57 research outputs found
ELEMEN BERNALAR: IMPLIKASI DAN AKIBAT-AKIBAT PADA INDIKATOR MENGANTISIPASI SERTA MENCARI SOLUSI TERHADAP MASALAH MELALUI METAKOGNISI
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam mengantisipasi serta mencari solusi terhadap masalah melalui metakog- nisi. Metode penelitian yang digunakan adalah RD. untuk mendapatkan data, instrument penelitian yang digunakan yaitu berupa tes kemampuan berpikir kritis pada indikator mengantisipasi serta mencari solusi terhadap masalah, lembar kegiatan siswa, dan lembar kerja siswa pada kegiatan lab- oratorium IPA. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa siswa dapat meng- gunakan kemampuan bernalarnya melalui metakognisi. Selain itu, siswa dapat mencari solusi dalam memecahkan masalah di dalam kegiatan labo- ratorium IPA sesuai dengan logika atau penalaran siswa sendiri
ELEMEN BERNALAR: IMPLIKASI DAN AKIBAT-AKIBAT PADA INDIKATOR MENGANTISIPASI SERTA MENCARI SOLUSI TERHADAP MASALAH MELALUI METAKOGNISI
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam mengantisipasi serta mencari solusi terhadap masalah melalui metakog- nisi. Metode penelitian yang digunakan adalah RD. untuk mendapatkan data, instrument penelitian yang digunakan yaitu berupa tes kemampuan berpikir kritis pada indikator mengantisipasi serta mencari solusi terhadap masalah, lembar kegiatan siswa, dan lembar kerja siswa pada kegiatan lab- oratorium IPA. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa siswa dapat meng- gunakan kemampuan bernalarnya melalui metakognisi. Selain itu, siswa dapat mencari solusi dalam memecahkan masalah di dalam kegiatan labo- ratorium IPA sesuai dengan logika atau penalaran siswa sendiri
Penerapan Pendekatan Whole Language Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Komponen Silent Reading Menggunakan Media Cerita Rakyat
Abstract
The background that prompted this research was that almost all students in the high grades were able to read well so very few students experienced reading difficulties. However, there are still few students who are able to understand the text they read. In addition, learning has been carried out online in recent years which has resulted in students having low interest in reading. The objectives to be achieved in this study are to 1) Know the application of the whole language approach in teaching Indonesian the silent reading component in class V SDN 01 Protomulyo. 2) Knowing students' reading comprehension skills in understanding the contents of the text read. This type of research is descriptive qualitative with processing and data collection in accordance with the facts in the field. Data obtained from interviews, observations, tests and documentation. The data obtained were analyzed and presented in a descriptive form. The subjects of this study were fifth grade students at SDN 01 Protomulyo. The results of the study showed that fifth grade students were good at reading, it's just that their understanding of reading was still lacking. It was proven that at the first meeting before the whole language approach was implemented in class, the students' test results were still far from expectations. And the average at the time of the first meeting is also still low. In contrast to the second and third meetings, the average has experienced a good increase. At the first meeting, the average score in class V was 58. The second meeting, the average increased to 69. Finally, at the third meeting, the average increased to 80.
