29 research outputs found
Deteksi Dini dan Pendampingan Keluarga pada Usia Dua Tahun (BADUTA) Beresiko Stunting di Desa Klepu, Kecamatan Pringapus, Kabupaten Semarang
Stunting is one of the problems that hinder human development globally. Currently there are around 162 million children under the age of five experiencing stunting. Presidential Regulation Number 72 of 2021 concerning the Acceleration of Stunting Reduction that is holistic, integrative and of good quality through coordination, synergy and synchronization among stakeholders. Early detection and assistance to families at risk of stunting involves family members and caregivers. The family is taught how to monitor growth and development and manage babies under two years of age (BADUTA) who are at risk of becoming not at risk of stunting. This service is carried out in three stages, namely: assessment, analysis and implementation, monitoring and evaluation. All processes have been carried out well and have a very large meaning in the increase in the community regarding early detection of stunting and a decrease in the number of BADUTA who are at risk of stunting which is marked by an increase in the ability of parents/caregivers to provide, process, serve food ingredients and increase the appetite of BADUTA
ABSTRAK
Stunting merupakan salah satu masalah yang menghambat perkembangan manusia secara global. Pada saat ini terdapat sekitar 162 juta anak berusia dibawah lima tahun mengalami stunting. Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting yang holistik, integratif, dan berkualitas melalui koordinasi, sinergi, dan sinkronisasi di antara pemangku kepentingan. Deteksi dini dan pendampingan pada keluarga berisiko stunting melibatan anggota keluarga dan pengasuh. Keluarga tersebut diajarkan cara memantau pertumbuhan dan perkembangan serta mengelola bayi usia di bawah dua tahun (BADUTA) yang beresiko menjadi tidak berisiko stunting. Pengabdian ini dilaksanakan dengan tiga tahap yaiti : pengkajian, analisis dan implementasi, monitoring dan evaluasi. Semua proses telah terlaksana dengan baik serta memberikan arti sangat besar adanya peningkatan masyarakat tentang deteksi dini stunting dan adanya penurunan jumlah BADUTA yang beresiko stunting yang ditandai dengan peningkatan kemampuan orang tua/pengasuh penyediaan, pegolahan, penyajian bahan makanan serta bertambahnya nafsu makan BADUTA
Pengaruh Prenatal Gentle Yoga Terhadap Kemajuan Persalinan
The nursing intervention to prepare for labor is physical exercise, such as prenatal gentle yoga. The yoga movements taught have been formulated in such a way that they are safe for pregnant women and provide optimal benefits for the health of mothers and children. Prenatal gentle yoga is a means to learn about the health of pregnant women, in a face-to-face form aimed at increasing knowledge and skills regarding pregnancy, childbirth, postpartum care and newborn care. And can be used to keep the progress of labor going properly. This study was to determine the description of the progress of labor in the control group, the description of the progress of labor in the treatment group and the effect of prenatal gentle yoga on the progress of labor. Methods: This study used a quasi-experimental research (Quasi Experimental) with Post-test Only Control Group Design. This study was conducted on pregnant women with a gestational age of 32-36 weeks (6 weeks before delivery) divided into a control group of 20 women giving birth and a treatment group of 20 women giving birth. To assess the progress of labor using a partograph observation sheet. Results: Prenatal Gentel Yoga has an effect on the progress of labor. There is an effect of Prenatal Gentel Yoga on the progress of labor. Further research with different methods is urgently needed for the effectiveness of prenatal gentle yoga on physical and psychological responses to childbirth.  