28 research outputs found
THE USE OF AUTHENTIC MATERIALS IN TEACHING ENGLISH TRANSLATION
This research aimed to know the improvement of the students’ translation skills through Authentic Materials at the fifth semester of English Department. Pre-experimental design was used in this research with the population was consist of 180 students and applied purposive sampling technique and the chosen 30 students were taken as samples. It employed of six meetings (one meeting for pre-test, four meetings for treatment, and one meeting for post-test). The instrument was in the form of translation test of English News into Indonesia The result of this research showed that the authentic materials in learning translation had good impact to students’ translation competence. The use of authentic materials was effective to improve and to provide feedback to the students’ translation ability for the fifth semester of UNISMUH Makassar. The test results show that the test value of t-test is greater 7.774 with sig of 0.000. It shows that the use of authentic materials in the form of news text significantly improve students’ translation achievement and suggest that using authentic materials in learning translation.This research aimed to know the improvement of the students’ translation skills through Authentic Materials at the fifth semester of English Department. Pre-experimental design was used in this research with the population was consist of 180 students and applied purposive sampling technique and the chosen 30 students were taken as samples. It employed of six meetings (one meeting for pre-test, four meetings for treatment, and one meeting for post-test). The instrument was in the form of translation test of English News into Indonesia The result of this research showed that the authentic materials in learning translation had good impact to students’ translation competence. The use of authentic materials was effective to improve and to provide feedback to the students’ translation ability for the fifth semester of UNISMUH Makassar. The test results show that the test value of t-test is greater 7.774 with sig of 0.000. It shows that the use of authentic materials in the form of news text significantly improve students’ translation achievement and suggest that using authentic materials in learning translation
MODEL PENDIDIKAN DALAM KELUARGA BERBASIS MULTIRELIGIUS
Abstrak:Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji model pendidikan dalam keluarga yang berbasis multireligius. Fokus kajian ini terdiri dari tiga hal: (1) menemukan latar pluralitas sosial keagamaan pada keluarga Muhammadiyah berbasis multireligius; (2) model pendidikan keluarga pluralis berbasis multireligius; (3) perilaku sosial keagamaan pada keluarga Muhammadiyah Pluralis. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Pendekatan fenomenologi digunakan untuk mendeskripsikan fakta-fakta atau fenomena yang dilakukan oleh manusia baik individu maupun kelompok. Hasil penelitian diperoleh: (1) latar pluralitas sosial keagamaan pada keluarga Muhammadiyah di Tana Toraja dibentuk oleh faktor budaya dan agama; (2) pendidikan keluarga Muhammadiyah pluralis yang berbasis multireligius di Tana Toraja berlangsung dalam beberapa model, yakni: pluralis, protektif, dan konsensual cenderung protektif; (3) perilaku sosial keberagamaan diidentifikasi terjadi pada ranah sosial keagamaan, pendidikan formal, politik, dan ekonomi.Abstract:This research aimed to study the educational model in a family which based on religious plurality. This research focused on 3 things; (1) finding the background of the social religious plurality in Muhammadiyah family based multireligions; (2) family educational model; (3) social behavior in pluralistic Muhammadiyah Family. Qualitative method with the phenomenological approach was applied to uncover the phenomena of human behavior both individuals and groups. This study found: (1) the background of Muhammadiyah family in Tanah Toraja was built by culture and religious factors; (2) the education of Muhammadiyah Family occured in some patterns, they were: plural, consensual, and consensual-protective; (3) the social religious behaviors occurred in socio-religious interaction, formal education, economy, and politics
