15 research outputs found

    Pengaruh Penggunaan Gas Pelindung Argon Grade a Dan Grade C Terhadap Kekuatan Tarik Lasan Sambungan Butt Pada Material Kapal Aluminium 5083

    Full text link
    Material aluminum 5083 banyak digunakan dalam industri perkapalan khususnya sebagai material konstruksi kapal aluminium. Jika dilakukan pengelasan untuk penyambungan material aluminum 5083 akan terdapat kekurangsempurnaan hasil pengelasanya ditinjau dari kekuatanya. Penelitian ini bertujuan mengetahui kekuatan tarik hasil las material aluminum 5083 dengan menggunakan dua jenis gas pelindung yang berbeda yakni argon grade A dan argon grade C. Pada perancangan percobaan ini menggunakan material kapal aluminium crew boat KM. Pan Maitime dengan LOA (length over all) 35 m, yaitu material aluminium 5083 dengan ketebalan 6 mm dengan Elektrode ER 5356 sesuai rekomdeasi ANSI/ AWS spesification A 5 10/ A 5 10 M dengan proses pengelasan MIG (metal inert gas). Hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan gas pelindung argon grade C sebagai gas pelindung pengelasan material aluminum 5083 memiliki kekuatan tarik yang lebih besar 57,89 % untuk spesimen sambungan las dan 19,85 % untuk spesimen logam las (weld metal) daripada gas pelindung argon grade A. Dimana kekuatan tarik (s) rata-rata spesimen sambungan las menggunakan argon grade C adalah 202.5 N/mm2, dan spesimen sambungan las menggunakan argon grade A adalah 128.25 N/mm2, sedangkan untuk kekuatan tarik (s) rata-rata spesimen logam las menggunakan argon grade C adalah 299,01 N/mm2, dan spesimen logam las menggunakan argon grade A adalah 249,47 N/mm2. Selain pengujian juga dilakukan analisa menggunakan software Nastran 4.5 dengan hasil tegangan spesimen 111,40 N/mm2 untuk beban tarik 7700 N yang terjadi pada sambungan las

    Analisis Pengaruh Perlakuan Panas Terhadap Pelat Klasifikasi Bki Tebal 10 Mm Pada Sambungan Las

    Full text link
    Heating treatment at the fabrication make the tensile strength, bending strength, and hardness strength are become lower. The research vision are to prover that heating at the plate without heating treatment, heating treatment 300 0C, heating treatment 600 0C. Welding at research use SMAW (Shield Metal Arc Welding) welding method. The mean of tensile test without heating treatment (419 Kg/mm2), heating treatment 3000C (424 Kg/mm2), heating treatment 6000C (415 Kg/mm2). The mean of bending test without heating treatment (845 N/mm2), heating treatment 3000C (768 N/mm2), heating treatment 6000C (724 N/mm2). The mean of hardness test whitout heating treatment (129 HVN), heating treatment 3000C (147 HVN), heating treatment 6000C (160 HVN). From the test we get conslusion that the best result is Marine use plate ST 42 with BKI classification with heating treatment 300 0C, heating process is 60 minutes in the oven. After that cooling treatment to be done until back normal degre

    Analisa Teknis Penggunaan Serat Kulit Rotan Sebagai Penguat Pada Komposit Polimer Dengan Matriks Polyester Yukalac 157 Ditinjau Dari Kekuatan Tarik Dan Kekuatan Tekuk

    Full text link
    This time, rattan bark fiber\u27s used in furniture industries and home industries because it is easy to get, cheap, not to be danger for our health, and it can lesson environment pollution (biodegradability); so, with exploit as composites lasing fibre, later, it can overcome the environment problem. The rattan bark development as composite material has already know, in view of the raw material of natural fibre (rattan) available, Indonesia has many raw material. From this case, this research conducted to get technical analysis of tensile strength and bending from rattan bark fibre composite that is using woven roving treatment of variation matting pattern on fibre direction 0º/90º and 45º angles as polyester resin matrix. The purpose of this research is: to identify the tensile strength and bending of composite of rattan bark fibre which influence fibre direction between 0º/90º and 45º angles. From the result of specimen trial is served in tensile strength and bending, and compared with tensile strength and bending value which permitted by BKI ( Biro Klasifikasi Indonesia) as theory of standardization trial. On the research, the writer found composite that have rattan bark fibre compared 0º/90º and 45º angle of fibre direction, the treatment of matting pattern fibre, volume fraction 42,8% matrix polyester and 57,2% rattan bark fibre to specimen of tensile strength trial, volume fraction 50% matrix polyester and 50% rattan bark fibre to specimen bending trials. Conducted hand lay up method, from the result study found the price maximum of tensile strength has got by composite with 0º/90º and 45º fibre direction and maximum bending has got by composite with 45º fibre direction

