18 research outputs found
ANALISIS KUANTITAS AIR BEKAS WUDHU PADA MASJID KOTA MAKASSAR 2020
Penggunaan air pada saat melakukan wudhu hanya untuk membasuh beberapa bagian tubuh sehingga banyak air yang terbuang saat wudhu. Pada kondisi saat ini, air bekas wudhu tersebut dibuang secara langsung tanpa ada pemanfaatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kuantitas air bekas wudhu pada Masjid di Kota Makassar. Metode Penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Parameter yang akan diukur adalah volume air wudhu dan persentase jamaah yang berwudhu di lima masjid di Kecamatan Rappocini Kota Makassar. Hasil penelitian didapatkan bahwa total jumlah jamaah di kelima masjid tersebut adalah 284 orang. Rata-rata jamaah yang berwudhu di masjid adalah 23 %, dengan volume air yang digunakan berwudhu bervariasi mulai dari 2,23 L sampai 5,23 L dengan rata-rata 3,9 L per orang. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kuantitas air bekas wudhu pada masjid di Kota Makassar bervariasi tergantung volume air wudhu per orang dan jumlah jamaah yang berwudhu di masjid
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada Tatanan Rumah Tangga Masyarakat Desa Parang Baddo
Program PHBS di Rumah Tangga merupakan upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar tahu, mau dan mampu mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat. PHBS di Rumah Tangga dilakukan untuk mencapai Rumah Tangga berperilaku hidup bersih dan sehat. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis perilaku hidup bersih dan sehat pada tatanan rumah tangga masyarakat di Desa Parang Baddo meliputi faktor predisposing (pengetahuan), enabling (observasi), dan behavior (perilaku). Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Dilaksanakan pada 2 dusun yang terdapat di desa Parang Baddo yaitu dusun Parang Bianara dan dusun Parang Baddo. Pengumpulan data dilakukan dengan instrumen penelitian berupa kuesioner yang terdiri dari pertanyaan mengenai indikator PHBS. Penelitian ini menggunakan analisis univariat. Dari dua dusun yang diteliti, dengan sampel sebanyak 147 Rumah tangga, terlihat bahwa indikator yang memiliki pencapaian tertinggi yakni indikator Kepemilikan jamban dan konsumsi sayur dan buah. Pencapaian hasil yang didapatkan yakni dusun Parang Baddo sebesar 63,2% dan Parang Bianara 58,65 Bila dibandingkan dengan target PHBS Kementerian Kesehatan 70%, angka yang didapatkan oleh kedua dusun tersebut masih dibawah target. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada masyarakat desa Parang Baddo khususnya dusun Parang Baddo dan Parang Bianara masih dibawah standar target Kementerian Kesehatan
ANALISIS SISTEM PENGELOLAAN LIMBAH COVID-19 (ALAT PELINDUNG DIRI) DI RUMAH SAKIT: Analysis of the Covid-19 Waste Management System (Personal Protective Equipment) in Hospital
Rumah Sakit Perguruan Tinggi Universitas Hasanuddin merupakan salah satu rumah sakit rujukan Covid-19 yang ada di Makassar dengan total kasus Covid-19 sepanjang tahun 2020 mencapai 1.215 kasus dan meningkat menjadi 3.676 kasus. Penambahan jumlah kasus tersebut sejalan dengan penambahan jumlah limbah Covid-19 yang dihasilkan dari 15.322 ton pada tahun 2020 menjadi 18.925 ton pada tahun 2021. Penelitian ini bertujuan menganalisis sistem pengelolaan Limbah Covid-19 (APD) di RS PTN Unhas tahun 2022. Jenis penelitian adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Subjek penelitian (informan) terdiri dari petugas kesehatan lingkungan, kepala ruang isolasi, dokter, perawat, laboran, 3 petugas kebersihan, petugas pengangkut dan petugas incinerator. Teknik pengambilan data dengan wawancara mendalam dan pengamatan. Penelitian dilakukan di RS PTN Unhas pada 16 Maret-06 April 2022. Teknik analisis yang digunakan yakni analisis interaktif. Input pengelolaan limbah Covid-19 di RS PTN Unhas terdiri dari disposable (masker N95, masker bedah, handscoon, head cap, shoe cover, hazmat) dan usable (goggle, boots dan helm). Proses Pengelolaan limbah Covid-19 (APD) terdiri dari pemilahan, pewadahan, pengumpulan, pengangkutan, penyimpanan dan pengolahan. Output semua proses pengelolaan limbah Covid-19 (APD) di RS PTN Unhas sudah sesuai dengan KMK No. 537/2020 kecuali untuk proses penyimpanan karena terkadang limbah yang dihasilkan tidak ditimbang sebelum disimpan sehingga pencatatan volume limbah Covid-19 hanya berdasarkan perkiraan. Sistem pengelolaan limbah Covid- 19 (APD) di RS PTN Unhas telah dilaksanakan sesuai dengan KMK No. 537/2020 kecuali pada proses penyimpanan. Sebaiknya limbah B3 yang dihasilkan setiap harinya ditimbang agar hasil yang dicatat merupakan hasil yang sebenarnya
