25 research outputs found
Forecasting of the Cases of Covid-19 Patients in Indonesia using Fuzzy Time Series
The main objective of this study is forecasting of the cases of covid-19 patients in indonesia using fuzzy time series. The data used is from February 1, 2022 to February 28, 2022. The methods used are Fuzzy Time Series (FTS) Chen and FTS Cheng, using first order and second order. FTS is a forecasting method that uses rules and logic on fuzzy sets. The level of prediction accuracy is then calculated based on the Mean Absolute Percentage Error (MAPE) value. The MAPE values of these two methods are then compared to know which method is more suitable in this case study. The results showed that Fisrt Order FTS Chen produced an accuracy of 4,21% and Fisrt Order FTS Cheng produced an accuracy of 4,22%. Second Order FTS Chen and Second Order FTS Chen produced/1the same MAPE, 1,23%./1The results of this study indicate that Second Order FTS Chen and FTS Cheng produce good accuracy and can be used to predict new confirmed cases of Covid 19 sufferers in Indonesia
Studi Kesesuaian Jenis Fungsi Keanggotaan dalam Menyelesaikan Program Linier Kabur
Program linear kabur adalah sesuatu metode untuk menyelesaikan permasalahan pada program linier yang memuat fungsi objektif dan kendala yang bersifat ambiguitas. Salah satu pendekatan yang bias digunakan dalam menyelesaikan masalah yang bersifat ambiguitas adalah pendekatan dengan konsep kabur. Konsep kabur tersebut menyatakan ketidakjelasan berdasarkan pendekatan bentuk himpunan kabur. Pendekatan ini mempergunakan konsep fungsi keanggotaan pada himpunan kabur. Ada 5 jenis fungsi keanggotaan linier, hiiperbolik, invers hiperbolik, eksponensial, dan “linier sepotong sepotong”. Dari kelima jenis fungsi keanggotaan terbaik yang memebuhi semua kendala. Akan diadakan studi untuk mengetahui jenis fungsi keanggotaan yang sesuai untuk setiap jenis masalah program linier kabur
Studi Banding Metode Klasifikasi Explicit Fuzzy, Fuzzy Parallelepiped Dan Gaussian Maximum Likelihood Pada Citra Multispektral Daerah Saguling.
Permasalahan pada penelitian ini adalah bagaimana kinerja pengklasifikasi Explicit Fuzzy (EF), Fuzzy Parallelepiped (FP) dan Gaussian Maximum Likelihood (GML) pada daerah Saguling. Tujuan utama penelitian ini adalah membandingkan kinerja pengklasifikasi EF, GML dan FP pada aplikasi citra multispektral, agar dapat melakukan rekomendasi kapan EF, FP dan GML digunakan. Pengamatan kinerja dilakukan berdasarkan average producer's accuracy (AP), average user's accuracy (AU) dan waktu komputasi untuk masing masing pengklasifikasi.Penelitian ini dilakukan pada citra daerah Saguling. Citra yang digunakan adalah dari sistem sensor optik Landsat TM. Pemilihan sampel untuk pelatihan dan pengujian diperoleh dari nara sumber yaitu dari BPPT. Dilakukan ujicoba dengan berbagai jenis penggunaan band dan berbagai jenis prosentasi daerah pelatihan untuk melihat kinerja ketiga pengklasifikasi tersebut. Dari percobaan yang dilakukan pada daerah Saguling, dapat diambil beberapa
kesimpulan yaitu : 1. Penggunaan semua band multispektral tidak menjamin hasil akurasi yang lebih baik dari penggunaan 2 band hasil PCT atau hasil seleksi band. Band band tersebut tidak selalu berkorelasi tinggi. 2. Pada umumnya nilai AP dan AU pengklasifikasi GML lebih tinggi dibandingkan dengan pengklasifikasi EF dan FP. Pengklasifikasi EF lebih baik dibandingkan dengan pengklasifikasi FP. 3. Nilai rata rata ~max EF lebih rendah dibandingkan dengan FP dan GML. Dengan demikian, pada daerah Saguling, EF lebih dapat menggeneralisasi permasalahan dibandingkan dengan FP dan GML. 4. Pada daerah Saguling, penambahan sampel memperbaiki pengenalan. 5. EF dan FP memerlukan waktu komputasi yang lebih lama dibandingkan dengan GML. Pada umumnya FP memerlukan waktu yang lebih lama dibandingkan dengan EF. Jika hanya mempergunakan 2 band hasil PCT atau seleksi, EF lebih cepat dibandingkan dengan FP dan GML
