11 research outputs found
Uji antidiare kombinasi ekstrak etanoltemulawak, kemuning, jambu biji dan salam dengan metodeproteksi dan transit intestinal
Telah dilakukan penelitian terhadap rimpang temulawak, daun kemuning,
daun jambu biji dan daun salam sebagai antidiare. Pada penelitian ini
keempat ekstrak tanaman tersebut dikombinasi dengan tujuan agar terjadi
efek sinergis dari tanaman obat yang digunakan sehingga meningkatkan
efikasi terapi. Tujuan penelitian ini adalah membuktikan potensi antidiare
dari kombinasi ekstrak etanol rimpang temulawak, daun kemuning, daun
jambu biji dan daun salam pada hewan coba mencit putih jantan dengan
metode proteksi dan transit intestinal. Uji efek antidiare dilakukan dengan
cara memberikan oleum ricini sebagai penginduksi diare. Kombinasi
ekstrak etanol keempat tanaman dengan dosis 200 mg/kgBB diberikan
secara oral pada mencit putih jantan Swiss Webster. Pembanding yang
digunakan dalam penelitian ini adalah loperamid HCl, dengan norit sebagai
marker. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, keempat tanaman
tidak memiliki potensi sebagai antidiare dengan hasil nilai Fhitung data waktu
berlangsungnya diare adalah sebesar 0,850< nilai Ftabel 3,11. Pada uji non
parametrik Kruskal Wallis terhadap bobot feses didapat nilai p-value 0,829>
nilai kritik 0,05. Hasil penelitian konsistensi feses yang dilakukan secara
visual menunjukkan bahwa hingga menit terakhir perlakuan masih terdapat
mencit yang memiliki konsistensi feses yang encer. Pada uji non parametrik
Kruskal Wallis terhadap rasio panjang usus mencit menunjukkan tidak ada
perbedaan bermakna antara kelompok perlakuan dengan nilai p-value 0,066
> nilai kritik 0,05. Kesimpulan penelitian ini adalah kombinasi ekstrak
etanol rimpang temulawak, daun kemuning, daun jambu biji dan saun salam
tidak memiliki potensi sebagai antidiare dengan metode proteksi dan transit
intestinal
Uji antidiare kombinasi ekstrak etanoltemulawak, kemuning, jambu biji dan salam dengan metodeproteksi dan transit intestinal
Telah dilakukan penelitian terhadap rimpang temulawak, daun kemuning,
daun jambu biji dan daun salam sebagai antidiare. Pada penelitian ini
keempat ekstrak tanaman tersebut dikombinasi dengan tujuan agar terjadi
efek sinergis dari tanaman obat yang digunakan sehingga meningkatkan
efikasi terapi. Tujuan penelitian ini adalah membuktikan potensi antidiare
dari kombinasi ekstrak etanol rimpang temulawak, daun kemuning, daun
jambu biji dan daun salam pada hewan coba mencit putih jantan dengan
metode proteksi dan transit intestinal. Uji efek antidiare dilakukan dengan
cara memberikan oleum ricini sebagai penginduksi diare. Kombinasi
ekstrak etanol keempat tanaman dengan dosis 200 mg/kgBB diberikan
secara oral pada mencit putih jantan Swiss Webster. Pembanding yang
digunakan dalam penelitian ini adalah loperamid HCl, dengan norit sebagai
marker. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, keempat tanaman
tidak memiliki potensi sebagai antidiare dengan hasil nilai Fhitung data waktu
berlangsungnya diare adalah sebesar 0,850< nilai Ftabel 3,11. Pada uji non
parametrik Kruskal Wallis terhadap bobot feses didapat nilai p-value 0,829>
nilai kritik 0,05. Hasil penelitian konsistensi feses yang dilakukan secara
visual menunjukkan bahwa hingga menit terakhir perlakuan masih terdapat
mencit yang memiliki konsistensi feses yang encer. Pada uji non parametrik
Kruskal Wallis terhadap rasio panjang usus mencit menunjukkan tidak ada
perbedaan bermakna antara kelompok perlakuan dengan nilai p-value 0,066
> nilai kritik 0,05. Kesimpulan penelitian ini adalah kombinasi ekstrak
etanol rimpang temulawak, daun kemuning, daun jambu biji dan saun salam
tidak memiliki potensi sebagai antidiare dengan metode proteksi dan transit
intestinal