93 research outputs found

    MANAJEMEN STRATEGI PROGRAM SENTRA WISATA KULINER URIP SUMOHARJO OLEH DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO KOTA SURABAYA

    Get PDF
    Pemerintah Kota Surabaya bersama Dinas Koperasi dan Usaha Mikro (Dinkopum) berupaya mengelola permasalahan PKL dengan membuat sentra PKL sebagai solusi atas permasalahan terganggunya keindahan kota, terhambatnya aktivitas pejalan kaki di trotoar, dan lalu lintas yang menjadi tidak lancar. Sejak pertama didirikannya hingga awal tahun 2020, program Sentra Wisata Kuliner (SWK) Urip Sumoharjo beberapa kali mendapati keadaan “mati suri”, yaitu menurunnya minat pembeli yang menyebabkan sepinya sentra. Tujuan dari penelitian ini untuk menggambarkan manajemen strategi program SWK Urip Sumoharjo oleh Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kota Surabaya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik dalam pengumpulan data melalui observasi dengan mewawancarai pihak Dinas dan PKL disertai dengan dokumentasi. Teknik analisis data dengan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa SWK Urip Sumoharjo sebagai sentra wisata kuliner di Kota Surabaya yang dilakukan oleh Dinkopum, yaitu Menetapkan Misi dan Tujuan, Dinkopum meningkatkan kemampuan usaha mikro dalam mengembangkan sumber daya produktif melalui SWK Urip Sumoharjo; Ancaman dan Peluang, berpeluang menjadi sentra maju dengan promosi serta menemukan ancaman berupa tempat makan modern dan kepekaan pelanggan terhadap produk; Kekuatan dan Kelemahan, pemberian pendampingan & pelatihan serta sarana prasarana sebagai kekuatan yang dimilki Dinkopum dan kelemahannya yakni kualitas kuantitas SDM dan lokasi sentra; Mempertimbangkan Alternatif Strategi, dengan rencana peningkatan SDM; Memilih Strategi, dengan peningkatan kualitas SDM; Implementasi Strategi, dengan pendampingan dan pelatihan PKL; Evaluasi Strategi, Dinkopum belum mampu mengubah pola pikir PKL. Salah satu saran yang dapat diajukan adalah meningkatkan sosialisasi dan promosi SWK kepada masyarakat Surabaya. Kata kunci: Manajemen Strategi, Sentra Wisata Kuliner, PKL.   The Government of Surabaya with the Cooperative and Micro Business Office of Surabaya are trying to manage problems related to street vendors (PKL) by making 44 street vendors centra as a solution to problems with disruption of the beauty of the city, obstruction of pedestrian activity on sidewalks, and unstable traffic. Since it was first established until early 2020, the Culinary Tourism Center (SWK) program on Jalan Urip Sumoharjo has several times encountered a "suspended animation", which is a decline in buyer interest which has led to lonely centers. The purpose of this study is to describe the strategic management of the SWK Urip Sumoharjo program by the Surabaya City Department of Cooperatives and Micro Businesses. This study uses a qualitative approach with descriptive methods. Techniques in collecting data through observation by interviewing the department and street vendors accompanied by documentation. Data analysis techniques by, data reduction, data presentation, and drawing conclusions or verification. The results showed that SWK Urip Sumoharjo as a center for culinary tourism in the city of Surabaya carried out by Dinkopum, namely Setting Mision and Goals, Dinkopum increasing the ability of micro-businesses in developing productive resources through SWK Urip Sumoharjo; Researching Threats and Opportunities, having the opportunity to become a center forward with promotions and discovering threats in the form of modern eating places and customer sensitivity to products; Researching Strengths and Weaknesses, providing assistance & training as well as infrastructure as the strengths of Dinkopum and weaknesses, namely the quality of the quantity of human resources and the location of the center; Considering alternative strategies, with plans to increase human resources; Choosing a strategy, by improving the quality of human resources; Strategy Implementation, with PKL assistance and training; Strategy Evaluation, Dinkopum has not been able to change the mindset of street vendors. One of the suggestions that can be put forward is to increase the socialization and promotion of SWK to the people of Surabaya. Keywords: Strategic Management, Culinary Tourism Center, Street Vendors

    ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN RUMAH KHUSUS DAN UMUM DALAM SISTEM INFORMASI PENDATAAN DAN PEMANTAUAN (RUMAHKU SIP) PADA DINAS CIPTA KARYA, PERUMAHAN DAN KAWASAN PEMUKIMAN KABUPATEN GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

