545 research outputs found

    Survei Demografi dan Kondisi Lingkungan Rumah di Daerah Kasus Leptospirosis di Desa Sumbersari Kecamatan Moyudan Kabupaten Sleman D.i. YOGYAKARTA Tahun 2010

    Full text link
    Leptospirosis is a zoonotic disease, caused by the leptospira bacteria. Leptospirosis atSumbersari Village Moyudan, Subdistrict Sleman District was the highest case in the D.I.Yogyakarta Province with CFR = 16.6% in 2009. The purpose study is to describe an individualcharacteristic and condition of urban environmental leptospirosis case area. It was explorativedescriptive research with cross sectional approach. Population of this study is houses in theleptospirosis case area. Ninety houses were chosen, using simple random sampling. This studyshowed the proportion of leptospirosis in farmer was 4.4 %, proportion on sex male was 6,6 %,proportion on group 40 - 59 years old was 6.6 %, basic education level was 4.4 %. There was astatistically significant correlation between the water storage with the incidence of leptospirosis (p=0.034); the environtmental conditions around of the leptospirosis case with water temperature werebetween 20 - 25 °C, pH range 6.4 - 7.4, soil pH range 6.8 - 7.2; The conclusion of this study are:Farmer and the house with no water storage is at risk for leptospirosis,Key words: leptospirosis, zoonosis, prevalensi. Leptospirosis merupakan penyakit zoonosis, yang diakibatkan oleh bakteri leptospiraKejadian leptospirosis di Desa Sumbersari, Kecamatan Moyudan merupakan yang tertinggi diProvinsi D.I. Yogyakarta dengan CFR= 16,6% pada tahun 2009. Tujuan Penelitian ini adalah untukmendeskripsikan karakteristik individu dan kondisi lingkungan rumah di daerah kasus leptospirosis.Metode penelitian menggunakan jenis ekspoloratif deskriptif dengan pendekatan cross sectional.Populasi dalam penelitian adalah rumah tangga di daerah kasus leptospirosis. Jumlah sampelsebanyak 90 kepala keluarga ,ditentukan dengan teknik simple random sampling. Hasil penelitianmenunjukkan proporsi kasus leptospirosis pada kelompok pekerjaan (petani) 4,4%. Pada kelompokdengan jenis kelamin laki-laki 6,6%. Pada kelompok golongan umur 40 - 59 tahun 6,6% dan padatingkat pendidikan dasar 4,4 %. Ada hubungan yang bermakna secara statistik antara rumah yangtidak memiliki tempat menyimpan sarana air bersih dengan kejadian leptospirosis (p= 0,034).Kondisi pH air 6,4 - 7,4 dan suhu air 20 - 25 °C dengan pH tanah 6,8 - 7,2. Kesimpulan penelitian:Pekerjaan sebagai petani dan kondisi rumah yang tidak memiliki tempat menyimpan sarana airbersih berisiko tertular leptospirosis

    PENYIRAM TANAMAN OTOMATIS BERBASIS ARDUINO UNTUK PERTANIAN PINTAR

    Get PDF
    Indonesia merupakan salah satu negara penghasil pertanian yang baik. Namun perawatan pertanian di Indonesia masih banyak yang dilakunan secara manual seperti penyiraman dan pengontrolan suhu tanah. Penyiraman dan pengontrolan merupakan salah satu proses kegiatan pertanian yang rutin dilakukan. Proses ini tentunya tidak lepas dari rasa lelah, pegal, atau human error lainnya. Hal inilah yang menyebabkan petani banyak mengalami kerugian disamping terdapat factor eksternal. Dalam keadaan apapun, petani dituntut untuk tetap mempertahankan kesuburan dari lahannya denganmengeluarkan tenaga dan biaya ekstra. Tidak semua petani sanggup menutupi permasalahan tersebut sehingga inilah yang menjadi ide dalam penelitian ini alat penyiram tanaman otomatis berbasis Arduino untuk kebun pintar. Metode yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan juga perancangan alat. Alat ini menggunakan microcontroller jenis Arduinoyang diprogram berdasarkan deteksi sensor kelembaban tanah. Hasilnya sensor dapat membaca kelembaban tanah dengan tepat sehingga penyiramanpun dapat bekerja sesuai dengan kebutuhan lahan. Dengan alat ini kelembaban lahan naik hingga 67% secara otomati

