231 research outputs found
PENGARUH PERLUASAN MEREK TERHADAP CITRA MEREK FILMA
Dalam bisnis Margarin persaingan sangat tinggi, maka dituntut strategistrategi
khusus untuk dapat memasuki bahkan menguasai pasar. Strategi itu bisa
dilakukan dengan memanfaatkan asosiasi-asosiasi yang melekat pada merek/
produk. Kerena asosiasi dapat menciptakan sikap atau perasaan positif yang
berkaitan dengan merek. Hal ini disebabkan bahwa dengan dilakukannya strategi
perluasan merek, maka akan muncul persepsi baru mengenai merek tersebut di
benak konsumen. Hal ini menyebabkan strategi ini menjadi bias dan tidak focus
dan produk tersebut kehilangtan positioningnya yang sudah ada, sehingga terjadi
penurunan citra produk. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis
pengaruh perluasan merek terhadap citra merek.
Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan konsumen
Margarin Filma. Sampel yang digunakan adalah minimal sebesar 112 responden.
Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah Structural Equation Modeling
(SEM).
Berdasarkan analisis data dengan menggunakan SEM (Stuctural Equation
Modeling) dan pembahasan hasil penelitian yang telah dikemukakan, dapat
disimpulkan hal-hal untuk menjawab permasalahan sebagai berikut : Faktor
perluasan merek berpengaruh positif terhadap Citra Merek, dapat diterima,
dengan memperhatikan kondisi bahwa konsumen cenderung menghindari risiko
dalam memilih produk baru, maka ha1 tersebut akan menyebabkan strategi
perluasan merk menjadi salah satu strategi merk yang sangat populer
FAKTOR-FAKTOR MOBILITAS SOSIAL DALAM NOVEL SURGA YANG TAK DIRINDUKAN 2 KARYA ASMA NADIA
Penelitian ini membahas mobilitas sosial yang terdapat dalam karya sastra novel yang berjudul Surga yang Tak Dirindukan 2 Karya Asma Nadia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu simak dan catat. Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan teknik analisis isi (content analysis). Hasil analisis data yang diperoleh dari novel Surga yang Tak Dirindukan 2 Karya Asma Nadia ditinjau dari mobilitas sosialnya terdapat faktor-faktor yang memengaruhi mobilitas sosial yakni aspek pendidikan, latar belakang keluarga, kesempatan, dan modal sosial. Keempat aspek tersebut ditemukan di dalam novel pada dialog langsung dan tidak langsung juga narasi cerita yang mengembangkan alur cerita.
 
ANALISIS TINGKAT KERAWANAN BANJIR DI KABUPATEN LAMONGAN
AbstrakLamongan merupakan kabupaten di Provinsi Jawa Timur yang menjadi langganan bencana banjir setiap tahun. Lamongan adalah salah satu kabupaten yang dilalui oleh Sungai Bengawan Solo sehingga membuat Lamongan rawan terhadap bencana banjir. Faktor lain yang menjadi penyebab kerawanan banjir adalah kemiringan lereng, curah hujan, jenis tanah, ketinggian tempat, serta pengguan lahan yang kurang sesuai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sebaran tingkat kerawanan banjir di Kabupaten Lamongan.Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuntitatif. Metode pembutan peta menggunakan overlay dan scoring antara variabel. Setiap variabel akan di berikan skor dengan pemberian bobot dan nilai yang sesuai dengan pengklasifikasian. Variabel yang sudah melalui tahap scoring akan dilakukan tahap overlay dengan variabel lainnya menggunakan aplikasi QGIS 3.6.0, sehingga menghasikan peta tingkat kerawanan banjir. Teknik analisis data menggunakan metode deskriptif .Hasil dari penelitian berupa peta tingkat kerawanan banjir dengan dua batasan analisis wilayah yaitu wilayah Sub-DAS Bengawan Solo hilir dan Sub-DAS Kali Lamong. Persebaran kawasan sangat rawan banjir di wilayah Sub-DAS Bengawan Solo hilir jauh lebih luas di bandingkan di wilayah Sub-DAS Kali Lamong yaitu sebesar 69.235 ha dan 2.242 ha. Kawasan sangat rawan banjir mengelompok di kecamatan Glagah, Karangbinangun, Kalitengah, Karanggeneng, Maduran, Laren, Sekaran, Babat, Sukodadi, Turi, Deket, Lamongan, dan Sarirejo. Faktor dominan yang menjadi penyebab banjir di Kabupaten Lamongan adalah kemiringan lereng dan penggunaan lahan. Sebagian besar wilayah Kabupaten Lamongan memiliki kemiringan lereng 0-8% dengan presentasi 51,57% dari luas total kabupaten, dan 59,3 % penggunaan lahan berupa tambak serta sawah.Kata Kunci: Kerawanan Banjir, Overlay, Kabupaten Lamongan