    Analisa Kekuatan Konstruksi Side Ramp Door Sistem Steel Wire Rope Pada Km. Dharma Kencana II Akibat Beban Statis Dengan Metode Elemen Hingga

    Full text link
    KM. DHARMA KENCANA II adalah kapal tipe Ro - Ro (Passanger Ship) yang memiliki rute pelayaran Surabaya - Kumai - Semarang yang mampu mengangkut penumpang dan kendaraan dalam jumlah yang relatif banyak. Untuk memudahkan akses keluar masuk kendaraan yang akan diangkut, maka kapal ini dilengkapi dengan empat buah ramp door sistem steel wire rope, salah satunya adalah ramp door yang terletak dibagian kiri lambung kapal (side ramp door). Side ramp door akan menerima beban statis secara berulang - ulang sehingga dapat mengakibatkan deformasi, keretakan, kerusakan, dll. Penelitian tentang kekuatan konstruksi side ramp door perlu diperhatikan dan dilakukan dimana tegangan yang diakibatkan oleh beban yang mengenainya tidak boleh melebihi batas maksimum σyield bahan dan σijin berdasarkan rules dari klas, adapun acuan rules yang dipakai dalam penelitian ini adalah berdasarkan rules Biro Klasifikasi Indonesia. Analisa kekuatan konstruksi side ramp door dilakukan dengan menggunakan program berbasis FEM sedangkan untuk pemodelan dilakukan dengan menggunakan program berbasis CAD. Analisa yang digunakan adalah analisa beban statis untuk mengetahui karakteristik dan letak tegangan terbesar pada konstruksi side ramp door berdasarkan empat variasi pembebanan. Hasil analisa menggunakan program berbasis FEM didapatkan hasil maximum stress terbesar terjadi pada kondisi side ramp door dengan beban kendaraan truck yaitu sebesar 93,91 N/mm2 dimana daerah paling kritis terjadi pada node 22097 yang terletak pada gading nomor 8 bagian memanjang dan gading nomor 1 bagian melintang. Tegangan ini masih dalam kondisi aman karena setelah dibandingan dengan σyield bahan sebesar 400 N/mm2 dan σijin berdasarkan rules BKI sebesar 225,24 N/mm2 menghasilkan nilai safety factor sebesar 3,87 dan 2,18

    Analisis Kekuatan Sambungan Las Smaw ( Shielded Metal Arc Welding ) Pada Marine Plate St 42 Akibat Faktor Cacat Porositas Dan Incomplete Penetration

    Full text link
    At this moment, weld engineering is applied widely in tacking on joints at construction of steel building, especially at ship building. All important in weld engineering is when process tacking on weld metal with steel metal to be one unities. It mean, the strength of metal result by welded must equal to the original metal. Generally, that thing is inaccessible cause by weld defect formed. Result of survey in JMI indicates that often happened problem at weld joint part of construction of hull causing existence of fraction or crack at the division. Because, hull is main part which received many forces, in water compressive force ( hydrostatic ) and ship attractive force on top of wave ( sagging ) and or in trough of wave ( hogging ). Even, at the moment of ship in full cargo condition or when at dock, ship must can maintain the selfish strength. In the research, will be checked weld defect influence incomplete penetration and porosity formed at SMAW method, evaluated from tensile and compressive strength as the application of force received by ship.from the result, indicates that tensile strength is optimum happened at the normal joint plate without heat treatment about 464, 50 Mpa, while tensile strength is lowest at joint plate condition of heat treatment 6000 C about 351,23 Mpa. for optimal of compressive strength happened at normal joint of plate without heat treatment about 872, 17 N/mm2, while compressive strength is lowest at joint plate condition of heat treatment 3000 C about 684 N/mm2. In this experiment, weld defect of incomplete penetration and porosity is not too effect a weld joint strength caused all to fracture happen in base metal is not it in weld joint or weld metal, however for all weld defect must be minimize

