15 research outputs found
POLITENESS PRINCIPLE: PRESIDENT JOKO WIDODO'S SPEECH ACT IN VIDEO BLOG
ABSTRACT
The aim of the research is analyzing the utterances of Mr. Joko Widodo as president of Indonesia with vloggers. In this study, the writer analyzes the rules of president conducting his utterances at vloggers’ vlogs. The vlogs taken from skinnyindonesian24 which has 1.3M subscribers and Arif Muhammad which has 1.5M subscribers (data per November 25, 2018). The data taken and analyzed both qualitative and quantitative data. The elaboration of the methods used to measure language politeness, to count the data whether politenes or not. The data taken from Arif Muhammad’s vlog (1.596.033 subscribers) which entitle Ngevlog bareng Presiden and SkinnyIndonesian24 were created by brothers Andovi da Lopez and Jovial da Lopez’s vlogwho have 1.344.548 subscribers entitleHow to Become a President. The result of this research imply both of the vlogs Mr. Joko Widodo applies politeness strategies even in informal situation both vlogs. He acts extraordinary pragmatic forces and high politeness. So that, the audience gets the emotion, sympathy and persuasion of those who watches of them at vlog.
Keywords: politeness principal, speech acts, vlog, pragmatic
Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Produktivitas Karyawan pada PT. Dome Semanggi
The goal of this research was to see how organizational culture impacts employee productivity. The data for this study was collected using a questionnaire that was given to 30 respondents. This gives us a sample size of 30 people. The sampling technique used is random sampling, which is obtained by using the Slovin formula for calculation. Data analysis uses a variety of statistical techniques to test the validity and reliability of data, as well as to examine relationships between different variables. These techniques include tests such as the F test, t test and coefficient of determination. The results of the analysis showed that organizational culture has a positive and significant effect on job satisfaction and work productivity. Job stress also has a positive and significant effect on job satisfaction. A partial test of organizational culture has shown that it significantly affects work productivity. Employee productivity is influenced by a number of factors, including other factors that have an impact on productivity
Komunikasi Interpersonal Mahasiswa Dengan Dosen
Di lingkungan perguruan tinggi, komunikasi dibutuhkan dalam proses interaksi baik di dalam kelas, maupun di luar kelas, dalam proses belajar mengajar, maupun pergaulan sehari-hari. Melalui komunikasi mahasiswa saling bertukar pengetahuan dan keterampilan dalam hal akademik maupun secara umum. Tujuan dari penelitian ini secara umum untuk mengetahui komunikasi interpersonal yang terjalin antara mahasiswa dengan dosen yang dilihat dari sudut pandang communication apprehension atau ketakutan komunikasi. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode wawancara mendalam (indepth-interview) dengan beberapa mahasiswa yang menjadi subjeknya. Instrumen untuk melakukan wawancara berbentuk pedoman wawancara yang tidak terstruktur dan bersifat open-ended. Berdasarkan penuturan yang disampaikan berdasarkan pengalaman mahasiswa maka dapat diperoleh simpulan sebagai berikut; Pertama, ketakutan berkomunikasi bukan suatu sifat bawaan sejak lahir, namun dapat berkembang dan berubah seiring dengan meningkatnya usia dan perjalanan hidup seseorang. Kedua, faktor yang juga menjadi penentu kehidupan psikologis mahasiswa adalah perubahan tingkat pendidikan dari sekolah menengah menjadi perguruan tinggi. Ketiga, citra yang melekat pada dosen tertentu sebagai dosen “killer” atau “serem” menjadikan mahasiswa mempunyai ketakutan tersendiri apabila berhadapan langsung dengan dosen tersebut. Keempat, ketakutan komunikasi tidak terjadi secara terus-menerus, namun bersifat situasional atau juga kontekstual.Kata Kunci: Komunikasi Interpersonal, Mahasiswa, Dosen, Ketakutan Komunikas
KOMUNIKASI INTERNAL DAN PENGARUHNYA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN
