5 research outputs found
Pengaruh Pemberian Edukasi Dagusibu Obat Terhadap Tingkat Pengetahuan Menggunakan Media Video
Pemakaian obat secara mandiri menduduki angka yang cukup tinggi. Reaksi obat yang tidak diinginkan bisa muncul karena ketidaktepatan dalam penggunaan obat, efek samping obat, penyimpanan dan pembuangan obat. Tujuan penelitian untuk menganalisis tingkat pengetahuan dan pengaruh pemberian edukasi tentang DAGUSIBU obat melalui video dalam meningkatkan pengetahuan ibu-ibu PKK di Banjar Kori dan Banjar Tengah. Penelitian menggunakan rancangan one group pre and posttest design dan menggunakan kuesioner yang berisikan 17 pertanyaan tentang DAGUSIBU obat. Data penelitian dianalisis dengan uji paired t-test untuk mengetahui pengaruh pemberian edukasi DAGUSIBU terhadap pengetahuan ibu-ibu PKK. Hasil penelitian menunjukkan karakteristik responden di Banjar Kori dan Banjar Tengah mayoritas berusia 26-35 tahun sebanyak 63,00% dan 50,00% responden, pendidikan terakhir mayoritas perguruan tinggi sebanyak 70% dan SMA 44% responden, pekerjaan mayoritas swasta masing-masing 37,00% dan 40,00% responden. Tingkat pengetahuan ibu-ibu PKK di Banjar Kori dan Banjar Tengah sebelum diberi edukasi kategori kurang sebanyak 55,00% dan 77% responden. Tingkat pengetahuan setelah diberikan edukasi mengalami peningkatan yaitu kategori baik masing-masing 96,00% responden. Hasil uji paired t-test didapatkan masing-masing dengan signifikansi 0,000. Kesimpulan bahwa terdapat pengaruh pemberian edukasi DAGUSIBU obat melalui video terhadap tingkat pengetahuan ibu-ibu PKK
PENGARUH VIDEO EDUKASI DAGUSIBU OBAT TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN IBU-IBU PKK DI BANJAR KORI NUANSA UTAMA TIMUR DESA ADAT MENESA KECAMATAN KUTA SELATAN KABUPATEN BADUNG
Dapatkan, gunakan, simpan, dan buang obat merupakan
kepanjangan dari DAGUSIBU yang menjadi sebuah program edukasi yang dibuat
oleh Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) untuk mewujudkan Gerakan Keluarga Sadar
Obat (GKSO). Saat ini banyak masyarakat yang masih kurang paham tentang
penggunaan obat yang rasional, aturan penggunaan obat, penyimpanan obat dan
pembuangan obat dengan benar. Pemberian informasi mengenai DAGUSIBU obat
diberikan menggunakan media berupa video edukasi. Tujuan penelitian ini adalah
mengetahui pengaruh video edukasi terhadap tingkat pengetahuan Ibu-Ibu PKK di
Banjar Kori Nuansa Utama Timur Desa Adat Menesa Kecamatan Kuta Selatan
Kabupaten Badung.
Metode: Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimental dengan
menggunakan pendekatan one group pre test-post test yaitu penelitian yang
dilakukan dengan cara memberikan pre test (pengamatan awal) terlebih dahulu
sebelum diberikan intervensi, setelah diberikan intervensi kemudian dilakukan
penilaian post test (pengamatan akhir). Penelitian ini menggunakan 100 responden
dengan cara memberikan kuisioner. Data dianalisis secara univariat dan bivariat
dengan uji paired sample t-test menggunakan SPSS.
Hasil: Tingkat pengetahuan sebelum diberikan edukasi meliputi kategori baik
sebanyak 4 responden (4%), kategori cukup 41 responden (41%) dan kategori
kurang 55 responden (55%). Sesudah diberikan edukasi mengalami peningkatan
sebanyak 92 responden (92%) dengan kategori baik dan 4 responden (4%) kategori
cukup. Terdapat perbedaan rerata tingkat pengetahuan DAGUSIBU obat yang
bermakna antara pre test dan post test dengan nilai signifikansi 0,000.
