6 research outputs found
Social Practices of Covid-19 Resilient Village in Mitigating the Covid-19 Pandemic Disaster in Jember, Indonesia
ABSTRACT: Covid-19, a global pandemic disaster since early 2020, has affected the Jember District. Lawgriez Village, as a selected resilient village, was chosen as a pilot village through a competition organized by the Regent of Jember at that time. There are good social practices in mitigating the Covid-19 pandemic in this village. These social practices include habitus, economic capital, social capital, cultural capital, and symbolic capital, and the domain of Lawgriez Village serves as the strength of this village in implementing policies for mitigating the Covid-19 pandemic along with its health protocols. The theory used in this research is the theory of social practice by Pierre Bourdieu. A qualitative research method with a phenomenological approach was chosen by the researcher to determine, examine, and analyze the data and techniques during data collection through observation, in-depth interviews, and focus group discussions. Purposive sampling was selected as the technique for determining informants. The social practices of the Covid-19 resilient village are institutionalized within a structured institution of the resilient village, accompanied by cooperation from various stakeholders. The self-created and responsive social practices in tackling the Covid-19 pandemic are inseparable from the unity and solidarity of Lawgriez residents. The branding of Lawgriez as a village located near the RSTP Jember has become a reinforcing identity and distinctive characteristic known to the people of Jember
DUKUNGAN PENGUATAN KAPASITAS PENGELOLA DALAM PENGEMBANGAN WISATA SEJARAH MEGALITIKUM
Wisata Sejarah Megalitikum di kecamatan Arjasa merupakan salah satu potensi wisata di kabupaten Jember. Peninggalan situs purbakala menjadi bagian dari cagar budaya dan pelestarian sejarah. Dalam pengembangan sumber daya manusia, salah satu faktor yang berperan penting adalah kompetensi pengelola wisata, untuk itu pengembangan dan pendampingan para pengelola menjadi penting untuk dilakukan. Pelayanan dan interaksi pengelola kepada pengunjung menjadi salah satu faktor pendorong wisatawan untuk mempromosikan dan datang kembali ke destinasi wisata. Dengan adanya pengembangan wisata, dampak ekonomi yang terasa adalah peningkatan pendapatan bagi masyarakat sekitar, khususnya desa Arjasa. Berdasarkan permasalahan yang ada, maka kelompok riset TOP SUN melaksanakan pengabdian desa binaan dengan hibah dari LP2M Universitas Jember melalui dukungan penguatan kapasitas sumber daya dalam pengembangan wisata sejarah megalitikum terhadap masyarakat pengelola desa Arjasa melalui POKDARWIS dan pemuda desa Arjasa. Berdasarkan hasil analisis situasi dan permasalahan yang dihadapi oleh mitra di desa Arjasa, dilakukan Upaya peningkatan sumber daya manusia (SDM) melalui pelatihan teknik pramuwisata serta penguatan kompetensi berupa kemampuan berbahasa Inggris. Dukungan lain berupa penguatan awareness melalui pengadaan papan petunjuk arah guna mempermudah wisatawan berkunjung ke obyek wisata, Dukungan ketiga, melalui diskusi bersama untuk menginisiasi potensi paket wisata edukasi sejarah kepada siswa sekolah. Pengabdian ini dilaksanakan untuk meningkatkan kapasitas pengelola dibidang Bahasa asing, kapasitas interpretasi sejarah megalitikum, Pendampingan ini dilakukan melalui pertemuan, pengadaan sarana berupa pengadaan papan interpretasi serta penyediaan video profil kawasan obyek wisata sejarah megalitikum. Kegiatan ini dilaksanakan dalam empat tahapan yaitu, survei permasalahan mitra, perencanaan, pengembangan sistem manajemen wisata dan pelatihan masyarakat. Kegiatan pengabdian ini telah menghasilkan produk berupa kapasitas pengelola dalam menyapa maupun berkomunikasi dengan pengunjung, tersediaya papan petunjuk arah dan video profil desa Arjasa
Analysis of Potency and Strategy Identification of Wuluhan Subdistrict as A Super Priority Destination Area in Jember Regency
The potential of Wuluhan sub-district attracts the government to make a super priority area. This research with a cooperative tourism planning perspective will later present a normative model of tourism planning in Wuluhan area which requires integrative collaboration between government institutions and various stakeholders, both at the autonomous level and the public also private sectors. The analysis method in this research uses the PRA (Participatory Rural Appraisal) method, the strength, weakness, opportunity, and threat (SWOT) matrix analysis method and the quantitave strategy planning matrix (QSPM) method. The attractions in the four villages are agrotourism attractions, river tubing tourism, sports tourism, and recreational tourism. Accessibility to the four villages still needs development in terms of directional signage and improving road conditions. The amenities available in each village are still minimal and need improvement to support priority destinations. Ancillary services in each village already have tourism awareness group (pokdarwis), but there is still a need to improve human resources and governance. Based on the SWOT analysis, it was found: S-O strategy, W-O strategy, S-T strategy and W-T strategy to support super priority tourist areas
Creative strategies of local resources in managing geotourism in the Ijen Geopark Bondowoso, East Java, Indonesia
This paper aims to explain the process of developing creative strategies for empowering community capabilities and local resources in managing geotourism in the Ijen Geopark development area of the Bondowoso region. The location is in the Ijen District as a depiction area for developing the Ijen Geopark. The perspective used in this study is a resource-based view with valuable, rare, imitable, non-substitutable (VRIN) analysis to identify the effectiveness of the performance of local geotourism resources. The results showed that the daily management of geoparks has collaborated with institutions in rural areas in building sustainable competitive advantages to manage geotourism oriented to VRIN criteria in the delineation area of the development of the Ijen Geopark
Sosialisasi Pencegahan Dan Penanganan Virus PMK Pada Ternak Di Desa Mojosari, Kecamatan Puger, Kabupaten Jember
Mojosari merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Puger dan sebagian masyarakatnya berprofesi sebagai petani. Potensi yang berada di Desa Mojosari berupa Sektor Pertanian, yang sebagian besar menanam tanaman semangka. Selain itu masyarakat Mojosari juga sebagian besar memiliki ternak sapi. Permasalahan yang terjadi pada Desa Mojosari saat ini yaitu mengenai wabah virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), dimana virus ini menyerang hewan ternak seperti Sapi, Kambing dan Kerbau milik warga yang memungkinkan untuk terjangkit virus dan menyebabkan kematian pada hewan ternak. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan masyarakat dalam mencegah dan menangani penyebaran virus PMK pada hewan ternak di Desa Mojosari. Pelaksanaan kegiatan melalui KKN-Kolaboratif ini dilakukan dengan memberikan sosialisasi pada masyarakat mengenai pencegahan dan penanganan virus PMK pada hewan ternak di Desa Mojosari, Kecamatan Puger, Kabupaten Jember. Hasil pengabdian yang dilakukan berupa masyarakat mampu memahami dan menerapkan langkah atau cara mencegah dan menangani persebaran virus PMK pada hewan ternak yang dipelihara