41 research outputs found

    The Effect of Online Learning on University Students’ Learning Motivation

    Get PDF
    Abstract: This study was designed to determine the effect of online learning on students’ learning motivation. Sixteen students from the Department of Food Technology, Islamic University of Indragiri, Indonesia, were involved in this study. Data collection was carried out through observation, literature review, and questionnaires. The results of this study indicate that students shared negative learning motivation responses to online learning

    Pengaruh Perkuliahan dengan Metode dalam Jaringan (Daring) terhadap Minat Belajar Mahasiswa (Studi Kasus pada Program Studi Teknologi Pangan Universitas Islam Indragiri)

    Get PDF
    This study aims to determine the effect of lectures with online methods on student learning interest. The sample used in this study were students from the Food Technology of Indragiri Islamic University. Data collection was carried out in this study through observation, literature review, and questionnaire distribution. The instruments in this study include the independent variable (X) which is the Online Course Method, and the dependent variable (Y) is the Student Learning Interest. Instrument testing is done by normality test (Pearson Product Moment correlation), and reliability test (Cronbach Alpha coefficient). Data analysis was performed with simple linear regression, and to see the strength of the relationship between the two variables used the Spearman Rank correlation test. The results of this study indicate that lectures with the Online Course Method have an influence on student interest in learning. However, the effect here shows a negative relationship between the two variables. This can be seen from the negative regression coefficient. It can be concluded that if online lectures increase, students' interest in learning decreases.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perkuliahan dengan metode daring terhadap minat belajar mahasiswa. Sampel yang digunakan pada penelitian adalah mahasiswa dari Program Studi Teknologi Pangan Universitas Islam Indragiri. Pengumpulan data dilakukan dalam penelitian ini melalui observasi, tinjauan pustaka, dan penyebaran kuisioner. Instrumen pada penelitian ini mencakup variabel independen (X) yang merupakan Perkuliahan Metode Daring, dan variabel dependen yang merupakan (Y) adalah Minat Belajar Mahasiswa. Pengujian terhadap instrumen dilakukan dengan uji normalitas (korelasi Pearson Product Moment), dan uji reliabilitas (koefisien Alpha Cronbach). Analisis data dilakukan dengan regresi linier sederhana, dan untuk melihat kekuatan hubungan dua variabel digunakan uji korelasi Spearman Rank,. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kuliah dengan metode dalam jarigan (daring) memberikan pengaruh terhadap minat belajar mahasiswa. Namun, pengaruh disini menunjukkan hubungan yang negatif anatara kedua variabel. Hal ini terlihat dari nilai koefisien regresi yang negatif. Dapat disimpulkan bahwa jika kuliah daring meningkat, maka minat belajar mahasiswa menurun

    Sistem Penunjang Keputusan untuk Analisis Kelayakan Finansial Olahan Komoditas Kelapa

    Get PDF
    Indonesia merupakan produsen kelapa terbesar di dunia. Salah satu kabupaten di Indonesia yang banyak menghasilkan kelapa adalah Kabupaten Indragiri Hilir. Namun agroindustri kelapa masih belum berkembang, sebagai akibat kurangnya informasi dan data pendukung yang bisa digunakan oleh pengrajin kelapa untuk melakukan pengolahan. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan model sistem penunjang keputusan untuk penentuan biaya pokok dan analisis kelayakan finansial pada olahan komoditas kelapa. Tujuan khusus penelitian ini adalah menentukan daerah dan produk prospektif, serta menghitung biaya pokok dan analisis kelayakan finansial pada produk prospektif tersebut. Pemilihan daerah prospektif dilakukan dengan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Pemilihan produk prospektif dilakukan dengan metode gabungan antara AHP dan Multi Expert-Multi Criteria Decision Making (ME-MCDM). Pembuatan sistem manajemen basis data menggunakan MySQL dan perancangan sistem manajemen basis data menggunakan metode Entity Relationship Diagarm (ERD). Pembuatan sistem manajemen basis model pada penelitian ini menggunakan bahasa pemrograman Hypertext Pre-processor (PHP). Sistem penunjang keputusan pada penelitian ini diberi nama DSS_Coco. Hasil analisis menunjukkan bahwa daerah prospektif untuk pengembangan agroindustri kelapa di Indragiri Hilir adalah Kecamatan Mandah, Reteh, dan Enok, sedangkan produk yang prospektif untuk dikembangkan adalah minyak kelapa, gula kelapa, dan arang tempurung. Biaya pokok untuk pengolahan minyak goreng berkisar antara Rp 6 979,01 sampai Rp 15 186,49 per kg minyak goreng. Biaya pokok untuk pengolahan gula kelapa berkisar antara Rp 7 726,13 sampai Rp 10 069,32 per kg gula kelapa. Biaya pokok untuk pengolahan arang tempurung berkisar antara Rp 384,15 sampai Rp 586,65 per kg arang tempurung. Hasil perhitungan NPV dengan umur proyek 5 tahun pada tingkat suku bunga 6% per tahun, untuk pengolahan minyak goreng berkisar antara Rp 53 778,98 sampai Rp 32 107 626,81, Gross B/C ratio berkisar antara 1,005 sampai 1,685, IRR berkisar antara 12,02 per tahun sampai tak terhingga, dan BEP berkisar antara 275,25 sampai 6 266,50 kg/tahun. Hasil perhitungan NPV untuk pengolahan gula kelapa berkisar antara Rp 46 246 079,46 sampai Rp 93 712 523,72, Gross B/C ratio berkisar antara 1,553 sampai 1,763, IRR adalah tak terhingga, dan BEP berkisar 347,74 sampai 352,62 kg/tahun. Hasil perhitungan NPV untuk pengolahan arang tempurung berkisar antara Rp 260 227 608,10 sampai Rp 436 454 185,48, Gross B/C ratio berkisar antara 8,102 sampai 12,325, IRR adalah tak terhingga, dan BEP berkisar antara 1 521,20 sampai 1 689,96 kg/tahun

