11,135 research outputs found
DISCOURSES AGAINST LGBT ISSUES
The issues of LGBT in Indonesia produce two major groups of society, anti–LGBT groups
and pro–LGBT groups. The former is usually positioned as the groups that in their social
practices often dominate the later. They position themselves as the ones that have legitimate
rights to control the LGBT people, so the dominated groups feel to be discriminated.
The paper purposes to study the discourse produced by the dominant institutions in
articulating their power against the LGBT issues. The research problems answered are (i)
how the dominant groups practice their discourse againts LGBT issues and (ii) whether or not
the discourses contain the practice of social wrong such as the power abuse and discrimination.
The research data were taken from twenty texts of pro- and contra-LGBT downloaded from
Kompas.com and Republika.co.id. The data are the utterances realizing the discourses against
LGBT produced by people representing 18 institutions.
Using the critical discourse analysis approach, I found that mostly, the text producers
from the dominant group exploited lexico-grammatical expressions to oppose the LGBT
communities. They used material, relational, and verbal processes to represent the negative
activities and identities of LGBT commnity. They used certain vocabularies representing
strong controls and hate attitudes. There are discourse articulating power abuse to control all
aspects of LGBT community’s life, discrimination, and legitimation of power practices
POLITICAL DISCOURSE ANALYSIS OF MEGAWATI'S SPEECH IN THE OPENING OF THE FOURTH CONGRESS OF THE PDIP
The study is about a critical analysis of a political discourse. Using Megawati’s opening speech in
the Fourth Congress of the PDIP, I want to find out the ideological model context used by the text
producer and the social structure influencing the speech. Using the critical discourse analysis
approach of van Dijk, the finding shows that Megawati uses ideological values of Soekarno’s
leadership concept to indoctrinate the audience. The concept is also used to tease the current
President Joko Widodo
PERKEMBANGAN TELAAH KEASPEKAN SECARA UMUM
Aspectuality is one of the universal temporal meanings found both in an aspect language and in a nonaspect language. The other temporal meanings are actionality and temporality. The close relationship has caused some grammarians conceive aspect and tense as the same concept (Comrie 1976; 1). Other grammarians such as Lyons (1977), Alieva (1992), and Verkuyl (1993) have also conceived the concept of aspectuality as one concept with different realizations. Beside the two groups, there are other grammarians such as Brinton (1988), Smith (1991) and Bache (1997) that have treated actionality and aspectuality as different concepts. Their argument was aimed to solve the problem of the confusing definitions of aspect and Aktionsart. Bache (1997; 12) even said that aspect, action, and tense should be kept distinct as separate categories
(RE)-READING A KARTINI’S LETTER USING CRITICAL DISCOURSE ANALYSIS
Discussing the ideas of Kartini through her collected letters has been done by many
scholars. However, they usually come from non-linguistic domain. As a result, the power of
language used by Kartini in expressing her ideas almost has not been analysed. This study
aims to identify meanings produced in one of her letter. Using the critical discourse analysis
approach, the analysis results that by means of her letter, Kartini criticised the custom of
Bumiputera society, struggled againts the domination of the custom, and recieved ‘new’
ideology from Western society. The ways she represented the Bumiputera’s and Western’s
custom result the way she constructed identities of herself and the others
MENINGKATKAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL PADA ANAK USIA DINI
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kemampuan motorik kasar anak yang belum berkembang. Sehingga dilakukan Penelitian Tindakan Kelas dengan menggunakan permainan tradisional. Desain penelitian model bersiklus (alur Kemmis dan Mc. Taggart), dan setiap siklus tersebut memiliki 4 pelaksanaan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Setting dan subjeknya, anak kelompok B Taman Kanak-kanak Adelia Kecamatan Ampibabo berjumlah 15 anak. Pengumpulan data penelitian menggunaan teknik observasi, pemberian tugas dan dokumentasi. Kuantitatif deskriptif adalah jenis penelitian yang gunakan. Adapun hasil penelitiannya terbukti permainan tradisional dapat dalam meningkatkan motorik kasar anak dengan adanya peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar 31% untuk kategori Berkembang Sangat Baik, Berkembang Sesuai Harapan dan Mulai Berkembang
Sosialisasi dan Pendampingan Terhadap Masyarakat Desa Ketawang Perihal Waqaf Produktif
Waqaf adalah penyerahan harta kepemilikan kepada Tuhan, dengan waqaf maka akan muncul sistem pengelolaan, artinya tergantung pada bagaimana peruntukan harta tersebut (Mauquf alaih). Di dalam hukum positif, perwaqafan masuk dalam hukum agraria No.5 Tahun 1960. Sebagai bentuk perhatian pemerintah terhadap kasus perwaqofan tanah, tertuang dalam UUPA “Akronim dari kata Undang-Undang Pokok Agraria” BAB XI Pasal 49 yang berbunyi: (1) Hak milik tanah badan-badan keagamaan dan sosial sepanjang dipergunakan untuk usaha dalam bidang keagamaan dan sosial diakui dan dilindungi. Badan-badan tersebut dijamin pula akan memperoleh tanah yang cukup untuk bangunan dan usahanya dalam bidang keagamaan dan sosial. (2) Untuk keperluan peribadatan dan keperluan suci lainnya sebagai dimaksud dalam pasal 14 dapat diberikan tanah yang dikuasai langsung oleh Negara dengan hak pakai. (3) Perwakafan tanah milik dilindungi dan diatur dengan Peraturan Pemerintah. Desa Ketawang memiliki beberapa problem pengelolaan harta warisan, hal ini memerlukan pendekatan kekeluargaan pun pendampingan atas hukum positif dan agama. Oleh sebab itu, desa Ketawang lebih tepatnya masyarakat perlu mengetahui bahwa waqaf sendiri sangat beragam jenisnya pun pengelolaan atas pengamanan harta warisan. Salah satunya adalah waqaf produktif, dengan asumsi pengembangan dan penyebarluasan yang bertumpu pada kemaslahatan. Sehingga perlu ada sinergi baik dari IAI al-Qolam pun dengan masyarakat di Desa Ketawang. Pendampingan ini bertujuan untuk mensinergikan, utamanya adalam bentuk waqaf.
Kata Kunci: Waqaf Produktif, Pendampingan dan Desa Ketawan
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PPKN SISWA KELAS IX 7 SMPN 1 LIRIK MELALUI MODEL VCT
Berdasarkan observasi, hasil belajar siswa di SMP Negeri 1 Lirik belum mencapai nilai kriteria kelulusan minimal pada pebelajaran PPKn disebabkan kurang tepatnya memilih model pembelajaran sehingga siswa kurang termotivasi untuk belajar. Penelitian ini berupaya membangun proses pembelajaran yang lebih baik, dengan menciptakan inovasi-inovasi yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Salah satunya melalui penerapan model VCT dalam pebelajaran PPKn di kelas IX 7 SMP Negeri 1 Lirik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Aktivitas guru pada siklus 1 yaitu 74%, dan mengalami peningkatan pada siklus 2 yaitu 86%. (2) aktifitas siswa pada siklus 1 yaitu 67%, pada siklus 2 meningkat yaitu 81% (3) Ketuntasan belajar siswa pada siklus 1 sebesar 71,9%, dan meningkat pada siklus 2 sebesar 90,61. Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa penerapan model Value Clarification Technique sangat cocok digunakan pada pembelajaran PPKn dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IX 7 SMP Negeri 1 Lirik.
