72 research outputs found

    Implementasi Digital Factory Pada Industri Manufaktur Skala Menengah: Studi Pendahuluan

    Get PDF
    . Medium-sized manufacturing industry in Indonesia is overwhelmed by certain challenges: high-cost economy, significant changes in information technology, and dynamic market and demand. All of these challenges affect gradually or directly to the sustainability of the industry. This preliminary study aims to conceptualize the importance of \u27digital factory\u27 implementation to dealing with sustainability issues. Previous studies showed that the implementation of digital factory, in the context of large-sized technological-based manufacturing enterprises, has been proved to increase the efficiency of product development process and production process, in term of time and cost. This study tries to identify several key issues to support the implementation of digital factory: data and information completeness, hardware and software availability, and operators\u27 skill and experience in conducting simulation. The relationships of the variables are modelled and analyzed using SmartPLS. This preliminary study found that, concurrently, data and information completeness, hardware and software availability, and operators\u27 skill and experience in conducting simulation have significant effect to digital factory implementation, as well as the enterprise\u27s sustainability (better product design and improvement (innovativeness), more efficient in design and simulation of production process (efficiency), and better capability to deal with dynamic demand (adaptiveness))

    Soil Investigation Gardu Induk Listrik Pasir Pengaraian Kecamatan Rambah Hilir Kabupaten Rokan Hulu

    Full text link
    Tanah merupakan tempat bertumpunaya pondasi suatu konstruksi bangunan maupun jalan raya, keberadaannya akan sangat baik apabila kondisi tanah yang berada dibawahnya mempunyai daya dukung yang cukup untuk menahan beratnya suatu bangunan yang berada diatasnya. Oleh sebab itu pelaksanaan survei geologi dan investigasi struktur lapisan tanah sangat penting untuk memperoleh prediksi penurunan dan daya dukung tanah timbunan

    THE UTILISATION OF FINANCIAL TECHNOLOGY (FINTECH) LENDING SERVICES IN ACEH SOCIETY PRACTICES: Effectiveness Analysis of the Implementation of Qanun LKS

    Get PDF
    The utilisation of online financial technology (fintech) lending services by the people of Aceh is quite large. The Aceh Provincial Financial Services Authority (OJK) noted an increase in the practice of Acehnese people interacting with fintech lending companies that have doubts about their sharia. Currently, the Qanun on Sharia Financial Institutions (LKS) only regulates direct lending between Acehnese and Aceh-based LKS companies. Therefore, this paper aims to analyse the effectiveness of the implementation of the Qanun LKS in the practice of Acehnese people using fintech lending services. This research is studied with two approaches, namely conceptual approach and statute approach, with the type of normative legal research. The nature of this research analysis is prescriptive. The results showed that the development of fintech lending technology provides opportunities, making it easier for the people of Aceh to obtain online loans using only a website or smartphone application. There is an increase in online loan interactions with fintech lending companies made by the people of Aceh from year to year. In the context of legal regulation in Aceh, Qanun LKS only regulates direct loan financing through LKS companies operating in Aceh. Thus, in terms of legal effectiveness, the application of Qanun LKS to the utilisation of fintech lending services in Acehnese practice has not been effective. There are 4 indicators, namely there is no legal material for Qanun LKS that regulates sharia-based fintech lending, there is no law enforcer who oversees fintech lending traffic in Aceh, there are no facilities and infrastructure for law enforcement in fintech lending, and the lack of legal culture and legal awareness of the people of Aceh