Komunikasi dalam sebuah organisasi, biasanya terjadi dalam dua kontek, yaitu komunikasi yang terjadi di dalam perusahaan (internal communication) dan komunikasi yang terjadi di luar perusahaan (external communication). Di dalam komunikasi internal, baik secara vertikal, horizontal, maupun diagonal sering terjadi kesulitan yang menyebabkan terjadinya ketidaklancaran komunikasi. Kesulitan ini terjadi dikarenakan adanya kesalahpahaman, kurangnya keterbukaan, adanya tekanan-tekanan yang dirasakan oleh para karyawan yang menyebabkan komunikasi dua arah (two way communications) menjadi terhambat dan dirasakan tidak harmonis. Ketidakharmonisan komunikasi ini, dapat menimbulkan terjadinya hubungan kerja yang kurang baik, dan apabila hal ini dibiarkan akan menimbulkan implikasi yang kurang baik terhadap gairah kerja, motivasi kerja, konsentrasi kerja, dan pada akhirnya akan membawa dampak negatif terhadap produktivitas kerjanya. Dalam hal ini komunikasi mutlak memegang peranan yang penting dalam suatu perusahaan. Tanpa komunikasi yang harmonis dan efektif, perusahaan tidak akan dapat mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan. Komunikasi yang efektif, memungkinkan terciptanya hubungan kerja yang harmonis antara sesama anggota perusahaan, sehingga kerjasama yang erat didukung dengan rasa pengertian dan keterbukaan akan meningkatkan gairah kerja dan motivasi kerja yang tinggi, dan pada akhirnya produktivitasnya pun diharapkan akan meningkat. Kata kunci : komunikasi internal, produktivitas kerja, dan karyawa
IKLIM KOMUNIKASI DOSEN DAN MAHASISWA
Proses komunikasi dosen dan mahasiswa yang terjadi di lingkungan perguruan tinggi merupakan salah satu faktor penentu berhasil atau tidaknya proses belajar mengajar. Keberhasilan suatu perguruan tinggi dalam membangun suatu komunikasi organisasi yang baik dan kondusif bagi dosen dan mahasiswa sangat penting dalam meningkatkan kinerja dosen dan semangat belajar mahasiswa. Sikap dosen yang yang seringkali memosisikan diri lebih tinggi dibanding mahasiswa dan mahasiswa merasa posisinya lebih rendah, dapat menimbulkan iklim komunikasi yang terjadi di antara keduanya menjadi tidak nyaman. Iklim komunikasi dipengaruhi oleh enam faktor. Pertama, kepercayaan, dosen dan mahasiswa harus saling memberikan kepercayaan satu sama lain. Kedua, pembuatan keputusan bersama, mahasiswa diberi kesempatan berkomunikasi dengan dosen agar berperan serta dalam proses pembuatan keputusan dan penentuan tujuan belajar mengajar. Ketiga, kejujuran, dosen dan mahasiswa harus dapat saling jujur dan berterus terang mengenai apa yang ada dalam hati dan pikiran mereka masing-masing secara professional. Keempat, keterbukaan dalam komunikasi ke bawah, dosen harus bersikap terbuka terhadap segala sesuatu yang berkaitan dengan mahasiswa. Kelima,mendengarkan dalam komunikasi ke atas, dosen harus mau mendengarkan laporan-laporan masalah yang terjadi dari mahasiswa. Keenam, perhatian pada tujuan berkinerja tinggi.Kata kunci: Iklim, komunikasi, dosen, mahasiswaAbstrac
CITRA PEREMPUAN DALAM IKLAN TELEVISI (ANALISIS SEMIOTIKA IKLAN POND’S FLAWLESS WHITE 7 DAYS TO LOVE-VERSI 10 MENIT)
Dalam gambaran media atau iklan, perempuan menempati posisi sentral dalam iklan berbagai produk. Sebagian besar produsen menggunakan perempuan sebagai model iklannya karena memiliki daya tarik tersendiri. Jadi, pencitraan perempuan pun menjadi beragam. Pengaruh dari media inilah yang dapat diyakini dan menimbulkan opini tersendiri bagi masyarakat. Keterlibatan perempuan dalam iklan merupakan bentuk realitas dari pemanfaatan perempuan untuk mempercepat arus konsumtif. Dalam penelitian ini citra perempuan dalam suatu iklan di televisi ditinjau dari unsur semiotika. Harapan dari penelitian ini adalah akan munculnya pemikiran kritis terhadap media, tidak saja keberadaannya melainkan substansi tayangannya yang selama ini merupakan agent of change yang memiliki peranan besar dalam menyosialisasikan nilai-nilai dalam masyarakat, sehingga di masa datang dapat berkembang pandangan yang lebih proporsional terhadap perempuan. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan penulis, maka dapat disimpulkan bahwa citra perempuan dalam iklan Pond’s Flawless White, 7 Day to Love dapat dikategorikan ke dalam tiga citra, yaitu Citra Pigura, Citra Peraduan, Citra Pergaulan. Simpulannya adalah bahwa perempuan harus selalu tampil memikat, merawat diri, namun tetap percaya diri dan bangkit menjadi perempuan cantik walaupun menghadapi masalah.Kata Kunci: Citra Perempuan, Iklan, Televisi, Semiotik
