160 research outputs found
Bias Gender Ujian Akhir Semester Genap Fisika Kelas X SMA Negeri Kabupaten Purworejo Tahun Pelajaran 2012/2013
Telah dilakukan penelitian dengan tujuan : 1) mengetahui indeks reliabilitas; 2) mengetahui keberadaaan fungsi pengecoh; 3) mengetahui besar kelsalahan pengukuran; 4) mengetahui tipe butir soal yang terkena bias gender dalam ujian akhir semester genap mata pelajaran Fisika kelas X SMA Negeri di Kabupaten Purworejo tahun pelajaran 2012/2013. Metode pengumpulan data dengan menggunakan metode dokumentasi berupa lembar jawab siswa pada soal UAS genap kelas X SMA di Kabupaten Purworejo tahun pelajaran 2012/2013. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 640 siswa. Pengelolaan data menggunakan metode klasik dan Mantel-Haenzsel. Hasil analisis besarnya indeks reliabilitas perangkat adalah 0,807 dengan fungsi pengecoh yang berfungsi adalah 30 atau 85,71% dan estimasi kesalahan pengukuran menggunakan pendekatan klasik sebesar 2,576. Tipe soal yang terkena bias gender pada butir soal menggunakan Mantel-Haenzsel adalah tipe ingatan pada nomor 33 dan 35, tipe aplikasi pada nomor 3, 4 dan 30, serta tipe aplikasi pada nomor 10, 15, 16, 22, 24, 25, 29 dan 34
Pengembangan Media Komik dengan Model Problem Based Learning pada Materi Daur Hidup Hewan Kelas IV SD
Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui, 1) Pengembangan media komik; 2) Kelayakan media komik; 3) Respon peserta didik; 4) Keterlaksanaan pembelajaran pengembangan media komik dengan model Problem Based Learning pada materi daur hidup hewan kelas IVSD. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (research and development). Penelitian yang akan dikembangkan yaitu media komik dengan model problem based learning. Penelitian dengan model 4D terdiri dari empat tahap yaitu tahap define, tahap design, tahap develop, tahap disseminate. Penelitian dilaksanakan pada semester ganjil tahun pembelajaran 2020/2021 di SD Negeri 2 Kalitengah. Subyek penelitian pada kelas IV yang berjumlah 10 peserta didik.Hasil penelitian pengembangan media komik ini adalah: 1) Penelitian ini menghasilkan produk berupa media komik dengan model problem based learning pada materi daur hidup hewan kelas IV SD; 2) Hasil kelayakan media komik dengan model problem based learning oleh dua dosen ahli memperoleh nilai reratanya 3,20 termasuk kategori layak, dari guru SD memperoleh nilai rerata 4,00 termasuk kategori sangat layak; 3) Hasil respon peserta didik dari empat aspek memperoleh persentase 97,3% dengan kategori sangat baik; 4) Hasil dari tiga pertemuan dalam keterlaksanaan pembelajaran keseluruhan persentase memperoleh 99% dengan kategori sangat baik. Berdasarkan kajian tersebut dapat disimpulkan bahwa media komik dengan model problem based learning dengan materi daur hidup hewan kelas IV SD layak di gunakan sebagai media pembelajaran di sekolah dasar
EVALUASI KETERAMPILAN MEMBERI PENGUATAN OLEH MAHASISWA PGSD SEMESTER VI MATA KULIAH PEMBELAJARAN MIKRO PADA MATERI TEMA 6 KELAS 5 SD
Keterampilan mengajar merupakan keterampilan khusus yang harus dimiliki oleh seorang guru atau pengajar agar dalam melaksanakan tugasnya dapat secara efektif, efisien, dan professional. Terdapat 8 keterampilan dasar dalam mengajar antara lain yaitu, keterampilan bertanya, keterampilan memberi penguatan, keterampilan menjelaskan, keterampilan mengadakan variasi, keterampilan membuka dan menutup pembelajaran, keterampilan membimbing kelompok kecil, keterampilan mengelola kelas dan keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan. Keterampilan mengajar menjadi salah satu aspek penting dalam kompetensi guru yang harus dikuasai. Salah satu dari delapan keterampilan mengajar yaitu keterampilan memberikan penguatan terkadang terlupakan diterapkan guru sehingga pencapaian tujuan yang diinginkan tidak sesuai dengan harapan. Pembelajaran mikro memiliki tujuan untuk membantu mengembangkan keterampilan mengajar sehingga dapat dijadikan sebagai bekal mengajar di sekolah atau di lapangan. Kegiatan simulasi atau evaluasi mengajar mahasiswa PGSD semester 6 UMP (Universitas Muhammadiyah Purworejo) dengan pemberian teori keterampilan dasar mengajar terlebih dahulu kemudian dilanjutkan dengan perancangan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran). Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengidentifikasi kemampuan keterampilan memberi penguatan pada mahasiswa PGSD semester IV kelas B tahun akademik 2020/2021 dalam mata kuliah pembelajaran mikro. Berdasarkan analisis data perolehan nilai rata-rata keterampilan memberi penguatan mahasiswa PGSD semester 6 tahun akademik 2020/2021 kelas B adalah 65,58, sehingga dapat disimpulkan bahwa keterampilan yang dimiliki mahasiswa PGSD semester 6 termasuk pada kategori baik
Analisis Buku Ajar Fisika Kelas XI MIA Semester II Berdasarkan Keterampilan Generik Sains Di SMA Negeri Se-Kabupaten Purworejo Tahun Pelajaran 2014/2015
Telah dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui ketercakupan keterampilan generik sains dalam buku ajar fisika kelas XI MIA semester II di SMA Negeri se-Kabupaten Purworejo tahun pelajaran 2014/2015. Penelitian ini merupakan penelitian evaluasi buku ajar fisika kelas XI MIA semester II. Sampel dalam penelitian ini adalah buku ajar fisika SMA kelas XI MIA semester II yang paling banyak digunakan di SMA Negeri se-Kabupaten Purworejo tahun pelajaran 2014/2015. Teknikpengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling dengan pertimbangan buku ajar fisika kelas XI MIA yang banyak digunakan dan berdasarkan kurikulum 2013. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode dokumentasi. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar penilaian keterampilan generik sains. Hasil analisis aspek keterampilan generik sains pada buku yang disusun oleh Marthen Kanginan dan Bagus Raharja dkk berturut-turut adalah sebagai berikut: pengamatan langsung 76,11 % dan 76,11 %, pengamatan tak langsung 48,33 % dan 56,11 %, kesadaran tentang skala besaran 98,33 % dan 86,67 %, bahasa simbolik 74,58 % dan 75,83 %, kerangka logika taat asas 51,67 % dan 45 %, inferensi logika 71,67 % dan 62,92 %, hukum sebab akibat 73,33 % dan 71,67 %, pemodelan matematika 56,11 % dan 58,33 %, membangun konsep 70,00 % dan 51,67 %. Hasil analisis secara keseluruhan pada buku yang disusun oleh Marthen Kanginan adalah sebesar 68,90 %, sedangkan pada buku yang disusun oleh Bagus Raharja dkk adalah sebesar 64,92 %. Hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa kedua buku memiliki keterampilan generik sains dalam kategori baik
Pengembangan Instrumen Tes Berbasis Higher Order Thinking Skills (HOTS) Kelas V Madrasah Ibtidaiyah
Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengetahui cara mengembangkan instrumen tes berbasis HOTS pada pendekatan saintifik kelas V MI; 2) mengetahui kelayakan instrumen tes berbasis HOTS pada pendekatan saintifik kelas V MI; 3) mengetahui respon peserta didik terhadap instrumen tes berbasis HOTS pada pendekatan saintifik kelas V MI; dan 4) mengetahui keterlaksanaan pembelajaran menggunakan instrumen tes berbasis HOTS pada pendekatan saintifik kelas V MI. Instrumen tes dikembangkan menggunakan model 4D. Model 4D terdiri dari empat tahap yaitu: define, design, develop, dan disseminate. Hasil reliabilitas, hasil kelayakan, dan hasil keterlaksanaan pembelajaran menggunakan instrumen tes berbasis HOTS pada pendekatan saintifik kelas V MI dihitung mengguna kan rumus PA. Penelitian lapangan dilaksanakan pada tanggal 2-7 Juli 2020. Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas V MI Al-Iman Purwosari yang berjumlah 17 orang. Hasil penelitian menunjukan bahwa 1) instrumen tes dikembangkan dengan menggunakan model 4D; 2) kelayakan instrumen tes mendapatkan rata-rata keseluruhan aspek sebesar 3,8 dengan kriteria sangat baik dan mendapatkan PA 93,5% dengan kriteria realiabel; 3) respon dengan 6 peserta didikmendapatkan persentase 76,4% dengan kriteria positif, sedangkan respon dengan 11 peserta didik mendapatkan persentase 93,9% dengan kriteria sangat positif; 4) keterlaksanaan pembelajaran petemuan I mendapatkan PA 87,7%, pertemuan II mendapatkan PA 89,7%, dan pertemuan III mendapatkan PA 91,7% sehingga diperoleh kriteria reliabel