    Analisis Mekanisme Jual Beli Bawang Merah dalam Perspektif Etika Bisnis Islam di Pasar Panampu Kota Makassar

    Get PDF
    Hasil yang diperoleh pada penelitian ini menunjukan bahwa: (1) Mekanisme Jual beli bawang merah yang dilakukan oleh pedagang di pasar pannampu kota Makassar secara umum disimpulkan bahwa para pedagang dalam melakukan jual beli dengan cara jual beli langsung ( face to face). Dalam melaksanakan transaksi jual beli mereka menggunakan aturan yang telah diatur oleh agama Islam.(2) Pandangan etika bisnis Islam terhadap jual beli bawang merah di pasar Panampu Kota Makassar dapat disimpulkan bahwa perilaku pedagang di pasar Pannampu dalam menjalankan bisnis atau berdagang selalu mengedapankan konsep-konsep Etika Bisnis Islam yang meliputi 1) Konsep Kesatuan/Tauhid yang diwujudkan para pedagang meliputi menjalankan waktu shalat wajib tepat waktu untuk ibadah telah dilaksanakan para pedagang, namun masih banyak pedagang yang tidak tepat waktu dalam menjalankan ibadah shalat wajib 2) Konsep Keadilan diwujudkan para pedagang meliputi adil dalam timbangan atau takaran 15 pedagang telah mewujudkan tindakan seperti itu. 3) Konsep Kehendak Bebas diwujudkan para pedagang melalui saling mempercayai dengan menempati janji, 5 pedagang yang dapat menempati janji sedang 15 pedagang lainnya tidak berani melakukan perjanjian. 4) Konsep amanah atau pertanggung-jawaban, diwujudkan para pedagang melalui tanggunng jawab terhadap kualitas barang, pencatatan keuangan, 4 responden kadang jujur terhadap barang dan 5 pedagang tidak melakukan pencatatan barang. 5) Konsep Ihsan atau kebajikan yang diwujudkan melalui bersikap ramah dan sabar, dan memberikan pelayanan optimal kepada konsumen, seluruh pedagang berusaha memberikan pelayanan yg optimal dan komunikasi yg ramah

    Manajemen Perpustakaan Madrasah Aliyah Swasta di Kecamatan Ciracap Kabupaten Sukabumi : Studi deskriptif di Madrasah Aliyah Swasta Darul Ulum

    Get PDF
    permasalahan yang ada pada perpustakaan MAS kecamatan ciracap kabupaten sukabumi yaitu, pertama, petugas perpustakaan yang belum memenuhi kualifikasi pendidikan. kedua, luas bangunan yang belum memenuhi kriteria. Ketiga, sarana prasarana (perabotan dan peralatan) yang belum memadai. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan profil perpustakaan MAS Darul Ulum, perencanaan kerja, pengorganisasian, penggerakan, pengawasan, pengisian jabatan, pemberdayaan, memotivasi, dan fasilitas di perpustakaan MAS Darul Ulum Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah fungsi-fungsi manajemen perpustakaan menurut Dr.Iskandar, S.Sos., M.M yakni, Perencanaan Kerja di Perpustakaan, Pengorganisasian (Organizing) di Perpustakaan, Penggerakkan (Actuating) di Perpustakaan, Pengawasan (Controlling) di Perpustakaan, Pengisian Jabatan (Staffing) di Perpustakaan, Pemberdayaan (Empowering) di Perpustakaan, Memotivasi (Motivating) di Perpustakaan, Fasilitas (Facilitating) di Perpustakaan Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif analisis. Teknik pengumpulan data dengan observasi partisipatif, wawancara terstruktur dan tidak terstruktur, dan studi dokumentasi. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan tiga cara, yaitu unisitasi data, kategorisasi data, dan penafsiran data. Uji keabsahan data dilakukan dengan cara: 1) perpanjangan keikutsertaan; 2) ketekunan pengamatan; 3) Triangulasi; 4) pemeriksaan sejawat; kecukupan bahan referensi; 6) pengecekan anggota; 7) audit untuk kriteria kebergantungan; dan 8) audit untuk kriteria kepastian Hasil penelitian ini menunjukan bahwa, beberapa kegiatan fungsi manajemen berdasarkan delapan unsur dalam teori fungsi manajemen perpustakaan, perencanaan kerja pustakawan meliputi bulanan, jangka pendek, dan jangka panjang. Pengorganisasian telah terorganisir dan terstuktur dengan baik. Penggerakkan meliputi penggerakkan dalam pelayanan. Pengawasan yang dilakukan adalah pengawasan sirkulasi, pengawasan serial dan pengawasan system. Pengisian jabatan dengan cara perekrutan dari dalam maupun dari luar lembaga. Pemberdayaan pustakawan dilakukan dengan mengikuti seminar, pelatihan, dll. Kepala perpustakaan memberikan Motifasi terhadap pustakawan agar memberikan pelayanan dengan sebaik mungkin. Dan untuk Fasilitas di perpustakaan MAS Darul Ulum belum berjalan secara maksimal