    Get PDF
    Minimnya data perumahan, kawasan pemukiman serta pengajuan IMB menyebabkan kurangnya data hunian dalam database pemerintah. Sedangkan, data tersebut sangat dibutuhkan pemerintah dalam menentukan kebijakan mengenai tata ruang. Sebagai salah satu instansi yang bertanggung jawab dalam hal tersebut, DCKPKP Kabupaten Gresik berupaya memberikan solusi untuk mengatasi permasalahan yang timbul tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis strategi pengembangan Rumahku SIP yang dilaksanakan oleh DCKPKP Kabupaten Gresik Provinsi Jawa Timur. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskiptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah melalui wawancara, observasi, serta studi kepustakaan. Teknik analisis data dari penelitian ini menggunakan model Miles dan Huberman dengan menggunakan strategi pengembangan e-government yang sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2003 antara lain yaitu: mengembangkan sistem pelayanan yang andal dan terpercaya serta terjangkau oleh masyarakat luas, menata sistem manajemen dan proses kerja pemerintah dan pemerintah daerah otonom secara holistik, memanfaatkan teknologi informasi secara optimal, meningkatkan peran serta dunia usaha dan mengembangkan industry telekomunikasi dan teknologi informasi, mengembangkan kapasitas sumber daya manusia baik pada pemerintah maupun pemerintah daerah otonom, disertai dengan meningkatkan e-literacy masyarakat, melaksanakan pengembangan secara sistematik melalui tahapan yang realistik dan terukur. Hasil dari penelitian ini menunjukkan strategi pengembangan Rumahku SIP oleh DCKPKP Kabupaten Gresik dapat dikatakan berjalan baik, seperti mengembangkan pelayanan yang prima, bekerjasama dengan beberapa organisasi perangkat daerah maupun pengembang perumahan, memanfaatkan perkembangan teknologi dalam bentuk e-government, melakukan pembinaan SDM, hingga pengembangan e-government secara sistematis. Namun, terdapat beberapa kendala yang terjadi. Kendala yang dialami yaitu terdapat beberapa pengembang perumahan yang sulit untuk diajak bekerjasama. Kata Kunci: Strategi, Electronic Government, Rumahku SIP     The lack of housing data, residential areas and the application of IMB causes a lack of residential data in the government database. Meanwhile, this data is needed by the government in determining policies regarding spatial planning. As one of the agencies responsible for this matter, DCKPKP Gresik Regency seeks to provide solutions to overcome the problems that arise. The purpose this study was to analyse the development strategy of Rumahku SIP implemented by DCKPKP Gresik Regency, East Java Province. The type of research used is descriptive with a qualitative approach. The data collection technique used is through interviews, observation, and literature study. The data analysis technique from this study uses the Miles and Huberman model by using an e-government development strategy that is in accordance with Presidential Instruction No. 3 of 2003, including: developing a reliable and trusted service system and work processes, the government and autonomous regional governments in a holistic manner, utilize information technology optimally, increase the participation of the business world and develop the telecommunications and information technology industry, develop human resource capacity in both the government and the autonomous regional government, accompanied by increasing community e-literacy, implementing government systematically through realistic and measurable stages. The results of this studi indicate that the Rumahku SIP development strategy by DCKPKP Gresik Regency can be said to be going well, such as developing excellent services, collaborating with several regional apparatus organizations and housing developers, utilizing technological developments in the form of e-government, conducting human resource development, to e-commerce development e-government systematically. However, there were some obtacles that occurred. The obstacle experienced is that there are several housing developers who are difficult to work. Keywords: Strategy, Electronic Government, Rumahku SIPMinimnya data perumahan, kawasan pemukiman serta pengajuan IMB menyebabkan kurangnya data hunian dalam database pemerintah. Sedangkan, data tersebut sangat dibutuhkan pemerintah dalam menentukan kebijakan mengenai tata ruang. Sebagai salah satu instansi yang bertanggung jawab dalam hal tersebut, DCKPKP Kabupaten Gresik berupaya memberikan solusi untuk mengatasi permasalahan yang timbul tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis strategi pengembangan Rumahku SIP yang dilaksanakan oleh DCKPKP Kabupaten Gresik Provinsi Jawa Timur. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskiptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah melalui wawancara, observasi, serta studi kepustakaan. Teknik analisis data dari penelitian ini menggunakan model Miles dan Huberman dengan menggunakan strategi pengembangan e-government yang sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2003 antara lain yaitu: mengembangkan sistem pelayanan yang andal dan terpercaya serta terjangkau oleh masyarakat luas, menata sistem manajemen dan proses kerja pemerintah dan pemerintah daerah otonom secara holistik, memanfaatkan teknologi informasi secara optimal, meningkatkan peran serta dunia usaha dan mengembangkan industry telekomunikasi dan teknologi informasi, mengembangkan kapasitas sumber daya manusia baik pada pemerintah maupun pemerintah daerah otonom, disertai dengan meningkatkan e-literacy masyarakat, melaksanakan pengembangan secara sistematik melalui tahapan yang realistik dan terukur. Hasil dari penelitian ini menunjukkan strategi pengembangan Rumahku SIP oleh DCKPKP Kabupaten Gresik dapat dikatakan berjalan baik, seperti mengembangkan pelayanan yang prima, bekerjasama dengan beberapa organisasi perangkat daerah maupun pengembang perumahan, memanfaatkan perkembangan teknologi dalam bentuk e-government, melakukan pembinaan SDM, hingga pengembangan e-government secara sistematis. Namun, terdapat beberapa kendala yang terjadi. Kendala yang dialami yaitu terdapat beberapa pengembang perumahan yang sulit untuk diajak bekerjasama. Kata Kunci: Strategi, Electronic Government, Rumahku SI