ANALISIS KETERAMPILAN MEMBUKA DAN MENUTUP PELAJARAN MAHASISWA PGSD SEMESTER VI PADA PEMBELAJARAN MIKRO
Latar belakang penelitian ini adalah pentingnya penerapan keterampilan membuka dan menutup pelajaran dalam proses pelaksanaan pembelajaran. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan keterampilan guru dalam membuka dan menutup pembelajaran dalam pelaksanaan pembelajaran mikro mahasiswa PGSD Universitas Muhamadiyah Purworejo. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Uji kredibilitas data melalui triangulasi serta teknik analisis data yaitu pengelolaan data, reduksi data, penyajian data, dan penyimpulan. Hasil penelitian ini yaitu guru telah melaksanakan keterampilan membuka dan menutup pelajaran dalam proses pelaksanaan pembelajaran matematika, akan tetapi ada beberapa indikator pada komponen-komponen membuka dan menutup pelajaran yang jarang bahkan tidak pernah terlihat diterapkan oleh guru, seperti indikator melakukan interaksi peserta didik dengan peserta didik jarang sekali terlihat, menimbulkan motivasi yang indikatornya mengemukakan ide yang bertentangan untuk memancing ketertarikan siswa akan materi pembelajaran dan mamperhatikan minat siswa
Pengembangan Instrumen Penilaian Autentik untuk Mengukur Sikap Sosial Peserta Didik SMA Kelas X pada Pembelajaran Fisika
Telah dilakukan penelitian pengembangan guna menghasilkan instrumen penilaian autentik yang layak digunakan untuk mengukur sikap sosial peserta didik SMA kelas X pada mata pelajaran fisika dengan pokok bahasan Optik Geometri. Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas X MIA-1 dan X MIA-2, SMA Negeri 5 Purworejo yang berjumlah 58 peserta didik. Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah model disajikan dengan menggunakan penilaian proyek dan pendekatan saintifik. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh skor validasi ahli sebesar 3,399 dengan kategori baik. Sedangkan hasil validitas butir soal diperoleh rerata skor sebesar 0,601 dengan kategori tinggi dan hasil perhitungan reliabilitas adalah sebesar 0,959 dengan kategori reliabilitas sempurna. Rerata keterlaksanaan pembelajaran dengan menggunkan penilaian autentik adalah sebesar 3,39 dengan kategori baik. Serta respon peserta didik terhadap proses pembelajaran dengan menggunakan penilaian autentik mendapatkan skor sebesar 85,8%. Dengan demikian Lembar Penilaian Autentik untuk Mengukur Sikap Sosial Peserta Didik SMA kelas X pada Mata Pelajaran Fisika layak digunakan sebagai instrumen penilaian dalam pembelajaran fisika
IbM Peningkatan Keterampilan Guru SD Muhammadiyah Se Kabupaten Purworejo Dalam Pengelolaan Laboratorium dan Pengembangan Alat Peraga IPA Terbarukan
Telah dilakukan berbagai penelitian tentang pengajaran sains agar mudah dipahami, menarik dan menyenangkan bagi peserta didik. Belajar sains dapat dipresentasikan kepada siswa melalui pengalaman langsung dari fenomena alam dan lingkungan sekitar, maupun melalui pembelajaran di laboratorium. Salah satu kunci kunci kesuksesan pembelajaran terutama di sekolah dasar terletak pada pembelajaran guru kelas. Sebagian besar pembelajaran IPA di sekolah dasar disajikan secara teoritis, sebagian guru jarang menyajikannya secara langsung di lapangan atau melalui kegiatan laboratorium. Berbagai masalah keterbatasan