Implementasi Koordinasi Lintas Sektor dalam Rangka Pengendalian Leptospirosis di Kabupaten Jeneponto
Leptospirosis is an infectious disease caused by leptospira sp. and many are found in populations of people who live in rural areas. Leptospirosis is also a zoonotic disease that can be endemic and has adverse economic, social and psychological consequences. Zoonotic disease is closely related to human health, animals, and also the environment so that in controlling and preventing it is necessary the involvement or cooperation of various parties absolutely. This study was to determine cross-sectoral cooperation through coordination in the context of controlling leptospirosis in Jeneponto Regency. This type of research is qualitative with a phenomenological design. The number of informants in this study was 14 people. Determination of informants obtained by purposive sampling by determining the criteria for informants who are willing to be interviewed and play an important role in controlling infectious diseases. Showed that coordination between informants in the cross-sector had been carried out through the administration at the puskesmas conducted every quarter. Coordination conducted by the informant in controlling leptospirosis still needs to be improved, especially communication in the event of a case or outbreak in the community. The conclusion in this study is that cross-sectoral coordination needs to be improved, especially in controlling zoonotic diseases that occur in the community. The researchers suggest to the health center health workers to always coordinate well with other sectors that should be involved in controlling leptospirosis
IDENTIFIKASI KEBERADAAN DAN BENTUK MIKROPLASTIK PADA AIR MINUM ISI ULANG DI KELURAHAN TAMANGAPA KOTA MAKASSAR: Identification of the Existence and Form of Microplastic in Refilled Drinking Water in Tamangapa Village, Makassar City
Mikroplastik merupakan bagian terkecil dari plastik yang berukuran kurang lebih 5 mm. Mikroplastik yang di temukan dalam air minum isi ulang dapat berasal dari sistem pengolahan dan distribusi untuk air leding atau pembotolan pada air botol. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keberadaan dan bentuk mikroplastik serta proses pengolahan, penampungan air baku, filtrasi dan desinfeksi pada air minum isi ulang di Tamangapa Kota Makassar. Penelitian ini adalah kuantitatif observasional dengan pendekatan deskriptif, menggunakan uji laboratorium untuk mengetahui keberadaan dan bentuk mikroplastik pada air minum isi ulang di Tamangapa Kota Makassar. Parameter yang akan diukur adalah mikroplastik. Hasil: Identifikasi pemeriksaan mikroplastik pada air minum isi ulang di Kelurahan Tamangapa Kota Makassar didapatkan hasil semua sampel pada air minum isi ulang yang diperiksa positif mengandung mikroplastik. Mikroplastik pada air minum isi ulang di rumah warga paling banyak ditemukan di depot III rumah warga, dengan kelimpahan sebanyak 1,4 partikel/L dengan bentuk (line dan fragmen), warna (merah, biru, hujau), ukuran (0,84–1,262). Mikroplastik yang di temukan pada air minum isi ulang di warung paling banyak ditemukan di depot I, warung 2 hari, dengan kelimpahan sebanyak 1,3 partikel/L dengan bentuk (line dan fragmen), warna (merah, biru, ungu), ukuran (0,5 – 1,663). Kesimpulan Sebanyak 9 sampel air minum isi ulang yang di teliti didapatkan semua sampel positif (100%) mengandung mikroplastik. Diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan untuk lebih memperhatikan pengolahan air baku menjadi air minum, mencegah dampak buruk yang dapat di timbulkan dikemuadian hari