    Strategi Unit Pengumpulan Zakat (UPZ) dalam meningkatkan kepercayaan Muzakki : Studi deskriptif di Unit Pengumpulan Zakat (UPZ), Kecamatan Ciracap Kabupaten Sukabumi

    Get PDF
    Dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat, zakat merupakan salah satu instrumen penting untuk membangun kesejahteraan umat. Sehingga diperlukan perhatian khusus strategi pengelolaan zakat yang efektif dan efesien. Oleh karena itu, strategi pengelolaan dana zakat yang baik akan menciptakan kepercayaan masyarakat sehingga masyarakat akan terdorong menyalurkan zakat pada UPZ dari pada menyalurkan langsung pada mustahik. UPZ Kecamatan Ciracap merupakan instititusi yang bertugas mengumpulkan dan mendistribusikan dana zakat yang terhimpun. Sehingga, diperlukan strategi yang baik untuk meningkatkan kepercayaan muzakki. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perumusan dan implementasi strategi yang digunakan oleh UPZ Kecamatan Ciracap untuk meningkatkan kepercayaaan muzakki J.David Hunger dan Thomas wheleen menuturkan bahwa ada dua hal yang harus diperhatikan dalam menentukan strategi, yang pertama adalah perumusan strategi yang berkaitan dengan visi dan misi dan yang kedua adalah implementasi strategi yang terdiri dari program, anggaran, dan prosedur. Adapun metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, analisis data dilakukan secara bersamaan dengan pengumpulan data. Proses analisis bersifat induktif, yaitu pengumpulan informasi informasi khusus menjadi satu kesatuan dengan jalan mengumpulkan data, menyusun dan mengklasifikasikannya serta buku-buku yang mempunyai hubungan dengan permasalahan dan pembahasan dalam penulisan penelitian ini. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa proses perumusan dan implementasi strategi di UPZ Kecamatan Ciracap telah melalui beberapa tahap, mulai dari pembentukan visi dan misi sampai pelaksanaan program. sehingga secara proses perumusan dan implementasi strategi yang dilaksanakan oleh UPZ Kecamatan Ciracap sesuai dengan teori yang digunakan

    SISTEM INFORMASI PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU BERBASIS WEB PADA RUMAH GEMILANG INDONESIA DEPOK

