35 research outputs found
”Meneliti dan Mempelajari Sastra Populer di Era Transformasi Budaya Media”
Teknologi informasi menyediakan sarana publikasi yang efektif dan efisien karena perpindahan informasi dari satu titik dapat menyebar ke segala titik tanpa batas dalam waktu amat cepat. Informasi tersebut tidak hanya berupa bahasa tertulis, melainkan dapat berupa gambar dan suara sekaligus (audio-visual). Salah satunya adalah melalui akunjejaring sosial (web, blog, e-mail, friendster, facebook, twitter, instagram, path, WhatsApp, dan lain-lain).
Produksi, distribusi, dan resepsi sastra populer melalui media sosial tidak mengubah esensi dan karakter, yang berubah adalah masyarakat pendukung yang ada di dalam dan di luar teks, yakni pengarang, penerbit, aspek sosial teks, media distribusi, dan khalayak pembaca.
Perkembangan teknologi informasi memungkinkan perubahan segi-segisosiologis itu semakin cepat, baik dalam proses penciptaan, penyebaran, maupun penerimaannya. Oleh sebab itu, penelitian sastra populer harus dilakukan serba cepat agar tidak kehilangan momentum perubahan yang terjadi pada budaya masyarakat.Jadi, meneliti proses produksi, distribusi, dan aspek sosial dalam teks lebih memberikan kontribusi dibanding meneliti aspek formula sastra populer.
Kata kunci: sastra popular, produksi, distribusi, resepsi, media sosial, teknologi informas
Proses Kreatif Pengarang Chicklit dan Teenlit Indonesia
An author creative process includes the issue of why and how the author wrote the novel. Among the chicklit and Teenlit novelists there are similar supporting factors, namely talent, hobby, intelligence, and daily life experience around them. The Supporting factors are then combined with skills, methods and storytelling which spontaneous and honest.They never thought about storytelling techniques when writing a novel. They do not think about the structure of fiction such as the grooves, figure-characterizations, backgrounds, storytelling, and so on.The creative process of the authors can not be separated from the influence of life in their surrounding environment that provides reality as a source of inspiration to write the story. The reality is in the form of social problems, personal problems, society, humanity, divinity, and so on. All sorts of information and experience are gained through association and access to information technology. All are quickly and simultaneously enrich the treasury of their knowledge so that they can talk anywhere, anytime, and about anything. Thus, the young chicklit and Teenlit novelists become successful and famous is not in a sudden and without a process. Nor because special facilities given by publisher or certain parties, but through hard work. Lot of terms and conditions that they can meet through their struggle.Thus, it can be concluded that the creative process of chicklit and Teenlit novelist is a blend of natural talent, hobby, intelligence, and life experience, supporting by intelligence, hard work, a wealth of experience, breadth of relationships, social sensitivity, the ability of storytelling and writing skills
Profil Penerbit Novel Chicklit Dan Teenlit Indonesia
Literary works are cultural objects of industrial products. Speaking about the production of literary works meant dealing with laws (systems, mechanisms, and strategies) imposed by the institution concerned-producing, ie the publisher. Therefore, publisher institution (chicklit novel and Teenlit) will create a typical industrial laws, which differ from the laws of other publisher institutions. Systems and mechanisms production of chicklit and Teenlit novel consist of the publisher profile, script acquisition (recruitment), script editing (editing), and script distribution (distribution). Publisher profile includes the publisher history, the publisher specifications and product diversification, as well as the publisher contact. In the modern business communication, publisher identity is as important as product identity. Consumer's trust is built through the image depiction of products and publisher, thus publisher profile becomes the main reference for consumers. Therefore, in the publisher profile description, it always emphasized its excellence experience (history) in publishing the kind of novel as mentioned before, the specifications and features of products they produce, as well as the tools and the modern systems- mechanisms production (worker qualification, printing machines, management). In relation to the publisher profile, some publishers, Elex Media Komputindo, GagasMedia, and Gramedia Pustaka Utama, have been uniquely designing and presenting (honest, intelligent, and "hanging") and convince the society of readers, especially the readers of Teenlit and chicklit novel
