14 research outputs found
KINERJA PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP BENIH IKAN NILA (Oreochromis niloticus) DENGAN PADAT TEBAR YANG BERBEDA
Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh padat penebaran yang berbeda terhadap laju pertumbuhan benih ikan nila. Penulisan ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 kali ulangan. Hipotesis yang diuji adalah padat penebaran yang berbeda tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan benih ikan nila dan padat penebaran berbeda berpengaruh nyata terhadap laju pertumbuhan benih ikan nila. Penelitian ini dilaksanakan selama 40 hari pada bulan Agustus ‒ September 2020, bertempat di Laboratorium Basah Jurusan Perikanan, Fakultas Pertanian, Universitas Palangka Raya. Hasil penelitian bahwa padat tebar yang berbeda memberikan pengaruh nyata (P < 0,05) terhadap bobot mutlak, laju pertumbuhan bobot harian, laju pertumbuhan panjang harian, dan kelangsungan hidup benih ikan nila (Oreochromis niloticus). Pertumbuhan benih ikan nila (Oreochromis niloticus) terbaik terdapat pada perlakuan A (18 ekor) dengan nilai rata-rata bobot mutlak sebesar 1,81 g, laju pertumbuhan bobot harian sebesar 4,53%/hari, laju pertumbuhan panjang harian sebesar 6,05%/hari dan kelangsungan hidup sebesar 98,15%
PEMIJAHAN IKAN BETOK (Anabas testudineus Bloch) DENGAN RANGSANGAN DOSIS HORMON GnRH-a YANG BERBEDA DI MEDIA AIR GAMBUT
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui waktu sebelum dan setelah ovulasi/ pemijahan, Gonado Somatik Indeks dan diameter telur ikan betok pada pemijahan ikan betok dengan rangsangan hormon GnRH-a yang terkandung dalam ovaprim. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Maret sampai Mei 2021 di Laboratorium Basah Program Studi Budidaya Perairan, Jurusan Perikanan. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Faktor yang diuji dengan perlakuan rangsangan hormon GnRH-a yang berbeda pada media air gambut dengan dosis ¾ ml/kg, ½ ml/kg, ¼ ml/kg dan tanpa ovaprim 0 ml/kg. Hasil penelitian menunjukkan waktu mulai sebelum ovulasi ikan betok yang diberi suntikan hormon (GnRH-a) yang terkandung dalam ovaprim berkisar antara 1.10 – 3.17 jam, dimana waktu mulai ovulasi tercepat pada pemberian suntikan hormon (GnRH-a) ¼ ml/kg dengan waktu 1.10 jam. Pemijahan ikan betok dengan rangsangan hormon melalui pemberian GnRH-a yang terkandung dalam ovaprim yang terbaik menggunakan dosis ¼ ml/kg per bobot tubuh dapat meningkatkan waktu mulai pemijahan 2.10-2.30 jam, meningkatkan nilai Gonado Somatik Indeks (GSI) sebesar 2.92% dan mempecepat sebaran frekwensi diameter telur akhir ikan betok 0.70 mm sebanyak 65.0%. Pengukuran parameter kualitas air selama penelitian suhu 27ºC, pH berkisar 4.83 – 4.95, dan DO berkisar 3,59 – 3.79 ppm
PENGARUH PERENDAMAN HORMON TIROKSIN TERHADAP DAYA TETAS TELUR, PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP LARVA IKAN MAS KOKI ORANDA (Carassius auratus Linnaeus)
Ikan mas koki oranda (Carassius auratusLinnaeus) adalah jenis mas koki yang sangat terkenal di seluruh dunia karena kecantikannya. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mempercepat derajat penetasan, pertumbuhan dan kelangsungan hidup larva ikan mas koki oranda yaitu melalui ransangan hormonal dengan penambahan hormon tiroksin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perendaman hormon tiroksin terhadap daya tetas telur, pertumbuhan dan kelangsungan hidup larva ikan mas koki oranda (Carassiua auratus Linnaeus). Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode RAL dengan perlakuan penggunaan dosis yang berbeda. Perlakuan A (kontrol) tanpa penambahan hormon tiroksin, Perlakuan B dosis 0,1 mg/L, Perlakuan C dosis 0,15 mg/L dan Perlakuan D 0,2 mg/L. Hasil penelitian menunjukkan daya tetas telur ikan mas koki oranda setelah dilakukan perendaman hormon tiroksin memberikan pengaruh sangat nyata (P<0,05) nilai rata-rata tertinggi pada perlakuan D 81.33%, pada tingkat kelulushidupan juga memberikan pengaruh sangat nyata (P<0,05) nilai tertinggi pada perlakuan B 73.70% sedangkan pada laju pertumbuhan spesifik tidak berpengaruh nyata. Nilai kualitas air selama penelitian masih dalam kisaran layak untuk budidaya ikan mas koki oranda
Penerapan Teknologi Feminisasi Ikan Betok (Anabas testudineus) yang Dipelihara di Kolam Terpal pada Kelompok Pembudidaya Ikan Haru Mangat Kota Palangka Raya
Community Service Program (PPM) activities that will be carried out in the Haru Mangat fish farmer group in the form of technology for Betab Cultivation (Anabas testudineus) with an intensive system through the feminization process in the fish, to increase the skills and knowledge of the target audience, while the benefits are to create new micro-businesses for target partners. The method of activities with the method of direct participant observation of the activities of observation and interviews, implementation of training and technical guidance, and demonstration plot demonstration activities. The outputs of the Community Service program activities in the Haru Mangat fish cultivator group especially fish farmers in cultivating Betok fish intensive systems in ponds can easily understand and know the techniques of raising Betok fish with feminization technology. The fish cultivator group is very interested to cultivate it using tarpaulin ponds
DIVERSIFIKASI PRODUK OLAHAN BERBASIS IKAN PATIN PADA KELOMPOK IBU-IBU PKK DI KELURAHAN TUMBANG RUNGAN
Kelurahan Tumbang Rungan terletak di Kecamatan Pahandut Kota Palangka Raya. Kelurahan Tumbang Rungan termasuk sebagai kawasan penghasil ikan. Pada umumnya masyarakat di Kelurahan Tumbang Rungan dalam usaha produk olahan ikan dari hasil usaha tangkapan dan budidaya perairan umum sangatlah terbatas variasi jenis produk yang dihasilkannya dan juga hanya mengandalkan sistem usaha olahan secara tradisional. Alih teknologi pengolahan dalam rangka keanekaragaman produk olahan patin di Kelurahan Tumbang Rungan masih sangat dibutuhkan untuk memperkenalkan pada para pengolah mengenai jenis-jenis produk olahan ikan patin. Tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan pengabdian pada masyarakat ini adalah meningkatkan pengetahuan peserta dalam pembuatan bahan pangan berbasis ikan lokal, memberikan keterampilan cara pembuatan makanan berbasis ikan lokal, memberikan pengetahuan dan keterampilan cara membuat makanan berbasis ikan lokal untuk menjadi makanan yang lebih menarik dan bervariatif dan meningkatkan pendapatan masyarakat yang berdampak pada peningkatan kesejahteraan keluarga di Kelurahan Tumbang Rungan. Semua tahapan kegiatan dapat dilaksanakan dengan hasil yang memuaskan dan peserta pelatihan yang hadir sangat antusias dalam mengikuti setiap tahapan kegiatan. Setelah dilakukan kegiatan PKM terjadi peningkatan pengetahuan pada ibu-ibu PKK tentang manfaat makan ikan bagi kesehatan dan bagaimana membuat olahan ikan patin sebagai makan sehat, bergizi dan mempunyai rasa yang lezat yang bisa dikembangkan sebagai usaha skala rumah tangga
KINERJA PERTUMBUHAN IKAN LELE (Clarias sp) YANG DIBERIKAN PAKAN DENGAN CAMPURAN EKSTRAK BATANG PISANG (Musa sp)