    Get PDF
    Penerimaan siswa baru merupakan salah satu proses yang ada di instansi pendidikan yang berguna untuk menyaring calon peserta didik yang terpilih sesuai kriteria yang ditentukan oleh lembaga tersebut untuk menjadi peserta didiknya. Pada umumnya proses penerimaan peserta didik baru dilakukan melalui tahapan pendaftaran, tes seleksi, wawancara, dan pengumuman penerimaan peserta didik. Rumah Gemilang Indonesia (RGI) adalah sebuah unit program pemberdayaan dan pusat pelatihan (empowering and training center) di bawah direktorat Program Lembaga Amil Zakat Al-Azhar (LAZ Al-Azhar). Membuat sistem informasi untuk mempercepat pengolahan data PPDB sehingga menjadi lebih efektif dan efisien. Sistem yang dirancang dapat mengakomodasi kebutuhan dalam mempermudah dan mempercepat kinerja instruktur dan management yang bertugas dalam mengelola data PPDB. Bentuk pengolahan data yang menyangkut pendataan PPDB dibuat secara terkomputerisasi dan semua data transaksi pelayanan disimpan dalam database pada sistem yang dibuat sehingga mengurangi resiko atas kehilangan atau kerusakan data. Sistem informasi PPDB yang diperoleh calon peserta didik melalui website sehingga dapat diakses dimanapun dan kapanpun

    Permohonan PKPU Oleh Pekerja Yang Pesangonnya Telah Diputuskan Oleh Pengadilan PHI

    Get PDF
    Abstract: Postponement of Debt Payment Obligation (PKPU) is a legal process that involves the submission of an application by a party who has an unpaid debt to the PHI Court. In some cases, workers who have won the trial related to their severance pay apply for PKPU to suspend the payment of severance pay that has been decided by the PHI Court. This research aims to analyze this phenomenon and understand the rationale behind PKPU applications by workers in the context of severance pay that has been decided. The research method involves a case study of several PKPU cases involving workers with severance pay that has been decided by the PHI Court. Data was collected through interviews with relevant parties, analysis of legal documents, and review of relevant literature. The results show that PKPU applications by workers in severance pay cases that have been decided by the PHI Court can be influenced by several factors. These factors include company finances, changes in economic conditions, and legal strategies used by workers. In addition, workers' perception of the risk of severance pay also plays an important role in their decision to file for PKPU

    Implementasi kebijakan BPJS dalam meningkatkan jaminan kesehatan masyarakat: Studi kasus di Desa Karangasih Kecamatan Cikarang Utara Kabupaten Bekasi

    Get PDF
    Penelitian ini bertolak dari fakta bahwa Indonesia sedang berusaha mencapai derajat kesehatan masyarakat setinggi tingginya. Oleh karena itu pemerintah terus membuat kebijakan-kebijakan agar masyarakat hidup sejahtera. Kebijakan terkait pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin menjadi salah satu persoalan mendasar. Masalah kemiskinan selalu menjadi penghambat kemajuan negara manapun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui; 1. Implementasi BPJS dalam meningkatkan Jaminan Kesehatan di Desa Karangasih Kecamatan Cikarang Utara Kabupaten Bekasi, 2. Efektifitas implementasi BPJS dalam meningkatkan Jaminan Kesehatan di Desa Karangasih Kecamatan Cikarang Utara Kabupaten Bekasi. 3. Faktor penghambat dan pendorong dalam implementasi kebijakan BPJS dalam meningkatkan Jaminan Kesehatan di Desa Karangasih Kecamatan Cikarang Utara Kabupaten Bekasi. Penelitian ini menggunakan teori Pertukaran Sosial Peter M. Blau. Menurut Peter M. Blau, pertukaran sosial terbatas kepada tingkah laku yang menghasilkan ganjaran atau imbalan, yang artinya tingkah laku akan berhenti bila pelaku tersebut berasumsi bahwa dia tidak akan mendapat imbalan lagi. Blau menyatakan bahwa terjadi tarik menarik yang mendasar antara pelaku-pelaku sosial tersebut yang menyebabkan terjadinya teori pertukaran sosial. Selanjutnya penelitian ini memperoleh gambaran mengenai pertukaran sosial masyarakat dalam menanggapi implementasi Kebijakan BPJS dalam Meningkatkan Jaminan Kesehatan Masyarakat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari hasil wawancara, sedangkan sumber data sekunder adalah data yang diperoleh dari berbagai dokumentasi serta kajian pustaka. Penelitian ini menggunakan jenis data kualitatif.Hasil penelitian menunjukkan bahwa Implementasi Kebijakan BPJS dalam Meningkatkan Jaminan Kesehatan Masyarakat di Desa Karangasih Kecamatan Cikarang Utara Kabupaten Bekasi belum efektif dalam pelaksanaanya, masih ada masyarakat yang belum menerima jaminan kesehatan dari pemerintah, serta masih banyak pelayanan kesehatan yang belum maksimal dalam melayani masyarakat pengguna kartu BPJS. Faktor yang menjadi kendala adalah masyarakat belum sepenuhnya mengerti tentang bagaimana penggunaan kartu BPJS kesehatan, selain itu fasilitas kesehatan (Faskes) belum sepenuhnya memadai untuk melayani masyarakat pengguna BPJS Kesehatan terutama kalangan menengah ke bawah.Kesimpulan dari penelitian ini adalah pertukaran sosial yang dilakukan oleh masyarakat Desa Karangasih Kecamatan Cikarang Utara Kabupaten Bekasi belum sepenuhnya terimplementasi, karena masih ditemukan banyak kekurangan seperti fasilitas yang didapatkan masyarakat tidak sesuai dengan iuran. Selanjutnya, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kebijakan seperti antusias masyarakat dalam mengikuti program kesehatan yang di cover oleh BPJS Kesehatan, akan tetapi masih memerlukan penyusuaian dalam penerapannnya

