24 research outputs found
Analisis Laporan Arus Kas Dalam Menilai Kinerja Pada Keuangan Perusahaan Kalbe Farma Tbk
Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas dan efisiensi kinerja keuangan pada Kalbe Farma Tbk tahun 2016-2019 berdasarkan analisis laporan arus kas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan rasio arus kas yang terdiri atas rasio arus kas operasi terhadap kewajiban lancar, rasio arus kas operasi terhadap bunga, rasio pengeluaran modal, rasio total hutang, rasio arus kas terhadap laba bersih. Hasil yang diperoleh menunjukkan nilai rasio arus kas berada dibawah standar kriteria yang menggambarkan bahwa efektivitas dan efisiensi kinerja keuangan Kalbe Farma Tbk berdasarkan analisis arus kas kurang baik. Hal ini menggambarkan bahwa perusahaan masih kurang mampu dalam memenuhi kewajiban serta komitmen-komitmennya.
Kata kunci: Laporan Arus Kas, Rasio Arus Kas, Efektivitas, Efisiensi, Kinerja Keuangan.
Abstract: The purpose of this study is to determine the effectiveness and efficiency of financial performance at Kalbe Farma Tbk in 2016-2019 based on the analysis of cash flow statements. The method used in this study is to use a ratio of cash flows consisting of the ratio of operating cash flows to current liabilities, ratio of operating cash flows to interest, capital expenditure ratios, ratio of total debt, ratio of cash flows to net income. The results obtained indicate the value of the cash flow ratio is below the standard criteria that illustrate that the effectiveness and efficiency of Kalbe Farma Tbk's financial performance based on cash flow analysis is not good. This illustrates that the company is still unable to fulfill its obligations and commitments.
Keywords: Cash Flow Statement, Cash Flow Ratio, Effectiveness, Efficiency, Financial Performance
Analisis Prosedur Audit Utang Usaha Pada PT AKNS oleh KAP Heliantono & Rekan
Abstrak: Audit sangat penting dilakukan untuk menguji dan menentukan laporan keuangan sudah disajikan secara wajar dan layak atau tidak. Prosedur audit dilakukan pada seluruh akun yang terdapat dalam laporan keuangan, terutama pada akun utang usaha yang memiliki nilai materialitas tinggi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana hasil dari penerapan prosedur audit utang usaha pada PT AKNS oleh KAP Heliantono & Rekan. Dalam penerapan prosedur audit atas utang usaha pada PT AKNS, ditemukan kendala berupa vendor belum membalas surat konfirmasi sampai dengan tanggal yang telah ditentukan maka dilakukan prosedur alternatif subsequent payment. Penelitian ini menggunakan teknik analisa dalam bentuk kualitatif, serta teknik pengumpulan data dilakukan dengan melakukan wawancara (interview) dan studi pustaka. Hasil dari penerapan prosedur alternatif subsequent payment, menghasilkan saldo yang sesuai dengan bukti-bukti invoice outstanding. Dengan ditemukannya saldo akun yang sesuai, akun utang usaha disajikan secara wajar dan layak pada prosedur audit yang dilakukan pada PT AKNS oleh KAP Heliantono & Rekan.
Kata kunci: Prosedur Audit, Utang Usaha, Subsequent Payment, Surat Konfirmasi, Vendor.
Abstract: An audit is very important to do to test and determine whether the financial statements are presented fairly and properly or not. Audit procedures are carried out on all accounts contained in the financial statements, especially accounts payable accounts that have a high material value. The purpose of this study was to find out the results of the application of accounts payable audit procedures at PT AKNS by KAP Heliantono & Partners. In the implementation of audit procedures on accounts payable at PT AKNS, it was found that there were obstacles in the form of vendors not responding to the confirmation letter until the specified date, then an alternative procedure for subsequent payments was carried out. This study uses analytical techniques in the form of qualitative, and data collection methods are carried out by conducting interviews and literature studies. The result of alternative procedures application for subsequent payments, results in a balance that matches the evidence of outstanding invoices. With the discovery of the appropriate account balances, accounts payable are presented fairly and appropriately in the audit procedures performed on PT AKNS by KAP Heliantono & Partners.
