5 research outputs found
PERAN PEMERINTAH DESA LALOS DALAM MENGEMBANGKAN OBYEK WISATA PANTAI BATU BANGGA
Kunci pengembangan Obyek Wisata Batu Bangga berada di tangan pemerintah desa. Hal penting yang harus disikapi secara arif dan bijaksana, bahwa bagaimana pun juga pantai Batu Bangga adalah salah satu obyek wisata yang populer di Kabupaten Tolitoli dan secara nyata memberikan konstribusi dalam meningkatkan perekonomian masyarakat khususnya bagi mereka yang bermukim di pesisir pantai. Jenis penelitian kualitatif, tujuan penelitian untuk menganalisa peran Pemerintah Desa Lalos dalam mengembangkan obyek wisata pantai Batu Bangga. Hasil penelitian menunjukkan peran perencanaan, peran kebijakan serta peran pembuatan dan penegakan pеrаturаn yang dilaksanakan oleh pemerintah desa lalos dalam rangka mengembangkan obyek wisata pantai Batu Bangga belum berjalan sebagaimana mestinya, sementara untuk peran pembangunan prasarana sudah terlaksana dengan baik.Kata Kunci: peran pemerintah, desa lalos, batu bangg
KUALITAS PELAYANAN AKADEMIK DI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MADAKO KABUPATEN TOLITOLI PROVINSI SULAWESI TENGAH
This research aims at determining the quality of academic services at the Faculty of Social and Political Sciences of Madako University. This research uses the theory of service quality proposed by Zenthaml Parasuraman. Type of research is qualitative. The informants of this research consist leccturers, teaching staff, students and alumni who are determined purposively, with data collection methods consisted of observation, interviews and documentation. Data analysis techniques include data reduction, data verification and drawing conclusions. Research results indicate that the quality of academic services in the context of teaching and learning process in Faculty of Social and Political Sciences of Madako University is not qualified yet. This is evidenced by five dimensions used as a benchmark; barely four dimensions go well namely the dimensions of Reliability, Responsiveness, Assurance and Empathy. While the dimension of tangible is inadequate therefore the academic services are not running properly. This is due to the unavailability of sufficient facilities that can support the lecturing process, such as unavailability of representative study room, unavailability of lecture rooms, unavailability of parking space, unavailability of worship facilities and library facilities that are not functioning
Sosialisasi Partisipasi Perempuan Dalam Pembangunan Di Desa Dadakitan
Pengabdian masyarakat ini dilakukan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat terutama perempuan terkait pentingnya partisipasi masyarakat dalam pembangunan di desa, memberikan pemahaman pada masyarakat khususnya perempuan tentang peran serta mereka pada berbagai aspek kemasyarakatan terutam pada bidang pembangungan. Ketidaksetaraan gender dalam pembangunan desa karena stigma dalam masyarakat bahwa laki-laki memiliki kualitas kerja, dan kualitas pendidikan lebih baik dibanding perempuan. Masalah yang paling sering ditemkan dalam masyarakat desa ialah kurangnya partisipasi perempuan dalam pembangunan, termasuk pada desa mitra. Masyarakat belum memahami dan belum mengetahui bahwa mereka menajadi salah satu indikator penting dalam pembangunan. Dalam kegaitan pengabdian ini dilakukan sosialisasi tentang masalah tersebut. Memberikan contoh-contoh penting pembangunan desa dan peran serta masyarakatnya. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini yaitu dengan pendekatan kolaboratif antara mitra dan pelaksana pengabdian. Dalam pelaksana kegiatan ini disambut baik oleh kepada desa dadakitan. Kepala desa dadakitan berharap kegiatan ini dilakukan secara berkelanjutan dengan pengabdian lain mengingat antusiasme masyarakat desa dalam mengikuti kegiatan pengabdian ini.Kata kunci : Partisipasi, perempuan, pembanguna
Public relations strategies and sustainable tourism in Tolitoli Regency: a case study in the Indonesian context
This study investigated the influence of public relations (PR) strategies on stakeholder engagement and community participation in sustainable tourism policies in Tolitoli Regency, Central Sulawesi, Indonesia. This research addresses a significant gap in the literature regarding the application of PR strategies to sustainable tourism development, particularly in emerging tourism regions like Tolitoli. These areas, on the cusp of tourism development, face challenges in effectively engaging stakeholders and the community. Employing a qualitative case study approach, we examine how PR strategies affect the implementation of sustainable development policies in the local tourism sector. Through interviews with policymakers and stakeholders, focus groups with community members, and a review of PR materials, we selected 27 participants using purposive sampling, based on their relevance to the subject. Effective PR communication is pivotal for policy acceptance, aligning businesses with sustainability, and informing stakeholders and tourists of sustainable tourism. Community participation is transformative, stressing local involvement in culturally sensitive policies. Challenges include countering digital misinformation and balancing development with conservation efforts. Strategic PR is crucial for shaping positive destination images and educating people about the local culture and sustainability. This research provides guidelines for Tolitoli and similar regions, advocating PR training for sustainable tourism and crisis management with transparent communication. Acknowledging the potential variability in stakeholder perceptions and its focus on Tolitoli, this research’s generalizability is limited. Future research should explore PR strategies in diverse settings to understand their long-term impacts and adapt to evolving stakeholder expectations for sustainable tourism