2 research outputs found
Pengaruh Beban Kerja, Stres Kerja dan Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Pegawai RSUP Surakarta
RSUP Surakarta is a change in organizational form from BBKPM Surakarta. These changes increase workload and work stress, and are related to job satisfaction. Workload and work stress that is too little or too much makes employee performance not optimal. The purpose of this study was to find out how the influence of workload, work stress and job satisfaction on employee performance in Surakarta General Hospital. The independent variables of this study consist of workload, work stress and job satisfaction. While the dependent variable is performance. Respondents totaled 165 employees, consisting of 12 administrative employees, 19 medical employees, 48 nurses, 62 other health workers and 24 administrative employees. The questionnaire/questionnaire is used as a research instrument to test the validity and reliability of the survey before use. For data analysis used simple linear regression test, multiple linear regression test, simultaneous test (F), partial test (t). The results of this study indicate that the variable workload, work stress has a significant effect on employee performance with a negative relationship, while job satisfaction has a significant effect on employee performance at the Surakarta Central General Hospital with a positive relationship. The results of multivariate analysis/multiple regression show that there is a joint effect of workload and work stress on employee performance, but job satisfaction when together with the variables workload and work stress do not have a significant effect on the performance of Surakarta Hospital employees because the coefficient of each increase very small on employee performance
Pengaruh Pemberian Ekstrak Ophiocephalus Striatus Terhadap Kadar Supar Dan Neutrofil Serta Kapasitas Difusi Paru (Dlco) Pada Pasien Ppok Stabil Yang Mengalami Muscle Wasting
Latar Belakang: Muscle wasting adalah salah satu manifestasi ekstrapulmoner
yang mempengaruhi kualitas hidup pada pasien PPOK, yang disebabkan oleh
ketidakseimbangan metabolisme protein pada otot rangka. Study ini bertujuan untuk
mengevaluasi efek ekstrak Ophiocephalus striatus pada Neutrofil, suPAR, kapasitas difusi
paru (DLCO) dan kualitas hidup pada pasien PPOK yang stabil dengan muscle wasting.
Metode: Penelitian klinis dengan metode quasi experimental pada 32 pasien PPOK stabil
dengan muscle wasting di Poli Paru Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang,
berdasarkan kriteria GOLD 2016 dan BIA (Bioelectrical impedance analysis) dengan FFM
(fat-free mass) < 14,6 kg/m dan BMI (Body Mass Index) < 18,5 kg/m2, pengukuran kadar
suPAR dengan metode ELISA, Neutrofil dengan analisa darah, DLCO dengan
Bodypletysmography, dan CAT score sebagai parameter kesehatan PPOK kualitas hidup
dilakukan sebelum dan sesudah intervensi gizi Ophiocephalus striatus ekstrak 3000 mg
diberikan selama 12 minggu. Hasil: Terjadi penurunan nilai CAT yang signifikan (18,34 ±
8,031 sampai 10,81 ± 7,66, p = 0,000), penurunan suPAR yang tidak signifikan (3,93±2,04
pg / mL menjadi 3,77±1, 67 pg / mL, p = 0,67), penurunan Neutrofil tidak signifikan
(61,74±11,54% sampai 60,86±10,46%, p = 0,619),peningkatan yang tidak signifikan
kapasitas difusi paru (53,73±24,56% sampai 56,06 ± 25,93%, p = 0,369). Ada korelasi
negatif yang lemah antara suPAR terhadap CAT (r = 0, 44; p = 0,813) dan DLCO (r = -
0,170; p = 0,352), korelasi positif lemah antara suPAR terhadap Neutrofil (r = 0,167; p =
0,370). Kesimpulan: Suplementasi 12 minggu ekstrak Ophiocephalus striatus pada pasien
PPOK stabil dengan Muscle wasting akan menurunkan kadar suPAR dan Neutrophil secara
tidak signifikan dan meningkatkan kapasitas difusi paru (DLCO), namun signifikan pada nilai
CAT. Tidak ada korelasi antara perubahan suPAR, Neutrofil, DLCO sampai nilai CAT