    KUALITAS PELAYANAN PARKIR BERLANGGANAN UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN RETRIBUSI PARKIR DI DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN TUBAN

    Get PDF
    Pelayanan publik merupakan pelayanan dasar dalam penyelenggaraan pemerintah yang berorientasi kepada masyarakat. Untuk melaksanakan hal tersebut, Dinas Perhubungan membenahi dirinya supaya target-target yang ditetapkan dapat tepenuhi, salah satunya diterapkan Parkir Berlangganan  pada pertengahan tahun 2017 yaitu bulan september. Parkir Berlangganan ini bertujuan untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor retribusi parkir sekaligus memberikan kenyamanan pelayanan dalam penggunaan parkir. Namun hingga saat ini masih terdapat beberapa permasalahan pelayanan di lapangan, seperti juru parkir liar, menurunnya kapasitas jalan, protes pemilik bangunan atau usaha sekitar jalan, menyebabkan kemacetan yang signifikan dan masyarakat masih memberikan uang parkir pada juru pakir dinas. Penelitian ini bertujuan mendiskripsikan kualitas pelayanan parkir berlangganan di Dinas Perhubungan Kabupaten Tuban. Jenis penelitian menggunakan deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Fokus dalam penelitian ini menggunakan teori dimensi kualitas pelayanan menurut Zeithaml, Berry dan Parasuraman (dalam Nurdin, 2019) yang meliputi: 1) Tangibles (Bukti Langsung); 2) Reliability (Keandalan); 3) Responsiveness (Daya Tanggap); 4) Assurance  (Jaminan); dan 5) Emphaty (Empati). Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa pada fokus pertama tangibles terbukti adanya penampilan petugas berseragam lengkap dan fasilitas penunjang layanan yang lengkap, kedua reliability menunjukkan adanya petugas memperhatikan kerahaman serta diterapkannya JUKIR SITOHA, ketiga responsiveness terbukti dengan profesionalisme kerja yang dilakukan petugas, keempat assurance menunjukkan bahwa pengguna parkir memiliki hak sesuai Perbup 38 Tahun 2017 pasal 16, dan kelima emphaty dibuktikan dengan adanya kepedulian petugas dan tidak ada tindakan diskriminatif pelayanan kepada pengguna parkir. Akan tetapi, pada pelaksanaannya masih terdapat beberapa kendala sehingga Dinas Perhubungan selalu berusaha membenahi pelaksanakan pelayanan Parkir Berlangganan.   Kata Kunci: Kualitas Pelayanan, Retribusi, Parkir Berlangganan     Public services are essential services in community-oriented government administration. To do this, the Department of Transportation is fixing itself so that the targets set can be met, one of which is the subscription parking in mid-2017, that is in September. Subscription Parking aims to increase local revenue (PAD) from the parking fee sector while providing service convenience in using the parking. However, there are still several service problems in the field, such as illegal parking attendants, decreased road capacity, protests from building owners or businesses around the road, causing significant congestion, and people still giving parking fees to official parking attendants. This study aims to describe the quality of subscription parking services at the Tuban Regency Transportation Service. This type of research uses a descriptive qualitative approach. The focus in this study uses the theory of service quality dimensions according to Zeithaml, Berry and Parasuraman (in Nurdin, 2019) which includes: 1) Tangibles; 2) Reliability); 3) Responsiveness; 4) Assurance; and 5) Empathy. The results of the research obtained indicate that the first focus of tangibles is evident in the appearance of officers in full uniform and complete service support facilities, second, reliability shows that officers pay attention to understanding and the application of JUKIR SITOHA, the third responsiveness is proven by the professionalism of the work performed by the officers, the fourth assurance shows that users parking has rights according to Perbup 38 of 2017 article 16, and the five empathy is proven by the care of officers and there is no discriminatory service to parking users. However, in its implementation there are still several obstacles so that the Transportation Agency is always trying to fix the implementation of Subscription Parking services. Keyword: Service Quality, Retribution, Parking Subscriptio

    Strategi Pelayanan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Dalam Meningkatkan Wisatawan Pada Objek Wisata Telaga Sarangan Kabupaten Magetan