    KARAKTERISITIK ORGANOLEPTIK BAKSO IKAN GABUS DENGAN PENAMBAHAN PATI JAGUNG DAN TEPUNG TAPIOKA

    Get PDF
    Snakehead fish is one type of fish that is widely found in Indragiri Hilir which is known as “haruan†fish. This fish has high economic value if it is processed into processed food products, such as meatballs. Processing of snakehead fish into meatballs can be done by adding other ingredients, such as tapioca flour, sago flour, corn starch, and other flours. This study aims to determine the effect of adding corn starch and tapioca flour to the organoleptic characteristics of the resulting snakehead fish meatballs. The results showed that the snakehead balls most favored by the panelists were snakehead fish balls with the addition of 7.5% corn starch and 2.5% tapioca flour by weight of the ingredients

    IMPACT OF ADDING NKL AND FERMIPAN YEAST: MICROBIAL POPULATION AND DISCOLORATION OF COCOA BEAN “ASALAN” CHIPS DURING FERMENTATION

    Get PDF
    The study aims to determine the effect of adding microbes to the fermentation process of "Asalan" cocoa beans on their quality. Three treatments were applied: the first treatment (A0) served as the control without any microbe addition; the second treatment (A1) involved the addition of NKL and fermipan yeasts at the beginning of fermentation; and the third treatment (A2) included the addition of 1% fermipan yeast initially, followed by 1% NKL yeast after 24 hours. Seed discoloration was evaluated using the Cut Test, while microbial populations were analyzed using the Pour Plate Method. The results showed that at 24, 48, and 72 hours of fermentation, treatment A2 had the highest populations of S. cerevisiae (12.55 x 10-7 cfu/g), L. lactis (12.53 x 10-7 cfu/g), and A. aceti (12.13 x 10-7 cfu/g) among the three treatments. The highest percentage of cocoa bean chips (97.01%) was also observed in treatment A2. Based on the findings, it can be concluded that treatment A2 enhances the population growth and induces a brown color change in cocoa bean

    PEMAFAATAN LIMBAH CAIR PENGOLAHAN SAGU MENJADI NATA DE SAGO

    Get PDF
    Abstrak: Desa Sungai Empat adalah salah satu desa dalam wilayah kecamatan Gaung Anak Serka kabupaten Indragiri Hilir. Peningkatan produktivitas sagu memberikan dampak negatif terhadap lingkungan yaitu pencemaran lingkungan. Pencemaran lingkungan disebabkan pengolahan tepung sagu yang dilakukan masyarakat dengan membuang limbah cairnya ke lingkungan tanpa melakukan pengolahan lebih lanjut. Pengabdian masyarakat ini bertujuan membuat nata de sago sebagai produk diversifikasi produk sagu. Nata de sago merupakan produk olahan berbahan baku dari limbah cair sehingga dapat memberikan nilai tambah (added value), meningkatkan pendapatan masyarakat. Metode yang digunakan adalah sosialisasi dan penyuluhan, pelatihan pembuatan Nata De Sago, dan evaluasi sebelum, selama dan setelah kegiatan menggunakan soal. Hasil dari pengabdian masyarakat bahwa mitra menunjukkan hasil yang positif dan mampu menerapkan dibuktikan dengan peningkatan prosentase dari 10% menjadi 80% peserta mampu membuat nata de sagu. Berdasarkan hasil pelatihan dapat disimpulkan bahwa masyarakat mampu mengurangi pencamaran lingkungan dengan diversifikasi produk sagu. Abstract:  Sungai Empat Village is one of the villages in the Gaung Anak Serka sub-district, Indragiri Hilir district. Increased productivity of sago has a negative impact on the environment, namely environmental pollution. Environmental pollution is caused by the processing of sago flour by the community by disposing of its liquid waste into the environment without further processing. This community service aims to make nata de sago as a diversified product of sago products. Nata de sago is a processed product made from raw liquid waste so that it can provide added value, increasing people's income. The methods used are socialization and counseling, training on making Nata De Sago, and evaluation before, during and after activities using questions. The results of community service that partners show positive results and are able to implement are proven by increasing the percentage from 10% to 80% of participants being able to make nata de sago. Based on the results of the training, it can be concluded that the community is able to reduce environmental pollution by diversifying sago products