Kedisiplinan dalam Pembelajaran Matematika Daring pada Siswa SMA Negeri 8 Surakarta
Tujuan penelitian ini ada dua: 1) Menguraikan kedisplinan aspek taat aturan dalam pembelajaran daring matematika pada siswa SMA, 2) Menguraikan kedisiplinan aspek tepat waktu dalam pembelajaran daring matematika pada siswa SMA. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Objek penelitian ini berfokus pada kedisiplinan siswa dalam pembelajaran daring matematika. Subjek pada penelitian ini adalah guru dan siswa SMA Negeri 8 Surakarta yang sedang menerapkan pembelajaran daring. Teknik pengumpulan data penelitian ini adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Keabsahan data dalam penelitian ini adalah triangulasi sumber dan metode. Teknik analisis data dengan induktif melalui proses reduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Kedisiplinan dari aspek taat aturan a) Siswa sudah mentaati aturan selama pembelajaran, b) Siswa sudah mentaati aturan berpakaian dengan memakai seragam atau berpakaian bebas selama pembelajaran, c) Siswa dalam aturan perilaku memiliki keaktifan yang kurang dalam memberi respon dan bertanya, dan d) Siswa yang melanggar aturan mendapat teguran dan nasihat. 2) Kedisiplinan dari aspek tepat waktu a) Siswa sudah masuk pembelajaran daring matematika tepat waktu, b) Siswa sudah mengikuti pembelajaran daring matematika, c) Siswa sudah mengerjakan tugas, d) Siswa sudah mengumpulkan tugas tepat waktu, dan e) Siswa sudah mengikuti pembelajaran matematika selama daring sampai selesai. 
PERBANDINGAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI SISWA SEKOLAH FULL DAY DENGAN SEKOLAH REGULAR
Penelitian ini bertujuan (1) Mengetahui motivasi belajar biologi siswa kelas XI di SMAN 20 Gowa berbasis sekolah full day. (2) Mengetahui motivasi belajar biologi siswa kelas XI di MA Madani Alauddin Pao-Pao berbasis sekolah regular. (3) Mengetahui ada atau tidak perbedaan antara motivasi belajar biologi siswa kelas XI di SMAN 20 Gowa berbasis sekolah full day dengan MA Madani Alauddin Pao-Pao berbasis sekolah regular. Jenis penelitian ini adalah penelitian komparatif dengan pendekatan kuantitatif. Hasil analisis deskriptif motivasi belajar biologi siswa di SMAN 20 Gowa berbasis sekolah full day diperoleh rata-rata 97,72, sedangkan pada MA Madani Alauddin Pao-Pao berbasis sekolah regular diperoleh rata-rata 93,72. Hasil uji normalitas Shapiro wilk menunjukkan data normal dengan nilai sig. 0,087 dan 0,057. Pada hasil uji homogenitas diperoleh nilai sig. 0,094 yang menunjukkan bahwa sampel homogen. Hasil uji independent sampel t-tes nilai sig. (2-tailed) 0.013 < 0.05 menunjukkan terdapat perbedaan signifikan motivasi belajar biologi siswa kelas XI di SMAN 20 Gowa berbasis sekolah full day dengan MA Madani Alauddin Pao-Pao berbasis sekolah regular. Skor rata-rata lebih tinggi motivasi belajar di sekolah full day hanya saja perbedaannya tidak terlalu banyak
Strategi Efisiensi Wireless Sensor Network (WSN)
Abstrak: Wireless Sensor Network adalah teknologi yang berkembang pesat yang menawarkan potensi luar biasa untuk merevolusi banyak industri dan bidang. Wireless Sensor Network menjadi semakin populer karena keserbagunaannya, biaya yang rendah serta kemudahan dalam penerapannya. Terlepas dari keunggulan tersebut, masih ada beberapa tantangan yang perlu diatasi untuk mencapai kinerja tinggi dalam WSN yang terdistribusi secara total. Tujuan dari penelitian ini adalah menyajikan strategi ataupun solusi kepada user dalam kaitannya mencapai atau meningkatkan kinerja WSN yang berdampak pada keberhasilan pengumpulan data. Studi empiris dari peneliti-peneliti terkait menjadi metode pilihan yang digunakan.. Terdapat dua strategi yang diajukan untuk mencapai dan meningkatkan efisiensi WSN yaitu dengan pengoptimalan topologi jaringan sensor nirkabel dan memanfaatkan mode tidur. Adapun langkahnya dengan merencanakan penerapan node sensor, mengoptimalkan konsumsi energi melalui perutean yang efisien dan teknik agregasi data, mempertimbangkan skalabilitas dan lokalisasi, serta menggabungkan toleransi kesalahan dan ketahanan, jaringan dapat mencapai keseimbangan antara cakupan, konektivitas, efisiensi energi, dan ketahanan.