    EVALUASI TINGKAT PENCAHAYAAN RUANG BACA PADA PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS BUDI LUHUR, JAKARTA

    Get PDF
    Abstract: The arrangement of architectural light, including natural and artificial, is the ability that is expected to be mastered by the architect because light plays an important role, both in terms of security, health, comfort, and visual aesthetics of buildings.  The existence of libraries in the world of education is highly prioritized, especially at a university to support learning and teaching activities so that the existence of the library should be the center of attention. The library is one of the workplaces where most activities rely heavily on the eyes, therefore good lighting in the library room will improve work comfort for employees and students. Based on SNI 03-6197-2000 concerning Energy Conservation in Lighting Systems, the average lighting level in library reading rooms is 300 lux. This research was carried out with the main objective was to find out the level of lighting in the reading room of the Budi Luhur University library and its compatibility with SNI. The research method used is a quantitative method by reading literature relating to natural lighting, field observation, measuring with a light meter tools. The scope of this research is the level of lighting in the library reading room. The results of this study indicate that the average value of lighting intensity or strong lighting naturally in the library reading room on the 2nd floor is 272 lux, and the library reading room on the 3rd floor is 663 lux. Based on SNI 03-6197-2000 concerning Energy Conservation in the Lighting System, the lighting of the library reading room on the 2nd floor does not meet the standard, while the average value of natural lighting intensity in the reading room on the 3rd floor exceeds the standard and will cause other problems, namely glare which can interfere with the convenience of library users. Keyword: daylighting, illumination, libraryAbstrak: Penataan cahaya arsitektural, meliputi alami dan buatan merupakan kemampuan yang diharapkan dikuasai oleh arsitek karena cahaya memegang peranan penting, baik dari segi keamanan, kesehatan, kenyamanan, maupun estetika visual bangunan. Keberadaan perpustakaan pada dunia pendidikan sangatlah diutamakan, terlebih lagi pada sebuah Universitas untuk mendukung kegiatan belajar dan mengajar maka sudah semestinya keberadaan perpustakaan menjadi pusat perhatian. Perpustakaan merupakan salah satu tempat kerja yang sebagian besar kegiatan sangat mengandalkan mata. Oleh sebab itu pencahayaan yang baik di ruang perpustakaan akan meningkatkan kenyamanan dalam bekerja bagi karyawan dan mahasiswa. Berdasarkan SNI 03-6197-2000 tentang Konservasi Energi pada Sistem Pencahayaan, tingkat pencahayaan rata-rata pada ruang baca perpustakaan adalah 300 lux. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan utama adalah mengetahui tingkat pencahayaan pada ruang baca perpustakaan Universitas Budi Luhur dan kesesuaiannya dengan SNI. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan membaca literatur yang berkaitan dengan pancahayaan alami, observasi lapangan, melakukan pengukuran dengan alat luxmeter. Lingkup penelitian ini adalah tingkat pencahayaan pada ruang baca perpustakaan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa nilai rata-rata intensitas pencahayaan atau kuat penerangan secara alami pada ruang baca perpustakaan di lantai 2 adalah sebesar 272 lux dan pada ruang baca perpustakaan di lantai 3 sebesar 663 lux. Berdasarkan SNI 03-6197-2000 tentang Konservasi Energi pada Sistem Pencahayaan, pencahayaan ruang baca perpustakaan di lantai 2 belum memenuhi stadar, sedangkan nilai rata-rata intensitas pencahayaan alami pada ruang baca lantai 3 melebihi standar dan akan menimbulkan permasalahan lainnya yaitu terjadinya silau (glare) yang dapat mengganggu kenyamanan pengguna perpustakaan.Kata Kunci: Pencahayaan Alami, Intensitas Pencahayaan, PerpustakaanÂ

    Asset Inventory System of Employee Cooperative’s Pusri Palembang Inc.

    Get PDF
    Employee cooperative has been widely existed in every institution in Indonesia, both at governement and non-government. This research aims at facilitating the office employees of the Pusri Employee Cooperative to manage the assets owned. To support this convenience, the author proposes an asset inventory system using VB.Net 2008 and MySQL database. The proposed system can be used to manage asset data in the form of asset data input, asset search, asset grouping, deletion, sales and asset reports owned. With the creation of an asset inventory system, the performance of office employees will be faster and more efficient and ensure the security of asset data. In this study the author uses the Waterfall research method including several stages i.e., requirements analysis, system design, program code generation, testing and maintenance. The method of data collection is done through interviews and direct observation to the object of research. The results of the research are expected to be useful for all office employees of the Pusri Palembang Employee Cooperative in managing data on assets owned by the office

    Implementasi Digital Factory pada Industri Manufaktur Skala Menengah: Studi Pendahuluan

