18 research outputs found

    Peningkatan Kualitas Pembelajaran pada Mata Kuliah Keanekaragaman Tumbuhan Phanerogamae melalui Metode Self Assesment dan Assesment Berbasis Kompetensi

    Full text link
    Penelitian ini betujuan: (1) Mengembangkan kepercayaan diri dari mahasiswa melalui pembelajaran berbasis self assessment pada mata kuliah KKP di Pendidikan Biologi FKIP UNS, (2)Mengembangkan kemandirian mahasiswa melalui pembelajaran berbasis self assessment pada mata kuliah KKP di Pendidikan Biologi FKIP UNS, (3) Mengembangkan metode self assessment pada mata kuliah KKP di Pendidikan Biologi FKIP UNS, dan (4) Mengetahui kendala-kendala yang ditemui dalam pembelajaran KKP dengan metode self assessment untuk mahasiswa Pendidikan Biologi FKIP UNS. Penelitian dilakukan terhadap mahasiswa Pendidikan Biologi semester IV tahun 2010. Jumlah mahasiswa 45 orang, Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dua siklus, siklus 1 menggunakan 4 kali pertemuan, siklus 2 dilakukan selama 3 kali pertemuan,data yang adalah keaktifan, kemandirian, kepercayaan diri, kemampuan perencanaan terhadap kuliah lapangan, evaluasi kinerja dosen, dan evaluasi diri terhadap perencanaan. Upaya menumbuhkan kepercayaan diri mahasiswa dapat dicapai dengan memberi tanggungjawab dan mengikutsertakan pengambilan keputusan dalam pembelajaran.Keikutsertaan dapat dilihat pada kegiatan yang dilakukan pada siklus 1 maupun siklus 2. Penyusunan deskriptor untuk persiapan identifikasi suatu takson pada siklus 1 masih harus dibimbing untuk menjadi layak ketika digunakan di lapangan, sementara pada siklus 2 mahasiswa pendidikan biologi telah memiliki kepercayaan untuk menyelesaikan masalah, yaitu plakatisasi tumbuhan yang ada di kampus. Konsep dan rencana plakatisasi tumbuh dari pemikiran ketika dilakukan kuliah di kebun-kebun sekitar kampus. Kemandirian tidak serta merta tumbuh dalam diri mahasiswa, namun dengan kegiatan yang dilakukan dari perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi diri selama dalam siklus 1 dan siklus dua2 menjadi meningkat. Peningkatan dapat dilihat dari tanggapan terhadap pelaksanaan pembelajaranKKP dengan metode self evaluation yang mengatakan bahwa self assessment dapat: (1) lebih mudah memahami materi, (2) Dapat mengukur kemampuan, (3) Menyenangkan, (5) lebih mandiri, (6) lebih bebas, (7) lebih mengembangkan pikiran, (8) Lebih variatif dan tidak membosankan, dan (9) lebih mandiri

    Jejak Evolusi Dan Spesiasi Marga Indigofera

    Get PDF
    Initially trace the genealogy of a taxon is an impossibility, when only few parameters available. Many parameters must be taken into account in data collec­tion. Genealogy of plants is much more complicated than other creatures. One of which that believed to trace the genealogy at the same time ensuring that there is spe- ciation in plants is molecular identification, using either chloroplast genomes, mito­chondrial genomes and nuclear genomes. Until recently molecular analysis options that address to what, and how Indigofeia for the benefit of science

    Ethnobotany of Indigofera in Indonesia

    Full text link
    Tom-toman (Indigofera) plants are popular among batik and weavers\u27 community in Indonesia for long time ago as one of natural dyes. The etnobotany of Indigofera need to be analyzed by considering the indigenous knowledge of people who know and utilize the plants since ancient period, and passed the knowledge from their ancestors. This study aims to explore information of etnobotany of Indigofera in the world and particularly in Indonesia. The information of its botany found from old manuscripts and literatures, which furtherly compared with morpohologycal observation. Some samples of Indigofera found in Flores and Java were determined, and matched with the characteristics that had been released by several well-known botanists. It can be said that indigenous people had developed adequate skills on how to name the plants, distinguish the species, and utilize for daily purposes. The indigenous naming system was built based on fenotyphic characters

