19 research outputs found

    REPRESENTASI PESAN MENTAL HEALTH DALAM LAGU “BLUE & GREY” KARYA BTS

    Get PDF
    Mental health telah menjadi isu global. Menjaga kesehatan mental sama pentingnya dengankesehatan fisik. Data Kemenkes 1 dari 10 mengalami masalah Kesehatan mental, prevalensi palingbesar adalah usia remaja. BTS sebagai salah satu musisi yang memberikan pesan motivasi termasukmental health dalam lagunya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsi representasi pesan mentalhealth dalam lagu “Blue & Grey” karya BTS . Untuk itu, penelitian ini menggunakan pendekatankualitatif dengan metode semiotika milik Charles Sanders Peirce dan teori Psikoanalisis Sigmun Freud.Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan dokumentasi terkait objek penelitian yaitulagu “Blue & Grey” karya BTS. Hasil analisis didasarkan trikotomi Peirce yang diuraikan melalui Sign,Object, dan Interpretant pada lirik lagu “Blue & Grey”. Peneliti menemukan tanda atau simbol yangmerepresentasikan mental health dalam lagu yaitu burnout, anxiety, depresi, denial. Hasil analisismenunjukkan lagu “Blue & Grey” karya BTS menggambarkan mental health secara kompleks.Dimensi burnout yang direpresentasikan dalam lirik lagu sesuai dengan dimensi burnout menurutMaslach dan sesuai dengan realitas kehidupan yang dialami individu dalam masyarakat, terutamaremaja. Namun, terdapat juga semangat positivisme dan resiliensi dalam lirik laguMental health telah menjadi isu global. Menjaga kesehatan mental sama pentingnya dengankesehatan fisik. Data Kemenkes 1 dari 10 mengalami masalah Kesehatan mental, prevalensi palingbesar adalah usia remaja. BTS sebagai salah satu musisi yang memberikan pesan motivasi termasukmental health dalam lagunya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsi representasi pesan mentalhealth dalam lagu “Blue & Grey” karya BTS . Untuk itu, penelitian ini menggunakan pendekatankualitatif dengan metode semiotika milik Charles Sanders Peirce dan teori Psikoanalisis Sigmun Freud.Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan dokumentasi terkait objek penelitian yaitulagu “Blue & Grey” karya BTS. Hasil analisis didasarkan trikotomi Peirce yang diuraikan melalui Sign,Object, dan Interpretant pada lirik lagu “Blue & Grey”. Peneliti menemukan tanda atau simbol yangmerepresentasikan mental health dalam lagu yaitu burnout, anxiety, depresi, denial. Hasil analisismenunjukkan lagu “Blue & Grey” karya BTS menggambarkan mental health secara kompleks.Dimensi burnout yang direpresentasikan dalam lirik lagu sesuai dengan dimensi burnout menurutMaslach dan sesuai dengan realitas kehidupan yang dialami individu dalam masyarakat, terutamaremaja. Namun, terdapat juga semangat positivisme dan resiliensi dalam lirik lag

    BILANGAN KETERHUBUNGAN PELANGI PADA PEWARNAAN-SISI GRAF

    Get PDF
    Let  be a graph. An edge-coloring of  is a function , where  is a set of colors. Respect to  a subgraph  of  is called a rainbow subgraph if all edges of  get different colors. Graph  is called rainbow connected if for every two distinct vertices of  is joined by a rainbow path. The rainbow connection number of , denoted by , is the minimum number of colors needed in coloring all edges of  such that  is a rainbow connected. The main problem considered in this thesis is determining the rainbow connection number of graph. In this thesis, we determine the exact value of the rainbow connection number of some classes of graphs such as Cycles, Complete graph, and Tree. We also determining the lower bound and upper bound for the rainbow connection number of graph. Keywords: Rainbow Connection Number, Graph, Edge-Coloring on Graph. &nbsp

    ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN MASALAH DEFISIEN PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI TUMBUH KEMBANG PADA ANAK DI DUSUN SUMUR WELUT SURABAYA