    Get PDF
    The Sarangan Lake tourist attraction is an icon of a tourist attraction in Magetan Regency which is able to attract hundreds of thousands of tourists every year. But often as time goes by, there is a decrease or instability in the number of tourists at the Sarangan Lake tourist attraction. The Magetan Regency Tourism and Culture Office as the manager of the Sarangan Lake tourist attraction, is deemed necessary to implement a service strategy to increase tourists. The purpose of this study is to describe the service strategy of the Tourism and Culture Office in increasing tourists at the Sarangan Lake Tourism object. This research method is a qualitative descriptive method of collecting data using observation, interviews, and documentation techniques. The research focus uses five formulations of strategies to improve public services according to Osborne and Plastrik 1997. The following are the five strategies and the results of the research are 1) Core Strategy, the Tourism and Culture Office of Magetan Regency conducts human resource (HR) training for employees who located at the Sarangan Lake tourist attraction, maintains tourism facilities and infrastructure at the Sarangan Lake tourist attraction, and cooperates with the relevant stakeholders. 2) Consequences Strategy, the Tourism and Culture Office of Magetan Regency has appropriate rules in providing services, namely service announcements. 3) Customer Strategu, The Office of Tourism and Culture of Magetan Regency provides services for tourists by providing service facilities 4) Control Strategy, Supervision of the Tourism and Culture Office of Magetan Regency for the Telaga Sarangan tourist attraction is with directions and evaluations from leader. 5) Culture Strategy, Office of Tourism and Culture of Magetan Regency provides guidance to community members and employees so that they are in line with their main duties and functions.Objek wisata Telaga Sarangan merupakan icon objek wisata yang ada di Kabupaten Magetan yang mampu menarik ratusan ribu wisatawan dalam setiap tahunnya. Namun sering waktu berjalan, terjadi penurunan atau ketidak stabilan jumlah wisatawan pada objek wisata Telaga Sarangan. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Magetan selaku pengelola objek wisata Telaga Sarangan, dinilai perlu menerapkan strategi pelayanan guna meningkatkan wisatawan. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan strategi pelayanan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan dalam meningkatkan wisatawan pada objek Wisata Telaga Sarangan. Metode penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan metode pengumpulan data dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Adapun fokus penelitian menggunakan lima rumusan strategi peningkatan pelayanan publik menurut Osborne dan Plastrik 1997. Berikut lima strategi dan hasil penelitian, 1) Core Strategy (Strategi Inti), Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Magetan melakukan pembinaan sumber daya manusia (SDM) kepada pegawai yang berada pada objek wisata Telaga Sarangan, merawat fasilitas sarana dan prasarana pariwisata pada objek wisata Telaga Sarangan. 2) Consequences Strategy (Strategi Konsekuensi), Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Magetan mempunyai aturan sesuai dalam memberikan pelayanan yaitu maklumat pelayanan. 3) Customer Strategy (Strategi Pelanggan) Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Magetan memberikan pelayanan bagi para wisatawan dengan menyediakan fasilitas pelayanan 4) Control Strategy (Strategi Pengawasan) Pengawasan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Magetan terhadap objek wisata Telaga Sarangan adalah dengan adanya arahan dan evaluasi dari pimpinan. 5) Culture Strategy (Strategi Budaya) Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Magetan memberikan pembinaan kepada anggota paguyuban dan pegawai agar sesuai dengan tupoksi

    Inovasi Kartu Petani Mandiri (KPM) Plus dalam rangka meningkatkan kesejahteraan Petani oleh Dinas Pertanian Kabupaten Bojonegoro

    Get PDF
    Kartu Petani Mandiri (KPM) Plus is an innovation from Pemerintah Kabupaten Bojonegoro. The issuance of the card isan effort by the Pemerintah Kabupaten Bojonegoro to improve the welfare of farmers in Bojonegoro Regency, as statedin Regent Regulation Number 20 of 2019. This program is intended for farmers who are members of Poktan (farmers).The purpose of this research is to describe the Innovation of Kartu Petani Mandiri (KPM) Plus in to improve the welfareof farmers by the Dinas Pertanian Kabupaten Bojonegoro. Researchers used descriptive research with a qualitativeapproach. Data collection techniques consisted of observation, interviews, and documentation. The data analysistechnique is done by collecting data, reducing data, presenting data, and drawing conclusions. This study uses the focusof innovation management research according to Utomo, there are five stages of innovation management, namely, 1)Exploration of Ideas and Innovation Needs in the issuance of this card is needed by the Farmer community inBojonegoro Regency. 2) Innovation Incubation, plans have been prepared in advance by the Bojonegoro RegencyGovernment in running the independent farmer program where funding for this program comes from the APBD. 3)Dissemination or Diffusion of Innovation, Information dissemination is carried out by the Bojonegoro RegencyGovernment through online and print media. 4) Adoption / Replication / Innovation Modification, this Card Issuance isa good program, it is proven that government agencies outside the city want to adopt it. 5) Actualization of Innovation,is an accountability for the implementation of this program, monitoring and evaluation activities must be carried out sothat innovation runs well and is right on target. In the future, it is hoped that the Dinas Pertanian Kabupaten Bojonegorowill be more diligent in socializing this program, and collaborating with private companies or BUMN in order toimprove the quality and quantity of this program