Keywords: Audit Procedure, Accounts Payable, Subsequent Payment, Confirmation Letter, Vendors
Rasio ProfitabilitasTerhadap Pengukuran Kinerja Tanggung Jawab Sosial Perbankan Milik Pemerintah
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak rasio profitabilitas yang diproksikan melalui rasio Return on Investment (ROI) dan Net Profit Margin (NPM) dalam mempengaruhi kinerja tanggung jawab sosial perusahaan perbankan milik pemerintah yang diproksikan dengan rasio CSRIj. Populasi dalam penelitian ini adalah perbankan milik pemerintah yang terdaftar di BEI. Sampel yang diambil adalah sebanyak 33 laporan keuangan dan laporan keberlanjutan dengan periode tahun 2013 – 2018. Penelitian ini bersifat kuantitatif dan diolah menggunakan alat hitung statistic SPSS 23. Hasil dari penelitan ini adalah bahwa kinerja laporan keuangan dipengaruhi secara signifikan oleh ROI namun tidak dipengaruhi secara signifikan oleh NPM.
Kata kunci: ROI, NPM, CSRIj, CS
EDUKASI AKUNTANSI BAGI SISWA NON AKUNTANSI SEBAGAI SALAH SATU PERSIAPAN KURIKULUM MERDEKA
The Minister of Education and Culture of the Republic of Indonesia 2020 launched MBKM Program. The goal of MBKM is for someone to have the opportunity to study outside their study program so that they have other competencies outside the core competencies in their study program. The MBKM program gave rise to the idea of ​​accounting training for non-accounting students. The implementation of service with this service-learning method has achieved its goal; namely, the level of student understanding has increased, and the level of knowledge and insight has also increased. Eighty-three non-accounting students attended this training. The increase in understanding varies between 44-79% for each student, while the level of usefulness of the training, each student's answer shows the number 81-88% answered Very Useful, and the rest answered Usefully. From each question item in the satisfaction questionnaire, those who answered Very Satisfied ranged from 70-99%, and the rest answered Satisfied. While satisfaction with the implementation of the training as a whole, 90% of students answered Very satisfied, and 10% answered Satisfied. The last question concerns the following training material students are interested in; the highest number of enthusiasts, as much as 24%, chose Sharia Accounting. ---  Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) telah dicanangkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia pada tahun 2020. Tujuan MBKM adalah agar seseorang mendapatkan kesempatan belajar diluar program studinya sehingga memiliki kompetensi lain diluar kompetensi inti yang ada pada program studinya. Program MBKM memunculkan gagasan pelatihan akuntansi bagi siswa non jurusan akuntansi. Kurikulum MBKM telah diterapkan di perguruan tinggi, namun untuk setingkat SMA dan SMK belum diterapkan. Pelaksanaan pengabdian dengan service-learning method ini telah tercapai tujuannya yaitu tingkat pemahaman siswa meningkat, tingkat pengetahuan dan wawasan juga meningkat. Pelatihan ini diikuti 83 siswa non jurusan akuntansi. Kenaikan pemahaman bervariasi antara 44-79% pada tiap siswa, sedangkan tingkat kebermanfaatan pelatihan, jawaban tiap siswa menunjukkan angka 81-88% menjawab Sangat Bermanfaat dan sisanya menjawab Bermanfaat. Dari setiap butir pertanyaan pada angket kepuasan, yang menjawab Sangat Puas berkisar antara 70-99% dan sisanya menjawab Puas. Sedangkan Kepuasan terhadap pelaksanaan pelatihan secara keseluruhan, 90% siswa menjawab Sangat puas dan 10% menjawab Puas. Pertanyaan terakhir adalah materi pelatihan selanjutnya yang diminati siswa, jumlah peminat tertinggi sebanyak 24% memilih Akuntansi Syariah