Program Linear Kabur
Program linier kabur adalah suatu metoda untuk menyelesaikan
permasalahan pada program linier yang memuat fungsi objektif dan kendala yang bersifat ambiguitas. Salah satu pendekatan yang bisa dipergunakan dalam menyelesaikan masalah yang bersifat ambiguis adalah pendekatan dengan konsep kabur, dimana konsep kabur tersebut menyatakan sifat ambiguitas dalam bentuk himpunan kabur. Pendekatan ini mempergunakan konsep fungsi keanggotaan pada himpunan kabur. Akan dicari suatu nilai fungsi keanggotaan yang terbaik yang memenuhi semua kendala
Pemanfaatan e-Procurement Untuk Meningkatkan Kualitas Tatakelola Kegiatan Pengadaan Di Lembaga Pemerintahan
Tidak dapat dipungkiri Perkembangan TIK saat ini sangat bermanfaat bagi sebuah organisasi khususnya dalam rangka meningkatkan efisiensi, kecepatan proses dan tata kelola. Manfaat ini tidak hanya dirasakan oleh organisasi bisnis tetapi juga bagi organisasi nirlaba seperti lembaga pemerintahan yang semakin hari dituntut untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan tatakelola organisasi. Pada lembaga pemerintahan, gelombang penerapan TIK ini dimulai dengan inisiatif e-government yang ditujukan untuk meningkatan pelayanan kepada masyarakat. Kemudian disusul dengan gagasan penerapan e-procurement untuk mengelola proses pengadaan. Tentu saja dengan tujuan agar pengelolaan uang negara (melalui proses pengadaan) yang bersumber dari APBN dapat dipergunakan dengan tepat waktu sesuai jadwal, transparan prosesnya serta dimungkinkan terjadinya penghematan anggaran. Tetapi tidak seperti gerakan e-government, gagasan penerapan e-procurement ini tidak mendapatkan sambutan hangat di lembaga pemerintahan. Hanya sedikit lembaga yang tertarik mengimplementasikannya, itupun hanya sebatas sebagai sarana informasi pengadaan, bukan sebagai sarana proses interaksi dengan penyedia barang dan jasa untuk memilih penyedia barang dan jasa terbaik. Makalah ini akan membahas konsep dan strategi implementasi e-procurement, potensi manfaat yang dapat diperoleh dengan melakukan penerapan, serta akan diuraikan tantangan-tantangan yang dihadapi dalam penerepannya, baik dari sisi cakupan fungsi,teknologi infrastruktur, kesiapan sumber daya dan tentu tantangan dari sisi legalitas proses pengadaan yang diatur oleh Keppres 80/th 2003. Secara khusus akan dibahas juga bagaimana penerapan e-procurement sesuai dan sejalan dengan prinsip-prinsip Pembangunan berkelanjutan khususnya prinsip ekonomi, moral dan peduli terhadap lingkungan. Diharapkan makalah ini berguna sebagai bahan pertimbangan/rujukan bagi lembaga pemerintahan (termasuk Universitas Terbuka) yang membiayai kegiatan dengan bersumber pada APBN dan melakukan kegiatan Pengadaan untuk memilih penyedia barang dan jasa terbaik yang tertarik untuk mengimplementasikan eprocurement dengan benar sehingga dapat mengoptimalkan penggunaan uang negara. Tentu hal ini akan menjamin bahwa pembangunan dapat berlangsung sesuai tujuannya dan berkelanjutan
Pemanfaatan Facebook Untuk Menunjang Kegiatan Belajar Mengajar Online Secara Mandiri
