3 research outputs found
Media Massa dan Kontruksi Realitas (Analisis Framing Terhadap Pemberitaan UU IKN pada Media Online Tempo.co dan mediaindonesia.com)
Wacana Pemerintah Indonesia memindahkan Ibu Kota Negara masih menjadi perbincangan diberbagai kalangan. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui bagaimana cara Media massa dalam hal ini adalah Tempo.co dan Mediaindonesia.com mengkonstruksi pemberitaan terkait Undang-undang Ibu Kota Negara. Penelitian ini menggunakan analisis framing yang dikemukakan oleh Zhongdang Pan dan Geralad M Kosickly. Cara teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan mengumpulkan pemberitaan terkait UU IKN di media massa (Tempo.co dan Mediaindonesia.com). Tahapan berikutnya menganalisis berita tersebut dengan Teknik analisis Framing Zhongdang Pan dan Gerald M Kosickly, di mana model analisis ini digunakan untuk mengetahui realitas yang dibentuk dibalik wacana atau framing dari media massa. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa media memiliki kebijakan redaksi masing-masing dalam hal pemberitaan yang mempengaruhi keberpihakan sebuah media sesuai dengan kepentingan media tersebut, hal ini menimbulkan konstruksi dan realitas yang berbeda dalam pemberitaan di media massa. Penelitian ini akan memberikan wawasan mendalam tentang bagaimana media massa menggunakan framing (bingkai pemberitaan) dalam melaporkan isu-isu terkait UU IKN
Model Komunikasi Pendakwah pada Konten Dakwah dalam Isu Sosial dan Politik di Media Sosial
Penelitian ini menganalisis model komunikasi yang digunakan oleh dua pendakwah, yaitu Habib Husein Jafar dan Aab Elkarimi, dalam menyebarkan pesan-pesan dakwah melalui fenomena-fenomena dakwah di media sosial. Fokus penelitian ini adalah bagaimana kedua pendakwah ini menggunakan media sosial, khususnya Tiktok dan Instagram, untuk mengkomunikasikan pesan-pesan agama serta mengangkat isu-isu sosial dan politik yang relevan. Metode analisis dilakukan dengan mengamati konten-konten tiktok dari kedua pendakwah dan menganalisis pendekatan komunikasi yang mereka gunakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendakwah Habib Husein Jafar mengadopsi gaya komunikasi yang modern dan sesuai dengan kalangan muda, dengan penampilan dan gaya berbicara yang berbeda dari citra umum "Habib". Ia memanfaatkan fenomena-fenomena sosial sehari-hari sebagai titik masuk untuk menyampaikan pesan-pesan agama Islam yang dapat diterima oleh kalangan anak muda. Di sisi lain, Aab Elkarimi sebagai konten kreator muda, mengadopsi pendekatan kritis dalam menyajikan analisis mendalam mengenai isu-isu sosial, politik, dan agama. Ia mengajak audiensnya untuk berpikir kritis tentang fenomena yang terjadi dan mengaitkannya dengan ajaran agama Islam. Keduanya berhasil mencapai target sasaran mereka, yaitu anak muda, dengan efek positif. Pesan-pesan yang mereka sampaikan membantu membangun pemahaman yang lebih mendalam tentang ajaran agama Islam, mengatasi stereotip negatif terhadap agama, dan mendorong pandangan yang lebih kritis terhadap isu-isu sosial dan politik. Penelitian ini memberikan wawasan tentang bagaimana pendakwah dapat menggunakan media sosial sebagai sarana efektif untuk menyebarkan pesan-pesan agama dan menjembatani antara ajaran agama dengan realitas sosial dan politik yang dihadapi oleh audiens mereka di era digital saat ini
Manajemen Periklanan Di Era Digital
Buku referensi “Manajemen Periklanan di Era Digital”
mengajak pembaca membahas dunia periklanan modern yang
dipengaruhi oleh transformasi digital. Buku referensi ini membuka
pintu wawasan yang kontemporer mengenai bagaimana manajemen
periklanan dapat dijalankan dengan optimal dalam menghadapi
dinamika era digital yang terus berkembang. Dalam buku ini,
pembaca akan dapat memahami esensi peran periklanan dalam
mendukung kesuksesan bisnis, serta membahas dasar-dasar
manajemen periklanan, merinci konsep-konsep krusial, dan
menyoroti kebutuhan adaptasi terhadap perkembangan tren digita