AbstrakIntervensi asuhan yang dilakukan untuk persiapan persalinan adalah latihan fisik, seperti prenatal gentle yoga. Gerakan yoga yang diajarkan telah di formulasi sedemikian rupa sehingga aman dilakukan untuk ibu hamil dan memberikan manfaat yang optimal bagi kesehatan ibu dan anak. Prenatal gentle yoga merupakan sarana untuk belajar tentang kesehatan ibu hamil, dalam bentuk tatap muka yang bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mengenai kehamilan, persalinan, perawatan nifas dan perawatan bayi baru lahir. Serta dapat digunakan untuk menjaga kemajuan persalinan berjalan semestinya. Tujuan: penelitian ini adalah mengetahui gambaran kemajuan persalinan pada kelompok kontrol, gambaran kemajuan persalinan pada kelompok perlakuan dan pengaruh prenatal gentle yoga terhadap kemajuan persalinan. Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen semu (Quasi Experimental) dengan rancangan Post-test Only Control Group Design. Penelitian ini dilakukan pada ibu hamil dengan usia kehamilan 32-36 minggu (6 minggu sebelum persalinan) terbagi dalam kelompok kontrol sejumlah 20 ibu melahirkan dan kelompok perlakuan sejumlah 20 ibu melahirkan. Untuk menilai kemajuan persalinan menggunakan lembar observasi partograf. Prenatal gentel yoga berpengaruh terhadap kemajuan persalinan Kesimpulan: Terdapat pengaruh Prenatal gentle Yoga terhadap kemajuan persalinan. Penelitian lebih lanjut dengan metode yang berbeda sangat diperlukan untuk efektifitas prenatal gentle yoga terhadap respon fisik dan psikologi menghadapi persalina
PENGARUH PRENATAL MASSAGE TERHADAP NYERI PUNGGUNG PADA IBU HAMIL TRIMESTER III
Latar belakang : Nyeri punggung merupakan gangguan pada tulang dan otot bagian bawah punggung yang disebabkan oleh pembesaran uterus sehingga terjadi perubahan kelengkungan tulang belakang menjadi hiperlodorsis. Rasa nyeri tersebut mengakibatkan ibu hamil mengalami gangguan tidur yang menyebabkan keletihan dan iritabilitas serta ketidaknyamanan. Hal ini menyebabkan janin menjadi fetal distress dimana keadaan ibu sangat erat kaitannya dengan kondisi janin yang dikandungnya dan menghambat produktivitas ibu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Prenatal Massage terhadap nyeri punggung ibu hamil trimester III. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain quasi eksperimen menggunakan pendekatan one group pre post test design. Teknik sampling dalam penelitian ini adalah non-probability sampling dengan metode purposive sampling. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 33 orang ibu hamil trimester III dengan keluhan nyeri punggung yang telah memenuhi kriteria inklusi. Hasil : Penelitian ini menunjukkan hasil Uji Wilcoxson diperoleh p value = .000. <0,05 didapat nilai Z-5.224 sebelum dilakukan Prenatal Massage hampir seluruh responden (78,8%) ibuhamil trimester III mengalami nyeri punggung dengan skala nyeri kuat dan setelah di lakukan Prenatal Massage hampir seluruh responden (87,9%) tidak nyeri. Kesimpulan : Terdapat pengaruh prenatal massage terhadap penurunan nyeri punggung ibu hamil trimester III dipuskesmas Jetak. Saran : Diharapkan bagi ibu hamil untuk mempertahankan dan meningkatkan wawasan tentang prenatal massage agar ibu hamil tidak takut untuk melakukan pijat saat hamil dan nyeri punggung pada ibu hamil berkurang
Pengaruh Prenatal Gentle Yoga Terhadap Kemajuan Persalinan