    PERUBAHAN ASAM ASETAT, TOTAL POLIFENOL DAN WARNA BIJI KAKAO ASALAN SELAMA FERMENTASI

    Get PDF
    Abstrak: Biji kakao asalan adalah biji kakao kering di tingkat petani di Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta sebagian besar dihasilkan tanpa fermentasi. Kelemahan biji kakao kering tersebut yaitu tidak menghasilkan prekursor flavour khas kakao, sehingga upaya memiliki prekursor flavour khas kakao dilakukan melalui proses fermentasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan asam asetat, total polifenol dan warna biji kakao asalan selama fermentasi. Fermentasi dilakukan dengan tiga cara yaitu: Perlakuan kontrol, perlakuan kedua yaitu penambahan inokulum S.cerevisiae (FNCC3056), L.lactis (FNC0086) dan A.aceti (FNCC0016), masing–masing108 cfu/gram yang diberikan serentak pada awal fermentasi. Perlakuan ketiga, pemberian inokulum secara bertahap S.cerevisiae (FNCC3056) pada awal fermentasi, L.lactis (FNC0086) di awal 24 jam kedua dan A.aceti (FNCC0016) di 24 jam ketiga, kemudian seluruh perlakuan difermentasi selama 120 jam. Hasil penelitian menunjukan persentase warna ungu kecoklatan, total polifenol keping biji kakao mengalami penurunan, hasil perlakuan kontrol, penambahan inokulum di awal fermentasi dan penambahan inokulum secara bertahap berturut-turut dari 30,11–5,03%, 30,14–4,98% dan 30,09–3,02% serta total polifenol berturut-turut dari 0,17–0,08; 0,18-0,07 dan 0,17–0,06 meq asam galat/gram. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terjadi perubahan asam asetat, total polifenol memberikan akibat perubahan presentase warna coklat lebih banyak terjadi pada perlakuan penambahan inokulum secara bertahap.Kata kunci: Biji kakao asalan, fermentasi, total polifenol dan, warn

    PENERAPAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DALAM PENENTUAN DAERAH PROSPEKTIF UNTUK PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI KELAPA

    Get PDF
    Pengembangan agroindustri kelapa di sentra daerah penghasil kelapa masih perlu ditingkatkan. Hal ini disebabkan karena masih banyaknya petani kelapa yang masih bertahan dengan tradisi lama, yaitu menjual kelapa bulat tanpa mengolahnya terlebih dahulu. Salah satu strategi pengembangan adalah dengan menentukan daerah potensial untuk pengembangan agroindustri tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan daerah potensial atau daerah yang prospektif untuk pengembangan agroindustri kelapa. Kriteria yang digunakan adalah jumlah penduduk, luas areal, jumlah produksi, dan jumlah petani kelapa. Sedangkan alternatif adalah mencakup semua daerah penghasil kelapa. Lokasi penelitian dilakukan di kabupaten Indragiri Hilir, yang terdiri atas 20 daerah penghasil kelapa, yaitu Batang Tuaka, Concong, Enok, Gaung Anak serka, Gaung, Kateman, Kempas, Kemuning, Keritang, Kuala Indragiri, Mandah, Pelangiran, Pulau Burung, Reteh, Sungai Batang, Tanah Merah, Teluk Belengkong, Tembilahan, Tembilahan Hulu, dan Tempuling. Penentuan daerah prospektif menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dengan bantuan program Expert Choice. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa daerah yang paling prospektif untuk pengembangan agroindustri kelapa di Indragiri Hilir adalah Kecamatan Mandah, dengan bobot 0.150.Hasil dari penelitian ini bisa digunakan sebagai pendukung keputusan dalam menentukan daerah untuk pengembangan agroindustri kelapa

    PELATIHAN TEKNIS PENANAMAN PADI BAGI PENYULUH PERTANIAN

    Get PDF
    Extension is a partnership between government, landowners and communities, providing planned care and education to meet community needs. The purpose of community service is to increase the ability of extension workers in the technique of jajar legowo rice cultivation. The training method is the presentation of material and practice. The results of community service show an increase in the ability of extension workers in the technique of planting jajar legowo rice
    corecore