15 research outputs found
Hubungan Pola Asuh Orang Tua terhadap Kejadian Sibling Rivalry pada Anak di RW 002 Kelurahan Bukit Tempayan Kecamatan Batu Aji Kota Batam
The way parents educate and raise children is influenced by many factors such as culture, religion, customs, beliefs, and personality of the parents. This study aimed to determine the relationship between parenting parents with the incidence of sibling rivalry in children. This study is an analytical cross-sectional correlation, the total population of samples taken with accidental sampling technique, the sample size of 20 respondents. The results showed the majority of children experience sibling rivalry events, from the results of the Chi-Square test of goodness of fit p-value of 0.001 with a significance level of 0.05, meaning that there is a significant relationship between parenting parents with the incidence of sibling rivalry. From this study, it can be seen that most of the respondents who apply pemanja authoritarian parenting and sibling rivalry occurs in children. Parents need to know and understand in applying parenting according to the stage of the child's behavior. Necessary counseling and guidance on parenting books that fit the child's development phase
Meningkatkan Kerja Sama Karyawan Setda bagian Perekonomian dan SDA Kabupaten Banyuasin Menggunakan Metode Ice Breaking Melalui Game Tebak Gambar
Rendahnya Kerjasama karyawan pada kantor Perekonomian Dan SDA disebabkan belum adanya kemauan karyawan bekerja secara maksimal. Belum maksimalnya kinerja karyawan dilihat dari tingkat kerjasama antar karyawan pada Perekonomian dan SDA ini sehingga akan berpengaruh terhadap kinerja karyawan unutk mencapai tujuan yang di inginkan. Permasalahan yang sering juga muncul terkait kerjasama tim adalah kurangnya kekompakan dan kerjasama karyawan sehingga membuat pekerjaan yang dilakukan pada perusahaan kadang tidak selesai tepat waktu dan secara tidak langsung performa yang dihasilkan tidak sesuai dengan yang di harapkan. Untuk itu,solusi untuk menyelesaikan konflik tersebut dengan meningkatkan Kerjasama kayawan di bagian Perekonomian dan SDA dengan menggunakan metode ice breaking Melalui Games Tebak Gambar. Ice breaking adalah kegiatan yang berfungsi untuk meningkatkan kerja sama antar karyawan yang berisi bebagai macam games contoh nya games tebak gambar
Pengaruh Hypnobirthing Terhadap Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Remaja di Klinik Tridi Kota Batam
Remaja hamil yang mengalami stres secara berlebihan akibat rasa cemas terhadap keadaan bayinya nanti akan mengalami mual, muntah, dan tekanan darah naik. Keadaan ini dapat berakibat pada kejadian eklampsia yang dapat mengancam jiwa dan meningkatkan angka kematian ibu. Metode yang sering gunakan oleh praktisi kesehatan guna mengurangi rasa cemas yang dialami dengan tekhnik relaksasi yaitu tehnik hypnobirthing. Hypnobirthing merupakan salah satu teknik otohipnosis (self-hypnosis) yaitu upaya alami dalam menanamkan niat positif sugesti ke jiwa atau pikiran bawah sadar dalam menjalani kehamilan dan persiapan persalinan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan tingkat kecemasan ibu sebelum dan sesudah hypnobirthing. Metode penelitian yang digunakan yaitu Quasi Experimental Design dengan rancangan pre-test dan post-test one group design. Sampel sebanyak 15 ibu hamil yang diperoleh dengan tehnik Total sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua responden mengalami penurunan kecemasan sebesar 0.6 dengan nilai P-value = 0.000 (P<0.05) yang berarti terdapat perbedaan yang signifikan antara skor kecemasan ibu hamil remaja sebelum dan sesudah hypnobrithing. Sehingga dapat disimpulkan ada pengaruh hypnobirthing terhadap penurunan kecemasan ibu hamil remaja. 