ANALISIS KUALITAS AIR BERSIH DAN HIGIENE SANITASI TPM DI WILAYAH PELABUHAN POSO: Analysis of Quality of Clean Water and Sanitation Hygiene of Food Management Places in Poso Port Area
Air bersih yang digunakan untuk proses pengolahan makanan dan pembersihan alat makan, kondisi sanitasi, dan higiene penjamah makanan yang tidak memenuhi syarat dapat mempengaruhi kualitas makanan/minuman tersebut jika masuk kedalam tubuh manusia dapat menyebabkan gangguan kesehatan seperti diare. Data CFR KLB diare di Provinsi Sulawesi Tengah pada tahun 2019 terjadi 146 kasus dimana 25 kasus diantaranya terjadi di Kabupaten Poso. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas bakteriologis air bersih serta kondisi higiene sanitasi TPM di wilayah Pelabuhan Poso, Sulawesi Tengah. Metode penelitian observasional dengan pendekatan deskriptif yang dilaksanakan pada bulan Februari-Juni 2021. Jumlah populasi adalah 18 TPM dengan penarikan sampel menggunakan teknik total sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan penjamah makanan/minuman menggunakan kuesioner, dan data hasil observasi sanitasi TPM menggunakan lembar observasi. Pengolahan data dilakukan menggunakan SPSS untuk memperoleh gambaran distribusi masing-masing variabel. Hasil penelitian menunjukkan dari 18 TPM yang menjadi tempat penelitian ditemukan TPM yang tidak memenuhi syarat Total coliform (94,44%), Escherichia coli (66,67%), kondisi bangunan (100%), kondisi sarana air bersih (61,11%), kondisi SPAL (94,44%), kondisi tempat sampah (94,44%), kondisi tempat cuci tangan (44,44%), kondisi peralatan (88,89%), kondisi tempat cuci peralatan (88,89%), dan kondisi higiene penjamah makanan/minuman (100%). Penelitian ini menyarankan kepada pemilik dan penjamah makanan untuk lebih meningkatkan penerapan higiene sanitasi di TPM
Analisis Perilaku Penjual Terhadap Kandungan Formalin Ikan Asin di Pasar Tradisional Kota Ambon
Penggunaan formalin sebagai bahan pengawet makanan telah lama dilarang oleh pemerintah, namun tetap saja masih dijumpai penjual makanan mencampurkan formalin pada barang dagangannya. Formalin sering ditemukan pada makanan sehari-hari yang dikonsumsi seperti mie basah, ikan asin, tahu, bakso dan lain-lain. Penggunaan formalin pada ikan asin dimaksudkan untuk mencegah tumbuhnya jamur serta memperpanjang umur simpan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengetahuan terhadap penggunaan formalin di pasar tradisional Kota Ambon. Jenis penelitian ini menggunakan metode observasional dengan pendekatan deskriptif dengan menggunakan analisis univariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan formalin pada ikan asin yang dijual di pasar tradisional Kota Ambon 3 sampel positif mengandung formalin. Pengetahuan penjual terhadap penggunaan formalin di pasar tradisional Kota Ambon dengan kategori baik yaitu 90,9% dan dengan kategori cukup 9,1%. Sikap penjual terhadap penggunaan formalin di pasar tradisional Kota Ambon dengan kategori cukup 72,7% dan kategori kurang sebanyak 23,3%. Tindakan penjual terhadap penggunaan formalin di pasar tradisonal Kota Ambon dengan kategori baik 100%. Diharapkan masyarakat berhati-hati dalam mengkonsumsi ikan asin serta pengetahuan dan sikap penjual terhadap penggunaan formalin perlu ditingkatkan
The Effectiveness of EM4 Addition into Anaerob-Aerob Biofilter in the Processing of Wastewater at Hasanuddin University Hospital, Makassar Indonesia
Hospital waste water is a potential environmental pollutant because it contains high organic compounds, and other chemical compounds and pathogenic microorganisms, and if released to the environment without prior treatment will affect the quality of the environment. This Study aims to find out the effectiveness of EM4 addition on biofilter anaerob-aerob to reduce BOD, COD, TSS, PO4, NH3 and MPN Coliform levels from wastewater at Hasanuddin University Hospital. The research was a pra-experimental study with pretest-posttest design. It was conducted in some steps including literature review, preliminary study, and main