Salah satu kendala dalam budidaya ikan lele (Clarias sp) adalah efisiensi pakan yang rendah. Oleh karena itu, diperlukan suatu terobosan dalam budidaya ikan lele guna meningkatkan efisiensi pemanfaatan pakan yang berujung pada peningkatan produksi dan profit usaha budidaya ikan lele. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh dari suplementasi ekstrak batang pisang terhadap kinerja pertumbuhan ikan lele di kolam tanah gambut tergenang. Pada penelitian ini terdiri dari empat perlakuan, yaitu kontrol (A), ekstrak batang pisang dengan dosis 2% (B), ekstrak batang pisang 4%(C), dan ekstrak batang pisang 6%(D) di campurkan ke dalam pakan dengan ulangan tiga kali. Ikan dengan bobot awal rata-rata 1,25 g ditebar secara acak pada 12 hapa berukuran 1 x 1 x 1 m³ yang dipasang pada kolam tanah dengan kepadatan 40 ekor/hapa. Ikan diberi pakan uji secara ad satation dengan frekuensi dua kali sehari selama 14 hari. Suplementasi Ekstrak batang pisang (perlakuan B) menunjukan nilai rata-rata hasil yang lebih baik pada parameter kinerja pertumbuhan ikan lele, yaitu jumlah konsumsi pakan lebih hemat, laju pertumbuhan bobot harian, laju pertumbuhan spesifik, efisiensi pakan lebih tinggi dan rasio konversi pakan lebih rendah dibanding perlakuan lainnya. Suplementasi Ekstrak batang pisang menunjukan pengaruh positif pada jumlah konsumsi pakan (165g), laju pertummbuhan bobot harian(8,21g/hari), laju pertumbuhan spesifik (12,31%/hari), efisiensi pakan(69,85), yang ditunjukan dengan nilai rasio konversi pakan (1,43
SUPLEMENTASI EKSTRAK KASAR BONGGOL NANAS (Ananas comosus L) PADA PEMELIHARAAN BENIH IKAN LELE (Clarias sp.) DI KOLAM TANAH GAMBUT
Salah satu kendala dalam budidaya ikan lele (Clarias sp.) adalah efisiensi pakan yang rendah. Oleh karena itu, diperlukan suatu terobosan dalam budidaya ikan lele guna meningkatkan efisiensi pemanfaatan pakan yang berujung pada peningkatan produksi dan profit usaha budidaya ikan lele. Penelitian ini bertujuan bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh dari suplementasi ekstrak kasar bonggol nanas terhadap kinerja pertumbuhan ikan lele di kolam tanah gambut tergenang. Pada penelitian ini ekstrak kasar bonggol nanas dicampurkan ke dalam pakan dengan dosis 0 (A), 3 (B), 6 (C), dan 9% (D) dengan ulangan tiga kali. Ikan dengan bobot awal 0,63-0,88 g ditebar secara acak pada 12 hapa berukuran 1 x 1 x 1 m3 yang dipasang pada kolam tanah dengan kepadatan 40 ekor/hapa. Ikan diberi pakan uji secara ad satiation dengan frekuensi dua kali sehari selama 14 hari. Suplementasi ekstrak kasar bonggol nanas pada dosis 6% (perlakuan C) menunjukkan hasil yang optimal pada kinerja pertumbuhan ikan lele dibanding perlakuan lainnya. Perlakuan C menghasilkan biomassa akhir (203,33 g), laju pertumbuhan (0,32 g/hari), laju pertumbuhan spesifik (13,69 %/hari), dan tingkat kelangsungan hidup (97,5%) yang lebih tinggi dibanding perlakuan lainnya. Suplementasi ekstrak kasar bonggol nanas juga menunjukkan pengaruh positif pada efisiensi pemanfaatan pakan yang ditunjukkan dengan nilai rasio konversi pakan (0,77) yang lebih rendah dibanding perlakuan lainnya. Suplementasi ekstrak kasar bonggol nanas dapat menjadi terobosan baru pada pemeliharaan ikan pada kolam tanah gambut mengingat perannya yang signifikan dalam reduksi stress oksidatif selama pemeliharaan ikan.Salah satu kendala dalam budidaya ikan lele (Clarias sp.) adalah efisiensi pakan yang rendah. Oleh karena itu, diperlukan suatu terobosan dalam budidaya ikan lele guna meningkatkan efisiensi pemanfaatan pakan yang berujung pada peningkatan produksi dan profit usaha budidaya ikan lele. Penelitian ini bertujuan bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh dari suplementasi ekstrak kasar bonggol nanas terhadap