17 research outputs found
Efikasi Trichoderma Harzianum Dengan Berbagai Bahan Organik Dalam Pengendalian Penyakit Busuk Pangkal Batang Pada Lada
The objective of this research was to determine the influence of the kinds of organic matter on the efficacy of Trichoderma harzianum Rifai to control foot rot of black pepper caused by Phytophthora capsici Leonian. Trichoderma spp. were isolated from suppressive and non-suppressive soils taken from black pepper fields with high disease incidence. Screening of Trichoderma spp. isolates was conducted through antagonistic test with dual culture technique. Treatments were arranged in a completely randomized design with six replications. Treatments were rice husk, rice straw, wood dust, Arachis pintoi, mixture of the four organic matters, the mixture without T. harzianum, and without organic matter. The test was conducted in greenhouse with media consisted of soil, organic matter, and sand (2 : 2 : 1, v/v). After being otoclaved, the medium was infested with T. harzianum and P. capsici each with five mycelium plugs of 1-cm diameter. Black pepper seedlings were planted 5 days after fungal infestation. After planting the seedlings, five leaf cuts were partly inserted into the soil on each pot. The variables observed were disease incidence on the leaf cuts inserted into the soil and disease severity on the stems and roots. The results show that all 16 Trichoderma isolates inhibited P. capsici colonies and some isolates showed stronger inhibition than the others. T. harzianum reduced disease severity, but there was no effect of the kinds of organic matter on the ability of T. harzianum to control foot rot
Pengaruh Ekstrak Kunyit, Kencur, Jahe, Dan Lengkuas Terhadap Penyakit Bulai Pada Tanaman Jagung Manis (Zea Mays Saccharata)
Salah satu penyakit penting dalam budidaya jagung manis adalah penyakit bulai yang disebabkan oleh jamur Peronosclerospora maydis. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak rimpang (kunyit, kencur, jahe, dan lengkuas) untuk mengendalikan penyakit bulai (P. maydis) pada tanaman jagung manis. Penelittian dilaksanakan dari Mei-Agustus 2012 di Laboratorium Penyakit Tanaman, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. Perlakuan dalam percobaan ini disusun dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan lima ulangan. Perlakuan terdiri atas kontrol berupa air steril (P0), ekstrak kunyit (P1), ekstrak kencur (P2), ekstrak jahe (P3), ekstrak lengkuas (P4), dan fungisida sintetik (dimetomorf 0,5 g/l) sebagai pembanding (P5). Peubah yang diamati adalah keterjadian penyakit, masa inkubasi, tinggi, bobot kering dan basah tanaman. Pengamatan dilakukan setiap hari selama tiga minggu. Data hasil pengamatan kemudian dianalisis dengan sidik ragam. Hasil penelitian menunjukan ekstrak kunyit, kencur, jahe, dan lengkuas tidak efektif dalam menekan keterjadian penyakit bulai pada jagung manis
Keefektifan Ekstrak Daun Sirih dan Daun Babadotan Mengendalikan Penyakit Antraknosa pada Buah Cabai (Capsicum Annum L.)
Antraknosa pada cabai yang disebabkan oleh Colletotrichum spp. merupakan penyakit penting pada saat tanaman di lapangan maupun pascapanen. Daun sirih (Piper betle L.) dan babadotan (Ageratum conyzoides L.) berpotensi sebagai fungisida nabati. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keefektifan tingkat fraksi ekstrak daun sirih dan daun babadotan hasil seleksi untuk mengendalikan penyakit antraknosa pada cabai. Percobaan disusun dalam rancangan acak kelompok (RAK) dengan delapan perlakuan dan tiga ulangan. Perlakuan terdiri atas kontrol, propineb, fraksi ekstrak daun sirih+n-Heksana 10%, 50% dan 90%, fraksi ekstrak daun babadotan+n-Heksana 10%, 50%, dan 90%. Data dianalisis dengan sidik ragam dan diuji dengan uji Duncan pada taraf nyata 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keseluruhan perlakuan fraksi ekstrakefektif menekan antraknosa. Fraksi ekstrak daun babadotan 50% dan 90% paling efektif dalam menekan penyakit antraknosa
Pengaruh Beberapa Fungisida Nabati terhadap Keterjadian Penyakit Bulai pada Jagung Manis (Zea Mays Saccharata)
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak daun (tapak liman, mimba, sirih, dan seraiwangi) dalam mengendalikan penyakit bulai (Perenosclerospora maydis) pada tanaman jagung manis. Penelitian dilaksanakan dari Mei sampai Juni 2012 di Laboratorium Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. Penelitian disusun dalam rancangan acak lengkap dengan lima ulangan. Perlakuan terdiri atas kontrol berupa air steril (P0), ekstrak daun tapak liman (P1), ekstrak daun mimba (P2), ekstrak daun sirih (P3), ekstrak daun seraiwangi (P4) dan fungisida sintetik (P5). Hasil penelitian menunjukkan (1) Ekstrak daun tapak liman, mimba, sirih, dan seraiwangi efektif dalam menekan penyakit bulai pada jagung manis (2) Seraiwangi memiliki potensi yang paling tinggi dalam menekan keterjadian penyakit bulai pada jagung manis
