135 research outputs found
KAJIAN HISTORIS PUSAKA SENI ”BEGSA BEDHAYA ANGLIR MENDHUNG” SEBAGAI BAGIAN UPACARA PERINGATAN PENOBATAN RAJA KERATON MANKUNEGARAN
Korelasi antara jumlah publikasi dosen dengan penggunaan layanan RemoteXs Perpustakaan UNAIR
Introduction. Social restrictions due to COVID-19 have made it difficult to obtain research data and literature to support publication activities. Universitas Airlangga (UNAIR) provides Remotex facilities or remote repository access, where academics can read and download journals of international repute. This paper aims to analyze whether there is a relationship between RemoteXs access by faculty and the number of publications on Scopus.Methodology. This study uses statistical data on the number of times the repository is accessed by the faculty. a sample of the number of papers was also taken from the Scopus website. Data were analyzed by the Pearson Correlation method.Results and discussion. The results of the study show that the number of lecturers' accesses has no correlation with the number of publications. Meanwhile, the total repository access at the faculty is strongly correlated with the number of publications.Conclusion. There is no relationship to how many times the number of RemoteXs access publications on Scopus. However, there is a relationship with the faculty, this is because of the doctoral program in the faculty that is required for publication
LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN ( PPL ) LOKASI SMA Negeri 1 Turi Gununganyar, Kelurahan Donokerto, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta 15 JULI – 15 SEPTEMBER 2016
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) program semester khusus merupakan
kegiatan yang dilaksanakan secara terpadu setelah kegiatan Kuliah Kerja Nyata
sebagai bentuk pengembangan ketrampilan mahasiswa sebagai calon pendidik.
Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan dilakukan di sekolah terpilih untuk
memberikan pengalaman kepada mahasiswa dalam kegiatan belajar dan mengajar,
menambah wawasan serta memperluas ilmu yang dimilikinya. Adapun tujuan dari
Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan di antaranya untuk memberikan kesempatan
kepada mahasiswa untuk mengenal, mempelajari, dan menghayati permasalahan
sekolah.
Kegiatan PPL dilaksanakan mulai tanggal 15 Juli hingga 15 September 2016.
Praktik pengalaman lapangan yang dilakukan di SMA Negeri 1 Turi meliputi
kegiatan praktik pembuatan dan pengembangan perangkat pembelajaran, praktik
mengajar di kelas dan praktik persekolahan. Praktik mengajar di kelas bertujuan agar
mahasiswa memperoleh pengalaman mengajar. Pada kesempatan ini mahasiswa
sebagai pengajar mata pelajaran Biologi dan melakukan pembelajaran di kelas X
MIPA2, XI IPA1, dan XI IPA2. Kegiatan praktik mengajar di kelas dimaksudkan
agar mahasiswa mengenal manajemen sekolah dan melakukan kegiatan di luar belajar
mengajar. Pendekatan yang dilakukan menggunakan scientific approach. Kegiatan
persekolahan meliputi kegiatan praktek di piket, sosialisasi kewirausahaan, dan
sarasehan budaya.
Kegiatan praktik mengajar di kelas telah dilaksanakan sebanyak 23 kali
pertemuan. Dari kegiatan praktik mengajar dan praktik persekolahan yang telah
dilaksanakan, maka dapat didapatkan hasil bahwa mahasiswa SMA Negeri 1 Turi
rata-rata mempunyai sikap yang baik namun masih memiliki minat membaca yang
kurang. Ini dinilai dari hasil kegiatan belajar dan penilaian sikap pada setiap
pembelajaran. Namun sekolah sedang melakukan program literasi sebagai solusinya.