Ontologi, Epistimologi, dan Aksiologi Filsafat Pendidikan Islam
Istilah "filsafat ilmu" digunakan untuk menggambarkan berbagai pandangan kritis tentang semua hal yang berkaitan dengan dasar ilmu dan bagaimana hal itu berkaitan dengan semua aspek kehidupan manusia. Setiap bidang ilmu memiliki bagian yang unik. Ilmuwan memiliki benda, pernyataan, proposisi, dan karakteristik. Keempat komponen tersebut difokuskan pada tiga landasan filsafat: epistemologi, aksiologi, dan ontologi.Penulis artikel ini membahas filosofi ontologi, epistemologi, dan aksiologi dengan menggunakan studi literatur atau penelitian dari berbagai karya ilmiah dan buku yang berkaitan dengan topik tersebut. Analisis menyatakan bahwa ontologis dasarnya berbicara tentang hakikat "yang ada". Ketika ilmu pengetahuan ditinjau dari perspektif ontologi, tujuannya adalah untuk membuktikan dan menelaah kebenarannya. Epistemologi membahas dasar, sumber, karakteristik, kebenaran, dan cara pengetahuan diperoleh. Epistemologi mempromosikan ilmu pengetahuan. Pembahasannya terfokus pada bagaimana para ilmuwan menggunakan sumber dan metode untuk mengembangkan pengetahuan. Dalam psikologi analitik, hubungan antara ilmu dan nilai sangat penting.Aksiologi memeriksa apakah sebuah ilmu pengetahuan layak atau tidak dikembangkan berdasarkan nilai
SUPPORTING AND INHIBITING FACTORS FOR DEVELOPING AKHLAKUL KARIMAH IN STUDENTS OF MADRASAH TSANAWIYAH STATE 1 MAKASSAR
This paper will examine the supporting and inhibiting factors in the cultivation of moral behavior in students of Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Makassar City. This study is classified as a qualitative study with the location of the Madrasah Tsanawiyah state I Makassar study site. The approach used is a normative juridical approach, pedagogical approach, theological approach, psychological approach, phenomenological approach, ethnometodological approach, and symbolic interaction approach. Data processing and analysis is done by data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The validity of the data of this study was carried out through the stage of checking the credibility of the data with persistent observational techniques and source triangulation. Research results show that supporting planting morality in MTs Negeri 1 Makassar through three channels, namely (1) planting morality in learning, (2) planting morality in the extracurricular activities, (3) Students are all Muslim. The main obstacle to the cultivation of morality in the MTs Negeri 1 Makassar is in the teaching of teachers in the classroom. More specifically, the obstacle experienced by teachers is the lack of exercise books, the unavailability of funds for activities outside the madrasah and the absence of specialist teachers in the field of morality cultivation in MTs Negeri 1 Makassar City. Furthermore, the inhibitors of planting morality in MTs Negeri 1 Makassar City are (a) the lack of facilities and infrastructure in the form of Islamic religious education laboratories slightly inhibits the seeding of moral values in students, (b) education is faced with Student diversity, the belief side in one religion, and (c) Students have different backgrounds in life
Etika profesi guru persfektif Imam Nawawi dan urgensinya bagi pengembangan guru ideal
INDONESIA:
Guru merupakan “key-person” dalam dunia pendidikan. Guru adalah penentu keberhasilan pendidikan, kualitas pendidikan suatu bangsa ditentukan oleh kualitas para gurunya. Dua hal mendasar yang harus dimiliki oleh seorang guru professional yaitu ilmu dan adab. Tidak hanya memberikan ilmu pengetahuan tetapi guru juga harus menjadi sosok public figure yang baik di depan peserta didik. Terbentuknya guru yang ideal antara ilmu dan adab menjadi permasalahan di zaman modern. Khazanah Islam dipandang sangat kaya dengan pemikir klasik, kontemporer hingga modern. Hal ini dapat menjadi referensi untuk diaktualisasikan dalam profesi keguruan. Salah satu pemikir masyhur adalah Imam Nawawi ad-Dimasyqi.
Tulisan ini diorientasikan untuk mengungkap tentang (1) biografi singkat Imam Nawawi; (2) pemikirannya tentang Etika Guru; serta (3) urgensi etika guru perspektif Imam Nawawi bagi pengembangan guru ideal.