    Indigofera: “Kini Dan Nanti”

    Full text link
    Indigofera tinctoria as one of natural blue dyes that has been since the 4th century inIndonesia. The use of natural dyes in decline with synthetic dyes. An effort to prevents carcity of I.tinctoria as natural dyes among others cultivation, use of marginal lands as Indigofera cultivation location, and genetic engineering to get a superior species

    Genetic Diversity of I. Tinctoria L. as Natural Batik Dye Based on Morphological Characters

    Full text link
    Indigofera tinctoria is one of the most important species frequently used to produce natural blue dye commercially. The leafy twigs are the main sourches of indigo dye use since very ancient time for dyeing textile blue. The source of blue colour is indigo, derived from indican. Some communities had been used as a dye since 352-395 AD in Indonesia. The aims of this research were: to analyzed morphological characters of Indigofera and studied the relationships among Indigofera species based on morphological data. Forty-nine samples of I. tinctoria L. were collected from 37 locations in Java and Madura islands. The results revealed that the characters length of petiole, the color of dried foliage upper surface, the color of dried foliage lower surface, crown shape, vexilum shape, indumentum bract, anther trichome, elevation and soil pH can group four accession. The similarity value among accessions was 50% and divided I. Tinctoriaaccessions into four groups in accordance with the sampling sites

    Penerapan Pembelajaran E-portfolio sebagai Upaya Mengembangkan Pembelajaran Aktif pada Mahasiswa P.biologi

    Full text link
    Penelitan ini bertujuan untuk: 1. Mengembangkan pembelajaran aktif di P.Biologi; dan 2. Mengetahui peningkatan keaktifan mahasiswa Jurusan P.Biologi dalam mata kuliah KKP dengan pelaksanaan pembuatan LKS dan film dokumenter melalui e-portofolio.Tahap-tahap penelitian meliputi: 1. Persiapan, pada tahap ini disiapkan perangkat yang telah divalidasi, lembar observasi dan evaluasi, berupa lembar performa assessment, lembar aktivitas dosen, tes kognitif, chek list observation (lembal observasi), dan interview schedule (pedoman wawancara); 2. Pelaksanaan, pada tahap ini terdiri dari beberapa tahap: (a) penyusunan perangkat pembelajaran, (b) aplikasi perangkat dalam web e-Portfolio, (c) aplikasi tugas mahasisrva dalam bentuk LKS dan film dokumenter, 3.Evaluasi, berupa penilaian kinerja (Performa Assessment).Bentuk tes yang berupa tes nonverbal (perbuatan) dan verbal. Tes verbal dapat berupa tes tertulis dan tes lisan. Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah penilaian terhadap kumpulan dari tugas-tugas siswa. Semua tugas siswa dikumpulkan untuk diberikan penilaian. Tes untuk mengukur ranah psikomotor, seperti: tes paper and pencil, tes identifikasi, dan tes simulasi.Hasil analisis penelitian didapatkan bahwa prosentase ketercapaian atau ketuntasan dalam merancang LKS untuk siswa sekolah masih kurang, hal ini dapat dilihat dari 16 macam LKS terdapat 34% dalam kategori tuntas atau bernilai diatas 65. Sedangkan dalam pembuatan film documenter, berdasarkan skor yang dicapai oleh setiap kelompok pada masing-masing item penilaian, diketahui bahwa mahasiswa masih lemah pada teknik pengambilan gambar, pengambilan focus gambar dan cara pengambilan objek. Teknik pengambilan gambar dengan skor 2.1, berarti di bawah skor minimal penilaian, yaitu 2.5. Dari 15 kelonpok, sebagian besar memiliki kemampuan cukup dalam teknik pengambilan gambar yaitu sebanyak 9 kelompok, 3 kelompok memiliki kemampuan baik, 1 kelompok sangat baik dan 2 kelompok memiliki kemampuan yang kurang pada aspek penilaian ini. Berdasar hasil analisis terhadap tingkat kepuasan pembelajaran, maka di dapat bahwa metode yang digunakan dinilai bervariasi terbukti dengan rata-rata skor yang di dapat sebesar 3,32. Hal ini berarti metode yang diberikan telah bervariasi sehingga tidak memberikan kebosanan