Tentunya terwujudnya keberhasilan pembelajaran pada kegiatan belajar mahasiswa
ini berkat dukungan secara langsung maupun tidak langsung dari pihak sekolah yang
telah berkerjasama secara profesional
Analisis Yuridis Putusan Hakim PA Kab.Tasikmalaya Nomor: 0031/Pdt.P/2014/PA.Tsk tentang Pemberian Dispensasi Nikah
Permasalahan pada skripsi ini adalah pemberian dispensasi kawin putusan pengadilan agama kabupaten tasikmalaya Nomor: 0031/Pdt.P/2014/PA.Tsk. Anak pemohon sebagai calon mempelai wanita masih berusia 14 tahun dan calon mempelai pria berusia 16 tahun. Hakim memberikan pertimbangan hukum pasal 7 ayat 2 Undang-Undang perkawinan. Serta kedekatan antara calon pasangan yang terlalu intim dan ditakutkan melakukan tindakan yang dilarang oleh agama. Kedekatan pasangan tersebut dikuatkan dengan dalil qoidah fiqiyah yaitu menolak mafsadat didahulukan dari pada menarik manfaat. Dalam memberikan putusan hakim harus memilihat usur yuridis, sosiologis dan filosofis. Putusan yang tidak memenuhi ketentuan ini dikategorikan putusan yang tidak cukup pertimbangan.Penelitian ini menggunakan metode penelitian yuridis normatif, serta menggunakan 3 pendekatan penelitian yaitu pendekatan perundang-undangan, pendekatan kasus dan pendekatan konseptual. Dalam menganalisis peneliti melakukan cara preskripsi tentang apa yang seharusnya menjadi nilai guna dari penelitian hukum.Hasil penelitian ini pemberian dispensasi kawin oleh hakim kurang pertimbangan hukum. Hak anak untuk tumbuh kembang dan hak untuk pendidikan telah dilanggar, hak tersebut dijamin dalam pasal 28 B dan pasal 28 C UUD 1945. Dalam segi pendidikan diatur lebih lanjut bahwa setiap warga negara bertanggung jawab terhadap keberlangsungan penyelenggaraan pendidikan Berdasarkan pasal 6 Undang-Undang No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Orang tua juga berkewajiban mencegah perkawinan anaknya yang dituangkan dalam pasal 26 UU No 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan anak. Dilihat dari segi psikologi anak masih belum mampu mengemban tanggung jawab sebagai suami istri. Dilihat dari segi kesehatan perkawinan khusunya untuk wanita dibawah 21 tahun memiliki resiko pada kandungan dan kebidanannya. Selain hal tersebut penggunaan dalil qoidah fiqiah tentang menolak mafsadat didahulukan dari pada mengambil manfaat kurang tepat. Karena keadaan anak pemohon tidak ada unsur keharusan untuk diberikan dispensasi kawin.Kata kunci: Dispensasi, qoidah fiqiah, Perkawinan ana
Penentuan Nilai Batas Kecepatan Maksimum Kendaraan di Kawasan Pusat Kegiatan Kabupaten Purbalingga
Central Business District (CBD) atau Kawasan Pusat Kegiatan adalah bagian kecil dari kota yang merupakan pusat dari segala kegiatan politik, sosial budaya, ekonomi dan teknologi. Karena menjadi pusat dari segala kegiatan maka banyak terjadi permasalahan transportasi, yaitu kemacetan dan kecelakaan. Menurut Satlantas Polres Purbalingga angka kecelakaan lalu lintas tahun 2016 di daerah pusat kegiatan Kabupaten Purbalingga cukup tinggi di Jalan Raya Jenderal Sudirman dan Jalan S. Parman menempati peringkat 50 dan 81 dari 211 yang sudah diperingkatkan. Oleh karena itu, pembatasan kecepatan di pusat kegiatan sangat penting untuk mengurangi angka kecelakaan pada pengendara dan pengguna jalan lainnya (pejalan kaki). Di Indonesia, pembatasan kecepatan maksimum kendaraan sudah diatur dalam Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia No. 111 Tahun 2015 tentang tata cara penetapan batas kecepatan di kawasan pusat kegiatan diizinkan maksimal sebesar 40 km/jam. Tujuan penelitian untuk mengetahui batas nilai kecepatan maksimum di kawasan pusat kegiatan Kabupaten Purbalingga menggunakan metode percentile 85 dan mengetahui jenis marka jalan yang paling berpengaruh terhadap penurunan nilai kecepatan kendaraan. Pada Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor 34 tahun 2014 tentang marka jalan, ada beberapa jenis marka jalan yang dapat mempengaruhi penurunan kecepatan yaitu marka garis tepi, marka garis tengah, marka paku jalan, rumble strips, dan zebra cross. Penentuan jenis marka jalan di analisis menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Lokasi penelitian yaitu: Jl. Jenderal Soedirman (ruas timur), Jl. Jenderal Soedirman (ruas barat), dan Jl. S. Parman (arah Klampok dan arah Purbalingga). Berdasarkan hasil analisis didapatkan bahwa nilai batas kecepatan maksimum kendaraan dengan menggunakan analisis metode percentile 85 th adalah Jalan Jenderal Soedirman ruas barat arah Alun-Alun Purbalingga sebesar 52 km/jam, pada Jalan Jenderal Soedirman ruas barat arah Padamara sebesar 48 km/jam, pada Jalan S. Parman arah Klampok sebesar 47 km/jam, pada Jalan S. Parman arah Purbalingga sebesar 45 km/jam, dan pada jalan Jenderal Soedirman ruas timur sebesar 48 km/jam kemudian di plotkan ke dalam grafik probabilitas tingkat fatalitas. Didapatkan persentase terkecil yaitu 35% dengan kecepatan 40 km/jam. Kemudian didapatkan jenis marka jalan yang paling berpengaruh terhadap penurunan kecepatan kendaraan di ketiga lokasi tersebut. Untuk parameter jenis marka yang paling berpengaruh terhadap penurunan kecepatan untuk sepeda motor zebra cross diikuti, rumble strips, marka garis tengah, marka paku jalan, dan marka garis tepi. Sementara untuk Mobil, zebra cross diikuti rumble strips, marka paku jalan, marka garis tengah, dan marka garis tepi. t