    PENINGKATAN KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS SISWA SMP DENGAN MODEL PEMBELAJARAN CONNECTING, ORGANIZING, REFLECTING, EXTENDING (CORE)

    Get PDF
    Penelitian ini dilatarbelakangi bahwa kemampuan koneksi matematis merupakan kemampuan yang penting dimiliki siswa untuk dapat mengaplikasikan konsep matematika dalam kehidupan sehari-hari. Akan tetapi pada kenyataannya, kemampuan koneksi matematis masih tergolong rendah. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan koneksi matematis siswa dengan model pembelajaran CORE (Connecting, Organizing, Reflecting, Extending) dan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran CORE terhadap kemampuan koneksi matematis kuat atau tidak. Model pembelajaran CORE merupakan model pembelajaran yang memiliki empat sintaks yaitu menghubungkan konsep baru dengan konsep sebelumnya, mengorganisasikan ide untuk memahami konsep baru, memikirkan kembali dan menggali informasi yang sudah didapat, serta mengembangkan dan memperluas pengetahuan selama proses belajar berlangsung. Model pembelajaran CORE kemudian diterapkan kepada siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 6 Bandung. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan kuasi eksperimen dan kualitatif dengan perhitungan effect size. Desain penelitian ini menggunakan desain kelompok kontol non-ekuivalen dengan dua kelas yaitu kelas eksperimen dengan model pembelajaran CORE dan kelas kontrol dengan model pembelajaran konvensional yaitu model pembelajaran yang menerapkan metode ekspositori. Berdasarkan hasil penelitian, peningkatan kemampuan koneksi matematis siswa kelas eksperimen lebih tinggi daripada siswa kelas kontrol. Pembelajaran matematika dengan model pembelajaran CORE memiliki pengaruh yang lemah terhadap kemampuan koneksi matematis siswa. Melalui lembar observasi, kegiatan guru dan kegiatan siswa di kelas eksperimen telah terlaksana dengan baik. Selanjutnya, perangkat pembelajaran yang telah dibuat dapat diterapkan ataupun dikembangkan kembali untuk penelitian berikutnya. ;---This research is motivated that mathematical connection ability is an important ability of the students to be able to apply mathematical concepts in everyday life. But in fact, the mathematical connection ability is still relatively low. Based on this, the research aims to improve students' mathematical connection with CORE (Connecting, Organizing, Reflecting, Extending) learning model and to determine the effect on CORE learning model of mathematical connection ability is strong or not. CORE learning model is a model of learning that has four syntax they are connects the new concept with the previous concept, organize ideas to understand new concepts, rethink and explore the information has been obtained, as well as develop and expand their knowledge during the learning process takes place. Then, CORE learning model be applied to the eighth grade students of Muhammadiyah 6 Junior High School, Bandung. The methods used in this research are quantitative with quasi-experiment and qualitative with effect size calculation. The research design used in this research is the non-equivalent control group design with two classes, they are experiment class with CORE learning model and control class with conventional learning model, that apply expository method. Based on the results of the research, an increase in the mathematical connection ability of students in experiment class is higher than students in control class. Learning mathematics by learning model CORE has a low influence on the students' mathematical connection abilities. Through by observation sheets, activities of teachers and students in the experimental class have been performing well. Furthermore, the learning device that has been created can be applied or developed again for next research