    Analisa Sensitivitas Kelayakan USAha PT. Jasa Marina Indah Dengan Beroperasinya Graving Dock 18.000 Dwt

    Full text link
    Feasibility analysis project is an important component before a project is carried out, one method to feasibility analysis project is sensitivity analysis. The purpose of this study is to determine the feasibility of building graving dock 18.000 DWT at. PT. Jasa Marina Indah with sensitivity analysis method which will be known sensitivity value of graving dock 18.000 DWT in the form of NPV (Net Present Value), IRR (Internal Rate of Return) and B / C (Benefit Cost Ratio), and also to investigate the higest and lowest feasibility. In this study conducted a sensitivity analysis of graving dock 18 000 DWT which is sensitive to the value achieved capacity of graving dock 18 000 DWT each year, such as if the value of its capacity 100% (fully charged), 15% of the available capacity, 10% of the available capacity, and sensitive to the possibility of late payment of installments to the lend capitalResults showed that the sensitivity of graving dock 18 000 DWT highest if the capacity is filled with 100%, While the value of the sensitivity of graving dock 18 000 DWT in the lowest occur if the capacity of the graving dock filled only 10% of the available capacit

    Pemanfaatan Tenaga Angin Dan Surya Sebagai Alat Pembangkit Listrik Pada Bagan Perahu

    Full text link
    Tenaga matahari dapat dikonversi langsung menjadi energi listrik dengan menggunakan solar cell atau photovoltaik. Begitu pula energi gerak angin yang dapat dimanfaatkan dengan cara menerapkan angin tersebut ke penampang Baling-Baling supaya berputar. Putaran inilah yang akan membangkitkan listrik sedemikian rupa sehingga energi listrik tersebut dapat disimpan dalam batere. Pengujian alat pembangkit listrik tenaga angin dan surya pada bagan perahu di laksanakan di perairan utara Demak. Hasilnya Solar cell lebih responsif mengisi batere/accu dibandingkan Wind turbine karena keberadaan cahaya matahari relatif lebih kontinyu dan stabil dibandingkan angin. Persentase keberhasilan pengisian Wind turbine dalam ± 12 jam @ 69%, hal ini dapat terjadi karena keberadaan angin yang tidak terus menerus dan kecepatan angin yang tidak konstan. Batere/accu setelah pengisian oleh solar cell selama 12 jam efektif mampu menghasilkan listrik sebesar 650 Watt-jam. Batere/accu setelah pengisian oleh Wind turbine selama 8,65 jam efektif mampu menghasilkan listrik sebesar 44,82 Watt-jam. Jika dilihat segi sosial ekonomi dengan energi alternatif, masyarakat sudah tidak lagi tergantung oleh BBM untuk penerangan di bagan apung mereka

    Analisa Investasi Kapal Ikan Tradisional Purseiner 30 Gt

    Full text link
    Analisa investasi merupakan analisa suatu USAha yang di lakukan untuk mengetahui resiko kerugian atau hasil yang akan di dapat. Dalam berinvestasi tidak hanya mendatangkan untung, tetapi resiko rugi juga sangat terbuka lebar. Kapal ikan beralat tangkap Purse seine menggunakan alat berupa jaring kerut yang digunakan untuk menangkap ikan pelagic yang membentuk gerombolan. Menurut buku Fish methods (Ayodhyoa, 1985), ikan yang menjadi tujuan penangkapan dari purse seine adalah ikan – ikan “pelagic shoaling species” yang berarti ikan – ikan tersebut haruslah membentuk gerombolan, berada di dekat dengan permukaan air dan sangatlah diharapkan pula gerombolan ikan tersebut tinggi, yang berarti jarak ikan dengan ikan lainnya haruslah sedekat mungkin. Prinsip penangkapan ikan dengan purse seine adalah melingkari gerombolan ikan dengan jaring, sehingga jaring tersebut membentuk dinding vertical, dengan demikian gerakan ikan kearah horizontal dapat dihalangi. Setelah itu, bagian bawah jaring dikerucutkan untuk mencegah ikan lari kebawah jaring. Tugas akhir ini di mulai dengan tahapan pemodelan kapal Karunia Baru. Pengambilan data biaya pembangunan kapal Karunia Baru. Yang nantinya akan Di padukan dengan data biaya perbekalan kapal serta hasil operasional kapal. Yang akan menghasilkan BEP kapal atau kapan modal pembangunan kapal akan kembali pada kapal ikan tradisional KM.Karunia Baru. Dengan biaya investasi sebesar Rp1.378.441.000,00 dan hasil bersih pemilik kapal Rp 29.450.500,00 pada tahun 2010, pada tahun 2011 Rp 36.306.000,00 dan pada tahun 2012 di asumsikan sama Rp 36.306.000,00. Dapat disimpulkan modal akan kembali pada trip ke 72 tahun ke 2 minggu ke 2