Kesimpulan: Tingkat pengetahuan ibu-ibu PKK Banjar Kori Nuansa Utama Timur
sebelum diberikan edukasi video (pre test) terdapat sebanyak 4 responden (4%)
dengan kategori baik, 41 responden (41%) dengan kategori cukup, dan 55
responden (55%) dengan kategori kurang. Sesudah diberikan edukasi video (post
test) mengalami peningkatan sebanyak 96% dengan kategori baik dan kategori
cukup 4 (4%). Pemaparan video edukas
PEMANFAATAN KAPUK RANDU SEBAGAI PRODUK INTERIOR DI DESA ADAT UNGASAN
Kapok Randu has been used by kapok craftsmen in the Ungasan Traditional Village, Badung Regency, Bali Province, as mattress products and products for religious ceremonies. Currently, product sales are declining significantly. This is due to several factors, such as the production process is still traditional; the product design could be more complex and attractive. New product design innovation is needed to restore sales of this craft product. This community outreach program is carried out to introduce and train kapok craftsmen to create a more innovative and attractive product; thus better meeting market tastes. With more innovative designs, it is expected that sales of kapok products will be increased. The results of this community outreach program are: (1) Increase in the understanding of craftsmen on the importance of product innovation; (2) An increase in the skill of craftsmen in making an innovative new product, in this case in the form of attractive sofa cushions as an interior product; (3) There was a significant change in the design of kapok products before and after implementing a community outreach program. Product design becomes more innovative, attractive, and better at meeting market tastes. --- Kapuk randu selama ini telah dimanfaatkan oleh pengrajin kapuk di Desa Adat Ungasan Kabupaten Badung, Provinsi Bali sebagai produk kasur dan produk untuk upacara keagamaan. Saat ini penjualan produk mengalami penurunan secara signifikan. Beberapa faktor penyebabnya antara lain: proses produksi yang masih tradisional; desain produk yang sangat sederhana dan kurang menarik. Inovasi desain produk baru dibutuhkan untuk dapat mengembalikan penjualan produk kerajinan ini. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan untuk memperkenalkan dan melatih pengrajin kapuk membuat produk berbahan kapuk dengan desain yang lebih inovatif dan menarik, sehingga dapat memenuhi selera pasar. Dengan desain yang lebih inovatif diharapkan penjualan produk berbahan kapuk akan dapat ditingkatkan. Hasil dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini berupa: (1) peningkatan pemahaman pengrajin akan pentingnya inovasi produk; (2) peningkatan keterampilan pengrajin membuat produk baru yang inovatif berupa bantal sofa sebagai produk interior; dan (3) perubahan nyata pada desain produk berbahan kapuk antara sebelum dan setelah dilaksanakannya kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Desain produk menjadi lebih inovatif, menarik, dan memenuhi selera pasar
Impact of Brand Image, Brand Awareness, and Social Media Marketing on Purchase Decisions: Mediating Roles of Purchase Interest, Service Quality, and Experiential Marketing
This research examined how brand image, brand awareness, and social media marketing influence consumers’ purchase decisions, including factors like purchase interest, service quality, and experiential marketing as mediating variables, offering valuable knowledge for marketers to enhance their understanding of consumers’ behavior. The population was Somethinc’s Instagram followers, totaling 156 samples. This study revealed that brand image did not significantly impact purchase decisions, in contrast to brand awareness, which significantly impacted purchase decisions. Purchase interest and service quality also had no significant impact on purchase decisions. Social media marketing had no significant impact on purchase decisions, but it significantly impacted experiential marketing, emphasizing its role in improving consumers’ experiences. Conversely, experiential marketing notably impacted purchase decisions, effectively mediating the impact of social media marketing on purchase decisions. This study also unveiled that purchase interest did not mediate the impact of brand image on purchase decisions, and service quality did not mediate the impact of brand awareness on purchase decisions. The findings provide valuable insights to craft more effective strategies within the modern marketing landscape, such as marketers leveraging this understanding to design approaches that prioritize creating engaging experiences for consumers
OPTIMALISASI INTERNET MARKETING UNTUK PENINGKATAN DAYA SAING USAHA MIKRO HANDICRAFT DI DESA SEBATU
Sebatu Village, Tegallalang District, is one of the central areas for wood craftsmen in Gianyar. Almost all residents have a profession as wood craftsmen. The products produced are wooden piggy banks, wooden calendars, wall hangings, souvenirs, etc. However, currently, the woodcraft business in Sebatu Village is decreasing. As a result, woodcraft business actors are required to increase their competitiveness. This community service activity aims to provide understanding and training in the application of internet marketing to increase the competitiveness of the micro handicraft business in Sebatu Village. The method of carrying out this activity is problem identification through observation and interviews, providing knowledge and practice in an internet marketing application, namely by using a marketplace. This activity can explain internet marketing and skills to use the marketplace, Tokopedia, and Shopee, as platforms for selling products online. The following community service activities and articles are expected to cover a broader range of micro-enterprises that will sell their products online. ---Â Desa Sebatu, Kec. Tegallalang merupakan salah satu daerah sentral pengrajin kayu di Gianyar. Hampir semua penduduk memiliki profesi sebagai pengrajin kayu. Produk yang dihasilkan berupa celengan kayu, kalender kayu, hiasan dinding, souvenir dan lain sebagainya. Namun saat ini usaha kerajinan kayu di Desa Sebatu semakin menurun. Sehingga mengakibatkan pelaku usaha kerajinan kayu dituntut untuk dapat meningkatkan daya saingnya. Tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk memberikan pemahaman dan pelatihan pengaplikasian internet marketing guna meningktakan daya saing usaha mikro handicraft di Desa Sebatu. Metode pelaksaan kegiatan ini adalah identifikasi masalah melalui observasi dan wawancara, pemberian pemahaman dan praktik pengaplikasian internet marketing, yaitu dengan menggunakan marketplace. Kegiatan ini mampu memberikan pemahaman tentang internet marketing dan keterampilan untuk menggunakan marketplace yaitu Tokopedia dan Shopee sebagai platform penjualan produk secara online. Kegiatan dan artikel pengabdian kepada masyarakat berikutnya diharapkan dapat mencakup lebih luas lagi usaha mikro yang akan menjual produknya secara online