5 research outputs found

    Analisis Prediksi Financial Distress Menggunakan Model Altman (Z-Score) (Studi Kasus Pada Perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2021-2022)

    Get PDF
    Sub sektor industri Crude Palm Oil (CPO) dinilai menjadi penggerak utama pasokan bahan pangan serta penghasil devisa negara. Diketahui sejak dimulainya pandemi Covid-19 tahun 2019 persaingan industri pangan khususnya industri kelapa sawit semakin ketat. Namun sayangnya pada tahun 2021 akhir industri kelapa sawit mulai menunjukan tingginya permintaan dan turunnya penawaran yang membuat langkanya minyak goreng dipasaran karena kenaikan harga yang signifikan. Kemudian pemerintah melakukan kebijakan moratorium ekspor Crude Palm Oil (CPO) yang berakibat harga CPO menjadi turun signifikan, jatuhnya harga jual sawit mencapai 40-70% berakibat terjadinya kerugian besar-besaran. Hal tersebut menjadi indikator utama terjadinya Financial Distress di perusahaan sub sektor minyak kelapa sawit. Maka dari itu penelitian ini bertujuan memprediksi sedini mungkin tanda-tanda Financial Distress perusahaan terdampak menggunakan model Altman (Z-Score)  sebagai alat analisis dan pengujian. Penelitian ini berjenis penelitian deskriptif kuantitatif, menggunakan data sekunder. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik purposive sampling, dengan jumlah sampel sebanyak 5 perusahaan. Data penelitian yang digunakan adalah laporan keuangan triwulanan perusahaan sub sektor industri minyak kelapa sawit yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2021-2022. Metode analisis dan pengujian dalam penelitian ini menggunakan model Altman (Z-Score) . &nbsp

    Storytelling Marketing Design of Wanaland Coffee Roastery To Improve Brand Awareness

    Get PDF
    Background: The trend of coffee consumption in Indonesia encourages many business players in the coffee industry. Storytelling marketing is one of the tools that can be used to build brand awareness and, in the long run, will encourage consumer buying interest. Purpose: This research aims to identify business activities and brand awareness levels and provide a storytelling marketing design for Wanaland Coffee Roastery.Design/methodology/approach: Data was collected through in-depth interviews, online surveys, and literature studies. Quantitative data processing and descriptive statistics results are then analyzed using value chain analysis tools, brand awareness pyramids, and marketing storytelling.Findings/Result: The results of this study are in business activities, Wanaland Coffee Roastery sells coffee in the form of beans offline and online. The promotional media used are Facebook, WhatsApp, Instagram, and word-of-mouth. Brand awareness that is derived from promotional activities that have been carried out is still minimal, so storytelling marketing is used to increase brand awareness. Storytelling design was organized into three scenarios by utilizing five digital communication channels: website, social media, Google My Business, e-commerce, and SEO/SEM.Conclusion: Based on the research results, consumer brand awareness is still low. Therefore, the marketing storytelling design in this study is needed to increase brand awareness.Originality/value (State of the art): Research conducted at Wanaland Coffee Roastery using a storytelling marketing strategy is the novelty of this research because no similar research has been found. Keywords: brand awareness, coffee business, digital marketing, storytelling, value chain analysi

    SURVEI TENTANG FAKTOR PENGHAMBAT PRESTASI OLAHRAGA PADA PERSATUAN SEPAKBOLA UNIVERSITAS NEGERI MALANG (PS UM)

