9 research outputs found
Macam-macam Mikroskop Dan Cara Penggunaan
Mikroskop alat yang sering digunakan peneliti untuk melihat benda yang berukuran kecil atau struktur dari material. Model mikroskop yang bermacam-macam menjadikan cara penggunaan yang berbeda sehingga perlu adanya ulasan tentang alat ini. Tulisan ini menyajikan cara kerja mikroskop optik, Scanning Electron Microscopy (SEM), dan Transmition Electron Microskopy (TEM) serta cara membuat spesimen yang digunakan untuk TEM
Studi Untuk Efek Kombinasi Lamanya Irradiasi Dalam Udara Dan Kekasaran Permukaan Pada Keausan Uhmwpe
Lapisan femoral head dalam vivo yang rusak dapat menyebapkan keausan menyerupai cup (cangkir). Oksidasi dan lamanya setelah sterilisasi dengan gamma irradiasi di udara, dapat merubah sifat mekanik dan keausan untuk ultra high molecular weight polyethylene (UHMWPE). Pembelajaran kombinasi efek merubah sifat material untuk keausan UHMWPE pada kekasaran yang sama, reprensentif femoral heads baru dan kerusakan dan kerusakan dalam vivo. Tingkat keausan atas tri- pin ondisc trobometer di solusi protein. Pembanding keausan menggunakan tiga kekasaran permukaan yang sama spesimen dibuat dari polyethylene acetabular cups pada umur sama (3-12 bulan) setelah gamma irradiasi dalam udara. Untuk pembanding keausan dibuat spesimen kontrol tanpa sterisasi tes keausan/ mm dibawah inisial sambungan permukaan cups dengan posisi degradasi tinggi tingkat keausan UHMWPE yang disteril dengan gamma irradiasi diudara menunjukkan penambahan yang signifikan. Dengan waktu pada senua kondisi permukaan, tingkat keausan semua material pertambahannya mencolok pada penambahan kekasaran permukaan tetap masih sama tergantung umur material efek kombinasi dan lamanya penambahan kekasaran permukaan mempunyai efek dramatik (penambahan sampai 2000 fold) pada tingkat keausan. Lamanya kerusakan polymer dan femoral head disebutkan karena penambahan keausan dalam vivo. Hasil dari demontrasi adalah variabel dapat membuat synergystically mencolok untuk tingkat efek UHMWPE
REKAYASA PEMBUATAN FURNACE DENGAN KAPASITAS 2400 WATT
Furnace adalah jenis dapur pemanas yang sering digunakan dalam bidang teknik. Furnace digunakan untuk memanaskan bahan (spesimen) disesuaikan dengan kebutuhan. Tingkat pemanasan tergantung dari jenis bahan atau material. Furnace ini nantinya dapat digunakan untuk memanaskan bahan (spesimen) sampai dengan suhu 850°C. Dan disini yang menjadi sasaran analisis ialah laju perpindahan kalor yang hilang merambat melalui dinding bata tahan api dan pelat baja. Berdasarkan hasil pengujian didapatkan nilai laju perpindahan kalor dari R konveksi 1: 0,1964 ÂșC/W, R konduksi 1: 0,1720ÂșC/W, R konduksi 2: 0,000238ÂșC/W, R konveksi 2: 0,1571ÂșC/W dan R total = 0,525738 °C/W. Dari hasil perhitungan laju perpindahan kalor terjadi perubahan nilai sebagai bukti adanya laju perpindahan kalor.Kata kunci : Laju perpindahan kalo
KETEBALAN PELAPIS PIPA AIR UNTUK MENCEGAH DARI KOROSI LUAR DENGAN HOT DIPPING GALVANIC
Besi mampu bentuk adalah bahan untuk pipa yang sudah dikenal dan banyak digunakan sejak tahun 1970 an. Untuk perlindungan dari korosi eksternal pengembangannya masih dilakukan sampai sekarang disesuaikan dengan kondisi- kondisi yang sekarang terjadi atau menurut perkembangan perpipaan. Karena sekarang ini instalasi perpipaan selain dituntut tidak hanya awet dan tahan bocor tapi juga keindahan dalam instalasi juga kondisi-kondisi yang berbeda seperti kondisi lingkungan, kondisi operasional serta letak geografis dari pemasangan instalasi pipa, korosi internal akibat tekanan dalam sistem perpipaan, serta waktu yang berbeda menurut jamannya. Tujuan dari paper ini membuat pemikiran metoda baru ditemukan dalam pelapisan pipa dan melihat dari pengalaman-pengalaman orang terdahulu. Paper ini menyediakan metoda perlindungan karatan dengan seng galvanis.  Kata kunci: Pipa besi mampu bentuk, korosi, pelapisan pencelupan