    MANAJEMEN STRATEGI PARIWISATA DALAM KETAHANAN PEREKONOMIAN PADA MASA PANDEMI COVID-19 OLEH DINAS PARIWISATA, KEPEMUDAAN, DAN OLAHRAGA KABUPATEN MOJOKERTO (STUDI PADA UBALAN WATERPARK)

    Get PDF
    Tourism is a significant economic sector in Indonesia. Mojokerto Regency, East Java, is one place with good tourism potential that deserves to be utilised as a tourist destination. COVID-19's existence has impacted tourism development and economic progress in the tourism sector. Based on the existing issues, the Mojokerto Regency Department of Tourism, Youth, and Sports is attempting to develop a strategy to address the impact of the Covid-19 epidemic on the tourism sector. The goal of this study is to look at the Department of Tourism, Youth, and Sports of Mojokerto Regency's strategic management of the tourism sector in the context of economic resilience during the pandemic. The theory in Fred.book, R.David's (2011) on Strategic Management, especially strategy formulation, strategy implementation, and strategy evaluation, is the topic of the research. The research approach used in this study is descriptive qualitative research. Interviews, documentation, and observation are all used to acquire data. Data collection, data reduction, data display, and conclusion drawing/verification were all done in real time during qualitative data analysis. The research findings on the topic of strategy formation are generally positive, albeit there are some flaws. Managers are provided training and coaching to help them improve their skills as part of the implementation. During the pandemic, when tourism objects were opened, Disparpora and Ubalan's strategies included the implementation and supervision of strict health protocols, tourism promotion, and the use of IT and media, which were already quite good; the only problem was that Ubalan's social media had little content. The adoption of the strategy can gradually enhance tourist visits during the assessment stage, albeit this has not been maximized because the quota for tourist attraction visitors is still limited. Building Ubalan social media material, socializing the "Tourism Information Center," doing routine training and implementing reward and punishment, and developing online marketing techniques are among the proposals made. Keywords: Strategic Management, Tourism, DisparporaPariwisata di Indonesia merupakan sektor ekonomi penting. Kabupaten Mojokerto memiliki potensi wisata menarik dan layak dijadikan sebagai destinasi pariwisata. Adanya covid-19 menghambat perkembangan pariwisata dan pertumbuhan perekonomian di sektor pariwisata. Berdasarkan permasalahan yang ada, Dinas Pariwisata, Kepemudaan, dan Olahraga Kabupaten Mojokerto berupaya membuat strategi untuk menyikapi dampak pandemi covid-19 dalam sektor pariwisata. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengkaji tentang Manajemen Strategi Pariwisata dalam Ketahanan Perekonomian Pada Masa Pandemi Oleh Dinas Pariwisata, Kepemudaan, Dan Olahraga Kabupaten Mojokerto. Fokus penelitian yang digunakan ialah teori Fred. R. David, (2011) tentang tahapan Strategic Management yakni perumusan strategi, implementasi strategi, dan evaluasi strategi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan metode wawancara, dokumentasi dan observasi. Analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dengan tahapan data collection, data reduction, data display, dan conclusion drawing/verification. Hasil penelitian pada aspek perumusan strategi sudah cukup baik, meskipun terdapat beberapa kelemahan. Pada implementasinya pengelola diberikan pelatihan dan pembinaan untuk meningkatkan keterampilan. Di masa pandemi objek wisata sempat dibuka, strategi yang dibuat Disparpora dan Ubalan yakni penerapan dan pengawasan protokol kesehatan ketat, promosi wisata, serta pemanfaatan IT dan media yang sudah cukup baik. Tetapi konten di media sosial Ubalan masih sedikit. Pada tahap evaluasi, implementasi strategi perlahan dapat meningkatkan kunjungan wisatawan meskipun belum maksimal, karena kuota pengunjung objek wisata masih dibatasi. Saran yang diberikan yakni mengembangkan konten media sosial Ubalan, mensosialisasikan “Tourism Information Center”, melakukan pelatihan rutin dan menerapkan reward and punishment, serta membuat strategi pemasaran online. Kata Kunci: Manajemen Strategi, Pariwisata, Disparpor

    MANAJEMEN STRATEGI DIVISI KEWIRAUSAHAAN UNESA CAREER CENTER (UCC) DALAM MENINGKATKAN MINAT KEWIRAUSAHAAN MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