Pengaruh Trichoderma Spp. dan Fungisida Sintetis terhadap Pertumbuhan Sclerotium Rolfsii dan Keterjadian Penyakit Rebah Kecambah Kacang Tanah
Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan salah satu tanaman jenis kacang-kacangan yang penting. Produksi kacang tanah di Indonesia terus mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Salah satu penyebab rendahnya produksi kacang tanah adalah masih rendahnya ketahanan tanaman kacang tanah terhadap penyebab penyakit rebah kecambah. Salah satu metode pengendalian rebah kecambah pada kacang tanah adalah menggunakan agen hayati. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan Trichoderma spp., fungisida karbendazim dan mankozeb terhadap pertumbuhan Sclerotium rolfsii patogen rebah kecambah dan keterjadian penyakit rebah kecambah pada kacang tanah. Penelitian ini terdiri atas dua sub percobaan yaitu percobaan in vitro dan pengujian in planta. Perlakuan disusun dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan tiga ulangan. Data yang diperoleh dianalisis dengan sidik ragam dan dilanjutkan dengan uji BNT pada taraf nyata 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Trichoderma spp. mampu menekan pertumbuhan Sclerotium rolfsii secara in vitro maupun in planta, sedangkan perlakuan fungisida tidak dapat menekan pertumbuhan S. rolfsii
Pengaruh Fraksi Ekstrak Daun Pacar Cina (Aglaia Odorata L.) Terhadap Pertumbuhan Colletotrichum Capsici Penyebab Penyakit Antraknosa Pada Cabai (Capsicum Annuum L.) Secara in Vitro
Influence of Aglaia odorata L. leaf extract on in vitro growth of chilli antrachnose fungi (Colletotrichum capsici). Pacar Cina (Aglaia odorata L.) is known as one of the potential herbs as fungicides. The objective of this study was to determine The effectiveness of various leaf extract fractions of pacar Cina as a fungicide to suppress the in vitro growth of C. capsici, The causal agent of anthracnose disease on Chili. This study consisted of two sub-experiments. The first experiment consisted of 12 treatments: leaf extract fractions with distilled water solvent, leaf extract fractions with ethanol solvent with a concentration of 10, 20, 30, 40, 50, 60, 70, 80 and 90%, propineb 0.2 % (synthetic fungicides) and control (without fungicide). The Second experiment consisted of 12 treatments: leaf extract fractions with distilled water solvent, leaf extract fractions with the solven of n-hexane at a concentration of 10, 20, 30, 40, 50, 60, 70, 80 and 90%, propineb 2% (synthetic fungicides), and control (without fungicides). The treatmentswerearranged by completely randomized design (CRD) with three replications. Variables measured in this experiment were colony diameter and density of spores of C. capsici. Data were analyzed by analysis of variance (ANOVA) and differences between the mean values was tested by Duncan Multiple Range Test (DMRT) with the level of 5% significant different. Additionally, leaf extract that effectively inhibited the growth of C. capsici was the fraction of the leak extract with 80% ethanol solvent and 10%, 60%, and 90% n-hexanesolvent. The result showed that the leaf extract fraction of pacar Cina was potentially used as fungicide to inhibit the growth of C. capsici
Pengaruh Bakteri Paenibacillus Polymyxa Dan Jamur Trichoderma SP. Terhadap Penyakit Bulai (Peronosclerospora Maydis (Rac.) Shaw) Pada Tanaman Jagung
Salah satu kendala dalam budidaya jagung adalah penyakit bulai yang disebabkan oleh P. maydis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh agensia hayati P. polymyxa dan Trichoderma sp. terhadap penyakit bulai pada tanaman jagung. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan Jurusan Proteksi Tanaman dan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian Universitas Lampung dari November 2013 sampai Januari 2014. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak kelompok (RAK) dengan empat perlakuan dan lima ulangan (kelompok). Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan sidik ragam dan selanjutnya diuji dengan uji BNT pada taraf 5%. Perlakuan terdiri atas kontrol (P0), perlakuan benih dan penyemprotan dengan bakteri P. polymyxa (P1), perlakuan benih dan penyemprotan dengan jamur Tricoderma sp. (P2), dan perlakuan benih dan penyemprotan dengan fungisida metalaksil (P3). Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi bakteri P. polymyxa dapat mengurangi keterjadian penyakit bulai pada tanaman jagung manis Bonanza F1 pada30 HST dan 37 HST. Aplikasi Trichoderma sp. dapat mengurangi keterjadian penyakit bulai tanaman jagung hibrida NK22 pada 33 dan 40 HST. Tanaman jagung manis Bonanza F1 dan jagung hibrida NK22 pada 7 HST yang diaplikasi dengan bakteri P. polymyxa dan Trichoderma sp. lebih tinggi dibandingkan dengan tinggi tanaman jagung yang tidak diberi agensia hayati apapun. Bobot tongkol jagung manis Bonanza F1 dan jagung hibrida NK22 akibat aplikasi P. polymyxa dan Trichoderma sp. lebih berat dibandingkan dengan bobot tongkol jagung dari tanaman yang tidak diberi agensia hayati apapun