kinerja pertumbuhan ikan lele di kolam tanah gambut tergenang. Pada penelitian ini ekstrak kasar bonggol nanas dicampurkan ke dalam pakan dengan dosis 0 (A), 3 (B), 6 (C), dan 9% (D) dengan ulangan tiga kali. Ikan dengan bobot awal 0,63-0,88 g ditebar secara acak pada 12 hapa berukuran 1 x 1 x 1 m3 yang dipasang pada kolam tanah dengan kepadatan 40 ekor/hapa. Ikan diberi pakan uji secara ad satiation dengan frekuensi dua kali sehari selama 14 hari. Suplementasi ekstrak kasar bonggol nanas pada dosis 6% (perlakuan C) menunjukkan hasil yang optimal pada kinerja pertumbuhan ikan lele dibanding perlakuan lainnya. Perlakuan C menghasilkan biomassa akhir (203,33 g), laju pertumbuhan (0,32 g/hari), laju pertumbuhan spesifik (13,69 %/hari), dan tingkat kelangsungan hidup (97,5%) yang lebih tinggi dibanding perlakuan lainnya. Suplementasi ekstrak kasar bonggol nanas juga menunjukkan pengaruh positif pada efisiensi pemanfaatan pakan yang ditunjukkan dengan nilai rasio konversi pakan (0,77) yang lebih rendah dibanding perlakuan lainnya. Suplementasi ekstrak kasar bonggol nanas dapat menjadi terobosan baru pada pemeliharaan ikan pada kolam tanah gambut mengingat perannya yang signifikan dalam reduksi stress oksidatif selama pemeliharaan ikan
THE CULTURE OF CATFISH (Clarias sp.) FRY IN THE PEAT POND BASED ON PINEAPPLE (Ananas comosus L) TUBER AND BANANA (Musa sp.) STEM CRUDE EXTRACT WITH COMMERCIAL PROBIOTIC MIX
Salah satu kendala dalam budidaya ikan lele (Clarias sp.) adalah efisiensi pakan yang rendah. Oleh karena itu, diperlukan suatu terobosan dalam budidaya ikan lele guna meningkatkan efisiensi pemanfaatan pakan yang berujung pada peningkatan produksi dan profit usaha budidaya ikan lele. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh dari suplementasi ekstrak kasar bonggol nanas dan batang pisang serta probiotik mix komersial terhadap kinerja pertumbuhan ikan lele di kolam tanah gambut tergenang. Pada penelitian ini terdiri dari empat perlakuan, yaitu kontrol (A), ekstrak kasar bonggol nanas dosis 6%, ekstrak kasar batang pisang 2%, dan probiotik mix komersial 0,2% (B), ekstrak kasar bonggol nanas dosis 6%, ekstrak kasar batang pisang 2%, dan probiotik mix komersial 0,4% (C), dan ekstrak kasar bonggol nanas dosis 6%, ekstrak kasar batang pisang 2%, dan probiotik mix komersial 0,6% (D) dicampurkan ke dalam pakan dengan ulangan tiga kali. Ikan dengan bobot awal rata-rata 1,5 g ditebar secara acak pada 12 hapa berukuran 1 x 1 x 1 m3 yang dipasang pada kolam tanah dengan kepadatan 40 ekor/hapa. Ikan diberi pakan uji secara ad satiation dengan frekuensi dua kali sehari selama 28 hari. Suplementasi ekstrak kasar bonggol nanas dosis 6%, ekstrak kasar batang pisang 2%, dan probiotik mix komersial 0,4% (perlakuan C) menunjukkan hasil terbaik pada parameter kinerja pertumbuhan ikan lele, yaitu jumlah konsumsi pakan paling sedikit, tetapi tetap memiliki performa biomassa panen dan pertumbuhan bobot harian yang sama dengan kontrol.One of the obstacles in cultivating catfish (Clarias sp.) is low feed efficiency. Therefore, a breakthrough is needed in catfish cultivation to increase the efficiency of feed utilization which will lead to increased production and profits in catfish cultivation businesses. This study aims to evaluate the effect of supplementation with crude extracts of pineapple tubers and banana stems as well as commercial probiotic mixes on the growth performance of catfish in flooded peat soil ponds. This study consisted of four treatments, namely control (A), 6% crude extract of pineapple weevil, 2% crude extract of banana stem, and 0.2% commercial