    Get PDF
    The Ministry of Education and Culture issued Decree No. 3/M/2021 on Key Performance Indicators (KPI), the decision was issued for the reason of seeing the increasingly difficult labor conditions in Indonesia. Thus, it is expected to increase the role of students in the field of entrepreneurship so as to create new jobs. The State University of Surabaya as one of the collague in Indonesia answer this challenge by establishing the Unesa Career Center (UCC) as a special institution in preparing students and alumni to be able to compete in the business sector. The purpose of this research is to find out about the strategy of UCC's entrepreneurship division in increasing the entrepreneurial interest of its students. This type of research is descriptive qualitative. The focus of research is in terms of seven (7) steps of strategic management theory, Suyanto, 2007. Data were collected through observation, documentation, interview, and literature study. Analysis of the data through data collection, reduction, presentation, and conclude. Result of the research shows that the strategic management that used by the UCC entrepreneurship division has been going quite well. However, the researcher have some suggestions for future improvement, such as: making more detailed goals, equitable distribution of HR competencies, budget management to re-optimizing the external evaluation process from student input. Keywords: Entrepreneurship, Strategic Management, Unesa Career CenterKemendikbud mengeluarkan keputusan Nomor 3/M /2021 tentang Indikator Kinerja Utama (IKU), keputusan dikeluarkan dengan alasan melihat kondisi ketenagakerjaan di Indonesia yang semakin sulit. Sehingga, diharapkan dapat meningkatkan peran mahasiswa di bidang kewirausahaan sehingga menciptakan lapangan kerja yang baru. Universitas Negeri Surabaya sebagai salah satu perguruan tinggi di Indonesia menjawab tantangan ini dengan mendirikan Unesa Career Center (UCC) sebagai lembaga khusus dalam menyiapkan mahasiswa dan alumni agar dapat berkompetisi di dunia kerja termasuk kewirausahaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang bagaimana strategi divisi kewirausahaan UCC dalam meningkatkan minat kewirausahaan mahasiswanya. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Fokus penelitiannya ditinjau dari 7 langkah teori manajemen strategis Suyanto, 2007. Data dikumpulkan melalui observasi, dokumentasi, wawacara, dan studi literatur. Analisis datanya melalui pengumpulan data, reduksi, penyajian dan menyimpulkan. Hasil penelitiannya menunjukkan manajemen strategi yang digunakan oleh divisi kewirausahaan UCC sudah berjalan cukup baik. Namun, peneliti memiliki beberapa saran untuk peningkatan kedepannya seperti: membuat tujuan yang lebih terperinci, pemerataan kompetensi SDM, pengelolaan anggaran hingga pengoptimalan kembali proses evaluasi ekternal dari masukan mahasiswa. Kata Kunci: Kewirausahaan, Manajemen Strategis, Unesa Career Cente

    INOVASI PELAYANAN NING YAONAH (NIKMATNYA NGANTRI DAN PELAYANAN ONLINE MUDAH) UNTUK MENCIPTAKAN KEPUASAN MASYARAKAT OLEH DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KABUPATEN JOMBANG

