggunaan bahan bakar kayu

    PEMBUATAN MEMBRAN KOMPOSIT PERVAPORASI BERBASIS POLYETHER SULFONE-BIOPOLIMER UNTUK DEHIDRASI BIOETHANOL

    Get PDF
    Pengembangan biofuel diantaranya bioethanol sebagai energi alternatif terus dilakukan sebagai antisipasi menghadapi krisis energi. Untuk memperoleh bioethanol sebagai biofuel dengan kemurnian minimal 99,5% perlu dilakukan proses pemurnian. Pervaporasi menjadi pilihan karena prosesnya yang sederhana, tidak memerlukan bahan kimia aditif dan hemat energi. Meskipun alginat dan kitosan memiliki sifat hidrofilik, kemampuan membentuk film yang bagus dan biokompatibel, namun homogenous membran kitosan dan alginat kurang cocok untuk pervaporasi campuran bioethanol-air karena memiliki kestabilan dalam air dan kekuatan mekanik yang rendah. Beberapa studi tentang membran pervaporasi yang telah dilakukan menunjukkan bahwa penggunaan membran komposit menawarkan permeabilitas dan kekuatan mekanik yang tinggi. Penelitian ini menggunakan PES sebagai membran support dan biopolimer (kitosan dan alginat) sebagai lapisan coating. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji pengaruh konsentrasi larutan biopolimer, kuantitas coating, jenis biopolimer dan teknik coating terhadap karakteristik membran, serta melakukan uji aplikasi membran komposit pervaporasi berbasis PES-biopolimer untuk dehidrasi bioethanol. Pembuatan membran komposit tersebut dilakukan dua tahap, yaitu pembuatan membran support PES dan pelapisan membran support menggunakan larutan biopolimer. Larutan 13% PES dalam solven n-methyl pyrrolidone dicastingkan dengan ketebalan 200 mikron pada substrat kaca. Hasil casting direndam selama 24 jam dalam bak yang berisi air dan dilanjutkan dengan pengeringan dalam oven pada suhu 40oC selama 24 jam. Permukaan aktif membran kemudian dilapisi (coating) menggunakan larutan biopolimer. Selanjutnya membran dikeringkan dalam oven pada suhu 40oC selama 24 jam. Membran yang dihasilkan, dilakukan uji permeabilitas air, swelling, SEM, dan FTIR. Secara umum konsentrasi larutan biopolimer, kuantitas coating, dan jenis biopolimer berpengaruh terhadap permeabilitas air, derajat swelling, hasil analisis SEM dan hasil analisis FTIR, sedangkan metode coating kurang berpengaruh terhadap permeabilitas air. Permeabilitas terbaik untuk membran komposit PES-Kitosan sebesar 4,119 kg/m2.jam.bar diperoleh pada penggunaan larutan kitosan 0,5% dengan kuantitas coating 1x. Permeabilitas terbaik untuk membran komposit PES-Alginat sebesar 155,570 kg/m2.jam.bar diperoleh pada penggunaan larutan alginat 0,5% dengan kuantitas coating 3x. Pada uji FTIR terhadap membran PES yang dilapisi menggunakan larutan biopolimer menunjukkan kenaikkan kadar larutan biopolimer berdampak pada kenaikkan intensitas di daerah bilangan gelombang tertentu. Analisis SEM terhadap membran PES yang dilapisi menggunakan larutan biopolimer menunjukkan terjadinya pore blocking. Hasil uji aplikasi pervaporasi terhadap membran komposit PES-biopolimer dengan permeabilitas terendah dan tertinggi untuk masing-masing jenis biopolimer menunjukkan, membran tersebut terbukti mampu menaikkan kadar bioethanol. Hasil tertinggi diperoleh pada penggunaan membran PES yang dilapisi menggunakan larutan kitosan 2,5% sebanyak 3x, yang dapat menaikan kadar bioethanol dari 94,34% menjadi 99,30%