Pembekalan Keahlian Akuntansi IFRS, Penyusunan Anggaran dan Pengelolaan Kas Kecil di SMK Al-Muhtadin Bekasi
Kebutuhan akan keahlian tambahan bagi lulusan SMK agar siap bersaing di dunia kerja maupun melanjutkan studi ke pendidikan tinggi semakin meningkat. Hal ini menjadi bekal yang dapat meningkatkan kesiapan lulusan SMK dalam memasuki era globalisasi yang semakin tinggi persaingan. Bagi para siswa SMK di jurusan akuntansi, wawasan terkait standar akuntansi internasional serta kemampuan teknis akuntansi sangat diperlukan. Adanya kebutuhan pembekalan akuntansi berbasis IFRS, penyusunan anggaran berbasis kas serta pengelolaan kas kecil mendorong tim pelaksana PkM melaksanakan kegiatan pelatihan ini. Kegiatan ini dilaksanakan di SMK Al-Muhtadin dengan jumlah peserta sebanyak 67 orang siswa. Kegiatan dibagi dalam 3 tahap pelatihan pada 2 hari yang berbeda. Metode yang digunakan pada pelatihan ini dengan pendekatan service learning melalui tiga tahapan yaitu persiapan, melayani dan refleksi. Hasil akhir dari pembekalan ini didapati peningkatan persentase jawaban benar pada tahap 1 sebesar rata-rata 51% dan untuk tahap 2 dan 3 sebesar rata-rata 66%. Selain itu, terkait kepuasan pelaksanaan kegiatan, diperoleh tingkat kepuasan mitra sebesar 53% pada kategori sangat puas
Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum Konvensional BUMN
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menjelaskan tingkat kesehatan Bank BUMN yaitu BTN, BRI, BNI, dan Bank Mandiri dengan menggunakan rasio NPL (Non Performing Loan), NIM (Net Interest Margin), ROA (Return On Asset), dan BOPO (Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional) pada tahun 2016-2019. Penelitian ini dibuat dengan menganalisis Laporan keuangan Bank BUMN yang terdaftar di BEI dari tahun 2016 sampai dengan 2019. Hasil dari analisis tersebut berpedoman pada Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/24/DPNP tahun 2011 tentang penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum. Hasil penelitian menunjukan bahwa rasio NPL dan NIM keseluruh bank memperoleh predikat sehat sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia. Sedangkan BOPO dan ROA terdapat beberapa bank yang mendapatkan predikat kurang baik dan tidak sehat.
Kata kunci: BOPO, NPL, NIM, ROA, Tingkat kesehatan bank umum.
Abstract: This study aims to determine and explain the health level of BUMN banks, this is BTN, BRI, BNI and Bank Mandiri by using the ratio of NPL (Non Performing Loans), NIM (Net Interest Margin), ROA (Return On Assets), and BOPO (Operational Costs to Operating Income) in 2016-2019. This research was made by analyzing the financial statements of state-owned banks listed on the Indonesia Stock Exchange from 2016 to 2019. The results of the analysis are guided by Bank Indonesia Circular No. 13/24 / DPNP 2011 concerning the rating of Commercial Banks. The results showed that the ratio of NPL and NIM for all banks received a healthy rating in accordance with Bank Indonesia regulations. While BOPO and ROA, there are a number of banks that are rated as not good and not healthy.
