24 research outputs found
MERACIK HERBAL PILIHAN UNTUK PENCEGAHAN DAN KOMPLEMENTER PENGOBATAN TUBERKULOSIS
Tuberkulosis adalah salah satu penyakit saluran napas yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Tahun 2019 Indonesia menempati urutan ketiga jumlah penderita tuberculosis di dunia. Penyebab tingginya angka tersebut adalah penderita yang belum terkonfirmasi dan pengobatan yang tidak tuntas akibat efek samping obat dan lamanya pengobatan. Tujuan Pengmas memberikan penyuluhan tentang seluk beluk penyakit dan pengobatan tuberculosis dan memberikan pelatihan cara memilih dan meracik herbal untuk pencegahan dan komplementer pengobatan tuberculosis. Metode Pengabdian penyuluhan dan pelatihan. Peserta 21 orang adalah warga RW 07 Kelurahan Buakana Kecamatan Rappocini Kota Makassar. Hasil pengmas, capaian target penyuluhan terjadi peningkatan pengetahuan sebesar 68,25% setelah penyuluhan. Terjadi proses alih teknologi setelah pelatihan pembuatan herbal untuk pencegahan dan komplementer pengobatan tuberculosis. Luaran yang dicapai adalah modul panduan pengmas dengan no ISSN 9-786239-592394, HKI modul panduan no. pencatatan 000247196 tanggal 19 April 2021, produk permen herbal dalam kemasan berlabel, artikel pengmas, video pelaksanaan pengmas. Kesimpulan. Kegiatan berjalan lancar, capaian target tercapai 100% yaitu terjadi peningkatan pengetahuan dan alih teknologi dalam pelatihan. Luaran tercapai modul ber ISBN, HKI modul dan produk pelatihan. Kata Kunci: herbal, meracik, pelatihan, penyuluhan, tuberculosi
PELATIHAN PEMBUATAN LARUTAN HAND SANITIZER BERBAHAN HERBAL UNTUK PENCEGAHAN INFEKSI COVID 19
Tahun 2020 seluruh dunia terkena dampak pandemic Covid 19. Cara pencegahan yang dianjurkan adalah penggunaan masker, jaga jarak dan cuci tangan pakai sabun atau menggunakan Hand Sanitizer. Hand Sanitizer adalah produk antiseptik yang dikemas dalam bentuk sediaan yang penggunaannya tidak perlu dibilas dengan air. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk melatih masyarakat dalam membuat produk Hand Sanitizer berbahan herbal. Khalayak sasaran adalah kader PKK, pedagang makanan, ibu rumah tangga, wanita bekerja di luar rumah dan remaja putri. Metode kegiatan adalah sosialisasi dan pelatihan pembuatan Hand Sanitizer berbahan herbal Lidah Buaya, Daun Miana dan Daun Jeruk. Jumlah peserta 23 orang terdiri dari 5 orang dari kader PKK Kelurahan Buakana dan 18 orang dari warga RT 05/RW 07 Kelurahan Buakana Kecamatan Rappocini Kota Makassar. Teknis pelaksanaan tahap 1 pengabdi melakukan sosialisasi produk ke rumah warga khalayak sasaran. Pelaksanaan tahap 2 dilakukan 2 sesi masing-masing 12 dan 11 peserta. Tahap 2 merupakan tahap pelatihan berupa demo cara pembuatan Hand Sanitizer dan dilanjutkan praktek mandiri dari peserta Kegiatan untuk membuat produk. Setiap peserta diberikan buku panduan pelatihan dan alat pelindung diri. Hasil yang dicapai dari target kegiatan adalah peningkatan keterampilan masyarakat mitra (ibu rumah tangga dan remaja putri) khususnya dalam membuat produk Hand Sanitizer. Dari hasil kegiatan dapat di dapat Luaran kegiatan ini yaitu: (1). Buku panduan pelatihan Hand Sanitizer berbahan herbal untuk mencegah Covid 19 (ISBN 9-786237-684480 dan no pencatatan HKI 000192201). (2). Produk Hand Sanitizer berbahan herbal dengan kemasan dan label bernilai ekonomi. (3). Publikasi berupa artikel pada jurnal pengabdian masyarakat yang terbit secara on line. (4). Mempublikasikan institusi Poltekkes Kemenkes Makassar melalui jejaring kerjasama dengan masyarakat untuk melaksanakan pengabdian masyarakat. Kata Kunci: Hand Sanitizer, Herbal, Covid 1
Description The Knowledge And Willingness To Participate In The Covid-19 Vaccination In The Luwu Community
At the end of 2019 a pandemic emerged from China in the city of Wuhan known as covid-19 which is a viral infectious disease caused by SARS-CoV (Severe Acute Respiratory Syndrome Corona Virus) which attacks the respiratory tract, this virus can spread quickly . Seeing a situation like this, the government has taken a policy by implementing social distancing recommendations and developing vaccines to prevent the wider spread of this pandemic. The purpose of this study was to describe the knowledge and willingness to participate in the covid-19 vaccination in the Luwu community. By using a descriptive survey method, sampling using a purposive sampling method with a total sample of 100 respondents. The results showed that the level of knowledge of the respondents 80% were in the very good category, 18% in the good category and a small part were in the fairly good category, namely 2%. And the level of willingness of most of the respondents are in the willing category as much as 50%. 48% are very willing and a small part are in the moderately willing category, namely as much as 2%. So from the results of this study it can be concluded that the picture of community knowledge is in the very good category (92%) and the picture of willingness is in the very willing category (78.8%)