Universitas Terbuka adalah Perguruan Tinggi yang menerapkan sistem belajar jarak jauh, dimana Kegiatan Belajar dan Mengajar (KBM) tidak hanya dilakukan secara tatap muka, melainkan juga dengan menggunakan media, baik media cetak (modul) maupun non cetak (audio/video), komputer/internet, siaran radio dan televisi. Dengan metode ini para peserta KBM dapat secara mandiri mengatur kesesuaian waktu dan tempat dalam mempelajari materi. KBM sebagai sebuah bentuk interaksi antara tutor dan peserta tutorial (mahasiswa) serta antar peserta yang terkait dengan kegiatan belajar mengajar, membentuk jejaring sosial (social network) dengan menggunakan sebuah media sosial (social media) sebagai sarana berinteraksi untuk memungkinkan terjadinya interaksi yang banyak arah (partisipasi aktif dari anggota) serta flexible (tidak dibatasi tempat dan waktu). Pada era digital saat ini, banyak tersedia perangkat media sosial berbasis internet, pada umumnya dalam bentuk situs, yang dapat dimanfaatkan sebagai sarana interaksi jejaring sosial. Salah satu media sosial yang cukup populer di dunia adalah Facebook. Fitur-fitur Facebook sebagai media sosial dapat dimanfaatkan untuk menunjang pelaksanaan KBM, khususnya tutorial online, antara lain fasilitas berbagai dokumen/modul dengan diskusi interaktif antar peserta yang tertata secara kronologis per topik. Adanya fasilitas notification untuk memberikan tanda (alert) serta Agenda yang disertai fungsi pengingat (remainder) memungkinkan para peserta KBM dapat mengikuti perkembangan KBM secara mobile dan dapat memanfaatkannya untuk pengayaan materi tutorial secara mandiri, sesuai dengan waktu dan kesempatan yang tersedia bagi masing-masing peserta. Tujuan makalah ini adalah mengkaji fitur-fitur Facebook dan melakukan simulasi pembelajaran/Tutorial Online dengan menggunakan Facebook sehingga dapat diketahui fitur-fitur yang dapat dipergunakan dengan kelebihan dan kekurangan yang ada serta saran – saran bagaimana memanfaatkan Facebook untuk meningkatkan kualitas Tutorial Online di Universitas Terbuka
ANALISIS PELAKSANAAN KESELAMATAN PASIEN TERKAIT AKREDITASI DI PUSKESMAS (LITERATURE REVIEW)
Puskesmas as a first-level health facility must improve the quality of health services to the maximum so that the accreditation status increases and public trust to carry out health services also increases. One of the important indicators in improving the quality of health services at Puskesmas is patient safety. However, in Indonesia, the development of issues regarding patient safety at the Puskesmas level is not as dynamic as at the hospital level. This study aims to dig deeper and synthesize the scientific literature on patient safety and its relation to accreditation in health centers. This review uses 2 databases namely Google Scholar and Garuda. The main keywords are "Patient Safety in Puskesmas", "Quality of Service" "Accreditation". In conclusion, there are still many health workers who are less compliant and lack high commitment regarding patient safety, not all officers attend training related to patient safety, facilities and infrastructure that are less supportive, lack of funds, and policies that are not well implemented and realized. Keywords: Patient Safety in Puskesmas, Quality of Service, Accreditation
Penerapan Logika Fuzzy Pada Penilaian Kinerja Pegawai: Studi Kasus Universitas Terbuka
Dewasa ini teknologi informasi khususnya teknologi soft computing telah berkembang sangat pesat. Salah satu teknologi soft computing yang banyak dikembangkan adalah logika fuzzy, karena dapat digunakan untuk melakukan pengukuran pada berbagai fenomena yang memiliki sifat ambigu, tersamar atau kabur. Salah satu topik penelitian yang banyak menggunakan penerapan logika fuzzy tersebut adalah tentang sistem penilaian kinerja pegawai pada berbagai bidang atau profesi.