The nursing intervention to prepare for labor is physical exercise, such as prenatal gentle yoga. The yoga movements taught have been formulated in such a way that they are safe for pregnant women and provide optimal benefits for the health of mothers and children. Prenatal gentle yoga is a means to learn about the health of pregnant women, in a face-to-face form aimed at increasing knowledge and skills regarding pregnancy, childbirth, postpartum care and newborn care. And can be used to keep the progress of labor going properly. This study was to determine the description of the progress of labor in the control group, the description of the progress of labor in the treatment group and the effect of prenatal gentle yoga on the progress of labor. Methods: This study used a quasi-experimental research (Quasi Experimental) with Post-test Only Control Group Design. This study was conducted on pregnant women with a gestational age of 32-36 weeks (6 weeks before delivery) divided into a control group of 20 women giving birth and a treatment group of 20 women giving birth. To assess the progress of labor using a partograph observation sheet. Results: Prenatal Gentel Yoga has an effect on the progress of labor. There is an effect of Prenatal Gentel Yoga on the progress of labor. Further research with different methods is urgently needed for the effectiveness of prenatal gentle yoga on physical and psychological responses to childbirth. AbstrakIntervensi asuhan yang dilakukan untuk persiapan persalinan adalah latihan fisik, seperti prenatal gentle yoga. Gerakan yoga yang diajarkan telah di formulasi sedemikian rupa sehingga aman dilakukan untuk ibu hamil dan memberikan manfaat yang optimal bagi kesehatan ibu dan anak. Prenatal gentle yoga merupakan sarana untuk belajar tentang kesehatan ibu hamil, dalam bentuk tatap muka yang bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mengenai kehamilan, persalinan, perawatan nifas dan perawatan bayi baru lahir. Serta dapat digunakan untuk menjaga kemajuan persalinan berjalan semestinya. Tujuan: penelitian ini adalah mengetahui gambaran kemajuan persalinan pada kelompok kontrol, gambaran kemajuan persalinan pada kelompok perlakuan dan pengaruh prenatal gentle yoga terhadap kemajuan persalinan. Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen semu (Quasi Experimental) dengan rancangan Post-test Only Control Group Design. Penelitian ini dilakukan pada ibu hamil dengan usia kehamilan 32-36 minggu (6 minggu sebelum persalinan) terbagi dalam kelompok kontrol sejumlah 20 ibu melahirkan dan kelompok perlakuan sejumlah 20 ibu melahirkan. Untuk menilai kemajuan persalinan menggunakan lembar observasi partograf. Prenatal gentel yoga berpengaruh terhadap kemajuan persalinan Kesimpulan: Terdapat pengaruh Prenatal gentle Yoga terhadap kemajuan persalinan. Penelitian lebih lanjut dengan metode yang berbeda sangat diperlukan untuk efektifitas prenatal gentle yoga terhadap respon fisik dan psikologi menghadapi persalina
HUBUNGAN ANTARA INISIASI MENYUSU DINI DENGAN JUMLAH PERDARAHAN PERSALINAN KALA IV DI PMB HJ. SAPARIAH KEC. CIPANAS KAB. LEBAK- BANTEN
Latar belakang : Pemberian ASI secara optimal sangatlah penting. Jika seluruh
anak usia 0- 23 bulan mendapat ASI optimal, maka selama periode ini dapat
mendorong perkembangan anak, mengurangi resiko penyakit kronis, serta
menurunkan morbiditas serta mortalitas. Target SDG’ s diakhir tahun 2030 pada
tujuan ketiga yaitu mengurangi angka kematian neonatal 12 per 1000 kelahiran dan
anak dibawah 5 tahun 25 per 1000 kelahiran. Inisiasi menyusu dini berkaitan
dengan produksi hormon oksitoksin, dimana hormon tersebut akan membantu
rahim berkontraksi sehingga secara tidak langsung dapat mengurangi perdarahan
pada ibu. Dan juga menghasilkan hormon- hormon lainnya yang membuat ibu
menjadi rileks, lebih mencintai bayinya, meningkatkan ambang nyeri, dan perasaan
sangat bahagia.
Tujuan : Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara inisiasi
menyusu dini dengan jumlah perdarahan persalinan kala IV di pmb hj. Sapariah
kec. Cipanas kab. Lebak- banten.
Metode : metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan
pendekatan case control. Populasi penelitian ini adalah 46 ibu bersalin. Besar
sampel taitu 46 ibu bersalin yang diambil secara purposive sampling. Tekhnik
pengumpulan data menggunakan data sekunder yaitu data yang sudah diolah.