    No full text
    ABSTRAK     Mahendra, Adhitya. 2009. ”Survei Tentang Faktor Penghambat Prestasi Olahraga Pada Persatuan Sepakbola Universitas Negeri Malang (PS UM)”. Skripsi, Jurusan Pendidikan Jasmani Dan Kesehatan, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Drs. Sapto Adi, M.Kes., (II) Drs. I Nengah Sudjana, M.Pd     Kata kunci: Faktor Penghambat, Prestasi Olahraga, Persatuan Sepakbola Universitas Negeri Malang..               Sepakbola merupakan olahraga yang sangat mendunia, termasuk di Indonesia. Atas dasar pembinaan, PSSI sebagai induk organisasi sepakbola Indonesia melalui pedoman dasar yang tertuang dalam peraturan umum pertandingan (PUP) mengambil kebijakan dengan mewajibkan setiap pengurus kota dan kabupaten untuk menggelar kompetisi Internal. Selain itu, Pengurus Provinsi PSSI Jawa Timur bekerjasama dengan BAPOMI juga menggelar kompetisi antar mahasiswa. Universitas Negeri Malang adalah salah satu peserta rutin dari kedua kompetisi tersebut. Dalam keikutsertaannya, Universitas Negeri Malang selalu diwakili oleh Persatuan Sepakbola Universitas Negeri Malang (PS UM).  Permasalahan yang muncul adalah PS UM sebagai generasi penerus dari PS Airlangga yang di era 80-an sangat berprestasi, kini tidak bisa berbuat banyak dalam setiap kejuaraan yang diikuti. Indikasinya ialah, sebagai salah satu dari sedikit Universitas Negeri yang mempunyai Fakultas Ilmu Keolahragaan, PS UM selalu gagal untuk dapat berprestasi. Peneliti merasa tertarik untuk mengungkap faktor penyebab kegagalan berprestasi tersebut untuk mengkaji melalui kegiatan penelitian. Masalah ini menjadi menarik karena jika ditinjau dari pendapat para ahli, PS UM harusnya sudah memenuhi sebagian besar persyaratan untuk dapat berprestasi tinggi. Hal tersebut mengingat sumber daya manusia yang ada di dalam Universitas Negeri Malang tergolong sangat baik. Selain itu dukungan fasilitas latihan yang ada juga tergolong memenuhi standart. Rancangan penelitian berdasarkan permasalahan yang diteliti, maka penelitian ini menggunakan rancangan survei. Ditinjau dari tujuan penelitian, maka penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif eksploratif karena menggambarkan secara obyektif subyek yang diteliti. Sesuai dengan judul penelitian, maka instrumen yang digunakan berupa instrumen non tes berbentuk angket tertutup untuk pemain dan pengurus, yang terdiri dari pedoman angket/kuesioner dan butir-butir pernyataan yang dilengkapi dengan alternatif jawaban berupa  ”selalu”, ” sering”, ”jarang”, dan ”tidak pernah”, dan angket terbuka untuk pelatih sebagai pelengkap hasil penelitian. Penggunaan teknik ini untuk mempermudah pengumpulan data dengan harapan data yang diperoleh lebih lengkap. Selain itu teknik angket dipilih karena dipandang cukup efisien dan praktis. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan walaupun mempunyai beberapa keunggulan seperti lengkapnya sarana dan prasarana serta pelatih yang tergolong baik, tetapi terungkap ada beberapa permasalahan yang menjadi penghambat PS UM untuk dapat berprestasi. Dari hasil survei diketahui bahwa masalah yang paling dominan sebagai penghambat prestasi dari PS UM ialah faktor lingkungan. Baik pemain, pengurus, serta pelatih PS UM sependapat bahwa faktor lingkungan adalah penghambat utama dalam usaha meraih prestasi. Faktor lingkungan yang dipermasalahkan antara lain adalah kurangnya perhatian dari pihak universitas, jadwal kuliah yang sering berbenturan dengan jadwal latihan, serta sulitnya mendapatkan dispensasi perkuliahan ketika sedang menjalani pertandingan atas nama Universitas. Hal tersebut sangat berpengaruh pada kelengkapan tim ketika menjalani pertandingan. Selain itu, masalah lain yang timbul ialah, PS UM tidak mempunyai hubungan yang mengikat terhadap para pemainnya. Hal ini dikarenakan PS UM tidak mempunyai kontrak yang mengikat terhadap setiap pemain yang merupakan Mahasiswa Universitas Negeri Malang. Berdasarkan kenyataan tersebut, diharapkan kepada instansi yang terkait untuk lebih memberikan dukungan terhadap PS UM. Hal ini mengingat status PS UM sebagai wakil dari Universitas Negeri Malang, sehingga jika PS UM dapat berprestasi maka itu akan bisa mempertahankan citra baik Universitas Negeri Malang sebagai kampus yang memiliki Fakultas Ilmu Keolahragaan yang mempunyai sumber daya manusia handal

    Habitus Warga Jepang Pada Telepon Genggam Sebagaimana Digambarkan Oleh Iklan Docomo “iモード卒業公演”

    No full text
    Berbeda dari negara lain, Jepang memiliki sebuah ciri khas atau konsep yang berbeda. Berbeda dengan kebanyakan iklan yang perlu mengomunikasikan pesan secara efektif dengan meneliti secara cermat dan menyesuaikan iklan dengan mereka, Jepang tidak terlalu memprioritaskan pesan, tetapi lebih mengutamakan hiburan. NTT Docomo salah satu operator jaringan seluler terbesar di Jepang mengunggah iklan berjudul “iモード卒業公演”. I-mode sendiri merupakan layanan internet yang bisa kita akses menggunakan telepon genggam. Tidak hanya menampilkan tentang sejarah telepon genggam, iklan tersebut juga menampilkan budaya telepon genggam atau keitai bunka. Tujuan dari penelitian ini yakni untuk mengetahui pergeseran habitus masyarakat Jepang oleh karena telepon genggam. Peneliti menggunakan jenis penelitian kualitatif deskriptif. Sumber data pada penelitian ini menggunakan video iklan berjudul “iモード卒業公演”. Peneliti akan mengobservasi iklan tersebut kemudian akan dianalisis menggunakan teori habitus oleh Pierre Bourdieu. Hasil yang didapatkan adalah terdapat pergeseran habitus masyarakat Jepang yang disebabkan oleh pengkondisian perkembangan telepon genggam dan i-mode. Kondisi tersebut menciptakan perkembangan sosial di masyarakat Jepang khususnya di kalangan muda-mudi. Sehingga terciptanya sebuah budaya baru yaitu budaya telepon genggam (keitai bunka). Dalam budaya tersebut terdapat subkultur seperti keitai shosetsu (novel ponsel), selfie, penggunaan wallpaper, gantungan telepon, dan hiasan telepon genggam
    corecore