Hubungan Pengetahuan Siswi Sekolah Dasar terhadap Kesiapan Dalam Menghadapi Menarche Tahun 2023
Kesiapan menghadapi menarche merupakan salah satu kondisi yang memerlukan penyesuaian fisik, psikologis dan sosial dari seseorang remaja putri. Faktor yang mempengaruhi kesiapan remaja dalam menghadapi menarche, salah satu faktornya adalah komunikasi ibu dengan anak tentang menstruasi dan kesehatan reproduksi dapat mendukung kesiapan remaja dalam menghadapi menarche. Kesiapan atau ketidaksiapan menghadapi menarche berdampak terhadap reaksi individual remaja putri pada saat datangnya menstruasi yang pertama Penelitian ini menggunakan metode analitik dengan pendekatan cross-sectional. Populasi pada penelitian ini adalah siswa-siswi kelas V dan VI SDN 009 Botania Batam sebesar 73 orang. Pengambilan sampel secara Total Sampling Pengumpulan data dengan observasi dan pembagian kuisioner. Uji statistik menggunakan uji parametrik Chi-square Hasil analisis univariat mayoritas pengetahuan responden cukup dengan jumlah 39 orang (53,4%) dan mayoritas responden siap dengan menarche dengan jumlah 55 orang (75,3%). Hasil analisis bivariat terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan siswi sekolah dasar terhadap kesiapan dalam menghadapi menarche. (p.value 0.000). Kesimpulan penelitian ini hubungan yang signifikan antara pengetahuan siswi sekolah dasar terhadap kesiapan dalam menghadapi menarche. Diharapkan agar pihak instusi pendidikan dapat menjalin kerja sama lintas sektoral dengan Intitusi Pelayanan Kesehatan dan Puskesmas dalam mempersiapkan siswi SD menghadapi menarche
HUBUNGAN PEMILIHAN JENIS PEMBALUT TERHADAP KEJADIAN PRURITUS VULVA PADA SISWI KELAS 7 DI SMPN 10 BATAM TAHUN 2022
Bersumber dari data Unicef >97% remaja putri menggunakan pembalut sekali pakai dan 5,2 juta remaja putri sering mengalami keluhan saat menstruasi yaitu pruritus vulva. bersumber dari data statistik di Indonesia dari 69.4 juta remaja di Indonesia terdapat sebanyak 63 juta remaja memiliki perilaku hygiene yang sangat buruk akibat kurangnya tindakan merawat kesehatan organ kewanitaannya pada saat menstruasi. Perilaku yang kurang dalam merawat organ kewanitaan sejumlah 30% yang disebabkan area sanitasi yang buruk dan 70% diakibatkan oleh penggunaan pembalut yang kurang tepat ketika menstruasi dan kurangnya dalam menjaga hygiene menstruasi. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif, dengan desain penelitian cross sectional. Teknik sampling yaitu Non- Probability Sampling dengan teknik Purposive sampling. Sampel sebanyak 40 siswi SMPN 10 Batam. Hasil penelitian menunjukan bahwa dari 40 siswi kelas 7 di SMPN 10 Batam tahun 2022 yang mengalami kejadian pruritus vulva sebanyak 33 responden (82,5%) dengan kategori pruritus vulva sedang. Berdasarkan hasil Penelitian Chi-Square Test hubungan antara usia siswi dengan kejadian pruritus vulva diperoleh p=0.177. Hubungan antara uang saku siswi dengan kejadian pruritus vulva diperoleh p=0.367. Hubungan antara pengetahuan siswi dengan kejadian pruritus vulva diperoleh p=0.005. Hubungan antara sikap personal hygiene siswi dengan kejadian pruritus vulva diperoleh p=0.001
Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Resiko Dan Keinginan Remaja Melakukan Pernikahan Dini di SMAN 18 Kota Batam
Saat ini, pernikahan dini bagi remaja putri sudah menjadi hal yang lumrah di Indonesia. Alasan remaja putri menikah muda biasanya dipengaruhi oleh orang tua, masyarakat, adat daerah, dan kondisi ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan remaja tentang resiko pernikahan dini dengan keinginan menikah dini. Penelitian kuantitatif ini menggunakan metode observasional analitik dengan desain penelitian cross sectional. Teknik pengambilan sampel penelitian ini menggunakan Teknik simple random sampling sebanyak 273 responden. Kuesioner digunakan sebagai instrumen penelitian. Uji statistik Kendall Tau digunakan untuk menganalisis data. Penelitian ini menemukan bahwa 273 responden memiliki pengetahuan remaja tentang pernikahan dini, 49 responden memiliki pengetahuan baik, dengan rincian 8 responden (2,9%) memiliki kriteria ingin menikah, dan 41 responden (15%) memiliki kriteria tidak ingin menikah. Untuk pengetahuan cukup sebanyak 224 responden, dengan 11 responden (4%) memiliki kriteria ingin menikah dan 213 responden (78%) tidak ingin menikah. Hasil uji Kendall Tau dengan nilai P sebesar 0,715 > 0,05. Penelitian ini tidak menemukan hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan keinginan menikah dini di SMAN 18 Kota Batam
IMPLEMENTATION OF COMPREHENSIVE MIDWIFERY CARE
The research aims: To provide comprehensive midwifery services to mothers since pregnancy, childbirth, newborns and contraception services.
Research methods: The research design used is descriptive, with a clinical case study method.
