5 research outputs found

    Immersing Digital Technology in Empowering University Students with Future Skills: Digital Fabrication Laboratory Workshop

    Get PDF
    This study aimed to explore the perception of students in higher education regarding the role of digital fabrication laboratories in equipping students with the skills they need in the future. This study was conducted using a descriptive approach. The study was carried out through a DFL workshop involving students’ representation from the Department of Student Association from a state university in the West Java with a total population of 106 students. A purposive sampling technique was used to choose the participants, with total sample was 12 students. Data collection was carried out through survey and interviews to measure students' perspectives on the opportunities to use Digital Fabrication Laboratory in developing future skills in a workshop scheme. Quantitative data analysis was carried out using descriptive statistics using mean scores and percentages, while for the results of the interviews, using a thematic analysis. Study showed that according to participants, the Digital Fabrication Laboratory facility was able to develop several skills, namely creativity (14%), computational thinking (7%), soft skills (7%), teamwork (7%), technological literacy (22 %), entrepreneurship (14%) and digital design (29%). The results also showed that the digital fabrication laboratory has a role and benefits for students' future careers, with a mean score of 4.44 (very good). The results of the thematic analysis showed that participant perspective the advantages of DFL workshop can develop their skill namely entrepreneurship, souvenir entrepreneurship, business in Clothes Printing Properties, Gundam entrepreneurship, Support in entrepreneurship Courses, Teaching Media Supplier, so it can be concluded that students feel that the DFL workshop is useful for students' future careers

    Pengembangan Laboratorium Virtual Kimia Terintegrasi Pembelajaran Hibrid pada Materi Ikatan Kimia

    No full text
    Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) karakteristik laboratorium virtual kimia terintegrasi pembelajaran hibrid pada materi ikatan kimia, (2) kualitas produk laboratorium virtual kimia, dan (3) perbedaan prestasi belajar dan efikasi diri peserta didik yang menggunakan laboratorium virtual kimia terintegrasi pada peserta didik yang melakukan praktikum di laboratorium nyata. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan yang mengacu pada model pengembangan ADDIE, yang meliputi tahap analisis, perencanaan produk, pengembangan produk, implementasi, dan evaluasi. Produk laboratorium virtual kimia divalidasi secara teoritis oleh ahli materi, ahli media, dan dua pendidik kimia SMA, serta diuji keterbacaan oleh lima orang peserta didik. Laboratorium virtual kimia diujicobakan pada tiga kelas peserta didik kelas X SMA, dua kelas eksperimen dan satu kelas kontrol. Data prestasi belajar peserta didik diperoleh melalui soal post-test, sementara data efikasi diri diperoleh melalui angket efikasi diri. Soal post-test dan angket efikasi diri telah divalidasi secara teoritis dan empiris. Intrumen soal post-test memiliki kategori reliabilitas sangat baik, sedangkan angket efikasi diri memiliki kategori reliabilitas dapat diterima. Teknik Manova digunakan untuk menganalisis perbedaan prestasi belajar dan efikasi diri peserta didik. Sementara hasil penilaian produk laboratorium virtual kimia dianalisis secara deskriptif kuantitatif untuk mengetahui kualitas laboratorium virtual kimia. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut. (1) Laboratorium virtual kimia merupakan simulasi percobaan ikatan kimia yang dilengkapi model 3 dimensi yang dapat memvisualisasikan materi ikatan kimia yang bersifat abstrak. (2) Kualitas laboratorium virtual kimia terintegrasi pembelajaran hibrid termasuk dalam kategori Baik. (3) Terdapat perbedaan yang signifikan pada prestasi belajar peserta didik yang menggunakan laboratorium virtual kimia baik sebagai suplemen maupun sebagai pengganti dibandingkan peserta didik yang melakukan praktikum di laboratorium nyata, namun tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada efikasi diri peserta didik

    PENGEMBANGAN MULTIMEDIA MATERI SISTEM KOLOID SEBAGAI MEDIA PENGAYAAN KIMIA UNTUK PESERTA DIDIK SMK/MAK

    No full text
    Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk mengembangkan multimedia materi sistem koloid sebagai media pengayaan kimia untuk peserta didik SMK/MAK dan mengetahui kualitas produk multimedia yang dihasilkan berdasarkan penilaian lima orang reviewer. Prosedur pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini diadaptasi dari prosedur pengembangan Borg dan Gall yang terdiri dari enam tahap meliputi tahap pengumpulan informasi, perencanaan, pengembangan produk awal, validasi dan revisi produk, penilaian produk, serta penyempurnaan produk akhir. Produk multimedia yang dihasilkan divalidasi oleh ahli materi dan ahli media serta ditinjau oleh tiga orang peer reviewer. Masukan dari ahli materi, ahli media, dan peer reviewer digunakan untuk memperbaiki produk awal. Penilaian produk dilakukan oleh lima orang reviewer berdasarkan enam aspek, yaitu aspek kelayakan isi, bahasa, tampilan media, audio media, pemrograman, dan kemanfaatan. Hasil dari penelitian pengembangan ini adalah multimedia materi sistem koloid sebagai media pengayaan kimia untuk peserta didik SMK/MAK yang dikembangkan berdasarkan model pengembangan Borg dan Gall. Berdasarkan penilaian lima orang reviewer, multimedia yang dihasilkan memperoleh jumlah skor rata-rata 111,8 dengan persentase keidealan 86%. Hasil tersebut memenuhi kriteria kualitas Sangat Baik (SB)

    Pengembangan Konten Kreatif Berbasis Website sebagai Media Pembelajaran pada Materi Geometri Molekul

    No full text
    Effective chemistry learning should be designed to actively engage students in various activities that promote deep understanding of abstract concepts, skill enhancement, and positive behavior development. This study aimed to develop creative content based on a website as a learning media for molecular geometry topics. This study uses the ADDIE development model (Analysis, Design, Development, Implementation, and Evaluation). The study involved 32 students at the high school, 5 educators, and 3 validators. The results show that 100% of the validators stated that the content developed on the website is valid. The developed content aligns with the material concept, and the learning objectives are based on the needs and expected learning outcomes. Feasibility test results indicate that the website meets the criteria for facilities and media quality, aligning with standards for an ideal learning platform. Therefore, it can be concluded that the creative website-based content developed for molecular geometry is highly suitable and can increase students engagement in the learning process and understanding of abstract chemical concepts.Tujuan penelitian ini adalah untuk menghasilkan konten kreatif berbasis website sebagai media pembelajaran pada materi geometri molekul. Penelitian ini merupakan riset pengembangan dengan menggunakan model pengembangan ADDIE (Analysis, Design, Development, Evaluation). Penelitian ini melibatkan 32 peserta didik pada jenjang SMA, 5 pendidik, dan 3 validator. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 100% validator menyatakan konten yang dikembangkan pada website sudah valid, konten yang dikembangkan sesuai dengan konsep materi, alur tujuan pembelajaran sudah sesuai dengan kebutuhan serta capaian pembelajaran yang diharapkan. Berdasarkan hasil uji kelayakan, kriteria fasilitas dan kualitas media pada website telah memenuhi kriteria yang sesuai untuk sebuah website yang ideal. Sehingga dapat disimpulkan bahwa konten kreatif berbasis website pada materi geometri molekul yang dikembangkan sudah sangat layak untuk digunakan dalam pembelajaran
    corecore