2 research outputs found
REKAYASA ULANG SISTEM PERMINTAAN INFORMASI PADA KEJAKSAAN NEGERI BATU
Rekayasa ulang sistem merupakan salah satu cara untuk meninjau kembali efektifitas dan efisiensi sebuah sistem jika sistem tidak dapat memenuhi kebutuhan organisasi dan beradaptasi dengan perkembangan bisnis. Kejaksaan Negeri Batu perlu dilakukan rekayasa ulang sistem karena ditemukan proses permintaan informasi yang sudah tidak sesuai perkembangan saat ini dan telah berjalan lebih dari 15 tahun. Masyarakat harus datang langsung ke kantor untuk mendapatkan informasi dengan proses yang cukup panjang dan tidak ada jaminan permintaan akan langsung terpenuhi. Salah satu cara untuk melakukan rekayasa ulang sistem adalah dengan Business Process Reengineering (BPR). Pada penelitian ini dilakukan juga uji efisiensi throughput dan analisis proses menggunakan standar ASME (American Society of Mechanical Engineers). Pada penelitian ini ditemukan proses permintaan informasi memiliki nilai efisiensi yang mencapai 10,61%, namun saat dilakukan rekayasa ulang ditemukan 6 proses yang dieliminasi, 3 proses yang diotomatisasi, dan 1 proses yang diotomatisasi secara online. Hasil akhir nilai efisiensi mencapai 100%
Massive Open Online Course (MOOC) untuk Masa Depan Dunia Pendidikan
Indonesia memiliki cakupan area yang sangat luas dan juga mempunyai pulau yang berjumlah ribuan dan terbentang mulai Sabang hingga Merauke. Penyebaran pendidikan terutama dalam fasililtas sarana dan prasarana nya juga belum merata. Banyak masyarakat Indonesia masih belum dapat meneruskan ke jenjang pendidikan tinggi untuk mendapatkan gelar. Meskipun akses ke perguruan tinggi dapat dijangkau, namun ternyata banyak siswa saat ini tidak dapat mengatur waktu kuliah sesuai dengan rencana mereka karena kendala keluarga dan pekerjaan. Namun, melalui pendidikan jarak jauh, siswa dengan akses terbatas ke peguruan tinggi dapat memenuhi persyaratan untuk kelulusan, pengembangan karir, atau pendidikan pribadi.Secara historis, ketersediaan pendidikan jarak jauh konsisten dengan perkembangan teknologi yang dibutuhkan untuk pengiriman (Moore &; Kearsley, 2011). Pada tahap awal pembelajaran jarak jauh, layanan pos mengajarkan instruksi dan berinteraksi terutama dengan konten. Pada awal 1900-an, teknologi baru, seperti radio dan televisi, memungkinkan siswa untuk memiliki keterampilan suara dan visual untuk berinteraksi dengan konten dan komunikator melalui komunikasi (Moore &; Kearsley, 2011). Universitas Terbuka menyediakan pendidikan sekolah menengah untuk pembelajaran jarak jauh dengan berbagai teknologi seperti suara, video, dan sumber daya yang dapat digunakan kembali.Massive Open Online Course (MOOC) adalah bentuk baru pendidikan online yang dapat diajarkan kepada puluhan ribu siswa yang terdaftar oleh satu instruktur di seluruh dunia. Seolah-olah memberikan pendidikan tingkat universitas gratis kepada semua orang yang terhubung ke Internet. Semakin banyak host MOOC dibentuk untuk menciptakan platform digital di mana instruktur dapat merancang dan mengajar kursus. Masing-masing memberikan konten, mengevaluasi pembelajaran siswa, dan menawarkan seperangkat alat berbeda yang memungkinkan komunikasi di ruang kelas virtual yang besar.MOOC terdiri dari kata "Massive", yang dapat diartikan sebagai "besar", "Besar", yang berarti mencakup area yang luas dan menampung pengguna dalam jumlah besar, dan "Terbuka". Sebagai platform pembelajaran terbuka, terbuka di sini berarti kebebasan bagi setiap orang untuk berpartisipasi dalam pembelajaran. “Online” juga berarti platform MOOC menggunakan koneksi jaringan internet untuk mengakses program pendidikan online dari penyedia layanan MOOC. "kursus" identik dengan kata kursus. MOOCs dapat diartikan sebagai platform kursus pendidikan terbuka yang menggunakan koneksi jaringan internet terbuka dan dapat menampung sejumlah besar pengguna.Semenjak pandemi Covid-19 melanda dunia secara massive, MOOC semakin menjadi populer terutama di dunia pendidikan. Akses terbatas yang melarang pembelajaran tatap muka, menjadikan MOOC salah satu alternatif untuk menjalankan pembelajaran secara online. Hingga saat ini, MOOC semakin berkembang dan menjadi salah satu model bisnis bagi perguruan tinggi (Puspitarini, 2021).Dalam menjalan sistem MOOC, ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan, antara lain kesiapan sumber daya, kesiapan pelajar, dan kesiapan para pemangku kepentingan. Untuk kesiapan sumber daya yaitu dalam hal infrastruktur, instruktur MOOC dan juga staf pendukung MOOC dalam mengelola permasalahan teknis dan administrasi. Para pemangku kepentingan bersedia untuk berpartisipasi, berkolaborasi dan berkontribusi dalam sistem MOOC sehingga para peserta akan mendapatkan manfaat dalam jangka panjang dan proyek ini akan mencapai tujuannya.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengimplementasikan sistem MOOC pada perguruan tinggi di STMIK Yadika Bangil sebagai salah satu model bisnis bagi perguruan tinggi. Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa STMIK Yadika Bangil dalam rangka untuk mengetahui seberapa besar motivasi intrinsik dalam menjalankan sistem MOOC berdasarkan kesenangan dan ketulusan (Puspitarini, 2021). Meskipun berada di lingkungan sendiri dan terkendali, sistem MOOC ini perlu pengawasan selama pembelajaran MOOC untuk memastikan niat pembelajar yang baik