PELATIHAN PRODUK LULUR SPA BUAH PEPAYA PADA IBU-IBU KADER KELURAHAN SAMBUNG JAWA KECAMATAN MAMAJANG KOTA MAKASSAR
Fenomena herbal tanpa efek samping menjadikan kosmetika herbal mendapat tempat tersendiri bagi sebagian wanita urban meskipun harganya lebih mahal. Jenis lulur spa yang diinginkan wanita urban adalah formula yang berfungsi sebagai regenerasi kulit, pemutih kulit, pelembab dan perawatan kulit. Salah satu bahan alami yang dapat digunakan untuk kebutuhan tersebut adalah buah papaya. Kelompok mitra adalah ibu-ibu kader Kelurahan Sambung Jawa Kecamatan Mamajang Kota Makassar. Permasalahan utama yang ditemukan pada mitra pengmas adalah apakah kegiatan alternative yang dapat dilakukan oleh ibu-ibu rumah tangga untuk mengisi kesibukan mereka disela-sela mengurus rumah tangga? Kegiatan yang dimaksud adalah kegiatan yang dapat bernilai ekonomi. Hal ini sesuai dengan kondisi sehari-hari ibu-ibu rumah tangga yang memiliki banyak waktu luang. Solusi yang diberikan Sosialisasi tentang pemanfaatan tanaman yang telah terbukti secara empiris dan ilmiah untuk perawatan kulit Contoh buah papaya; Memberikan modul cara pembuatan produk lulur spa herbal; Melakukan alih teknologi (pelatihan penggunaan modul) untuk pembuatan produk lulur spa herbal. Hasil pelatihan peserta dapat memanfaatkan buah papaya menjadi produk lulur spa yang dapat digunakan sendiri maupun dijual
Kesiapan Masyarakat Untuk Vaksinasi Covid-19 (Online Survey)
Covid-19 is a respiratory infection disease caused by the corona virus (SARS CoV-2) which has caused a worldwide pandemic. Various efforts have been made to stop the COVID-19 pandemic, such as carrying out health protocols to research to find drugs and vaccines. The Covid-19 vaccine is the hope of the world including Indonesia to stop this pandemic by establishing herd immunity, but a group of people still doubt the Covid-19 vaccine and refuse to vaccinate. The purpose of this study was to determine the readiness of the community to vaccinate against COVID-19 in Indonesia. The research method is an online survey by collecting respondent data using a google form which is distributed through WhatsApp social media. The survey involved 210 respondents from various regions in Indonesia with varying educational and occupational characteristics The results of the study found that the level of knowledge of respondents about Covid-19 was 84.76% (high category). Respondents' level of confidence in the covid vaccine was 19 93.33%, but respondents who were willing to be vaccinated were 49.53%, doubtful 31.90% and refused 18.57%. However, 68.1% of respondents are willing to recommend the Covid-19 vaccination. Respondents' expectations for the success of the vaccine to overcome Covid-19 were 83.81%. In total, the readiness of the community represented by respondents was 76.19% ready and 23.81% hesitant to participate in the Covid-19 vaccination. Effective communication is urgently needed to educate people who are still hesitant to participate in the COVID-19 vaccination.Keywords: vaccination, Covid-19, community readiness Covid-19 adalah penyakit infeksi saluran napas yang disebabkan oleh virus corona (SARS CoV-2) yang mengakibatkan pandemic di seluruh dunia. Berbagai upaya telah dilakukan untuk menghentikan pandemic Covid-19 seperti melakukan protocol kesehatan hingga penelitian untuk menemukan obat dan vaksin. Vaksin Covid-19 merupakan harapan dunia termasuk Indonesia untuk menghentikan pandemi ini dengan membentuk herd immunity, namun sekelompok orang masih meragukan vaksin Covid-19 dan menolah untuk vaksinasi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kesiapan masyarakat melakukan vaksinasi Covid-19 di Indonesia. Metode penelitian adalah survey online dengan mengumpulkan data responden menggunakan google form yang disebarkan melalui media sosial WhatsApp. Survey melibatkan 210 responden yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia dengan karakteristik pendidikan dan pekerjaan yang bervariasi. Hasil penelitian menemukan bahwa tingkat pengetahuan responden terhadap Covid-19 adalah 84,76% (kategori tinggi). Tingkat kepercayaan responden terhadap vaksin covid adalah 19 93,33% namun responden yang bersedia divaksin 49,53%, ragu-ragu 31,90% dan menolak 18,57%. Sejumlah 68,1% responden bersedia merekomendasikan vaksinasi Covid-19. Harapan responden terhadap keberhasilan vaksin mengatasi Covid-19 adalah 83,81%. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa kesiapan masyarakat yang diwakili oleh responden adalah 76,19% siap dan 23,81% ragu-ragu mengikuti vaksinasi Covid-19. Komunikasi yang efektif sangat dibutuhkan untuk mengedukasi masyarakat yang masih ragu mengikuti vaksinasi Covid-19.Kata kunci: vaksinasi, Covid-19, kesiapan masyaraka