Metode yang digunakan adalah metode kualitatif-deskriptif. Tahapannya antara lain: mengumpulkan data, menggambarkan, menganalisis, mengklarifikasi, dan menginterpretasikan data. Tulisan dikaji dengan menggunakan analisis isi (content analysis). Adapun teknik pengumpulan datanya menggunakan studi kepustakaan dan studi dokumentasi.
Hasilnya, dapat disimpulkan bahwa: (1) biografi Imam Nawawi menunjukan keistimewaan beliau sebagai seorang pemikir yang telah meninggalkan banyak karya monumental; (2) pemikiran Imam Nawawi tentang etika guru meliputi: etika personal yang menyangkut kepribadian yang harus dimiliki, etika dalam belajar yang mengindikasikan agar guru tidak pernah berhenti meningkatkan wawasan keilmuan, dan etika dalam mengajar untuk meningkatkan kemampuan paedagodik guru; (3) urgensi etika guru menurut Imam Nawawi bagi pengembangan guru ideal: (a) berkenaan dengan profesi: sikap peduli terhadap murid; dan (b) berkenaan dengan tantangan pendidikan modern, yakni niat yang ikhlas dalam mengajar. Dengan demikian, guru dipandang memiliki kemampuan dalam mengembangkan profesinya secara ideal dan profesional.
ENGLISH:
The teacher is a "key person" in educational background. Determinants of educational success and the quality of education of a nation are determined by the teacher. Two basic things that must be possessed by a professional teacher are knowledge and manners. Not only providing knowledge, but the teacher must to be a good public figure for a student. Tobe an ideal teacher is a serious problem for modern era. Khazanah islam are famous with many smart people such as ancient to modern philosopher. This can be considered to be applied in the teaching profession. One of the famous from them is Imam Nawawi ad-Dimasyqi.
This paper is aimed: (1) to reveal about biography of Imam Nawawi; (2) his thoughs on teacher’s manners; and (3) the urgency of the teacher’s manners according to Imam Nawawi for depelopment of an ideal teacher.
Qualitative-descriptive is used for this method, which are collecting, describing, analyzing, clarifying and interpreting data. This paper examined by content analysis. As for data collection techniques using literature studies and documentation studies.
The results are concluded that, 1) Imam Nawawi’s biography shows his privilege as a philosopher who has left many monumental creation; 2) Imam Nawawi’s thoughts on teacher’s manners are: personal manners concerning personalities that must be possessed, manners in learning to indicate that teachers never stop increasing scientific insights, and manners in teaching to improve the pedagogical abilities of teachers; 3) the urgency of the teacher’s manners according to Imam Nawawi for the development of an ideal teacher: (a) about the profesion: caring attitude towards students, (b) about the challenges of modern education such as sincere intentions in teaching. Thus, the teacher is seen having the ability to develop his profession ideally and professionally
KONTRIBUSI ORANG TUA DI SEKOLAH DASAR NEGERI 325 POLEWALIE KECAMATAN GILIRENG KABUPATEN WAJO
Tulisan ini akan menyoroti tentang kontribusi orang tua di Sekolah Dasar Negeri 325 Polewalie Kecamatan Gilireng Kabupaten Wajo dalam meningkatkan prestasi belajar peserta didik. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan lokasi penelitian pada Sekolah Dasar Negeri 325 Polewalie Kecamatan Gilireng Kabupaten Wajo. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan pedagogis dan psikologis. Data diperoleh melalui metode wawancara dan dokumentasi dengan instrumen penelitian adalah pedoman wawancara dan alat dokumentasi seperti kamera dan flasdish. Aktifitas dalam analisis meliputi reduksi data (data reduction), penunjukan data (display daya) serta penarikan kesimpulan dan verifikasi (conclusion drawing/ verificatiori). Data diuji keabsahannya dengan cara melakukan perpanjangan pengamatan, peningkatan ketekunan, dan triangulasi yang mencakup triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kontribusi antara orang tua dan pendidik dalam meningkatkan prestasi belajar dapat meningkatkan belajar anak di sekolah , sangat ditentukan oleh kerja sama orang tua dan pendidik karena pedidikan merupakan usaha untuk mendewasakan orang yang belum dewasa sehingga mampu berdiri sendiri sebagai manusia dewasa yang penuh ilmu pengetahuan. Sebagai implikasi dari penelitian ini, orang tua lebih memperhatikan potensi dan kreativitas yang dimiliki anak dan memberikan dukungan dan motivasi kepada anak dengan menciptakan suasana pembelajaran dirumah yang dapat mengasah potensi dan kreativitas pada anak
