7 research outputs found

    Skrining antibakteri kombinasi ekstrak etanol temulawak, meniran, kemukus dan beluntas terhadap staphylococcus Aureus, Escherichia coli dan Salmonella Typhi

    Get PDF
    Rimpang temulawak, buah kemukus, herba meniran dan daun beluntas merupakan tanaman yang telah digunakan masyarakat sebagai bahan berkhasiat untuk pengobatan. Rimpang temulawak, buah kemukus, herba meniran dan daun beluntas adalah tanaman yang telah digunakan oleh orang-orang untuk perawatan medis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuktikan potensi antibakteri kombinasi rimpang temulawak, buah kemukus, herba meniran dan daun beluntas terhadap Staphylococcus aureus, Escherichia coli dan Salmonella typhi. Kombinasi bertujuan untuk meminimalkan dosis setiap tanaman dan untuk mengurangi efek. Setiap simplisia tanaman distandarisasi sebelum diujikan. Ekstrak dibuat dengan cara maserasi. Konsentrasi kombinasi tanaman yang digunakan untuk uji yaitu 1g/10ml dengan perbandingan masing-masing tanaman 1:1:1:1. Metode yang digunakan untuk uji antibakteri yaitu metode difusi sumuran dan dilusi cair. Tetrasiklin HCl digunakan sebagai pembandingnya. Kombinasi ekstrak etanol tanaman temulawak, kemukus, meniran dan beluntas dengan konsentrasi 10000 ppm mempunyai daya antibakteri pada bakteri Staphylococcus aureus (9,65 mm) dan Salmonella thypi (9,00 mm) tetapi tidak mempunyai daya antibakteri terhadap bakteri Escherichia coli dengan metode difusi sumuran. Pada metode dilusi mikroplate, kadar hambat minimum (KHM) pada bakteri Staphylococcus aureus dan Salmonella thypi pada konsentrasi 10000 ppm tetapi pada bakteri Escherichia coli lebih dari 10000 ppm. Pada penentuan KBM, ekstrak kombinasi tanaman memiliki kadar bunuh minimum dengan konsentrasi >10000 pp
    corecore