Â
Abstrak
Latar belakang yang mendorong penelitian ini adalah hampir seluruh siswa yang ada di kelas tinggi sudah mampu membaca dengan baik sehingga sangat minim siswa yang mengalami kesulitan dalam membaca. Namun, masih sedikit siswa yang mampu memahami teks yang ia baca. Ditambah lagi pembelajaran dilakukan secara daring beberapa tahun terakhir yang mengakibatkan siswa memiliki minat baca yang rendah. Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk 1) Mengetahui penerapan pendekatan whole language dalam pembelajaran bahasa Indonesia komponen silent reading di kelas V SDN 01 Protomulyo. 2) Mengetahui kemampuan membaca pemahaman siswa dalam memahami isi teks yang dibaca. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan pengolahan dan pengambilan data sesuai dengan fakta di lapangan. Data diperoleh dari hasil wawancara, observasi, tes dan dokumentasi. Data yang diperoleh dianalisis dan disajikan dalam bentuk deskriptif. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 01 Protomulyo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa kelas V sudah baik dalam membaca, hanya saja pemahaman mereka dalam membaca masih dikatakan kurang. Terbukti pada pertemuan pertama sebelum diterapkan pendekatan whole language di kelas hasil tes siswa masih jauh dari harapan. Serta rata-rata pada saat pertemuan pertama juga masih rendah. Berbeda dengan pada saat pertemuan kedua dan ketiga rata-rata sudah mengalami peningkatan yang sudah baik. Pada pertemuan pertama rata-rata nilai di kelas V adalah 58. Pertemuan kedua rata-rata naik menjadi 69. Terakhir pada pertemuan ketiga rata-rata mengalami kenaikan menjadi 80
Penerapan Pendekatan Whole Language Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Komponen Reading Aloud Dengan Media Cerita Bergambar
Abstract
The background that prompted this research was that the whole language approach had not yet been implemented in learning the Indonesian language component reading aloud, shown by the lack of students' understanding of reading aloud, so that many students when asked to read in front of their friends were still embarrassed so the volume was not loud when reading. The purpose of this study was to determine the application of the whole language approach in learning Indonesian with the reading aloud component in class I SDN 1 Protomulyo and to determine students' understanding of reading aloud. This type of research is using a qualitative descriptive approach with data processing and retrieval according to field facts. Data obtained from the results of interviews, observations, practice tests and documentation. The data obtained were analyzed and presented in a descriptive form. The subjects of this research were class I students at SDN 1 Protomulyo. The results of the study showed that by holding 3 meetings, the first meeting the researchers carried out reading aloud practice tests without applying the whole language approach in learning Indonesian with the reading aloud component. From the first meeting activities, there were still many students who could not read aloud. Whereas at the third meeting the researchers carried out practical tests by applying the whole language approach in learning Indonesian with the reading aloud component, many students had experienced improvements in reading aloud.
Abstrak
Latar belakang yang mendorong penelitian ini adalah belum diterapkannya pendekatan whole language dalam pembelajaran Bahasa Indonesia komponen reading aloud, ditunjukkan kurangnya pemahaman siswa tentang membaca nyaring, sehingga banyak siswa ketika disuruh membaca di depan temantemannya masih malu sehingga volume suaranya tidak nyaring ketika membaca. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui penerapan pendekatan whole language dalam pembelajaran Bahasa Indonesia komponen reading aloud pada kelas I SDN 1 Protomulyo dan untuk mengetahui pemahaman siswa tentang reading aloud. Jenis penelitian ini adalah menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan pengolahan dan pengambilan data sesuai dengan fakta lapangan. Data diperoleh dari hasil wawancara, observasi, tes praktik dan dokumentasi. Data diperoleh dianalisis dan disajikan dalam bentuk deskriptif. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas I SDN 1 Protomulyo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan dilakukannya 3 kali pertemuan, pertemuan pertama peneliti melaksanakan kegiatan tes praktik membaca nyaring tanpa menerapkan pendekatan whole language dalam pembelajaran Bahasa Indonesia komponen reading aloud. Dari kegiatan pertemuan pertama masih banyak siswa belum mampu membaca dengan nyaring. Sedangkan pada pertemuan ketiga peneliti melaksanakan tes praktik dengan penerapkan pendekatan whole language dalam pembelajaran Bahasa Indonesia komponen reading aloud, banyak siswa sudah mengalami peningkatan dalam membaca nyaring
