3 research outputs found
Model Kebijakan Pengelolaan Agroindustri Bioenergi dalam Perspektif Kelestarian Lingkungan (Soft System Methodology sebagai suatu Pendekatan)
Sumber daya alam yang terbatas dan diperparah pula oleh peningkatan permintaan akan sumber daya energi, memunculkan dampak lebih lanjut pada aspek lingkungan. Sebagai langkah antisipasi, perlu disusun suatu model kebijakan pengelolaan agroindustri bioenergi yang memperhatikan aspek lingkungan. Tujuan utama kajian ini adalah untuk memperoleh gambaran permasalahan atas situasi yang terjadi dalam praktek pengelolaan agroindustri bioenergi serta dampaknya terhadap lingkungan. Beberapa aktor penting diantaranya adalah para petani penggarap lahan, dan konsumen akhir sebagai penerima manfaat produk bioenergi, agroindustri pangan, agroindustri bioenergi dan lembaga swadaya masyarakat sebagai aktor utama yang memliki kepentingan yang berbeda satu sama lainnya. Pemerintah sebagai lembaga pembuat regulasi dan kebijakan, merupakan aktor kunci yang berperan dalam melaksanakan pengendalian dan pengawasan. Pada kajian ini telah dibangun suatu model konseptual yang menggambarkan hubungan aktivitas antar komponen yang berkait dengan menggunakan pendekatan soft system methodology (SSM). Melalui penerapan langkah-langkah SSM telah disusun rencana tindakan yang akan dilakukan berkait dengan pengelolaan agroindustri bioenergi dalam perspektif kelestarian lingkungan
Penerapan Fuzzy TOPSIS dalam Penentuan Lokasi Kawasan Pengembangan Rantai Pasok Bioenergi Kelapa Sawit
.This study aims to obtain the best location of the target area of agro-industrial development of bioenergy in the supply chain. Through a systems approach, using fuzzy TOPSIS, an analysis of various key criteria was conducted, including availability of raw materials, land conditions and prices, the ease of access to transportation, the distance to the city center, the availability of labor at the target location, availability of infrastructure – such as water and electricity, the use of the location and orientation of multiplier effect. Based on the results of the analysis that has been done, from the five areas being targeted for locations of bioenergy agro-industry development in the province of Riau, including Industrial Area Kuala Enok; Palm Oil Region in Rokan Hulu; Pelintung Dumai Industrial Area; Palm Oil Region in Bagan Batu Rokan Hilir and Teknopolitan Region in Pelalawan, the one that has been voted the best location is Pelintung Dumai Industrial Area. ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk memperoleh lokasi terbaik yang menjadi target kawasan pengembangan agroindustri bioenergi dalam satu mata rantai pasokan. Melalui pendekatan sistem, dengan menggunakan metode fuzzy TOPSIS, dilakukan analisis terhadap berbagai kriteria penting diantaranya ketersediaan bahan baku, kondisi lahan dan harga, kemudahan akses transportasi, jarak lokasi dengan pusat kota, ketersediaan tenaga kerja pada lokasi sasaran, ketersediaan infrastruktur seperti air dan listrik, orientasi pemanfaatan lokasi serta multiflier effect. Berdasarakan hasil analisis yang telah dilakukan, dari lima target kawasan yang menjadi sasaran lokasi pengembangan agroindustri bioenergi di Provinsi Riau, diantaranya Kawasan Industri Kuala Enok, Kawasan Perkebunan Kelapa Sawit di Rokan Hulu, Kawasan Industri Pelintung Dumai, Kawasan Perkebunan Kelapa Sawit di Bagan Batu Rokan Hilir dan Kawasan Teknopolitan di Kabupaten Pelalawan, telah terpilih lokasi terbaik, yakni di Kawasan Industri Pelintung Duma
Penilaian Potensi Biomassa sebagai Alternatif Energi Kelistrikan
Pemanfaatan biomassa sebagai sumber daya listrik merupakan salah satu solusi yang dapat dikembangkandalam rangka meningkatkan rasio elektrifikasi dan mewujudkan ketahanan energi nasional. Untuk itu sebagai langkah awal bagi menguji kelayakan pengembangan biomassa sebagai sumber pembangkit tenaga listrik, diperlukan analisis tentang potensi sumber daya, terutama dari beberapa komoditas unggulan, baik dari sisa hasil pertanian maupun perkebunan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat potensi biomassa berdasarkan ketersediaan pasokan sumber daya yang tidak termanfaatkan yang dapat diperoleh dari sisa hasil pertanian. Beberapa sisa hasil pertanian dan perkebunan yang menjadi target penilaian antara lain adalah jerami dan sekam padi sawah, jerami dan sekam padi ladang, batang dan tongkol jagung, batang ubi kayu, serta serat, cangkang, tandan kosong, kernel dan limbah cair yang terdapat di perkebunan kelapa sawit. Hasil analisis dengan pendekatan statistik, menunjukkan bahwa total energi teoritis biomassa yang dapat dihasilkan adalah sebesar 77.466.754,8 Gj/Tahun. Secara teoritis berpotensi menghasilkan energi listrik sebesar 21.518.542,8 MWh/Tahun