study (creating the biofilter anaerob-aerob reaktor). The basic principle of biofilter is to use of microorganism with a mobile process in certain mediun to produce biofilm. In normal condition, it needs one month (30 days) for the biofilm to degrade oranic compounds and pollutants in wastewater. The results reveal that after 18 days, there was a change in the pollutant levels. The decrease of BOD level reached 91,22% (322,65 mg/l to 28,30 mg/l) and decrease of TSS levels reached 90.05% (48.82 mg/l to 4.86 mg/l), which fulfilled the allowed maximum level as the Regulation of the South Sulawesi Governor No. 69/ 2010. Furthermore, while the reduction percentages were relatively high, the level of COD, PO4, NH3 and MPN Coli form in the wastewater had not fulfilled the quality standard. It concluded that the addition of EM4 was able to generate the formation of biofilm so that the efficiency of biofilters can increase in terms of time needed
ANALISIS KUALITAS BOD, COD, DAN TSS LIMBAH CAIR DOMESTIK (Grey Water) PADA RUMAH TANGGA DI KABUPATEN MAROS 2021
Air merupakan bagian yang sangat penting bagi kehidupan karena digunakan dalam berbagai aktifitas sehari-hari seperti kebutuhan minum, mandi, dan mencuci. Namun, terdapat permasalahan yang menyebabkan tercemarnya air sehingga tidak dapat digunakan sebagaimana mestinya yang salah satunya disebabkan oleh limbah dari domestik (rumah tangga). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis mengenai kandungan BOD, COD, dan TSS limbah domestik (grey water) pada rumah tanga di kabupaten Maros. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pengambilan sampel dilakukan pada outlet pembuangan limbah rumah tangga sebanyak tiga sampel. Hasil pengukuran akan dibandingkan dengan standar yang berlaku berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.68/Menlh.Setjen/kum.1/8/2016 Tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik. Hasil penelitian menunjukan bahwa limbah cair domestik (grey water) memiliki kadar BOD berkisar 134,9 mg/L – 197,32 mg/L; COD 320,54 mg/L – 360,78 mg/L; dan TSS 85 mg/L – 137 mg/L. Hasil analisis limbah cair domestik (grey water) ini masih belum memenuhi syarat karena melebihi baku mutu yang diperbolehkan. Penelitian ini menyarankan untuk dilakukan pengolahan terlebih dahulu limbah cair domestik (grey water) sebelum dibuang ke lingkungan
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI TAHU MENJADI PUPUK ORGANIK CAIR DENGAN PENAMBAHAN EFFEKTIVE MIKROORGANISME-4 (EM-4)
Pencemaran lingkungan salah satunya disebabkan oleh limbah cair yang dihasilkan oleh industri tahu yang dibuang ke sungai tanpa diolah terlebih dahulu, sehingga menimbulkan bau busuk dan mengganggu estetika. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengolahan limbah cair tahu menjadi pupuk organik cair dengan penambahan Efektifitas Mikroorganisme- 4 (EM-4). Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian pretest-postest design. Populasi pada penelitian ini adalah Limbah cair yang berasal dari industri tahu yang berada di kelurahan Tompobalang Kecamatan Sombaopu Kab. Gowa. Penelitian ini dilakukan di Balai Besar Pelatihan Pertanian Batangkaluku Kabupaten Gowa, pemeriksaan kandungan C-Organik, Nitrogen, Posfor dan Kalium di periksa di Laboratorium Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kota Makassar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar N-total (0,47%), Kadar Posfor (0,03%), kadar Kalium (0,10%) dan kadar C-Organik (1,36%), namun belum memenuhi persyaratan minimal pupuk organik cair tetapi sudah bisa digunakan pada tanaman karena telah memenuhi unsur hara. Kadar zat besi telah memenuhi persyaratan minimal pupuk organik cair. Hasil pemeriksaan kualitas limbah cair tahu yaitu BOD, COD dan TSS yang diperoleh dari hasil pengolahan menjadi pupuk organik cair pada pengomposan hari ke-10 dan hari ke-14 belum memenuhi standar baku mutu buangan limbah industri kedelai (tahu). Disarankan kepada petani di kelurahan Tompobalang Kecamatan Sombaopu Kab. Gowa untuk memanfaatkan limbah cair tahu sebagai alternatif pupuk yang ramah lingkungan