Keywords: Bank rating performance, BOPO, NPL, NIM, ROA
Accounting Records Using the Android Application to Evaluate Changes in Earnings
The purpose of this research is to test the difference in the logging of profit conducted by Micro, Small, and Medium Enterprises (MSME) with the recording in accordance with accounting standards and to test the feasibility of Akuntansi UKM application in the implementation in MSME business. The respondents of this research are the MSME in Bekasi City under the Dinas Koperasi dan UKM. There were 40 respondents in this study. This research is a case study research and uses quantitative descriptive methods. Data analysis Using test paired t-test and application feasibility test using PIECES. The results of this research are there is a difference between the average profit that has been recorded by the respondents with the profit recorded in accordance with the financial accounting standards, and the Akuntansi UKM application has fulfilled the eligibility criteria so that it can be applied in business actors, especially MSME
PEMBEKALAN SISTEM PEMBAYARAN NON-TUNAI UNTUK PENGUSAHA MUDA UMKM
Abstrak: Pembayaran non-tunai dianggap lebih efisien dan ekonomis. Pembayaran non-tunai ini dilakukan tidak dengan bentuk uang selaku alat pembayaran namun bisa dengan cara transfer antar bank/intra bank, menggunakan kartu baik debit maupun kredit, serta metode pembayaran modern lainnya seperti e-money, aplikasi berupa Ovo, Gopay, dan sebagainya. Pentingnya pelatihan dan edukasi mengenai penggunaan sistem pembayaran non-tunai mendorong tim Universitas Bina Insani untuk membekali para pelaku UMKM di Desa Jatireja, Cikarang, Kabupaten Bekasi, tujuannya adalah untuk membuat mereka beralih dari transaksi tunai ke non-tunai. Pelatihan berupa workshop ini diberikan kepada 32 praktisi muda UMKM agar kedepannya transaksi non-tunai menjadi kebiasaan dan budaya bagi mereka. Pelatihan sistem pembayaran non-tunai kepada pelaku UMKM di Desa Jatireja, Cikarang, Kabupaten Bekasi telah sukses dan mencapai target karena meningkatkan pemahaman, minat, dan kesadaran para pelaku usaha sebesar 36% untuk lebih memaksimalkan sistem pembayaran non-tunai alih-alih pembayaran tunai. Akan tetapi, belum seluruhnya pelaku usaha akan menerapkan transaksi non-tunai dalam waktu dekat dengan berbagai alasan yang diantaranya belum siap dan belum menganggap penting sistem pembayaran non-tunai.Abstract: Non-cash payments are considered more efficient and economical. This non-cash payment is made not in the form of money as a means of payment but can be done by means of inter-bank/intra-bank transfers, using both debit and credit cards, as well as other modern payment methods such as e-money, applications in the form of Ovo, Gopay, and so on. The importance of training and education regarding the use of non-cash payment systems has encouraged the Bina Insani University team to equip MSMEs in Jatireja Village, Cikarang, Bekasi Regency. This training was given to 32 young MSME practitioners so that later non-cash transactions would become a habit and culture for them. Training on non-cash payment systems for MSMEs in Jatireja Village, Cikarang, Bekasi Regency has been successful and achieved the target because it increased the understanding, interest and awareness of business actors to maximize non-cash payment systems instead of cash payments. However, not all business actors will implement non-cash transactions in the near future for various reasons, including not being ready and not yet considering the importance of the non-cash payment system
EDUKASI BERBAGAI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN DI INDONESIA BAGI PELAJAR SMA/SMK
Abstrak: Saat ini Indonesia memiliki empat standar akuntansi keuangan yang disusun oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), yaitu Standar Akuntansi Keuangan (SAK), Standar Akuntansi Keuangan-Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP), Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro Kecil Menengah (SAK EMKM), dan Standar Akuntansi Keuangan Syariah (SAK Syariah). Tujuan disusunnya 4 (empat) standar yang berbeda-beda tentunya untuk memudahkan saat penyusunan laporan keuangan sesuai jenis perusahaan. Faktanya adakalanya menjadi tidak mudah dipahami oleh semua yang berkepentingan. Kesulitan ini juga dialami oleh para siswa SMA/ SMK serta para mahasiswa yang baru mengenal akuntansi. Tujuan utama dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan untuk memberikan pemahaman Standar Akuntansi Keuangan (SAK), Standar Akuntansi Keuangan-Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP), Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro Kecil Menengah (SAK EMKM), Standar Akuntansi Keuangan Syariah (SAK Syariah). Pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan metode service learning dan disampaiakan secara daring kepada para peserta. Berdasarkan olah hasil angket yang diisi 455 peserta, kesimpulannya adalah pelatihan dapat memuaskan peserta dengan persentase 38% pada kategori sangat puas dan 50% pada kategori puas, serta dapat meningkatkan pemahaman peserta terhadap berbagai standar akuntansi keuangan yang berlaku di Indonesia. Kegiatan pelatihan ini dapat diterima dengan baik yang terlihat dari semangat para peserta dalam mengikuti rankaian acara. Setelah mengikuti pelatihan pun para peserta merasa puas dan memahami SAK sesuai fungsinya. Abstract: Currently, Indonesia has four financial accounting standards prepared by the Indonesian Institute of Accountants (IAI), namely Financial Accounting Standards (SAK), Financial Accounting Standards - Entities Without Public Accountability (SAK ETAP), Financial Accounting Standards for Micro Small Medium Entities (SAK EMKM). , and Islamic Financial Accounting Standards (SAK Syariah). The purpose of the preparation of 4 (four) different standards is of course to facilitate the preparation of financial statements according to the type of company. The fact is sometimes not easily understood by all concerned. This difficulty is also experienced by high school / vocational students as well as students who are new to accounting. The main purpose of this community service activity is to provide an understanding of Financial Accounting Standards (SAK), Financial Accounting Standards for Entities Without Public Accountability (SAK ETAP), Financial Accounting Standards for Micro Small Medium Entities (SAK EMKM), Islamic Financial Accounting Standards (SAK). Sharia). The implementation of the activities is carried out using the service learning method and delivered online to the participants. Based on the results of a questionnaire filled out by 455 participants, the conclusion is that the training can satisfy participants with a percentage of 38% in the very satisfied category and 50% in the satisfied category, and can increase participants' understanding of various financial accounting standards that apply in Indonesia. This training activity was well received as seen from the enthusiasm of the participants in participating in the series of events. After attending the training, the participants were satisfied and understood the SAK according to its function.
PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN PENGELOLAAN KEUANGAN BAGI PENGGIAT UMKM USIA MUDA
Abstrak: Permasalahan yang dihadapi penggiat UMKM diantaranya adalah kesulitan melakukan pengelolaan keuangan dengan tertib dan benar. Tujuan kegiatan ini memberikan solusi sehingga peserta dapat memisahkan keuangan keluarga dengan keuangan usaha, mengetahui jumlah laba usaha, dapat melakukan analisis kelayakan untuk membuka cabang baru serta mampu memonitor perkembangan usaha. Metode yang digunakan adalah pelatihan dan pendampingan, dengan mitra penggiat UMKM sebanyak 32 orang berusia 20-35 tahun. Evaluasi dilakukan dengan menyebarkan pretest dan posttest. Hasil evaluasi menunjukkan terdapat peningkatan pemahaman pengelolaan keuangan menjadi 88-100%, dari sebelumnya 25-63%. Tingkat kepuasan peserta adalah 92% menyatakan sangat puas dan 8% puas. Selain itu peserta berkeinginan mengikuti kegiatan lanjutan dengan memilih topik: 13% pencatatan persediaan, 25% perhitungan harga pokok penjualan dan terbanyak adalah 62% membutuhkan pelatihan dan pendampingan pelaporan pajak UMKM. Abstract: The problems faced by MSME activists include the difficulty in managing finances in an orderly and correct manner. The purpose of this activity is to provide a solution so that participants can separate family finances from business finances, find out the amount of operating profit, be able to carry out a feasibility analysis to open a new branch and be able to monitor business development. The method used is training and mentoring, with 32 MSME activist partners aged 20-35 years. Evaluation is done by spreading the pretest and posttest. The evaluation results show that there is an increase in understanding of financial management to 88-100%, from the previous 25-63%. The satisfaction level of the participants was 92% very satisfied and 8% satisfied. In addition, participants wished to take part in follow-up activities by selecting topics: 13% inventory recording, 25% calculation of cost of goods sold and the most was 62% requiring training and assistance in MSME tax reporting.Â