Research result: From the results of the assessment of Mrs. M aged 23 and the comprehensive midwifery care that had been given and it was found that everything was in normal condition. After doing Comprehensive Midwifery Care at Independent Practice Midwives/ BPM Nurkhairiyah, comprehensive midwifery care has been given. The client says he is satisfied and understands the care he has received, and provides great benefits for the client and the baby and family and for the client in providing family planning care, the client has not decided to choose a contraceptive will be used..
Conclusion: From the midwifery care obtained, the mother said she felt satisfied and appreciated, both in the care of pregnancy, childbirth, postpartum, newborn and the period of choice of using contraception. the mother feels that she can play a role in making choices regarding needs as well as in decision making.
Suggestion: Midwives should be able to carry out comprehensive care on an ongoing basis so that in the hope of reducing maternal and infant mortality and morbidity, it can be achieved
STUDI FENOMENOLOGI KEBUTUHAN DAN HAMBATAN PERAWAT DALAM PELAKSANAAN RESUSITASI PADA KEGAWATAN NEONATUS PREMATUR DI RUANG NEONATUS RSD DR. HARYOTO LUMAJANG
Clinical Nurses must have competence in the treatment of patients with emergency conditions, including the resuscitation in preterm neonates. But in practice many needs and obstacle in order to achieve the best quality of resuscitation. Personal abilities and limitations of the equipment could become an obstacle in the implementation of resuscitation, besides that nurses also require upgrading of competence to be able to improve the quality of resuscitation. But in fact the nurse experience in this regard is still not much explored. The research objective is to explore the needs and obstacle of nurses in performing resuscitation on critical of preterm neonates in neonatal ward of RSD Dr Haryato Lumajang The study design used is qualitative interpretative phenomenological approach . in-depth interviews using semi-structured questions involving 7 nurses neonatal ward RSD Dr Haryato Lumajang. Data were collected and analyzed using thematic analysis approach based Braun & Clarke.This study resulted in five themes, namely personal challenge, the complexity of organizing the team, limited facilities, improving the competence and adequacy of equipment.The results of the overall interview participants showed that resuscitation is not only an individual act but a dynamic team organization, so that barriers resuscitation implementation not only of personal helper but also of organizing the resuscitation team backed by equipment needs to improve the quality of resuscitation. To reduce existing barriers can be done to increase the competence helper with periodic refresher training and to increase the perception among the team members so as to improve the quality of the team organization resuscitation
EDUKASI KESEHATAN REPRODUKSI TENTANG PENGENALAN ORGAN REPRODUKSI PADA REMAJA AWAL
Abstrak: Pendidikan kesehatan berfokus membangun kapasitas individu melalui pendidikan teknik motivasi, pengembangan keterampilan, dan peningkatan kesadaran. Pubertas adalah seseorang dengan perkembangan seksual yang lebih matang. Artinya, anak laki-laki atau perempuan mengalami perubahan fisik yang membuat mereka mampu bereproduksi secara seksual. Tujuan untuk memberikan edukasi kesehatan melalui penyuluhan tentang pengenalan organ reproduksi pada remaja awal. Kegiatan ini dilakukan secara luring, tahap awal kegiatan dengan pretest, tahap kedua pemaparan materi dan pemutaran video, tahap akhir adalah evaluasi dengan diskusi feedback kepada peserta dan posttest. Peserta kegiatan ini adalah remaja laki-laki dan perempuan dengan rentang umur 10-16 tahun sebanyak 14 orang. Tahap pre-test diperoleh hasil dengan pengetahuan remaja terkait Organ Reproduksi paling banyak dengan pengetahuan kurang sebanyak 10 orang (71,4%) dan pasca penyuluhan dan penyampaian materi diperoleh hasil post-test didapatkan terjadi perubahan peningkatan pengetahuan remaja dengan mayoritas pengetahuan baik sebanyak 12 orang (85,7%). Simpulan dalam kegiatan ini adalah pemberian dan pengenalan informasi pada remaja sebaiknya di berikan sejak dini dengan tetap memperhatikan batas umur yang ada.Abstract: Health education focuses on building individual capacities through education in motivational techniques, skills development, and awareness-raising. Puberty is someone with more mature sexual development. Teenager have physical changes that enable them to reproduce sexually. The aim is to provide health education and counseling about reproductive organs in early adolescents. The method is carried out offline, the initial stage of the activity is by filling out a questionnaire. This activity is completed offline; its first stages include a pre-test, content presentation, and video playing; its final stages include an evaluation and a post-test. 14 boys and girls between the ages of 10 and 16 took part in this activity. The pre-test stage from adolescents connected to organ reproduction at most with knowledge of fewer than 10 people (71.4%) and after counseling and delivery of information from the test results, there was an improvement in knowledge about the development of good knowledge up to 12 people (85.7%). The conclusion is that information should be provided to and introduced to teenagers at a young age, by taking into account the age restriction in place