    Get PDF
    Publik agencies develop to provide satisfaction for the community through innovations to match the expectations of the community. One of them is innovation in technology. The implementation of public service innovations in the form of population administration in Jombang Regency is realized in a system called Ning Yonah. The inauguration of the online system took place in 2021 against the backdrop of the Covid-19 pandemic and wanting to make it easier for the public to apply for a system that can access the entire service process. However, in the process, several complaints were encountered by the community, such as obstacles to technological stuttering and procedures for using it. The purpose of the study was to explain the innovation of the service Ning yaonah to create community satisfactoin by service Ning Yaonah to create community satisfactoin by the population and civil regristry office of Jombang regency. The theory in research uses the stages of innovation according to Sherwood. Data collectoin techniques using observation, interviews, and documentation. The interview subject were employees of the Jombang regency population and civil regristry office. Data analysis consists of data collection, reduction, presentation, and drawing conclusions. The result of the research based on Sherwood, produced the ideas, Ning Yaonah is an innovation product from the pupulation and civil regristration office of Jombang regency, which was born against the backdrop of the Covid-19 pandemic and is an effort to update existing applications. Evaluating the idea, the existence of Ning Yaonah meets the needs and expectations of the community compared to services carried out directly at the Jombang regency population and civil regristry office. Implementation of the idea, the population and civil regristry office of Jombang regency carried out socialization efforts to the community in stages, both directly and through social media so that it was right on target and the public could easily use it. Keywords: Public service, Innovation, Ning Yaonah  Instansi publik berkembang untuk memberikan kepuasan bagi masyarakat melalui inovasinya agar sesuai dengan harapan masyarakat. Salah satunya berupa inovasi pada teknologi. Penyelenggaraan inovasi pelayanan publik berupa administrasi kependudukan di Kabupaten Jombang diwujudkan dalam sistem bernama “Ning Yaonah”. Peresmian sistem online terjadi pada tahun 2021 dilatarbelakangi oleh pandemi Covid-19, dan ingin mempermudah pengajuan masyarakat menggunakan satu sistem yang dapat mengakses keseluruhan proses pelayanan. Akan tetapi, dalam prosesnya ditemui beberapa keluhan permasalahan yang dirasakan masyarakat seperti kendala pada gagap teknologi, serta tata cara penggunaannya. Tujuan penelitian adalah menjelaskan inovasi pelayanan “Ning Yaonah” untuk menciptakan kepuasan masyarakat oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Jombang. Teori dalam penelitian menggunakan tahapan inovasi menurut Sherwood yang terdiri dari memproduksi gagasan, mengevaluasi gagasan, dan Implementasi gagasan. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Subjek wawancara yakni pegawai Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Jombang. Analisis data terdiri dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, serta penarikan kesimpulan. Hasil penelitian berdasarkan Sherwood, memproduksi gagasan, “Ning Yoonah” (Nikmatnya Ngantri dan Pelayanan Online Mudah) adalah produk inovasi dari Dinas Kependudukan dan Pencatatn Sipil Kabupaten Jombang lahir dilatarbelakangi oleh pademi Covid-19 serta merupakan upaya untuk memperbarui aplikasi yang sudah ada sebelumnya. Mengevaluasi gagasan, adanya “Ning Yaonah” memenuhi kebutuhan, dan harapan masyarakat dibandingkan dengan pelayanan yang dilakukan secara langsung pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Jombang.  Implementasi gagasan, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Jombang melakukan upaya sosialisasi kepada masyarakat secara bertahap, baik secara langsung maupun melalui media sosial agar tepat sasaran, dan masyarakat dapat mudah menggunakannya. Kata Kunci: Pelayanan publik, Inovasi, Ning Yaonah     &nbsp

    Analisis Penerapan Standar Pelayanan Publik Pembuatan KTP-el (Kartu Tanda Penduduk Elektronik) di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispenduk Capil) Kota Surabaya

    Get PDF
    Public service is a form of fulfilling the interests of civil and population registration in the form of the application of an Electronic KTP (KTP-el) so that public service standards are needed in government agencies. This study aims to describe the application of public service standards makin KTP-el at the Civil Registration Office of the City of Surabaya. This research uses descriptive method with approach Qualitatively using data collection through interview, observation and documentation techniques. The rearch subjects consisted of the Employees Civil Registration Office and the community. The analysis used by researchers of service standards according to PERMENPAN RB Number 15 of 2014 concering Guideliness Service Standards consist of identifying the requirements for each type of KTP-el service, identification of procedures with stages of Standard Operating Procedures for services, identification of time to complete each type of service, identification of the amount of fees/tariffs when receiving services, identification of service products in the form of service outputs obtained and identification of handling complaints regarding various forms of complaint management mechanisms. The results of the analysis show that the implementation of public services for making KTP-el has been running according to service standards guidelines but is not yet fully optimal. Judging from the identification of the requirements, it was found that the applicant still brought the requirements that were lacking and the identification time was still not maximized if the form was not available. Suggestions that can be given on the issue of requirements for service providers should disseminate information on the requirements for making KTP-el according to the needs of each type of service and for the public to use electronic media on channels provided by the Civil Registration Office, considering the importance of taking care of civil registration documents and suggestions for the deadline for completing the KTP-el making can provide service as promised, even if the accuracy of population input at the data center and the accuracy of completing the issuance of KTP-el for the government pays more attention to the availability of forms.Pelayanan publik merupakan wujud dalam memenuhi kepentingan pencatatan sipil dan kependudukan berupa penerapan KTP Elektronik (KTP-el) sehingga dibutuhkan standar pelayanan publik pada instansi pemerintah. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan penerapan standar pelayanan publik. pembuatan KTP-el. di Dispenduk Capil Kota Surabaya. Penelitian ini menggunakan. metode deskriptif dengan pendekatan. kualitatif menggunakan pengumpulan data melalui teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Subjek penelitian terdiri dari Pegawai Dispenduk Capil dan masyarakat. Analisis yang digunakan peneliti untuk standar pelayanan. publik menurut PERMENPAN RB Nomor 15 Tahun 2014 tentang. Pedoman. Standar Pelayanan terdiri dari identifikasi persyaratan kebutuhan tiap-tiap jenis layanan KTP-el, identifikasi prosedur mempunyai tahapan Standar Operasional Prosedur pelayanan, identifikasi waktu dalam menyelesaikan tiap jenis layanan, identifikasi besaran biaya/tarif saat mendapatkan pelayanan, identifikasi produk pelayanan berupa luaran pelayanan yang didapat dan identifikasi penanganan pengelolaan pengaduan mengenai berbagai bentuk mekanisme pengelolaan pengaduan. Hasil analisis menunjukkan penerapan pelayanan publik pembuatan KTP-el sudah berjalan sesuai pedoman standar pelayanan namun belum sepenuhnya optimal. Dilihat dari identifikasi persyaratan ditemukan pemohon masih membawa persyaratan yang kurang dan identifikasi waktu masih belum maksimal apabila blanko tidak tersedia. Saran yang dapat diberikan pada permasalahan persyaratan bagi penyelenggara layanan seharusnya mensosialisasikan informasi persyaratan pembuatan KTP-el sesuai kebutuhan tiap jenis pelayanan serta bagi masyarakat dapat memanfaatkan media elektronik pada channel yang disediakan Dispenduk Capil mengingat pentingnya mengurus dokumen pencatatan sipil dan saran batas waktu penyelesaian pembuatan KTP-el dapat memberikan pelayanan sesuai yang dijanjikan pun ketelitian penginputan kependudukan pada data center serta ketepatan penyelesaian penerbitan KTP-el bagi pemerintah lebih memperhatikan ketersediaan blanko