Habitus Peduli Lingkungan : Analisis Kegiatan Lingkungn Berbasis Partisipatif
The focus of research is on the efforts of the school in shaping students' awareness regarding environmental conditions and commitment to care for the environment. The study uses qualitative design and uses data collection techniques in the form of observation, interviews, documentation, literature review and using Miles and Huberman data analysis techniques, namely, data reduction, data presentation, verification. The results of the study show that the environmental care commitment has not been indexed based on deep knowledge and awareness regarding environmental conditions. Students are limited to activities acting orderly in the school environment as well as discourse on environmental discipline. The behavior of students is shaped by habitus caring for the environment. Habitus cares about the environment which is represented in various regulations or environmental discipline and the obligation to care for plants is the only choice and strategy in carrying out various activities and interactions in the Adiwiyata school environment.Fokus penelitiaan adalah pada upaya pihak sekolah dalam membentuk kesadaran peserta didik terkait kondisi lingkungan dan komitmen peduli lingkungan. Penelitian menggunakan desain kualitatif dan menggunakan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dokumentasi, kajian kepustakaan serta menggunakan teknik analisis data Miles dan Huberman yaitu, reduksi data, penyajian data, verifikasi. Hasil penelitian menunjukan komitmen peduli lingkungan belum terindikai didasari oleh pengetahuan dan kesadaran yang mendalam terkait kondisi lingkungan. Peserta didik terbatas pada aktivifitas bertindak tertib di lingkungan sekolah sebagaimana wacana disiplin lingkungan. Perilaku peserta didik dibentuk oleh habitus peduli lingkungan. Habitus menyediakan prinsip-prinsip yang akan memberikan aktor sebuah pilihan dan memilih strategi yang akan digunakan dalam kehidupan sosial. Habitus peduli lingkungan yang terepresentasi pada berbagai peraturan atau disiplin lingkungan dan kewajiban merawat tanaman menjadi satu-satunya pilihan dan strategi dalam melakukan berbagai aktivitas dan interaksi di lingkungan sekolah Adiwiyata
KONSEP DIRI REMAJA DALAM BUDAYA MAKAN SEHAT
Penelitian ini berupaya menjelaskan dan mendeskripsikan hubungan antara konsep diri remaja dengan persepsi remaja terhadap budaya makan sehat. Penelitian ini dirancang menggunakan metode kuantitatif dengan desain penelitian survei korelasional deskriptif. Pengamatan dalam penelitian ini menghasilkan jawaban, dari variabel karakteristik individu (X1) yang meliputi jenis kelamin, uang saku, pekerjaan ayah, pekerjaan ibu, status tempat tinggal dan jumlah saudara kandung dan variabel konsep diri (X2) yang terdiri dari citra diri dan variabel harga diri menunjukkan hubungan yang signifikan dengan variabel persepsi budaya makan sehat (Y) yang terdiri dari variabel pelaporan di media massa dan sosialisasi dengan teman sebaya. Nilai hubungan adalah 0,548. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh jawaban, semakin tinggi citra diri remaja, semakin tinggi kebutuhan akan berita kuliner di media massa. Remaja memahami perlunya menjaga kesehatan dan menjaga bentuk tubuh agar tetap proporsional dengan menghindari karbohidrat. Remaja mempertimbangkan untuk mencoba "makanan trending" dengan teman-teman ketika kondisi memungkinkan. Remaja percaya bahwa tubuh yang sehat menjadi bekal dalam hubungan. Remaja menjadikan media massa sebagai sumber dalam mendapatkan informasi terkait makanan sehat dan tempat makan baru (kafe) dengan menu kuliner baru yang inovatif dan harga terjangkau. Remaja terkadang berkumpul dengan teman-teman sebagai cara bersosialisasi. Menikmati makanan bersama teman-teman di kafe dapat memperkuat hubungan dengan teman sebaya. Kafe menjadi salah satu pilihan bagi remaja untuk bergaul. Meskipun mengonsumsi makanan di kafe-kafe, para remaja masih berpikir untuk mempertahankan bentuk dan penampilan tubuh mereka. Para remaja tahu konsep "4 sehat 5 sempurna" tetapi tidak selalu memilih diet dengan kandungan nutrisi yang cukup. Makanan di kafe sering mengandung tepung tinggi, gula dan lemak. Namun, untuk remaja, kadang-kadang makan makanan dengan kandungan gizi yang tidak lengkap adalah umum
- …