Hasil : berdasarkan hasil 23 ibu yang dilakukan IMD sebagian besar dengan
pendarahan normal sebanyak 16 responden (69,9%). Dari 23 responden yang tidak
dilakukan IMD sebagian besar mengalami perdarahan tidak normal sebanyak 14
responden (60,9%). Hasil penelitian menunjukan uji statistic Chi-squere diperoleh
nilai P.0,038 (P.value < 0,05) yang bermakna bahwa ada hubungan yang bermakna
antara inisiasi menyusu dini dengan jumlah perdarahan persalinan kala IV di PMB
Hj. Sapariah,S.Si.T Kecamatan Cipanas Kabupaten Lebak Banten
Kesimpulan : Ada hubungan inisiasi menyusu dini terhadap jumlah perdarahan
kala IV dengan nilai p value 0,038 yang berarti ada hubungan yang signifikan antara
inisiasi menyusu dini terhadap jumlah perdarahan kala IV. Diharapkan dapat
melakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) pada ibu yang bersalin untuk mengurangi
jumlah perdarahan kala IV persalinan.
Kata kunci : Inisiasi Menyusu Dini (IMD), Jumlah Perdarahan Kala I
FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA PERDARAHAN POST PARTUM PRIMER PADA IBU BERSALIN DI RUMAH SAKIT SANTO VINCENTIUS SINGKAWANG TAHUN 2021
Angka kematian ibu menurut provinsi tahun 2018-2019
terdapat 4.221 kematian ibu di Indonesia, berdasarkan laporan penyebab kematian
ibu terbanyak adalah perdarahan (1.280 kasus), hipertensi dalam kehamilan (1.066
kasus), infeksi (207 kasus) per provinsi. Perdarahan postpartum adalah perdarahan
yang lebih dari 500 cc yang terjadi setelah bayi lahir pervaginam atau lebih dari
1000 mL setelah persalinan abdominal. Faktor yang mempengaruhi terjadinya
perdarahan post partum salah satu adalah atonia uteri, retensio plasenta, laserasi
jalan lahir, plasenta res dan penyakit pembekuan darah.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian Deskriptif kuantitatif dengan
pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu
bersalin yang melahirkan secara spontan yaitu berjumlah 182 orang dan sampel
sebanyak 32 orang menggunakan teknik total sampling. Pengumpulan data yang
dilakukan pada penelitian ini menggunakan data sekunder melalui lembar ceklist
dan analisa data menggunakan uji chi-square.
Hasil: Didapatkan seluruh dari responden mengalami perdarahan postpartum
primer sebanyak 32 responden (100%), sebagian besar dari responden tidak
mengalami atonia uteri yaitu sebanyak 22 responden (68,8%), hampir seluruh dari
responden tidak mengalami retensio plasenta yaitu sebanyak 28 responden
(87,5%), sebagian dari responden mengalami laserasi jalan lahir yaitu sebanyak
18 responden (56,3%)
BERBAGAI ALTERNATIVE TERAPI STIMULASI KULIT DENGAN PENURUNAN NYERI PERSALINAN
Latar Belakang: Nyeri persalinan muncul karena ada kontraksi otot rahim,
regangan otot dasar panggul, episiotomy dan kondisi psikologis. Stimulasi kulit
ialah metode non farmakologi sebagai upaya pengontrolan gejala nyeri dan
penanganannya, dapat mengatasi persepsi nyeri serta membantu mengatasi tegang
otot. Stimulasi kulit tidak digunakan pada daerah kulit yang sensitif seperti luka
bakar, luka memar, kram kulit dan kulit yang mengalami patah tulang
Tujuan: Studi ini untuk mengetahui berbagai alternative stimulasi kulit dalam
menurunkan nyeri persalinan.