    Get PDF
    Abstrak. Industri manufaktur skala menengah di Indonesia dihadapkan pada beberapa tantangan, seperti: ekonomi biaya tinggi, perubahan teknologi informasi yang pesat, serta perubahan permintaan dan pasar yang sangat dinamis. Tantangan-tantangan tersebut secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi keberlangsungan hidup perusahaan. Studi pendahuluan ini bertujuan untuk memperkenalkan manfaat implementasi Digital Factory dalam mengatasi beberapa tantangan tersebut. Penelitian-penelitian sebelumnya mengidentifikasikan bahwa penerapan digital factory pada perusahaan skala besar berbasis teknologi telah mampu meningkatkan efisiensi proses pengembangan produk dan proses produksi, dari segi waktu dan biaya. Studi ini mencoba mengidentifikasi beberapa prasyarat utama implementasi digital factory dalam industri manufaktur skala menengah di Indonesia. Sebagai studi pendahuluan, penelitian dilakukan pada usaha pengolahan plastik skala menengah di Tangerang, yang telah menerapkan teknologi digital dalam proses produksinya. Terdapat tiga prasyarat mendasar yang dibutuhkan agar implementasi digital factory dapat berjalan: kelengkapan data dan informasi tentang urutan produksi, desain produk, desain bangunan dan data pekerja; ketersediaan perangkat keras dan perangkat lunak simulasi; serta tingkat ketrampilan dan pengalaman operator dalam penggunaan software simulasi. Hubungan antar variabel dalam penelitian ini dimodelkan dan diolah dengan SmartPLS. Penelitian awal ini menemukan bahwa kelengkapan data dan informasi, ketersediaan perangkat keras dan lunak simulasi, serta kemampuan dan pengalaman pekerja dalam bidang simulasi virtual, secara bersama-sama memiliki pengaruh signifikan terhadap implementasi digital factory dan keberlangsungan perusahaan (pengembangan dan desain produk yang lebih baik (inovasi), perancangan dan simulasi proses produksi yang lebih efisien (efisiensi), dan kemampuan menyesuaikan diri terhadap perubahan permintaan yang lebih baik (adaptasi)).Kata kunci: usaha manufaktur skala menengah, digital factory, inovasi, efisiensi, adaptasi.Abstract. Medium-sized manufacturing industry in Indonesia is overwhelmed by certain challenges: high-cost economy, significant changes in information technology, and dynamic market and demand. All of these challenges affect gradually or directly to the sustainability of the industry. This preliminary study aims to conceptualize the importance of 'digital factory' implementation to dealing with sustainability issues. Previous studies showed that the implementation of digital factory, in the context of large-sized technological-based manufacturing enterprises, has been proved to increase the efficiency of product development process and production process, in term of time and cost. This study tries to identify several key issues to support the implementation of digital factory: data and information completeness, hardware and software availability, and operators' skill and experience in conducting simulation. The relationships of the variables are modelled and analyzed using SmartPLS. This preliminary study found that, concurrently, data and information completeness, hardware and software availability, and operators' skill and experience in conducting simulation have significant effect to digital factory implementation, as well as the enterprise's sustainability (better product design and improvement (innovativeness), more efficient in design and simulation of production process (efficiency), and better capability to deal with dynamic demand (adaptiveness)).Keywords: medium-sized manufacturing enterprise, digital factory, innovativeness, efficiency, adaptiveness

    Mengidentifikasi Faktor-fakto Afektif pada Mobile Advertising

    Full text link
    Mobile advertising merupakan media yang sangat diminati para pengiklan saat ini.Diindonesia sendiri berdasarkan data belanja Perusahaan yang diambil olehNelsien pada tahun 2007, total biaya yang dikeluarkan sampai dengan 20 triliununtuk mobile advertising.Hal tersebutkarena SMS ads dianggap sebagai media iklan yang bias menjangkau konsumen melalui channel personal, yaitutelepon selular mereka. Untuk mengukur efek iklan pada penelitian ini peneliti menggunakanTeoriHierarchy Of Effects Model (Model Hirarki-Efek). Iklan mempengaruhikonsumen melalui beberapa tahapan dalam urutan, dimulai dari kesadaranpertama mengenai produk atau jasa hingga tahap pembelian yang sesungguhnya.Hasil penelitian ini menemukan beberapa faktor yang dapat meningkatkan efektivitas mobile advertising sehingga dapat meningkatkan affective effect yang pada konsumen yang membuka mobile advertising. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi faktor faktor afektif pada mobile advertisin

    Pesan sabar tokoh Zainuddin dalam film tenggelamnya kapal Van der Wijck perspektif hadis