Analisis Struktural dalam Novel Chicago Karya Alaa Al Aswany
Penelitian ini bertujuan menelaah unsur struktural dalam novel Chicago karya Alaa Al Aswany serta memperlihatkan keterkaitan antarunsur struktural dalam novel tersebut. Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik kepustakaan. Analisis struktural novel adalah penelitian mendasar yang penting dalam pengkajian karya sastra sebelum karya tersebut ditelaah menggunakan teori yang lebih dalam lagi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tema sentral yang dimiliki novel ini, yaitu diskriminasi dan percintaan. Tokoh dalam novel terbagi menjadi dua yakni tokoh utama dan tokoh tambahan. Tokoh utama meliputi Syaima’ Muhammadi, Ro’fat Tsabit, Muhammad Sholah, Thoriq Hasib, Naji Abdu Shomad, Ahmad Dananah dan John Graham, sedangkan tokoh tambahan adalah Karam Dus, Shofwat Syakir, Marwah, Caroll, Kris, Sarah dan Zaenab. Latar yang digunakan dalam novel ini yaitu di Kota Chicago, Amerika Serikat, banyak juga berlatar di Universitas Illinois Chicago khususnya dan ada juga beberapa yang berlatar Mesir. Novel ini berlatar waktu antara paska tragedi 11 September 2001 di Menara Kembar Amerika Serikat dan sebelum Revolusi Mesir tahun 2011. Alur yang digunakan adalah alur campuran karena diselipkan peristiwa kilas balik di tengah-tengah alur maju atau progresif. Tahapan Alur terbagi menjadi lima, yaitu tahap situation, tahap generating circumstance, tahap rising action, tahap climax, dan tahap denouement. Sudut pandang yang digunakan adalah sudut pandang orang pertama dan sudut pandang orang ketiga serba tahu. Dalam novel ini pengarang juga memberikan amanat bahwa kita harus menjunjung nilai toleransi dan perdamaian, berpegang teguh pada agama, tidak hanya mengejar kesuksesan duniawi saja serta pesan kritik pada pemerintah bahwa kediktatoran harus dihapuskan dan pemerintah harus lebih demokratis. Hubungan antarunsur intrinsik saling mendukung dan mengikat sehingga unsur-unsur yang satu dengan yang lain tidak dapat dipisahkan membentuk tatanan yang padu dan kesatuan yang utuh dalam novel ini
Nilai Estetis pada Puisi “Sajak Cinta” Karya Mustofa Bisri (Kajian Stilistika)
Makna dari sebua karya sastra bergantung kepada penggunaan gaya bahasa. Penggunaan gaya bahasa yang beragam oleh pengarang dimaksudkan untuk menimbulkan efek tertentu bagi para pembaca, terutama pada aspek estetika dalam sebuah karya sastra. Puisi yang berjudul “Sajak Cinta” karya Mustofa Bisri merupakan salah satu puisi yang menarik untuk dikaji dalam penelitian susastra dengan menggunakan pendekatan stilistika. Tujuan dari penelitian ini untuk menguraikan dan mengungkap gaya bahasa yang digunakan oleh Pengarang. Tidak lupa juga untuk menemukan nilai estetika pada sebuah karya sastra ini. Penelitian ini menggunakan sebuah metode kualitatif bertujuan untuk menemukan fungsi gaya bahasa dalam karya sastra yg diteliti. Peneliti memfokuskan beberapa unsur yaitu: gaya bahasa, struktur kalimat, majas, citraan dan pola rima yang terdapat dalam puisi berjudul Sajak Cinta
Peran Momentous Publisher dalam Produksi dan Distribusi Karya Sastra Berupa Novel (Sebuah Kajian Sosiologi Sastra)
Penelitian ini mengggunakan teori sosiologi sastra Roberst Escarpit. Tujuannya untuk mengetahui proses produksi dan distribusi di Momentous Publisher. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Pendekatan yang digunakan adalah sosiologi sastra, karena penelitian ini berada dalam ranah produksi dan distribusi karya sastra. Data yang diperoleh akan diolah dan disajikan data secara ilmiah dari apa yang diperoleh pada saat wawancara ke dalam pembahasan.Hasil analisis dalam penelitian ini adalah, Momentous Publisher merupakan penerbit independent yang juga memberikan layanan Vanity Publisher. Momentous Publisher beroperasi secara virtual atau biasa dikenal dengan Virtual Office, para karyawannya dapat bekerja dari jauh tanpa perlu datang ke kantor. Kantor utamanya hanya digunakan sebagai gudang atau tempat pengemasan saja. Momentous Publisher membuka peluang untuk menerbitkan karya para penulis pemula dengan menyediakan berbagai jalur pemerolehan naskah melalui jalur seleksi, jalur berbayar, dan jalur pinangan. Upaya tersebut dilakukan untuk membantu para penulis pemula menguji karyanya di mata publik. Setelah kontrak terbit disetujui oleh kedua belah pihak, tahap produksi selanjutnya berupa penyuntingan, covering, layouting, dan pencetakan buku.Masing-masing memerlukan waktu 2 minggu hingga 1 bulan. Distribusi yang meliputi tahap promosi dilakukan bahkan satu bulan sebelum rilis, kegiatan publikasi dilakukan secara terus menerus sebelum penjualan dibuka. Momentous Publisher yang usianya belum genap 3 tahun tetapi jumlah karya sastra yang dilahirkan kurang lebih sudah mencapai 60 judul. Didistribusikan dengan dua metode penjualan online dan offline berkerja-sama dengan delapan toko buku online dan sebuah toko offline ternama yaitu Gramedia. Kata kunci: Momentous Publisher, sosiologi sastra, produksi, distribusi