    Analisa Kekuatan Konstruksi Internal Ramp Sistem Steel Wire Rope Pada Km. Dharma Kencana VIII Dengan Metode Elemen Hingga

    Full text link
    KM. DHARMA KENCANA VIII adalah kapal tipe Ro - Ro (Passanger Ship) yang memiliki rute pelayaran Merak - Bakauheni yang mampu mengangkut penumpang dan kendaraan dalam jumlah yang relatif banyak. Penelitian tentang kekuatan konstruksi internal ramp perlu diperhatikan dan dilakukan dimana tegangan yang diakibatkan oleh beban yang mengenainya tidak boleh melebihi batas maksimum σ ijin bahan berdasarkan rules dari klas, adapun acuan rules yang dipakai dalam penelitian ini adalah berdasarkan rules Biro Klasifikasi Indonesia. Analisa dan permodelan dalam penelitian kekuatan konstruksi internal ramp dilakukan dengan menggunakan program analisa kekuatan berbasis Metode Elemen Hingga . Analisa yang digunakan adalah analisa beban statis untuk mengetahui karakteristik dan letak tegangan terbesar pada konstruksi internal ramp berdasarkan empat variasi pembebanan.Hasil analisa menggunakan program berbasis Metode Elemen Hingga didapatkan hasil stress terbesar internal ramp terjadi dengan beban kendaraan mobil box pada kondisi loadstep midle yaitu sebesar 55,40 N/mm2 ,dimana daerah paling kritis terjadi pada node 2949 yang terletak pada penegar profil L paling kiri bagian memanjang dan penegar profil T nomor 5 bagian melintang. Tegangan ini masih dalam kondisi aman ,karena setelah dibandingan dengan σ ijin sebesar 400 N/mm2 berdasarkan rules BKI menghasilkan nilai safety factor sebesar 7,2

    Analisa Kekuatan Konstruksi Bracket Towing Hook Pada Tb. Bontang Dengan Metode Elemen Hingga Dan Rules Bki

    Full text link
    Bracket towing hook construction planning is to make a construction that has the stress level of the allowable limit and can be accepted by the construction. Requirements for towing hook are structural strength if the stress levels that occur below the elastic region. By calculating the value of the maximum load, maximum stress, von mises stress and deflection (displasment) that occur in the construction of bracket towing hook, so that known security level of construction that has been designed. Research on construction of the strength bracket towing hook need to be considered and carried out, where the stress caused by load about them should not exceed the maximum limit σyield materials and σallow based on the rules from the class. The reference to rules used in this research is based on the rules of Bureau Classification Indonesia. Analysis of the strength bracket towing hook construction is done by using finite element methode. The analysis used is a static load analysis to determine the characteristics and location of greatest stress on the construction bracket towing hook based on three variations of loading. Analysis results obtained using finite element methode based program of greatest stress maximum occurs in the condition of the bracket towing hook with maximum horse power load that is equal to 44,2 N/mm2 where the most critical area occurs at node 457 which is located at frame number 23 lengthwise section and stiffener number 7 cross section. This stress is still in a safe condition because after compared with material σyield of 400 N/mm2 and σallow based BKI rules of 178,12 N/mm2 produce safety factor value of 9,05 and 4,0
    corecore