    Get PDF
    Sabar adalah perilaku yang sering dianggap remeh. Apalagi pada zaman sekarang orang-orang lebih banyak perhatian diberikan pada beragam kesibukan aktivitas, hasrat dan nafsu untuk menghadapi kehidupan dan kepentingan duniawi yang semakin berkembang dan tidak terpuaskan. Tidak sedikit perilaku terjadi di masyarakat yang bertentangan dengan agama seperti ayah berzina dengan anaknya, laki-laki yang tega membunuh pacarnya, salah satu penyebabnya adalah tidak bisa menahan hawa nafsu sehingga terjerumus ke dalam lubang kesengsaraan. Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimana sabar dalam perspektif hadis? Dan bagaimana pandangan hadis terhadap pesan sabar tokoh Zainuddin dalam film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck? Adapun tujuan penelitian untuk mengetahui sabar menurut hadis dan pandangan hadis terhadap pesan sabar tokoh Zainuddin dalam film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck. Penelitian ini menggunakan jenis kualitatif dengan menerapkan metode living Sunnah untuk menemukan nilai-nilai kesabaran tokoh Zainuddin dalam film dengan pendekatan tematik, takhrij dan syarah. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data perimer berupa, film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck dan kitab hadis kutubut tis’ah atau kitab 9 Imam. Sedangkan data sekunder berupa, buku-buku, jurnal, skripsi maupun penelitian lainnya yang setema dengan penelitin. Hasil dan pembahasan pada skripsi ini menunjukkaan bahwa dalam film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck terdapat nilai-nilai kesabaran menurut hadis, seperti sabar dalam menghadapi musibah seperti dalam hadis Nabi nomor 1203 terdapat dalam kitab Sahih Bukhari, sabar dalam dalam menjauhi kemaksiatan seperti dalam hadis nomor 6274 terdapat pada kitab Sahih Bukhari, serta sabar dalam ketaatan kepada Allah Swt., seperti dalam hadis Nabi nomor 6983 dalam kitab Sahih Bukhari. Pandangan hadis tentang sikap sabar tokoh Zainudin dalam film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck seperti yang terdapat dalam tabel 6, nomor 1 dan 3, sesuai dengan hadis dalam kitab Sahih Bukhari nomor 6983 mengenai sabar dalam menjalani ketaatan kepada Allah yang mana Ibnu Hajar Al-Asqalani berpendapat dalam kitab Fathul Bari bahwa Allah memberikan kemudahan kepada hambanya untuk bertobat dan selalu taat. Nomor 2, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 11, 12, relavan dengan hadis dalam kitab Sahih Bukhari nomor 1203, mengenai sabar dalam menghadapi musibah, Ibnu Hajar Al-Asqalani berpendapat kesabaran yang terpuji adalah kesabaran saat seseorang mendapatkan musibah yang datang secara tiba-tiba. Nomor 10 relavan dengan hadis Nabi dalam kitab Sahih Bukhari nomor 6274 mengenai sabar dalam menjauhi larangan Allah dalam hal ini Ibnu Hajar Al-Asqalani berpendapat bahwa ketika seseorang sabar serta merasa malu terhadap Allah ketika ingin melakukan maksiat, dia merasa malu terhadap-Nya dan menyadari Allah menyaksikannya

    PEMIKIRAN IBNU HAZM TENTANG PRINSIP JAMINAN SOSIAL BAGI ORANG TAK MAMPU DALAM UPAYA PEMENUHAN KEBUTUHAN POKOK DAN PENGENTASAN KEMISKINAN