    PEMBUATAN BOILER DAN TUNGKU PADA PENYULINGAN MINYAK SERAI DI DUSUN NGERIMPAK, TEMANGGUNG

    No full text
    Ngerimpak is located in the Lowungu village, Temanggung District. The area that has the potential for the development of citronella and patchouli. In general, citronella oil and patchouli oil produced by steam distillation (steam distillation method) using the boiler, furnace, cooler and distillation equipment. Argomartani farmers need a touch of technology because their production of the citronella and patchouli oil has a small yield. With the touch of technology will improve the villagers' economy and fostering the entrepreneurial spirit. The boiler is a very important tool for generating citronella and patchouli oil in good quality according to standard trading. The the boiler we made is a type of water tube boiler with many pamphlets therein in order to improve the efficiency and fuel savings energy. The boiler also equipped with a manometer, safety valve and control level to maintain security, with the use of wood fuel.Keywords: boiler, increase efficiency, savety valve,woo

    IbM Pemanfaatan Limbah Ampas Aren Menjadi Briket di Kabupaten Kendal

    No full text
    Desa Mluro Kecamatan Boja Kabupaten Kendal, Provinsi Jawa Tengah merupakan sentra industri pati aren, terdapat 27 pengrajin pati aren dengan kebutuhan bahan baku batang aren untuk produksi  mencapai  150 ton per hari. Limbah ampas pati aren yang dihasilkan dari proses produksi tepung aren mencapai 100 ton/ hari. Hasil tinjauan lapangan dan pembicaraan dengan dua kelompok pengrajin ditemukan permasalahan yang sedang dihadapi yaitu masalah limbah ampas aren yang belum dimanfaatkan, sehingga perlu diajarkan teknologi pembuatan briket ampas aren. Pelaksanaan program Iptek bagi Masyarakat (IbM) di Kabupaten Kendal telah dapat di selesaikan dengan baik. Hasil pelaksanaan program tampak adanya perubahan pada kelompok masyarakat sebagai berikut : terserapnya teknologi pembuatan briket oleh pengajin pati aren, kemauan untuk membuat briket sebagai sumber penghasilan, memberi tambahan lapangan kerja bagi warga sekitar, menjalin kerjasama dengan pengusaha yang bersedia membeli produk briket, mengatasi pencemaran sungai. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa briket biomassa berkarbonasi dari limbah ampas pati aren, mampu menghasilkan nilai kalor sebesar  5234,5 kkal/kg (lebih tinggi dari SNI nilai kalor briket biomassa: 5000 kkal/kg ).Kata kunci : briket, karbonisasi, limbah ampas aren. Abstract. Kendal Regency, Central Java Province is the center of the palm starch industry, there are 27 palm starch craftsmen with the raw material needs of palm stems for production reaching 150 tons per day. The waste of palm starch dregs produced from the production process of palm flour reaches 100 tons/day. From the results of field reviews and discussions with the two groups of craftsmen, it was found that the problem that is being faced by the palm starch craftsman groups is the problem of palm pulp waste that has not been utilized, so it is necessary to teach the technology of making palm dregs briquettes. The implementation of the IbM program in Kendal Regency has been completed. From the results of the program implementation, it appears that there are changes as follows: the absorption of technology for making briquettes by palm starch craftsmen, the willingness to make briquettes as a source of income, providing employment for local residents, establishing cooperation with entrepreneurs who are willing to buy briquette products, overcoming river pollution. Carbonated biomass briquettes from palm starch waste are able to produce a calorific value of 5234.5 kcal/kg (higher than the SNI calorific value of biomass briquettes: 5000 kcal/kg).Keywords: briquettes, carbonization, palm pulp waste.

    MODIFICATION OF LINDUR STARCH (Bruguiera Gymnorrhiza L.) BY OXIDATION USING SODIUM HYPOCLORITE AND FERRO SULPHATE CATALYST

