2 research outputs found
Pengaruh Pelepasan Wave Trap terhadap Operasi Sistem Transmisi
Wave trap merupakan suatu peralatan yang dipasang secara seri pada saluran transmisi dan berfungsi menyaring arus frekuensi tinggi yang dikirim dari gardu induk lawan maupun dari gardu induk sendiri. Penyaringan arus frekuensi tinggi berguna agar pancaran tidak mengganggu peralatan gardu induk yang lain, sehingga penyaluran listrik dan komunikasi tidak saling mempengaruhi. Pada gardu induk Pegangsaan terpasang wave trap hanya pada fasa R dan T, pemasangan wave trap ini diduga menyebabkan ketidakseimbangan arus yang mengalir pada ruas tersebut. Tujuan dari studi kasus ini adalah untuk mengetahui dampak pelepasan wave trap yang terpasang pada saluran terhadap operasi sistem. Metode yang dilakukan adalah memasang alat power quality monitoring pada ruas tersebut guna mengetahui karakteristik power quality (ketidakseimbangan arus dan harmonisa) sebelum dan sesudah dilakukan pelepasan wave trap sekaligus dilakukan perhitungan ketidakseimbangan hasil pengukuran lapangan. Hasil studi kasus didapatkan ketidakseimbangan arus sebelum pelepasan wave trap adalah 29,19% sedangkan setelah wave trap dilepas turun menjadi 15%. Harmonisa tegangan total sebelum pelepasan wave trap sebesar 1,433% dan setelah pelepasan wave trap 1,481%. Harmonisa arus sebelum pelepasan wave trap sebesar 22,53% dan setelah pelepasan wave trap sebesar 46,61%. Dari hasil yang sudah didapatkan, dapat disimpulkan pelepasan wave trap berdampak pada ketidakseimbangan arus, tetapi tidak berdampak pada harmonisa arus dan tegangan. Kata kunci: wave trap, monitoring, ketidakseimbangan arus, harmonisa, power qualit
Studi Kejenuhan pada Current Transformer (CT) Akibat Arus Hubung Singkat
The CT saturation analysis approach model was carried out using ATPDraw and Mathcad software simulations. Input simulation data obtained from CT testing at West Priok Substation, namely ratio, excitation curve V-rms-Irms, Rct. Based on the simulation results, the CT model was successfully implemented for CT conditions at the West Priok Substation which experienced saturation, as seen from the results of the distorted waveforms and the THDi value of 40.612%. These results are then compared with the IEC 61869-2 standard with the parameters obtained from the CT-Analyzer test on E-t, Ek, Ie, Kx, and Rct, that E-t is -1%, Ek is 635.25 V, Ie is 13.5 mA, Kx of 0.084 and Rct of 7432.57 ohm. This result is a deviation from the specified standard, meaning that the CT is damaged and saturated. After replacing the CT, it was tested again and the value of E-t was -0.010%, Ek was 936.09 V, Ie was 9.68 mA, Kx was 14.39 A, Rct was 4.226 ohm, and the waveform simulation results were not distorted, then the THDi value obtained by 0.08%. This indicates that the CT is in good condition and does not experience saturation when the short circuit current is 20 kA.Model pendekatan analisis saturasi CT dilakukan dengan menggunakan simulasi software ATPDraw dan Mathcad. Input data simulasi diperoleh dari pengujian CT pada GI Priok Barat yaitu rasio, kurva eksitasi V-rms-Irms, Rct. Berdasarkan hasil simulasi, bahwa model CT berhasil diimplementasikan terhadap kondisi CT di GI Priok Barat yang mengalami kejenuhan, terlihat dari hasil bentuk gelombang yang mengalami distorsi dan nilai THDi sebesar 40,612%. Hasil ini selanjutnya dibandingkan dengan standar IEC 61869-2 dengan parameter yang didapat dari pengujian CT-Analyzer terhadap E-t, Ek, Ie, Kx, dan Rct, bahwa E-t sebesar -1%, Ek sebesar 635,25 V, Ie sebesar 13,5 mA, Kx sebesar 0,084 dan Rct 7432,57 ohm. Hasil ini mengalami penyimpangan dari standar yang ditentukan artinya CT tersebut mengalami kerusakan dan kejenuhan. Setelah dilakukan penggantian CT, diuji kembali dan didapatkan nilai E-t sebesar -0,010%, Ek sebesar 936,09 V, Ie sebesar 9,68 mA, Kx sebesar 14,39 A, Rct sebesar 4,226 ohm, serta hasil simulasi bentuk gelombang tidak mengalami distorsi, kemudian nilai THDi didapat sebesar 0,08%. Hal ini menunjukkan bahwa CT dalam keadaan baik dan tidak mengalami kejenuhan ketika nilai arus hubung singkat sebesar 20 kA