    Get PDF
    Penelitian ini berjudul “Pemikiran Ibnu Hazm Tentang Prinsip Jaminan Sosial Bagi Orang Tak Mampu Dalam Upaya Pemenuhan Kebutuhan Pokok Dan Pengentasan Kemiskinan.” Latar belakang penulis mengambil judul ini adalah karena persoalan kemiskinan senantiasa menarik dikaji karena merupakan masalah serius yang menyangkut dimensi kemanusiaan. Lebih dari itu, kemiskinan telah menjadi sebuah gejala universal. Kemiskinan tetap merupakan masalah yang tidak bisa dianggap mudah untuk dicarikan solusinya karena sudah ada sejak lama, dan menjadi kenyataan abadi dalam kehidupan manusia. Oleh karena itu Ibnu Hazm berpendapat bahwa dalam upaya pemenuhan kebutuhan pokok dan pengentasan kemiskinan yaitu dengan cara menekankan status zakat sebagai suatu kewajiban dan juga menekankan peranan harta dalam upaya memberantas kemiskinan. Dalam menyelesaikan penelitian ini, penulis melakukan penelitian kepustakaan (library research) dimana data dan sumber datanya di ambil dari penelahan terhadap literatur-literatur yang sesuai dengan permasalahan. Adapun sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah; sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber data primer nya yaitu penulis ambil dari buku Ibnu Hazm, Al Muhalla bi Atsaar, Jilid VI, ditahqiq Abd al-Ghaffar Sulaiman al-Bandary, Bairut: Darr al-Fikr, dan data sekunder nya dari riset kepustakaan dan dokumen-dokumen yang berhubungan dengan penelitian, serta bahan yang memberikan petunjuk ataupun penjelasan terhadap bahan primer dan sekunder. Berdasarkan hasil analisa data dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa: kemiskinan sebagai bencana dan musuh bagi umat Islam yang harus ditanggulangi. Salah satunya melalui pemenuhan kebutuhan pokok fakir miskin dan orang yang membutuhkan. Prinsip jaminan sosial menurut Ibnu Hazm ini adalah mewajibkan orang-orang kaya untuk memenuhi kebutuhan pokok fakir miskin yang ada pada setiap negerinya, dan pemerintah sebagai penyelenggara jaminan sosial harus memaksakan hal ini terhadap mereka. Orang fakir miskin itu harus diberi makanan dan minuman yang semestinya, pakaian untuk musim dingin dan musim panas yang layak,dan tempat tinggal yang dapat melindungi mereka dari hujan, panas matahari, dan pandangan orang-orang lalu lalang. Ibnu Hazm melandaskan pandangannya tersebut pada Al-Qur’an dan Hadits

    EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROGRAM REHABILITASI RUMAH TIDAK LAYAK HUNI (R-RTLH) OLEH DINAS PERUMAHAN KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN (PERKIMTAN) KABUPATEN PASAMAN BARAT

    Get PDF
    ABSTRAK Oki Saputra, NIM 1910841016, Efektivitas Pelaksanaan Program Rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni (R-RTLH) oleh Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan Kabupaten Pasaman Barat, Departemen Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Andalas, Padang, 2023. Dibimbing oleh Dr. Desna Aromatica, S. AP, M. AP dan Drs. Yoserizal, M. Si. Penelitian ini mengkaji mengenai efektivitas pelaksanaan program rehabilitasi rumah tidak layak huni (R-RTLH) oleh Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan Kabupaten Pasaman Barat. Program R-RTLH merupakan program Dinas Perkimtan yang bertujuan mengurangi dan mencegah tumbuh berkembangnya kawasan permukiman kumuh baru, yang di dasari oleh UU No. 1 Tahun 2011 tentang bantuan rumah swadaya swakelola, dalam memenuhi ketersediaan rumah layak huni. Pada penelitian ini teori yang digunakan oleh peneliti yaitu teori efektivitas dari Robert Duncan yang mengukur efektivitas dari 3 variabel yakni pencapaian tujuan melalui indikator kurun waktu pelaksanaan, pencapaian sasaran, dasar hukum, Integrasi dengan indikator prosedur dan proses sosialisasi, Adaptasi melalui indikator peningkatan kemampuan dan sarana dan prasarana. Hasil dari penelitian akan mendeskripsikan bahwa efektivitas pelaksanaan Program Rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) oleh Dinas Perkimtan Kabupaten Pasaman Barat, dapat dikatakan efektif karena adanya pencapaian sasaran dan tujuan dari program yaitu pengurangan jumlah rumah tidak layak huni di kabupaten pasaman barat dan mencegah tumbuh berkembangnya kawasan permukiman kumuh baru. Diukur dengan variabel dari teori Robert Duncan, walaupun masih terdapat beberapa Indikator yang belum terpenuhi seperti, indikator peningkatan kemampuan dan sarana prasarana yang belum terjalankan dengan baik, sehingga mempengaruhi tingkat kinerja yang akan berdampak kepada pelaksanaan program. Kata Kunci: Efektivitas, R-RTLH, Progra
    corecore