    No full text
    Lindur fruit (Bruguiera gymnorrhiza L.) is widely available in Indonesia and has a high carbohydrate content, so it has the potential to be developed as a new source of energy and starch. So far, the use of lindur fruit is still limited to substitute rice and snacks. Therefore, it is necessary to make efforts to increase the utilization of lindur fruit by processing it into lindur starch and its derivatives (modified starch). The properties of lindur starch need to be improved in order to have wider uses in the food and non-food industries. The purpose of this study was to modify lindur starch by oxidation using NaOCl with ferrous sulfate as a catalyst. In this study, the effect of sodium hypochlorite concentration (2%, 4%, 6%, and 8%) and ferrous sulfate concentration (0%, 0.1%, 0.2%, and 0.3%) on the physicochemical characteristics of starch was studied. the resulting oxidized leachate and determined the optimal conditions. The results showed that all the variables studied affected the oxidation reaction of lindur starch. Oxidation at 4% NaOCl concentration and 0.2% ferrous sulfate concentration was able to produce the best values for carboxyl content, solubility, and swelling

    PEMBUATAN SABUN MANDI PADAT AROMATERAPI KOPI BERBASIS VIRGIN COCONUT OIL DAN ASAM STEARAT MENGGUNAKAN METODE PANAS

    No full text
    Sabun mandi padat aromaterapi kopi merupakan sabun mandi yang dibuat dengan menambahkan kopi ke dalam formula sabun mandi dan memberikan efek menenangkan setelah pemakaian. Tujuan penelitian ini adalah membuat sabun mandi padat aromaterapi kopi dengan mengkaji pengaruh rasio Virgin Cococonut Oil (VCO) : Asam Stearat (1:1, 3:1, dan 5:1) dan variasi penambahan jumlah serbuk kopi (4, 6, dan 8 gram) terhadap karakteristik sabun yang dihasilkan. Campuran VCO dan asam stearat dipanaskan pada suhu 70oC, kemudian larutan NaOH 30% dimasukan ke dalam campuran tersebut dan dilakukan proses pengadukan hingga diperoleh campuran yang homogen. Selanjutnya gliserin, larutan sukrosa, coco-DEA, dan serbuk kopi dimasukan ke dalam campuran dan dilakukan pengadukan kembali hingga homogen. Campuran kemudian dituang ke dalam cetakan dan dilakukan proses curing selama 1 minggu. Parameter yang diukur meliputi kadar air, kadar alkali bebas, pH, dan kestabilan busa dari sabun yang dihasilkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sabun mandi padat aromaterapi kopi terbaik diperoleh pada perlakuan rasio VCO : Asam Stearat 1 : 1 dan penambahan serbuk kopi 4 gram dengan hasil kadar air 12,3 %, kadar alkali bebas 0 %, pH 10, dan kestabilan busa 68,1 %. Kata kunci : alkali bebas, asam stearat, kestabilan busa, sabun padat aromaterapi kopi, VCOSabun mandi padat aromaterapi kopi merupakan sabun mandi yang dibuat dengan menambahkan kopi ke dalam formula sabun mandi dan memberikan efek menenangkan setelah pemakaian. Tujuan penelitian ini adalah membuat sabun mandi padat aromaterapi kopi dengan mengkaji pengaruh rasio Virgin Cococonut Oil (VCO) : Asam Stearat (1:1, 3:1, dan 5:1) dan variasi penambahan jumlah serbuk kopi (4, 6, dan 8 gram) terhadap karakteristik sabun yang dihasilkan. Campuran VCO dan asam stearat dipanaskan pada suhu 70oC, kemudian larutan NaOH 30% dimasukan ke dalam campuran tersebut dan dilakukan proses pengadukan hingga diperoleh campuran yang homogen. Selanjutnya gliserin, larutan sukrosa, coco-DEA, dan serbuk kopi dimasukan ke dalam campuran dan dilakukan pengadukan kembali hingga homogen. Campuran kemudian dituang ke dalam cetakan dan dilakukan proses curing selama 1 minggu. Parameter yang diukur meliputi kadar air, kadar alkali bebas, pH, dan kestabilan busa dari sabun yang dihasilkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sabun mandi padat aromaterapi kopi terbaik diperoleh pada perlakuan rasio VCO : Asam Stearat 1 : 1 dan penambahan serbuk kopi 4 gram dengan hasil kadar air 12,3 %, kadar alkali bebas 0 %, pH 10, dan kestabilan busa 68,1 %. Kata kunci : alkali bebas, asam stearat, kestabilan busa, sabun padat aromaterapi kopi, VC
    corecore