PERANAN HUMAS DALAM MEMBENTUK CITRA POSITIF PERGURUAN TINGGI
Institusi pendidikan terutama pendidikan tinggi dihadapkan pada tantangan global. Semua itu dilakukan untuk menarik simpati, memenuhi target, dan meningkatkan jumlah mahasiswa yang akan diperoleh tiap tahunnya. Mengingat banyak hal yang dapat dilakukan untuk mencapai target dan tujuan, diperlukan berbagai strategi dan kerjasama yang baik dari banyak pihak, baik internal maupun eksternal. Untuk menghadapi hal itu, strategi pemasaran, pengelolaan perguruan tinggi yang baik serta pemberian informasi yang positif kepada masyarakat sangat diperlukan. Salah satu unit yang dapat mendukung kegiatan tersebut adalah bagian kehumasan. Tugas Humas di sini meyakinkan kepada masyarakat, apa yang telah dicapai lembaga pendidikan tinggi selama ini, dengan memberikan fakta-fakta, misalnya sarana prasarana yang baik, dosen yang handal, jumlah mahasiswa yang telah terserap bekerja di berbagai lembaga pemerintahan, maupun perusahaan besar cukup banyak, mahasiswa yang berprestasi baik tingkat nasional maupun internasional cukup signifikan. Harapan lebih jauh lagi adalah lembaga pendidikan tinggi ini akan mendapatkan mahasiswa yang lebih banyak dan menghasilkan lulusan yang lebih baik sesuai dengan tujuan dan target yang diharapkan.Kata kunci : Humas, Citra, Perguruan Tingg
PEMBUATAN PROPOSAL SPONSORSHIP DI KARANG TARUNA RW 07 JATILUHUR, JATIASIH, BEKASI, JAWA BARAT
Sponsor memiliki peran penting dalam penyelenggaraan sebuah kegiatan atau event. Sponsor dapat berupa perusahaan, lembaga, instansi yang memiliki kepentingan pada event tersebut. Sponsor akan diperoleh apabila gagasan atau ide dalam event yang ditawarkan kepada sponsor memiliki daya tarik untuk menciptakan peluang publikasi dan promosi serta pencitraan pada pihak sponsor tersebut. Karang taruna menjadi wadah penggerak dalam sebuah penyelenggaraan. Namun, tidak semua anggota karang taruna mengetahui cara membuat proposal sponsorship. Untuk itu, penulis memberikan pelatihan pembuatan proposal sponsorship untuk kegiatan yang dilakukan Karang Taruna RW 07 Jatiluhur, Jatiasih, Bekasi, Jawa Barat. Metode yang digunakan adalah ceramah plus dan pendampingan yang dilaksanakan secara virtual melalui aplikasi zoom meeting. Adapun hasil dari kegiatan ini, yaitu para anggota karang taruna dapat memahami materi proposal sponsorship dan mampu mengoperasikan aplikasi desain grafis Canva dan web pembuatan proposal yang dapat digunakan untuk cara yang lebih efisien dan kreatif. Dengan demikian, pelatihan ini dapat dikatakan sukses.
Kata kunci: Pelatihan, Proposal, Sponsorship, Karang taruna, Event
ABSTRACT
Sponsor has an important role in organizing an activity or event. Sponsors can be companies, institutions, agencies that have an interest in the event. Sponsors will be obtained if the ideas or ideas in the event offered to the sponsor have the appeal to create opportunities for publication and promotion as well as branding on the sponsor's party. The youth organization becomes a vehicle for activation in an implementation. However, not all members of the youth organization know how to make a sponsorship proposal. For this reason, the authors provide training in making sponsorship proposals for activities carried out by Karang Taruna RW 07 Jatiluhur, Jatiasih, Bekasi, West Java. The method used is lecture plus and mentoring which is implemented virtually through the zoom meeting application. The result of this activity is that members of the youth organization can understand the material of the sponsorship proposal and are able to operate the Canva graphic design application and web proposal creation which can be used in a more efficient and creative way. Thus, this training can be said to be a success.