Metode: Systematic review ialah metode review artikel dengan standar, kriteria,
terstruktur dan direncanakan sebelum pelaksanaan sistesis artikel ilmiah terkait
alternative terapi stimulasi kulit dalam mengatasi nyeri persalinan pada ibu bersalin.
Hasil: Terapi stimulasi kulit berupa Deep Back Massage, Akupresur, Kompres
Panas/Dingin, Effleurage dan Counterpressure dapat mengatasi nyeri persalinan.
Stimulasi kulit yang paling effektif ialah pemberian terapi kompres panas/dingin
yang menggunakan Randomized Controlled Trial sampel 120 ibu bersalin dan ada
perbedaan signifikan antar 3 kelompok.
Simpulan: Alternative terapi stimulasi kulit berupa Deep Back Massage,
Akupresur, Kompres Panas dan Dingin, Effleurage dan Counterpressure dapat
mengatasi nyeri persalinan pada ibu bersalin.
Kata Kunci: Deep Back Massage, Akupresur, Kompres Panas dan Dingin,
Effleurage dan Counterpressure
Kepustakaan: 80 (1999-2020
ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PRENATAL YOGA PADA Ny. L UMUR 28 TAHUN HAMIL 36 MINGGU LEBIH 3 HARI DI PMB SRI HARTI, S. Tr.Keb. DESA KEBONDOWO KECAMATAN BANYUBIRU KABUPATEN SEMARANG
Latar Belakang : Proses Kehamilan, Persalinan, dan Nifas merupakan proses
fisiologis, prosesnya sering ditemukan keadaan patologis yang kemudian
menyebabkan peningkatan AKI dan AKB. Angka kematian Ibu Provinsi Jateng
mengalami peningkatan dari 88,05 per 100.000 kelahiran hidup saat tahun 2018
menjadi 78,60 per 100.000 kelahiran hidup saat 2020. Perbandingan paling banyak
dilihat dari seluruh Angka kematian Ibu di kota Semarang pada tahun 2019 dengan
jumlah AKI hingga 7 kasus
Tujuan Penelitian : Memberikan asuhan kebidanan pada Ny. L secara
komprehensif (Continuity Of Care) meliputi masa kehamilan, persalinan, nifas,
bayi baru lahir dan neonatus sesuai pendokumentasian dengan metoe SOAP.
Metode : Metode yang digunakan yaitu Study penelaahan kasus (case study),
dengan mengambil kasus ibu hamil trisemester III dengan usia kehamilan minimal
28 minggu
Hasil : Asuhan kebidanan komprehenshif yang diberikan pada kasus Ny. L setelah
dilakukan pengkajian sampai evaluasi dari kehamilan , bersalin, nifas, dan bayi baru
lahir atau neonates sejak tanggal 05 Mei 2021 sampai 05 juni 2021. Evaluasi hasil
Ny. L selama kehamilan tidak ditemukan kelainan dan komplikasi. Ny.L menjalani
persalinan dengan normal dan tidak ditemukanadanya kesenjangan. Padaasuhan
masa kehamilan ibu mengeluhkan nyeri pada bagian punggung sehingga dapat
memberikan asuhan prenatal yoga pada trisemester III. Asuhan pada bayi baru
lahirNy, L berjenis kelamin Laki laki tidak ditemukan adanya cacat bawaan serta
tanda bahaya.
Kesimpulan : Dri hasil penelitian ini dapat di simpulkan bahwa asuhan kebidanan
komprehensif pada Ny. L di mulai dari hamil, bersalin, nifas dan bayi baru lahir
terdapat beberapa kesenjangan antara teori dan praktik.