MODEL KOMUNIKASI INTERNASIONAL PERJANJIAN HUDAIBIYAH SEBAGAI METODE DAKWAH ERA MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA)
The discourse of the da’wah method in the framework of Southeast Asian regionalism is a matter purely in contact with the reasoning of mad'u life, the fulfilment of the essential elements of life (zimam al-hayah). Context restores the idea of Muslims passing into the era of the ASEAN Economic Community (MEA) which began to be applied gradually since 2015 with the motto of one vision, one identity and one community, becoming the embryo of the construction of Hudaibiyah international communication model for the first time. The main idea of the construction of the international communication model of this Hudaibiyah Treaty which is a representation of the necessity of syumuliyyat al-Islam is wus'ah maidan al-da'wah (an expanding dakwah field). The construction of the international communication model The Hudaibiyah Treaty is very relevant to be put forward as the primary tool in formulating the method of da'wa era of the ME
The Preferences of Islam Toward Tranquility Family Based on Local Wisdom in Gowa Society
Marriage is an event of sacred and holy ritual for each individual. In the view of the Qur’an, one of the goals of marriage is to create tranquility(sakinah), affection (mawaddah) and grace (warahmah) among husband and wife with their children. Carrying out of a marriage is a religious order as well as follows the sunnah of Allah’s Apostles.Therefore, someone who has fulfilled the requirements for marriage is ordered to carry out a marriage. Islam has laid a foundation which strong enough and resilient to build a sakinah, mawaddah, warahmah family lif
STRATEGI GURU DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER PESERTA DIDIK DI SDIT ALIF CENDEKIA GOWA
Tujuan penelitian ini yaitu untuk menganalisis strategi guru dalam pembentukan karakter pesertadidik di SDIT Alif Cendekia Gowa. Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian kualitatif denganpendekatan fenomenalogis. Adapun metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara,observasi, dan dokumentasi. Kemudian teknik pengolahan dan analisis data dilakukan melalui empattahapan, yaitu: kondensasi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa strategi guru dalam pembentukan karakter peserta didik di SDIT Alif CendekiaGowa dengan cara memberikan keteladanan, pembiasaan, bimbingan, motivasi, teguran, danreward and punishment. Implikasi dari penelitian ini adalah: 1) Untuk semua ustaz/ustazah di SDITAlif Cendekia Gowa diharapkan lebih maksimal dalam membentuk karakter peserta didik dan harusselalu memotivasi peseta didik dalam pembelajaran maupun diluar pelajaran. Agar tujuanpembelajaran akan tercapai dengan baik. 2) Senantiasa memberikan suri teladan yang baik kepadapeserta didik agar dapat dicontoh oleh semua peserta didik agar tercipta karakter atau kepribadianyang baik dengan meniru setiap perbuatan dari ustaz/ustazah. 3) Berikan perhatian khusus bagipeserta didik yang belum paham dengan materi pembelajaran yang disampaikan dengan beberapametode maupun pendekatan dalam pembelajaran seperti pendekatan individual yang diberikankepada peserta didik. 4) Dukungan orang tua dalam bentuk partisipasi aktif pada setiap kegiatanyang dilakukan sekolah hendaknya sejalan dengan apa yang dilakukan di rumah terutamaketeladanan dan pengawasan dalam lingkungan keluarga dan masyarakat