Suatu sistem penilaian kinerja yang baik adalah yang mampu menciptakan gambaran yang tepat mengenai kinerja pegawai yang dinilai. Penilaian kategorisasi yang bersifat diskret dan pasti (crisp) dapat menimbulkan ketidakadilan. Dalam kenyataanya, seringkali penilaian memiliki nilai yang tidak pasti, samar, atau ambigu. Dengan sistem logika crisp, adanya perubahan kecil pada suatu nilai tertentu tidak dapat terdeteksi.
Penelitian ini akan menerapkan metode fuzzy dengan pendekatan logika fuzzy, dengan harapan dapat digunakan untuk mengurangi masalah ketidakadilan dalam memberikan hasil penilaian kinerja. Logika fuzzy merupakan teori himpunan yang dapat membantu dalam menyelesaikan masalah ketidakpastian batas antara satu kriteria dengan kriteria lainnya yang dihasilkan oleh adanya penilaian manusia terhadap sesuatu hal secara kumulatif. Penerapan teori himpunan fuzzy dengan sistem pembobotan yang bersifat kontinu dalam perhitungan skor penilaian kinerja pegawai dilakukan untuk menghasilkan pembobotan yang lebih adil, objektif, dan realistis. Perubahan atau pergeseran nilai sekecil apapun dapat dipertimbangkan dan dihitung menjadi total skor yang diperoleh, sehingga penilaian akan mendekati kondisi yang sesungguhnya.
Penelitian dilakukan untuk membandingkan skor hasil penilaian kinerja antara hasil perhitungan menggunakan logika crisp dengan hasil perhitungan menggunakan logika fuzzy. Metode inferensi yang digunakan adalah inferensi fuzzy Sugeno, karena output yang dihasilkan berupa nilai tertentu yang bersifat crisp (tegas) yang akan dibandingkan hasilnya dengan skor yang diperoleh dari hasil perhitungan manual. Simulasi dan uji coba dilakukan dengan bantuan software Matlab. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa penilaian hasil kinerja dengan menggunakan logika fuzzy dapat memperlihatkan perbedaan skor akhir penilaian kinerja
Tracer Study Program Studi Matematika FMIPA-Universitas Terbuka
Informasi mengenai keberhasilan proses pendidikan dan untuk mengetahui apakah lulusan PS Matematika FMIPA-UT, memperoleh manfaat dari pendidikan yang telah ditempuhnya, maka PS Matematika melaksanakan penelitian tentang penelusuran lulusan PS matematika atau lebih dikenal dengan nama Tracer Study
Lulusan yang diteliti adalah seluruh mahasiswa Jurusan Matematika sebanyak 47 orang yang lulus dari PS matematika FMIPA-UT pada tahun tahun 2010, 2011, 2012, dan 2013. 2014.1. Lulusan yang berjenis kelamin perempuan berjumlah 15 dan yang berjenis kelamin laki-laki berjumlah 32 orang. Data mengenai lulusan diperoleh dari pusat Komputer UT.
Jumlah kuesioner yang telah diisi oleh lulusan dan dikembalikan ke peneliti berjumlah 12 kuesioner dari 47 orang ( 25%), dengan komposisi 4 orang perempuan dan 8 orang laki-laki. Kuesioner dari atasan yang kembali adalah 12.
Hasil analisis mendapatkan bahwa sebagian besar mahasiswa menyatakan bahwa selama kuliah di PS Matematika, materi perkuliahan memberikan pengetahuan yang mendukung pekerjaan di tempat bekerja, serta memberikan pengalaman dalam berkomunikasi dan keterampilan.
Lulusan PS Matematika dapat bersaing dalam hal mendapatkan kesempatan untuk dipilih dan mendapatkan informasi. Dan kompetensi lulusan dinilai baik oleh atasan maupun teman sejawat dibandingkan dengan sebelum kuliah di PS Matematika.
Diharapkan temuan ini dapat bermanfaat bagi UT dan khususnya bagi PS Matematika