Penyuluhan Dan Pelatihan Racikan Herbal Untuk Pencegahan Dan Pengobatan Common Cold Di Kelurahan Maccini Sombala Kota Makassar
Common Cold disease is a disease that attacks the upper respiratory tract with the manifestation of coughs and colds and the main cause is a virus. Common colds can infect a person more than once a year, so body immunity is an effective means of prevention. One way to increase immunity is by consuming herbs. This activity aims to increase participant's knowledge and provide training on mixing herbs to prevent Common colds. The activity method used is counseling and training. The target audience is the sub-district team and PKK cadres from Maccini Sombala Village, totaling 30 people—evaluation of extension activities based on pre- and post-extension questionnaires. Training activities are evaluated based on participants' skills in preparing herbal concoctions for Common Cold. The results of the activities obtained were an increase in participants' knowledge after counseling by 60% and an increase in skills based on the results of participants' practice. Outcomes in the form of mandatory community service include increasing knowledge, articles in pharmaceutical service media, training manuals, mini videos of activities, and publications in print media/online newspapers. Additional outputs include book copyrights and training products so from this activity, it can be concluded that there has been an increase in participants' knowledge and skills.Keywords: herbal concoction, Common Cold, training, counseling Penyakit Common Cold adalah penyakit yang menyerang saluran napas bagian atas dengan manifestasi batuk pilek dengan penyebab utama adalah virus. Common Cold dapat menginfeksi seseorang lebih dari sekali setahun, sehingga imunitas tubuh merupakan cara pencegahan yang efektif. Salah satu cara meningkatkan imunitas adalah dengan konsumsi herbal. Tujuan Kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan peserta dan memberikan pelatihan meracik herbal untuk mencegah Common Cold. Metode Kegiatan yang digunakan adalah Penyuluhan dan pelatihan. Khalayak sasaran adalah tim kelurahan dan kader PKK Kelurahan Maccini Sombala berjumlah 30 orang. Evaluasi kegiatan penyuluhan berdasarkan kuesioner pre dan post penyuluhan. Kegiatan pelatihan dievaluasi berdasarkan keterampilan peserta menyiapkan racikan herbal untuk Common Cold. Hasil Kegiatan yang diperoleh adalah Peningkatan pengetahuan peserta setelah penyuluhan sebesar 60% dan terjadi peningkatan keterampilan berdasarkan hasil praktik peserta. Capaian luaran berupa wajib yaitu peningkatan pengetahuan, artikel pada media pengabdian kefarmasian, buku panduan pelatihan, video mini kegiatan, publikasi pada media cetak/koran Online. Luaran tambahan berupa hak cipta buku dan produk hasil pelatihan sehingga dari kegiatan ini dapat disimpulkan terjadi peningkatan pengetahuan dan keterampilan peserta.Kata kunci : racikan herbal, Common Cold , pelatihan, penyuluha
Characteristicsof Chemical Compound Content in Meniran Herb Extract and Miana Leave Extract Based On Phytochemical Screening and Thin Layer Chromatography
Meniran herbs and miana leaves have been scientifically proven as immunostimulant, antibacterial and antituberculosis. The pharmacological activity of herbs is determined by the content of chemical compounds. The purpose of identifying chemical compounds in meniran herb extract and miana leaf extract based on phytochemical screening and thin layer chromatography (TLC). The extraction method is by maceration using 96% ethanol as solvent. Phytochemical screening includes alkaloids, tannins, saponins, flavonoids, phenols, glycosides, steroids, terpenoids, phlobatins and anthraquinones. TLC identification uses 4 eluent compositions, namely: Chloroform: Methanol: Water = 15:6:1; Ethyl acetate : ethanol : water = 16:5:1; Benzene : ethyl acetate = 7:3 and N hexane : ethyl acetate = 8:2. Phytochemical screening results showed that Meniran herb extract contained alkaloids, tannins, saponins, flavonoids, phenols, steroids and terpenoids. Miana leaf extract contains alkaloids, tannins, saponins, flavonoids (flavones), phenols, steroids, terpenoids, phlobotanins and anthraquinones. The results of thin layer chromatography showed that the meniran herb extract identified 1 polar compound, 17 semi-polar compounds and 7 non-polar compounds. Miana leaf extract identified 1 polar compound, 21 semi-polar compounds and 17 non-polar compounds