 
PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI PENDEKATAN SAVI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH KELAS VIII SMP NEGERI 3 GODEAN
Latar belakang dilaksanakannya penelitian ini karena masih rendahnya
kemampuan berpikir kritis siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Godean.Berdasarkan
rumusan masalah yang telah dibuat, penelitian ini bertujuan untukmengetahui: 1)
bagaimana upaya meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan 2)
bagaimanapeningkatan kemampuan berpikir kritis siswa pada pembelajaran IPS
dengan menggunakan Pendekatan SAVI model pembelajaran berbasis masalah.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas (classroom action
research)yang dilakukan secara kolaboratif dan partisipatif. Peneliti bertindak
sebagai perancang tindakan sekaligus sebagai pelaksana tindakan, sedangkan guru
bertindak sebagai observer. Setiap siklus terdiri dari perencanaan (planning),
pelaksanaan (action) dan pengamatan (observe), serta refleksi (reflect). Penelitian
dilaksanakan di SMP Negeri 3 Godean pada bulan Maret-April. Subjek penelitian
yaitu siswa kelas VIII B yang berjumlah 32 siswa, yang terdiri dari 18 siswa
perempuan dan 14 siswa laki-laki. Teknik pengumpulan data menggunakan
observasi, tes, catatan lapangan, wawancara, dan dokumentasi. Keabsahan data
menggunakan triangulasi teknik. Analisis data dilakukan dengan menganalisis
data kualitatif yang terdiri dari reduksi data, penyajian data, verifikasi dan
penarikan kesimpulan, serta perhitungan skor.Tindakan dikatakan berhasil apabila
mencapai kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan sebesar 76%.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) upaya untuk meningkatkan
kemampuan berpikir kritis siswa dapat dilakukan dengan menerapkan langkahlangkah
pembelajaran pendekatan SAVI model pembelajaran berbasis masalah; 2)
hasil penelitian berdasarkan observasi menunjukkan kemampuan berpikir kritis
pada siklus I mencapai 51%, sedangkan pada siklus II mencapai 79%, yang berarti
mengalami peningkatan sebesar 28%. Berdasarkan hasil tes, siklus I terdapat
32,5% siswa yang mencapai kriteria keberhasilan, sedangkan pada siklus II
menjadi 87,5% siswa. Dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas ini
berhasil mencapai kriteria yang telah ditentukan.
Kata kunci: pendekatan SAVI, model pembelajaran berbasis masalah, berpikir
kritis
Pengaruh Kegiatan Mewarnai Gambar terhadap Kemampuan Motorik Halus Anak TK Kelompok B
The purpose of this study was to determine the effect of colouring pictures on the fine motor skills of children in Group B of TK Negeri Pembina Labuan, with a sample of 17 children enrolled in the 2018/2019 school year. The indicators observed were speed, strength and accuracy. The results of the study are there are effects of colouring pictures on children's fine motor skills through the application of one-group pretest-posttest design, as evidenced by the development of fine motoric children from an average of 19.6% before treatment to 27.44% after treatment for the Very Developing category Good, from 25.48% to 27.44% the Developing Category Appropriate As Expected, from 23.52% to 29.40% the Start Developing category, and from 31.37% to 15.68% the Not Developing category. Based on the results of the study, it can be concluded that there is an influence of the activity of colouring pictures on the fine motor skills of children in Group B of TK Negeri Pembina Labuan.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh mewarnai gambar terhadap keterampilan motorik halus anak kelompok B TK Negeri Pembina Labuan, dengan sampel sebanyak 17 anak yang terdaftar pada tahun pelajaran 2018/2019. Indikator yang diamati adalah kecepatan, kekuatan dan ketepatan. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh kegiatan mewarnai gambar terhadap keterampilan motorik halus anak melalui penerapan one group pretest-posttest design, dibuktikan dengan perkembangan motorik halus anak dari rata-rata 19,6% sebelum perlakuan menjadi 27,44% setelah perlakuan. Perlakuan untuk kategori Sangat Berkembang Baik, dari 25,48% menjadi 27,44% Kategori Berkembang Sesuai Harapan, dari 23,52% menjadi 29,40% kategori Mulai Berkembang, dan dari 31,37% menjadi 15,68% kategori Tidak Berkembang. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh aktivitas mewarnai gambar terhadap keterampilan motorik halus anak kelompok B TK Negeri Pembina Labuan
- …