Keywords: Training, Proposal, Sponsorship, Youth organization, Even
The level of student’s pride in Ruteng (East Nusa Tenggara) high school on Bahasa
The younger generation of Indonesia unconsciously affected and following everydevelopment of communication technology that many use a foreign language. The changes oflanguage attitude of the students is inseparable from the literary situation in Indonesia. Indonesiasociety generally are bilingual and multilingual. In the literary situation like that there will be alanguage change in behavior that may not support the existence of one of the languages. From theperspective of sociolinguistics, the phenomenon of language attitude can determine the survival ofthe language. The object in this research is SMA 1 (1 High School) Ruteng, Nusa Tenggara Timur(NTT). The benefits of this research are able to be guidelines for the community's evocative,especially the young generation in addressing our national language with more pride, because thelanguage is one of the nation's identity. The results of this research show that 57, 58% feel proud touse the language of Indonesia, 42.42% regarded English is more attractive than in Bahasa. Studentswho support Bahasa became the international language of 29 respondents (87, 88%). Therespondents have thought optimistic Bahasa can exist in an era of globalization only 23 ofrespondents (69, 70%) while 10 respondents (30, 30%) were still skeptical that Bahasa became theinternational language
Representasi Kesetaraan Gender pada Iklan (Tinjauan Semiotika Citra Laki-Laki dalam Keluarga pada Iklan Televisi)
Keluarga Indonesia pada umumnya, orangtua atau lingkungan, baik secara langsung maupun tidak langsung telah menyosialisasikan peran anak laki-laki dan perempuannya secara berbeda. Anak laki-laki diminta membantu orang tua dalam hal-hal tertentu saja, bahkan seringkali diberi kebebasan untuk bermain dan tidak dibebani tanggung jawab tertentu. Anak perempuan sebaliknya, diberi tanggung jawab untuk membantu pekerjaan yang menyangkut urusan rumah. Sebagai hasil bentukan sosial, peran gender dapat berubah-ubah dalam waktu, kondisi, dan tempat yang berbeda sehingga peran laki-laki dan perempuan mungkin dapat dipertukarkan. Mengerjakan pekerjaan rumah tangga adalah peran yang bisa dilakukan oleh laki-laki maupun perempuan, sehingga dapat bertukar tempat tanpa menyalahi kodrat. Pada penelitian ini, penulis menganalisis citra laki-laki dalam keluarga dalam konteks kesetaraan gender pada beberapa iklan di televisi yang pernah ditayangkan. Televisi menjadi salah satu media yang dapat memengaruhi kehidupan manusia melalui simbol pada iklannya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang sifatnya deskriptif dan menggunakan teknik analisis semiotika model Charles Sanders Pierce. Iklan yang diteliti yaitu iklan Mama Lemon (Choky Sitohang), Supermie Ayam Bawang Jamur Yummy, Rapika Pelicin Pakaian, Sharp Sayang Listrik Super Aquamagic, Hilo (Ayah dan Anak), Belvita Breakfast, Pepsodent (Ayah Adi dan Dika), Susu SGM 3 (Pohon Strawberry), Ultra Milk Ultra Passion (Diajak ke Peternakan), Oreo (Hadirkan Keceriaan Masa Kecil), Soklin Lantai (Keluarga Bahagia Keluarga Soklin Lantai), Blue Band (Ibu Tahu yang Terbaik), SOS Pembersih Lantai (Bapak dan Anak), La Fonte Pasta (Ayah Memasak). Hasilnya kegiatan rumah tangga yang dilakukan oleh laki-laki dalam iklan-iklan tersebut yaitu bermain bersama anak sebanyak 26,6%, melakukan kegiatan bersama anak dan keluarga sebanyak 35,5%, melakukan pekerjaan rumah tangga (mengepel lantai, mencuci baju, mengoperasikan mesin cuci, mengangkat baju kering yang dijemur, menyetrika, mencuci piring, memasak, menyiapkan sarapan) sebanyak 33,3%, dan memijat isteri sebanyak 2,22%