Kata kunci: wireless sensor network, efisiensi, topologi jaringan, mode tidur jaringan.
Abstract: Wireless Sensor Networks are a rapidly evolving technology that offers tremendous potential to revolutionize many industries and fields. Wireless sensor networks are becoming increasingly popular because of their versatility, low cost and ease of implementation. Despite these advantages, there are still some challenges that need to be overcome to achieve high performance in a totally distributed WSN. The purpose of this study is to present strategies or solutions to users in relation to achieving or improving WSN performance which has an impact on the success of data collection. Empirical studies from related researchers are the method of choice used. There are two strategies proposed to achieve and improve WSN efficiency, namely by optimizing the wireless sensor network topology and utilizing sleep mode. The steps are by planning the implementation of sensor nodes, optimizing energy consumption through efficient routing and data aggregation techniques, considering scalability and localization, and combining fault tolerance and robustness, the network can achieve a balance between coverage, connectivity, energy efficiency, and resilience.
Keywords: wireless sensor network, efficiency, network topology, network sleep mode
(DISTRIBUSI KUALITAS AIR TANAH DANGKAL AKIBAT PEMBUANGAN LIMBAH CAIR INDUSTRI TAHU DI DUSUN BAPANG DESA SUMBERMULYO KECAMATAN JOGOROTO KABUPATEN JOMBANG)
AbstrakKebutuhan air saat ini mengalami peningkatan seiring dengan berkembangnya industri dan kebutuhan domestik. Hal ini berdampak pada menurunnya kuantitas dan kualitas air bersih karena semakin meningkatnya kebutuhan akan air oleh industri. Pada umumnya sumber air yang banyak digunakan penduduk untuk kebutuhan adalah air tanah berupa sumur – sumur gali yang dimanfaatkan untuk mandi, cuci, dan air minum. Dusun Bapang, air sumur yang dikonsumsi oleh penduduk di daerah tersebut khususnya yang berada di sekitar Sungai Bapang adalah air yang berbau dan keruh. Air sumur tersebut diindikasi telah tercemar oleh limbah industri tahu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Distribusi kualitas air tanah dangkal akibat buangan limbah cair industri tahu di Dusun Bapang Desa Sumbermulyo Kecamatan Jogoroto Kabupaten Jombang.Penelitian ini merupakan jenis penelitian survey. Sedangkan untuk teknik pengambilan sampel air sumur gali menggunakan purposive sampling yaitu sampel yang diambil dengan cermat dan relevan dengan penelitian dan representatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh sumur gali yang ada di dusun Bapang yang masih digunakan untuk keperluan mandi, cuci, dan air minum dengan jumlah 30 sumur. Sampel dalam penelitian ini yaitu 4 sampel air sumur gali yang diambil secara representatif. Data diambil melalui teknik dokumentasi, observasi dan teknik pengukuran uji laboratorium. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif kuantitatif dan analisis deskriptif komparatif yaitu membandingkan antara konsentrasi kandungan Total Dissolved Solid (TDS), Biochemical Oxygen Demand (BOD),Chemical Oxygen Demand (COD), dan pH pada air sumur di daerah penelitian dengan Peraturan pemerintah No 21 Tahun 2001 tentang pengelolaan air.Hasil penelitian menunjukkan bahwa Air sumur gali yang digunakan oleh sebagian besar penduduk di sekitar bantaran sungai Bapang di Dusun Bapang ditinjau dari kandungan TDS, BOD, COD, dan pH tidak sesuai baku mutu karena konsentrasinya melebihi kadar maksimal yang telah ditetapkan,hal ini ditunjukkan adanya bahan pencemar limbah yang terdapat pada air sumur gali penduduk.Kata kunci: Kualitas air,air tanah dangkal,limbah cair,industri tah
PROSES KREATIF PENGARANG NOVEL THE POWER OF DREAM NINA NURRAHMAH DAN IMPLEMENTASINYA PADA RANCANGAN PEMBELAJARAN SASTRA DI SMA KELAS XII