    KONSEP KESEJAHTERAAN HIDUP DALAM MANTRA KAJAYAAN : KAJIAN SASTRA LISAN DI DESA MEKARMULYA, DESA MALAKA, DESA SITURAJA UTARA, KECAMATAN SITURAJA KABUPATEN SUMEDANG

    Get PDF
    Judul penelitian ini adalah “Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya pandangan masyarakat pengguna (orang Sunda) Mantra Kajayaan(MK) di kecamatan situraja Kabupatenn Sumedang terhadap kesejahteraan hidup. Penuturan mantra Jangjawokandigunakan dalam melakukan aktivitas dalam kehidupan sehari-hari yang digunakan untuk bisa memberikan kesejahteraan hidup bagi penggunanya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan struktur, konteks penuturan, proses penciptaan, fungsi, dan makna MK. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis, metode tersebut merupakan metode penelitian kualitatif. Penelitian ini mengkaji MK dari tiga desa di kecamatan Situraja Kabupaten Sumedang dengan hasil, yang pertama yaitu teks MK dibentuk oleh struktur yang memiliki karakter tertentu dan memunculkan efek atau daya magis dengan suasana hikmat yang menegaskan maksud dan tujuan dari penggunaan MK terhadap kesejahteraan hidup. Kedua, penuturan MK dilakukan secara monolog, dan adapun interaksi secara dialog antara penutur dan audiens pada saat pra penuturan dan pasca penuturan. Ketiga, proses penciptaan dalam keadaan terstruktur dan diwariskan secara vertikal melalui lisan. Keempat, Mantra Jangjawokan memiliki fungsi bagi masyarakat pemiliknya yaitu sebagai sistem proyeksi masyarakat, protes sosial masyarakat, dan alat pendidikan anak. Kelima, makna yang terkandung dalam MK adalah sebagai permohonan akan kehidupan yang sejahtera lahir dan batin. Konsep kerukunan hidup antar sesama manusia dan mewujudkan kesejahteraan hidup, merupakan pandangan masyarakat Sunda terhadap apa yang sudah dikerjakannya yang terkandung dalam MK. ;--- The title of this research is "The research was motivated by the view of the user community (Sundanese) Mantra Kajayaan (MK) in the district of Sumedang Kabupatenn Situradja towards welfare. The narrative spell Jangjawokan used in activities in daily life that used to be provide welfare for its users. This study aimed to describe the structure, the narrative context, the process of creation, function, and meaning of the Constitutional Court. This research uses descriptive analysis method, the method is a method of qualitative research. This study examines the Court of three villages in the district of Sumedang Situradja with the results, the first in which the text of the Constitutional Court is formed by a structure that has a certain character and elicits effects or magical power with wisdom atmosphere that confirms the intent and purpose of use of the Constitutional Court on welfare. Second, the Court conducted a monologue narrative, and while the dialog interaction between the speakers and the audience during pre- and post-narrative narrative. Thirdly, the creation process in a structured situation and passed vertically through word of mouth. Fourth, Mantra Jangjawokan has a function for society as a projection system owners are community, social protest, and children's education tool.Fifth, the meaning contained in the Constitutional Court as the petition is to be a prosperous life and unseen. The concept of harmony between humans and the welfare of life, are those of the Sundanese people of what is already working on contained in the Conitutional count
    • …
    corecore