    IMPLEMENTASI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (Studi Pada Program Bina Lingkungan Perusahaan Daerah Air Minum Delta Tirta Kabupaten Sidoarjo)

    Get PDF
    Tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan suatu bentuk kepedulian perusahaan terhadap kondisi sosial dan lingkungan sekitar. Namun dalam implementasinya, mayoritas CSR di Indonesia hanya dijadikan sebagai ajang untuk membentuk citra positif perusahaan saja dan bukan merupakan kesadaran dari internal perusahaan untuk membangun sebuah perekonomian yang berkelanjutan. Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Delta Tirta Sidoarjo adalah salah satu perusahaan yang memiliki kewajiban melaksanakan CSR. CSR yang dilakukan oleh PDAM Delta Tirta Sidoarjo ialah CSR pada program bina lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan deskripsi dan gambaran mengenai implementasi corporate social responsibility pada program bina lingkungan di PDAM Delta Tirta Sidoarjo. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode studi pustaka. Teknik analisis data yang digunakan adalah pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PDAM Delta Tirta Sidoarjo telah melaksanakan program CSR bina lingkungan dalam program pemberian bantuan sosial berupa sembako. Berdasarkan prinsip keberhasilan implementasi CSR menurut Crowther dan Aras, ada 3 (tiga) aspek implementasi program CSR bina lingkungan di PDAM Delta Tirta Sidoarjo, yakni: a) Accountability (pertanggung jawaban), b) Transparency (keterbukaan), dan c) Sustainability (keberlanjutan). Pada aspek accountability sudah memenuhi tiga poin capaian keberhasilan. Pada aspek transparency hanya satu poin saja yang terpenuhi. Sedangkan pada aspek sustainability ada dua poin yang terpenuhi. Saran untuk penelitian ini adalah dalam meningkatkan aspek transparency sebaiknya laporan kegiatan dan pendanaan program CSR dapat diunggah di website resmi PDAM Delta Tirta Sidoarjo sebagai bagian dari laporan tahunan perusahaan. Kata Kunci: Implementasi program, corporate social responsibility, Program Bina Lingkungan, PDAM.     Corporate social responsibility (CSR) is a form of company concern for social conditions and the surrounding environment. However, in its implementation, the majority of CSR in Indonesia is only used as a platform to form a positive image of the company and is not an internal awareness of the company to build a sustainable economy. Regional Drinking Water Company (PDAM) Delta Tirta Sidoarjo is one of the companies that has an obligation to implement CSR. The CSR carried out by PDAM Delta Tirta Sidoarjo is CSR in the environmental development program. This study aims to provide a description and description of the implementation of corporate social responsibility in the environmental development program at PDAM Delta Tirta Sidoarjo. The research method used is descriptive method with a qualitative approach. The data collection technique was carried out using the literature study method. Data analysis techniques used are data collection, data reduction, data presentation and conclusion. The results of the study show that PDAM Delta Tirta Sidoarjo has carried out the CSR program for environmental development in a program of providing social assistance in the form of groceries. Based on the principle of successful CSR implementation according to Crowther and Aras, there are 3 (three) aspects of implementing the CSR program for environmental development in PDAM Delta Tirta Sidoarjo, namely: a) Accountability, b) Transparency (openness), and c) Sustainability. In the aspect of accountability, three points of success have been met. In the aspect of transparency, only one point is met. While in the aspect of sustainability there are two points that are fulfilled. The suggestion for this research is to increase the transparency aspect, it is better if the CSR program activities and financing reports can be uploaded on the official website of PDAM Delta Tirta Sidoarjo as part of the company's annual report. Keywords: Program implementation, corporate social responsibility, environmental development program, PDAM
    • …
    corecore