Analisis Validitas dan Reliabilitas Alat Peraga Tabung Resonansi Horizontal beserta Instrumennya untuk Menunjang Keterampilan Generik Sains Siswa
The purpose of this research to determine the validity and reliability of instrument and horizontal resonance tubes props to support student’s generic science skills. The instrument used in this research is the observation sheet with the number of 10 student activities observed. The learning media used are products in the form of horizontal resonance tube props and props usage guidelines. This research is a qualitative descriptive study to assess and determine the quality of instrument and props to support student’s generic science skills. Each instrument and props were validated by two physics education experts. The results showed: 1) the average validation results by the two experts were in very valid criteria with a percentage of 85.42% for observation sheets, 91.67% for horizontal resonance tube props, and 100% for usage guidelines tool; 2) product reliability is on the reliable criteria with the percentage of observation sheet instruments 88.23%, horizontal resonance tube props 97.06%, and guidelines for using the tools 100%. Based on the results of the research, instruments and horizontal resonance are proper to be used to support students' generic science skills with very valid and reliable criteria
KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS III TEMA 5 SUBTEMA 4 PEMBELAJARAN 5 DI SDN 4 KLAMBU KABUPATEN GROBOGAN
Permasalahan yang mendorong penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar siswa dan kurangnya partisipasi siswa dalam proses pembelajaran. Hal tersebut disebabkan oleh pelaksanaan pembelajaran yang masih berpusat pada guru, serta kurangnya kreativitas guru dalam menggunakan model pembelajaran yang mengajak siswa berperan aktif selama pembelajaran. Tujuan penelitian yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui keefektifan penggunaan model Jigsaw terhadap hasil belajar siswa kelas III Tema 5 Subtema 4 Pembelajaran 5 di SDN 4 Klambu Kabupaten Grobogan dilihat pada ketuntasan belajar dan hasil belajar siswa baik kognitif, afektif, maupun psikomotrik. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dalam bentuk Pre-experiment design dengan desain One-group pretest-posttetst design. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III SDN 4 Klambu Kabupaten Grobogan. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjunmlah 20 siswa yang diambil menggunakan teknik probability sampling. Pengambilan data dalam penelitian ini diperoleh melalui tes, observasi, wawancara, dan dokumentasi. Berdasarkan perhitungan diperoleh rata-rata pretest yaitu (54,75) dan rata-rata posttest (80,75). Hal tersebut diperkuat dengan hasil analisis uji t bahwa thitung > ttabel yaitu 4,246 > 2,003 maka Ha diterima sehingga model pembelajaran Jigsaw efektif terhadap hasil belajar siswa kelas III Tema 5 Subtema 4 Pembelajaran 5 di SDN 4 Klambu Kabupaten Grobogan. Berdasarkan hasil penelitian ini saran yang dapat disampaikan adalah supaya guru lebih dapat berinovasi dalam menggunakan model pembelajaran agar siswa lebih tertarik dan dapat meningkatkan hasil belajar
EFEKTIFITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERTATIVE TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) KELAS IV MATERI WUJUD ZAT DAN PERUBAHANNYA TERHADAP HASIL BELAJAR IPAS DAN KETERAMPILAN KOLABORASI DI SD N 3 NGAMBAKREJO
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya hasil belajar IPAS dan keterampilan kolaborasi siswa. Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui keefektifan model pembelajaran cooperative tipe teams games tournament (TGT) kelas IV materi “Wujud Zat dan Perubahannya” terhadap hasil belajar IPAS dan keterampilan kolaborasi. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimen semu (quasi experimental research) dengan Nonequivalent Control Group Design. Hasil uji t nilai post test kelompok kontrol dan kelompok eksperimen menunjukkan thitung = dan 2,238 > ttabel = 2,028094 dengan siginifikansi 0,029 dan 0,033 < 0,05. Jadi, 0 ditolak sedangkan diterima Hal ini juga dibuktikan dengan rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen adalah 72,5 sedangkan rata-rata hasil belajar kelompok kontrol adalah 59,44. Berdasarkan data angket respon siswa pembelajaran TGT memperoleh persentase sebesar 90,38 respon yang menyatakan positif. Penggunaan model pembelajaran team games tournament pada mata pelajaran IPAS kelas 4 SD N 3 Ngambakrejo dapat meningkatkan kolaborasi antar siswa. Hal ini dapat dilihat dari kolaborasi antar siswa dari rata-rata persentase pada kelas kontrol sebesar 72,05%, sedangkan rata-rata persentase pada kelompok eksperimen sebesar 84%.Kata Kunci: Hasil Belajar, Keterampilan Kolaborasi, Team Games Tournamen