The purpose of this study is to describe the creative process of Nina Nurrahmah as the author of the novel The Power of A Dream and its implementation in the design of learning literature in high school class XII. This research was conducted to overcome the problems that exist in high school class XII regarding novel design. The results showed that there was a series of creative processes that Nina went through. Nina's creative process starts from the urge to write, activities before writing, activities during writing, to activities after writing. Starting from the reason for writing, conducting interviews before writing, the repetitive activities carried out while writing, until the stage where the work was finished all reflecting Nina's cultural, religious, and educational background. All of Nina's creative processes are very worthy of being used as inspiration in creating effective and interesting learning, which can be implemented in the RPP (Learning Implementation Plan).Tujuan penelitian ini ialah untuk mendeskripsikan proses kreatif Nina Nurrahmah sebagai pengarang novel The Power of A Dream dan implementasinya pada rancangan pembelajaran sastra di SMA kelas XII. Penelitian ini dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang terdapat di SMA kelas XII tentang perancangan novel. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode deskriptif kualitatif. Proses kreatif Nina dimulai dari dorongan untuk menulis, kegitan sebelum menulis, kegiatan selama menulis, hingga kegiatan setelah menulis. Mulai dari alasan menulis, melakukan wawancara terlebih dahulu sebelum menulis, kegiatan berulang yang dilakukan saat menulis, hingga sampai pada tahap karya selesai ditulis semua sangat mencerminkan latar belakang budaya, agama, dan pendidikan Nina. Semua proses kreatif Nina ini sangat layak untuk dijadikan inspirasi dalam menciptakan pembelajaran yang efektif dan menarik, dapat diimplementasikan ke dalam rancangan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran). Keywords: Tcreative, process, learning literatur
Rekayasa Ulang Mesin Sangrai Kopi Kapasitas 10 Kg Menggunakan Mekanisme Konveksi
Proses sangrai kopi adalah proses yang sangat penting sebelum proses grinder. Proses sangrai menciptakan rasa, aroma, kadar air, kadar kafein dan keasaman dalam biji kopi. Petani kopi Lembaga Masyarakat Desa Kopi (LMDH) menggunakan mesin sangrai kopi tipe rotari dalam proses penyangraian kopi secara konduksi. Namun, mesin sangrai yang digunakan memiliki beberapa kekurangan yang berdampak pada kualitas hasil sangrai yang tidak merata (warna medium /coklat tua 10% dan dark 90%). Sehingga dilakukan proses rekayasa ulang dalam rangka menghasilkan hasil sangrai yang inginkan. Rekaya ulang ini akan dirancang mesin sangrai dengan menggunakan metode pemanasan konveksi. Berdasarkan buku Pahl & Beitz proses perancangan terbagi dalam tiga tahapan yaitu: kajian produk eksisting, langkah perancangan konsep alat dan tahap embodiment design. Langkah kajian produk eksisting berupa identifikasi masalah terhadap mesin yang sudah ada di lapangan. Tahap perencanaan konsep, brainstorming untuk mendapatkan konsep rancangan yang optimal. Tahap perencanaan detail, perhitungan bagian kritis dalam desain. Luaran dari penelitian ini berupa konsep rancangan rekayasa ulang, implementasi hasil rancangan serta pengujian lapangan terhadap mesin sangrai kopi. Rancangan mesin sangrai menggunakan 1 buah silinder yang dipanaskan secara konduksi serta 1 buah silinder berlubang tempat penyimpanan biji kopi dengan jarak 5 mm antar kedua silinder. Kopi diputar di dalam silinder menggunakan tabung berlubang yang diputar sehingga kopi dapat tersangrai sempurna. Konsep rancangan terpilih menggunakan motor dengan daya 0.3 Kw, gearbox dengan ratio 1:20, luaran putaran 70 rpm, diameter poros 30 mm dan bantalan yang kuat bertahan sampai 5 tahun. Hasil pengujian menunjukan sangrai biji kopi dengan rasio warna medium (coklat tua) sebesar 70% medium (coklat tua) dan 30% light (coklat muda), dengan temperatur ruang 200 0C serta waktu pemanasan sebesar 21 menit untuk berat kopi seberat 10kg. Komsumsi energi yang digunakan selama proses penyangraian sebesar 0,105 kWh
- …