    Pengaruh Cara Belajar Dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Biologi Siswa Kelas II Smun Colomadu Karanganyar

    Get PDF
    This research were aimed to know the impact of highly motivated in biological learning and learning method toward the student\u27s achievement. This is the descriptive quantitative ex post facto research.. The population being sampled was all student of second grade of SMU N Colomadu, Karanganyar, which comes from 79 students of two classes. Clustered random sampling was used. The research variable were learning method and learning motivation as the independent variable, beside the achievement as a dependent one. The data was collected by collecting technique which using documentation and questionnaire. The data was then analysed by analysis of variance and linear regression.Research results are: (1) there is an impact of learning method on the student achievement. (2) There is a significant impact of highly motivated in learning toward student achievement. (3) Both, the two factors are influence the student achievement respectivel

    Keanekaragaman Riiodophyceae Di Pantai Sundak Sebagai Sumber Belajar Biologi Algae

    Get PDF
    The objectives of this research were to invent the red-algae diversity, its distribution, and the contribution of physical environment to the algae it self and their habitat. Transect method was used with plot area of I X I m. Study area, 289 m in length, was divided into 3 station with 7 transects and 49 plots. Species diversity, abundance, physical and chemical environmental factors and the pattern of distribution were the focused on. The result showed that 7 species of red-algae were founded, consist of: Corallina sp, Gellidium sp, Laurentia sp, Gigartina sp, Eucheuma sp, Gracilaria sp, and Gymnogongrus sp. The frequency and coverage from the best to the least were as follows: Corallina sp 0,43% and 2,42%; Geilidium sp 0,83% and l9%, Laurentia sp 1% and 10,04%; Gigartina sp 0,83% and 11,8%; Eucheuma sp l% and 2,16%; Gracilaria sp l% and 9% and Gymnogongrus sp 0,28% and 0,95%. The distribution of each species of red algae was clumped. Physical and chemical environmental factor were driving the distribution of the red- algae. Thus, the habitat was determined on the rocky substrate with some growth orientation toward the sea

    Variasi Pemberian Pupuk Organik terhadap Produksi dan Kadar Gula Buah pada Berbagai Varietas Stroberi

    Full text link
    Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kadar gula dalam setiap varietas tanaman stroberi, mengetahui pengaruh pemberian pupuk organik terhadap kadar gula buah stroberi, mengetahui pengaruh pemberian pupuk organik terhadap produksi buah stroberi pada setiap varietas. Penelitian dilaksanakan di kebun stroberi Kalisoro Tawangmangu dan laboratorium Sub Lab pusat untuk memeriksa kadar gula. Data yang dikumpulkan meliputi: kadar gula dari setiap varietas buah stroberi, produksi buah. Penghitungan parameter utama dilakukan setelah buah tanaman stroberi berumur 2 minggu. Parameter yang diukur adalah kadar gula buah stroberi hasil dari panen pertama dengan menggunakan refraktometer. Parameter pendukung yang juga diamati adalah pertumbuhan tanaman stroberi yaitu: tinggi tanaman dan jumlah daun setelah tanaman berumur satu bulan, dua bulan, tiga bulan dan empat bulan; umur berbunga; umur berbuah. Pada hasil penelitian didapat bahwa setiap varietas mempunyai kadar gula yang berbeda, ini disebabkan faktor pembawa sifat yang dapat diwariskan itu berbeda pada tiap tanaman. Kadar gula tertinggi dimiliki oleh varietas tristar, Pupuk kandang kambing memberikan pengaruh terbesar terhadap kadar gula buah tanaman stroberi (Fragraria x ananassa Var. Duchence). Interaksi antara pemberian pupuk kandang kambing pada varietas tristar mempunyai pengaruh terbesar terhadap kadar gula buah stroberi
    corecore