probiotic mix (B), 6% crude extract of pineapple weevil, extract 2% banana stem crude, and 0.4% commercial probiotic mix (C), and 6% dose of pineapple tuber crude extract, 2% banana stem crude extract, and 0.6% commercial probiotic mix (D) are mixed into the feed with repeated three times. Fish with an average initial weight of 1.5 g were randomly stocked in 12 hapa measuring 1 x 1 x 1 m3 installed in earthen ponds at a density of 40 fish/hapa. Fish were given the test feed ad satiation twice a day for 28 days. Supplementation with a 6% dose of pineapple tuber crude extract, 2% banana stem crude extract, and 0.4% commercial probiotic mix (treatment C) showed the best results on catfish growth performance parameters, namely the least amount of feed consumption, but still had biomass performance. harvest and daily weight growth were the same as controls
Pembuatan Produk Mie “Kekar” Daun Kelakai (Stenochlaena palustris) Dan Buah Karamunting (Melastoma malabathricum) Pada Kelompok Ibu-Ibu Pengajian Di Kelurahan Menteng Palangka Raya
Pengetahuan masyarakat yang ada di Kelurahan Menteng terhadap pemanfaatan tanaman Kelakai (Stenochlaena palustris) dan Karamunting (Melastoma malabathricum) masih sangat minim, padahal nilai ekonomis kelakai dapat ditingkatkan lagi dengan cara melakukan inovasi pengembangan produk pengolahannya. Daun kelakai dapat diolah menjadi mie kelakai. Sedangkan buah karamunting dengan memanfaatkan zat warna alam yang dikandungnya dapat diolah menjadi pewarna pada produk mie dari daun kelakai yang dihasilkan. Tujuan dari pengabdian masyarakt ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mitra yakni ibu-ibu kelompok pengajian di Kelurahan Menteng, Kota Palangka Raya tentang diversifikasi produk olahan dari sumber daya lokal yakni daun kelakai dan karamunting menjadi produk pangan. Kegiatan ini dilaksanakan di Kelurahan Menteng Kecamatan Jekan Raya Kota Palangka Raya Kalimantan Tengah. Metode yang dipakai dalam pencapaian tujuan tersebut adalah pemberdayaan partisipatif aktif masyarakat melalui kerjasama dengan mitra yakni transfer ilmu dan teknologi melalui kegiatan penyuluhan diversifikasi produk olahan pangan dengan menerapkan konsep pemanfaatan sumberdaya lokal. Hasil penilaian pretes dan postes kegiatan menunjukkan terjadi peningkatan pengetahuan dengan rerata sebesar 59%. Kegiatan ini dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mitra dalam mengolah bahan lokal menjadi olahan pangan yang akan menunjang ketahanan pangan
Penerapan Teknologi Feminisasi Ikan Betok (Anabas testudineus) yang Dipelihara di Kolam Terpal pada Kelompok Pembudidaya Ikan Haru Mangat Kota Palangka Raya
Community Service Program (PPM) activities that will be carried out in the Haru Mangat fish farmer group in the form of technology for Betab Cultivation (Anabas testudineus) with an intensive system through the feminization process in the fish, to increase the skills and knowledge of the target audience, while the benefits are to create new micro-businesses for target partners. The method of activities with the method of direct participant observation of the activities of observation and interviews, implementation of training and technical guidance, and demonstration plot demonstration activities. The outputs of the Community Service program activities in the Haru Mangat fish cultivator group especially fish farmers in cultivating Betok fish intensive systems in ponds can easily understand and know the techniques of raising Betok fish with feminization technology. The fish cultivator group is very interested to cultivate it using tarpaulin ponds.</jats:p