sarana dan prasarana menjadi faktor utama, selain kompetensi guru kurang optimal dalam pengelolaan laboratorium. Fenonema ini perlu diperbaiki dan ditingkatkan, antara lain dengan meningkatkan kemampuan dan keterampilan guru dalam penguasaan alat peraga maupun pengelolaan laboratorium. Kegiatan IbM diselenggarakan di SD Teladan Muhammadiyah Kemiri dan SD Kratif Muhammadiyah Purworejo. Guru telah diberi pelatihan berupa workshop manajemen laboratorium, workshop pemanfaatan dan pengembangan peraga IPA. Produk atau hasil yang dihasilkan adalah administrasi laboratorium, alat peraga, dan bahan ajar untuk laboratorium sains sekolah dasar
Penerapan Model Pembelajaran Konstruktivisme Berbasis Problem Based Learning (PBL) Untuk Meningkatkan Kemampuan Berfikir Kritis Pada Siswa SMA Negeri 1 Kutowinangun Kelas X Tahun Pelajaran 2013/2014
Telah dilakukan penelitian tindakan kelas dengan penerapan model pembelajaran konstruktivisme berbasis problem based learning (PBL) untuk meningkatkan kemampuan berfikir kritis pada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berfikir kritis pada siswa SMA Negeri 1 Kutowinangun kelas X tahun pelajaran 2013/2014 dengan mengunakan model pembelajaran kontruktivisme berbasis problem based learning (PBL). Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Kutowinangun. Subyek penelitian adalah 32 siswa dari kelas X MIA 5. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei tahun 2014 pada pokok bahasa alat optik. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode angket, observasi, tes, dan dokumentasi. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dengan Penerapan Model Pembelajaran kontruktivisme berbasis problem based learning (PBL) dapat meningkatkan kemampuan berfikir kritis siswa. Hal ini dilihat dari data hasil kemampuan berpikir kritis siswa, diperoleh persentase pada pra siklus rata-rata 49%, pada siklus I 60%, dan pada siklus II 84%. Hasil tes kemampuan berpikir kritis siswa juga mengalami peningkatan, pada siklus I sekor rata-rata 73, dan pada siklus II 82. Tanggapan siswa terhadap penerapan model pembelajaran kontruktivisme berbasis problem based learning juga mengalami peningkatan pada siklus I 80%, dan pada siklus II 86%
Efektivitas Metode Eksperimen dan Demonstrasi dalam Meningkatkan Keterampilan Observasi Objek Fisika Ditinjau dari Perbedaan Gender
The research aims to determine the effectiveness of the experimental and demonstration methods in improving the observation skills of physical objects in terms of gender differences. Experimental research uses a 2x2 factorial design, with a population of class X MAN students in Kutowinangun. Sampling using cluster random sampling with class X-IPA1 (experimental group) and class X-IPA2 (control group). The instrument for collecting data on object observation skills equipped with rubric has fulfilled the validity and reliability requirements. The results showed that (1) there was a difference in effectiveness between the experimental and demonstration methods for enhancing physics object observation skills. The Fhitung for the experimental group was 32.41> when compared to the Fhitung for the demonstration group by 23.93. Based on the components of the input, process, and output, and the results of statistical tests, the learning process using the experimental method is more effective than the demonstration method. (2) Male students who use the experimental method with a mean value of 46.12 are more effective against increasing physical object observation skills than female students who use the experimental method with a mean value of 36.45. (3) Female students who use the demonstration method with a mean value of 42.27 are more effective against increasing physical object observation skills compared to male students who use a demonstration method with a mean value of 37.0
- …