Interpretasi Kata Borrowing Pada Novel The Borrowers Karya Mary Norton : Kajian Semiotika
Sastra anak merupakan objek kajian yang menarik untuk diteliti karena walaupun sasaran pembacanya adalah kalangan anak-anak tetapi sastra jenis tersebut juga diminati oleh orang-orang dewasa. Objek penelitian dari tulisan ini adalah sastra anak berjenis novel yang berjudul The Borrowers karya Mary Norton. Permasalahan yang akan diangkat dari penelitian ini adalah tentang interpretasi kata borrowing yang menjadi salah satu inti cerita di dalam novel tersebut. Dengan menggunakan teori semiotika milik Charles Sanders Peirce khususnya tentang ikon, indeks dan simbol akan dilihat bagaimana makna kata borrowing jika dikaitkan dengan konteks sosial masyarakat negara Inggris pada saat novel tersebut diciptakan. Melalui permasalahan yang diangkat di dalam penelitian ini akan dilihat bahwa sebenarnya pemaknaan dari kata borrowing di dalam novel dapat dihubungkan dengan kondisi sosial masyarakat Inggris pasca Perang Dunia ke-2, sehingga kata borrowing tersebut sebenarnya memiliki interpretasi yang lebih dalam maknanya. Hasil dari penelitian ini memperlihatkan bahwa makna borrowing yang terdapat di dalam novel sebenarnya merupakan pencerminan dari sikap pemerintah Negara Inggris terhadap masyarakat Inggris yang pada saat itu menderita akibat Perang Dunia ke-2 yang terjadi.
Bentuk Penulisan Real Person Fiction "Close Friend" dan "The Unfinished" di Twitter: Analisis Cybersastra
Real person fiction adalah himpunan bagian dari fiksi penggemar, karya yang ditulis oleh penggemar ini menggunakan visualisasi dari orang-orang yang ada di dikehidupan nyata seperti aktor, komedian, musisi, atlet, atau tokoh sejarah sebagai tokoh dalam ceritanya. Penulisan real person fiction tentang idola K-Pop dalam beberapa dekade terakhir ini sangatlah meningkat. Terlebih, dengan maraknya penggunaan media sosial memudahkan siapapun dalam membuat dan menyebarkan karyanya. Twitter menjadi salah satu media sosial yang digunakan dalam media penyampaian real person fiction. Bentuk penulisannya yang berbeda dengan karya fiksi lainnya membuat real person fiction yang terdapat di twitter terlihat unik sehingga penelitian ini akan membahas tentang bagaimana bentuk penulisan real person fiction Close Friend dan The Unfinished yang terdapat di Twitter. Penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan cybersastra dan struktur fiksi ini nantinya akan memaparkan bentuk penulisan dari real person fiction yang berjudul Close Friend dan The Unifinished yang terdapat di Twitter. Studi dokumentasi dalam penelitian ini pun turut dilakukan karena real person fiction ini disampaikan dalam bentuk foto-foto tangkapan layar. Hasilnya menunjukkan bahwa penulisan real person fiction di Twitter ini cukup berbeda dengan karya fiksi lainnya. Visualisasi tokohnya yang menggunakan idola K-Pop serta penulisannya yang dilampirkan dalam bentuk foto-foto percakapan maupun unggahan berbagai macam media sosial ini menarik cukup banyak atensi. Melalui penelitian mengenai bentuk penulisan real person fiction ini dapat terlihat bahwa penulisan karya sastra juga dapat mengikuti perkembangan zaman
CITRA PEREMPUAN DALAM CERPEN KAMBOJA DI ATAS NISAN KARYA HERMAN RN: KAJIAN KRITIK SASTRA FEMINIS
This study aimed to describe texts that discussing about the image of women in the short story Kamboja di Atas Nisan karya Herman R.N by using a feminist literary criticism approach. The data of study are texts of the short story Kamboja di Atas Nisan karya Herman R.N. The data are collected through reading and noting. They are analysed by using the qualitative descriptive technique with reference to feminist literary criticism. The results of research shows that the image of women in the short story Kamboja di Atas Nisan are: 1) women's rights in education; 2) the struggle of a mother; 3) the struggle of Kamboja; and 4) the task of a woman in the view of men. In addition, the results of the study indicates that the image of women found in the short story Kamboja di Atas Nisan was in line with the view of feminist literary criticism aimed to obtain a just and equal position and role between women and men in society