Kata Kunci : ASKEB komprehensif Universitas Ngudi Waluyo
Kepustakaan : (2011-2020
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAKSANAAN INISIASI MENYUSUI DINI (IMD) DI PMB YUSRA DESA SIMPANG SUNGAI RENGAS KECAMATAN MARO SEBO ULU KABUPATEN BATANGHARI PROVINSI JAMBI TAHUN 2020
Latar Belakang : Inisiasi Menyusui Dini (IMD) adalah meletakkan bayi secara
tengkurap di dada atau perut ibu sehingga kulit bayi melekat pada kulit ibu yang
dilakukan sekurang-kurangnya satu jam segera setelah lahir. Jika kontak tersebut
terhalang oleh kain atau dilakukan kurang dari satu jam dianggap belum sempurna dan
dianggap tidak melakukan IMD (Kementrian Kesehatan RI, 2016). Menyusi Dini
(IMD) dan ASI eksklusif berkontribusi dalam menurunkan resiko obesitas dan
penyakit kronis (Kementrian Kesehatan RI, 2017).
Tujuan : Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan Inisiasi
Menyusui Dini (IMD) di PMB YUSRA Tahun 2020.
Metode : Metode dalam penelitian ini bersifat Analitik Correlation dengan
menggunakan pendekatan Cross Sectional. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 4-9
Februari 2021. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu nifas yang melahirkan
di PMB Yusra, Amd.Keb sebanyak 30 ibu nifas. Teknik pengambilan sampel yaitu
dengan cara Total Sampling. Instrumen penelitian yang digunakan lembar kuesioner.
Analisa data menggunakan chi-square dengan taraf signifikan 0,05.
Hasil : Dari penelitian yang telah dilakukan di dapatkan hasil bahwa : ada hubungan
yang singnifikan antara pengetahuan dengan pelaksanaan IMD dengan nilai p-value
<0,05 yaitu (0,002), ada hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan dengan
pelaksanaan IMD dengan nilai p-value 0,003 serta tidak ada hubungan antara paritas
dengan pelaksanaan IMD Di PMB Yusra dengan nilai p-value >0,05 yaitu 0,161
Simpulan : Ada hubungan yang sginifikan antara tingkat pendidikan dan pengetahuan
ibu dengan pelakksanaan IMD serta tidak ada hubungan antara paritas dengan
pelaksanaan IMD.
Kata Kunci : Inisiasi Menyususi Dini (IMD), Pendidikan, Pengetahuan dan Parita
HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU DENGAN KEBERHASILAN INISIASI MENYUSU DINI (IMD)
Menyusukan segera (immediate breasttfeeding) merupakan
salah satu langkah awal dalam keberhasilan memberikan ASI eksklusif. Inisiasi
menyusu dini merupakan salah satu program dari pemerintah yang bertujuan
untuk menekan angka kematian pada neonatus. Angka kematian neonatus
merupakan suatu indikator atau tolak ukur dari tingkat kesejahteraan dan
kesehatan di masyarakat.
Tujuan: Untuk mengetahui hubungan karakteristik ibu dengan keberhasilan
Inisiasi Menyusu Dini (IMD) di Desa Rejomulyo Kecamatan Jati Agung
Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2021
Metode: Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu analitik
korelasional dengan desain penelitian menggunakan cross-sectional. Teknik
pengambilan sampel pada penelitian ini yaitu dengan menggunakan teknik total
sampling yang keseluruhan berjumlah 80 responden. Pengambilan data
menggunakan data sekunder dengan metode Analisa data menggunakan uji Chi
Square
Hasil: Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada karakteristik ibu yang
meliputi usia, paritas, pendidikan dan pekerjaan bahwa yang memiliki hubungan
atau pengaruh terhadap keberhasilan inisiasi menyusu dini adalah pendidikan ibu,
dibuktikan dengan hasil nilai p = 0,008 < α = 0,05. Selain pendidikan ibu seperti
usia tidak memiliki hubungan yang signifikan terhadap keberhasilan inisiasi
menyusu dini dengan nilai p = 0.306, paritas ibu (p = 0.801), pekerjaan ibu (p =
0,585)
Simpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara Pendidikan ibu terhadap
keberhasilan inisiasi menyusu dini