STUDI HAMBATAN BENZOTRIAZOLE AND TOLYTRIAZOLE PADA TEMBAGA DALAM PENGURAI AIR
Efisiensi hambatan benzotriazole (BTA) dan Tolytriazole (TTA) pada tembaga dalam air pengurai diteliti. Efek hambatan BTA dan TTA dievaluasi dari kurva polarisasi. Parameter tes ditetapkan efisiensi hambatan adalah konsentrasi, temperature dan tergantung waktu. Efektif hambatan pada tembaga ketika TTA atau BTA (> 6 ppm) ditambahkan air pengurai TTA menunjukkan efisiensi untuk menghambat korosi tembaga dibawah kondisi-kondisi terpilih dimana dimungkinkan hubungan film hydrophobicity. Parameter termodinamik untuk BTA dan TTA dihitung adsorption. Kata Kunci: benzotriazole, tembaga, air pengurai, hambatan, tolytriazole
STUDI UNTUK EFEK KOMBINASI LAMANYA IRRADIASI DALAM UDARA DAN KEKASARAN PERMUKAAN PADA KEAUSAN UHMWPE
Lapisan femoral head dalam vivo yang rusak dapat menyebapkan keausan menyerupai cup (cangkir). Oksidasi dan lamanya setelah sterilisasi dengan gamma irradiasi di udara, dapat merubah sifat mekanik dan keausan untuk ultra high molecular weight polyethylene (UHMWPE). Pembelajaran kombinasi efek merubah sifat material untuk keausan UHMWPE pada kekasaran yang sama, reprensentif femoral heads baru dan kerusakan dan kerusakan dalam vivo. Tingkat keausan atas tri- pin ondisc trobometer di solusi protein. Pembanding keausan menggunakan tiga kekasaran permukaan yang sama spesimen dibuat dari polyethylene acetabular cups pada umur sama (3-12 bulan) setelah gamma irradiasi dalam udara. Untuk pembanding keausan dibuat spesimen kontrol tanpa sterisasi tes keausan/ mm dibawah inisial sambungan permukaan cups dengan posisi degradasi tinggi tingkat keausan UHMWPE yang disteril dengan gamma irradiasi diudara menunjukkan penambahan yang signifikan. Dengan waktu pada senua kondisi permukaan, tingkat keausan semua material pertambahannya mencolok pada penambahan kekasaran permukaan tetap masih sama tergantung umur material efek kombinasi dan lamanya penambahan kekasaran permukaan mempunyai efek dramatik (penambahan sampai 2000 fold) pada tingkat keausan. Lamanya kerusakan polymer dan femoral head disebutkan karena penambahan keausan dalam vivo. Hasil dari demontrasi adalah variabel dapat membuat synergystically mencolok untuk tingkat efek UHMWPE. Kata kunci : UHMWPE, Efek Kombinasi, Irradias
PENGARUH TEKANAN TERHADAP STRUKTUR MIKRO DAN KEKERASAN PADA PROSES SEMI SOLID CASTING PADA PADUAN ALUMINIUM DAUR ULANG
Pengecoran merupakan salah satu bagian dari proses produksi, dimana bahan dalam kondisi cair dituang atau dicetak dengan tekanan dalam sebuah rongga cetakan dengan bentuk tertentu dan dibiarkan sampai berubah menjadi padat atau membeku. Pengecoran logam kental atau semi solid casting merupakan bagian dari pengecoran bertekanan, dimana logam ditekan kedalam cetakan dalam kondisi hampir membeku.Banyak industri pengecoran aluminium terutama industri kecil menengah dalam pembuatan produk atau komponen menggunakan material daur ulang dengan metode pengecoran tuang, sehingga akan berpengaruh terhadap penurunan sifat materialnya. Dengan metode semi solid diharapkan mampu meningkatkan sifat fisis dan mekanisnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil struktur mikro dan kekerasan pada aluminium daur ulang dengan menggunakan proses semi solid dengan melakukan variasi tekanan 10,19 MPa, 25,47 MPa dan 35,66 MPa pada temperatur penekanan 320°C. Pada hasil pengamatan struktur mikro menunjukkan pada variasi tekanan 35,66 MPa cacat porositasnya lebih sedikit dan struktur silikonnya lebih rapat dibandingkan variasi tekanan 10,19 MPa dan 10,19 MPa. Kekerasan menunjukkan bahwa kekerasan pada spesimen pada variasi tekanan 35,66 MPa mempunyai kekerasan paling tinggi yaitu 93 BHN.Kata Kunci: pengecoran semi solid, aluminium, Al daur ulang, struktur mikro, kekerasa