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SIAR (SIKLUS AIR) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP IPA KELAS 5 SD ISLAM SYAHIDIN SEMARANG
Penelitian ini bertujuan mengetahui pengembangkan media pembelajaran SIAR (Siklus Air), Menganalisis keberterimaan media pembelajaran SIAR (Siklus Air) untuk meningkatkan pemahaman konsep IPA di kelas 5 SD Islam Syahidin Semarang dan mengetahui produk media pembelajaran SIAR (Siklus Air) dapat meningkatkan pemahaman konsep IPA di kelas 5 SD Islam Syahidin Semarang. Langkah-langkah penelitian dan pengembangan ini dikembangkan dengan prosedur pengembangan ADDIE. Media SIAR merupakan hasil pengembangan media pembelajaran berbantu ispring suite 10 dan Wesite APK 2 Builder pada materi siklus air kelas 5 SD, keberterimaan Media SIAR oleh guru dan siswa dikatakan sebagai media dalam kategori “sangat layak” digunakan dilihat dari hasil uji coba oleh guru dengan rata-rata 96,6% dan respon siswa mencapai rata-rata 98,9%. Hal ini juga didukung dengan kevalidan yang dilakukan oleh ahli media mencapai rata-rata 94,5% dan oleh ahli materi rata-rata sebesar 91%, media SIAR dapat meningkatkan pemahaman konsep IPA siswa yang diukur dengan menggunakan soal pretest dan posttest. Hasil analisis dari pretest yang diberikan menunjukan bahwa nilai rata-rata 48 sedangkan meningkat pada hasil posttest menunjukan bahwa nilai rata-rata 92
Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Melalui Model Discovery Learning Berbantu Media Audiovisual Tema 5 Ekosistem Kelas V SDN Pedurungan Lor 02 Semarang
Latar belakang yang mendorong penelitian ini adalah hasil belajar siswa kelas V di SDN Pedurungan Lor 02 Semarang pada Ulangan Harian Semester I yang mencapai Kriteria Ketuntutasan Minimal (KKM) hanya 8 dari 26 siswa. Hal tersebut disebabkan karena siswa kurang fokus dalam memperhatikan guru ketika memaparkan materi dan berbicara dengan teman satu bangku sehingga siswa hanya aktif ketika ditunjuk oleh guru. Permasalahan pada penelitian ini adalah bagaimanakah penerapan model pembelajaran Discovery learning berbantu media audiovisual untuk meningkatkan hasil belajar pada pembelajaran tema 5 Ekosistem kelas V di SDN Pedurungan Lor 02. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar melalui model pembelajaran Discovery learning berbantu media audiovisual pada pembelajaran tema 5 Ekosistem kelas V di SDN Pedurungan Lor 02 Semarang. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi yang dilaksanakan dalam tiga siklus dengan setiap siklusnya satu pertemuan. Subjek penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V SDN Pedurungan Lor 02 Semarang dengan jumlah siswa sebanyak 26 siswa. Adapun objek yang diteliti adalah hasil belajar siswa dalam pembelajaran tematik. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik tes dan nontes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada siklus I nilai rata-rata hasil belajar yaitu 72,88 dengan rata-rata persentase ketuntasan sebesar 50%. Kemudian pada siklus II nilai rata-rata hasil belajar yaitu 80,76 dengan rata-rata persentase ketuntasan sebesar 72%. Pada siklus III nilai rata-rata hasil belajar yaitu 86,16 dengan rata-rata persentase ketuntasan sebesar 96%. Selanjutnya dapat diketahui bahwa pada siklus I ke siklus II terjadi peningkatan nilai rata-rata sebesar 7,88 dan persentase ketuntasan sebesar 22%. Kemudian peningkatan nilai rata-rata dari siklus II ke siklus III sebesar 5,4 dan persentase ketuntasan sebesar 23%. Dapat diketahui bahwa pada siklus II dan siklus III sudah memenuhi indikator keberhasilan dengan pencapaian ketuntasan siklus II sebesar 72% dan siklus III sebesar 96%. Maka dapat disimpulkan bahwa penerapan model Discovery learning berbantu media audiovisual dapat meningkatkan hasil belajar pada pembelajaran tema 5 Ekosistem kelas V SDN Pedurungan Lor 02 Semarang
- …