    Get PDF
    Anak dengan gangguan bicara dan bahasa terjadi karena kurangnya pengetahuan tentang keterlambatan tumbuh kembang dan perhatian orang tua dapat mengurangi kesempatan anak untuk mengasah kemampuan bahasa dan bicara dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan utama dari kasus ini adalah untuk melaksanakan asuhan keperawatan keluarga yang mengalami defisien pengetahuan tentang stimulasi tumbuh kembang. Desain penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus. Subjek penelitian ini menggunakan 2 keluarga yang mengalami masalah defisien pengetahuan tumbuh kembang pada anak gangguan bahasa dan bicara. Penerapan asuhan keperawatan yang meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan, menentukkan intervensi, melakukan implementasi, dan evaluasi. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, observasi, pemeriksaan fisik. Data diambil sesuai deskriptif dan naratif. Hasil penelitian setelah dilakukan asuhan keperawatan pada keluarga F dan keluarga D dalam waktu 1 minggu (5x kunjungan) masalah klien teratasi sebagian dengan kriteria keluarga F mampu mengetahui tentang stimulasi pada tumbuh kembang anak dan mampu menerapkan stimulasi pada anak, sedangkan keluarga D mampu mengetahui tentang stimulasi pada tumbuh kembang anak, namun belum mampu menerapkan stimulasi pada anak. Setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan keluarga klien dengan masalah defisien pengetahuan ibu tentang stimulasi tumbuh kembang pada anakharus diberikan asuhan keperawatan dengan mengajarkan stimulasi yang tepat dengan pendekatan melalui gambar dan video. Ibu direkomendasikan agar melaksanakan stimulasi secara bertahap dan sabar dalam melatih kemampuan bicara

    POSISI SEMI FOWLER PADA LANSIA PENDERITA TUBERCULOSIS PARU DENGAN MASALAH KEPERAWATAN BERSIHAN JALAN NAPAS TIDAK EFEKTIF DIPUSKEMAS SAWAHAN SURABAYA

    Get PDF
    Tuberculosis atau TB Paru adalah suatu penyakit menular yang paling sering mengenai parenkim paru biasanya disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis, TB paru dapat menyebar ke setiap bagian tubuh termasuk meningen, ginjal, tulang dan nodus limfe. Tujuan penelitian ini menerapkan posisi semi fowler pada lansia penderita Tuberculosis paru dengan masalah keperawatan bersihan jalan napas tidak efektif di puskesmas sawahan Surabaya. Jenis penelitian adalah kuantitatif dengan pendekatan studi kasus yang dilakukan pada 1 pasien TB Paru dengan masalah keperawatan bersihan jalan napas tidak efektif. Penerapan askep dengan psisi semi fowler dilakukan pada pasien puskesmas sawahan pada tanggal 17 Juni 2019. Metode pengumpulan data menggunakan lembar pengkajian asuhan keperawatan gerontik dengan melakukan pemeriksaan fisik dan observasi, selanjutnya intervensi, implementasi menggunakan SDKI dan SLKI. Hasil penelitian setelah penerapan posisi semi fowler yang dilakukan selama 4 hari pada Tn.T didapatkan hasil respirasi dari 22x/mnt menjadi 20x/mnt keluhan sesak berkurang. Kesimpulan posisi semi fowler sangat bermanfaat pada pasien TB Paru yang mengalami masalah keperawatan bersihan jalan napas tidak efektif, Tn. T diharapkan mampu menerapkan posisi semi fowler secara mandiri

    HUBUNGAN DUKUNGAN EMOSIONAL KELUARGA DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT PADA LANSIA PENDERITA HIPERTENSI DI PUSKESMAS TAMAN SIDOARJO

    Get PDF
    Masalah ketidakpatuhan umum dijumpai dalam pengobatan penyakit kronis yang memerlukan pengobatan jangka panjang seperti hipertensi. Obat- obatan anti hipertensi yang ada saat ini telah terbukti dapat mengontrol tekanan darah pada pasien hipertensi Penyakit hipertensi berada pada peringkat ke 6 diantara penyakit tidak menural dengan prevalensi 26,5% hasil riset kesehatan dasar pada tahun 2013 hipertensi menduduki peringkat 3 penyebab kematian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dukungan emosional keluarga dengan kepatuhan minum obat pada lansia penderita hipertensi. Hasil analisi uji statistik chi square, α = 0,05 Desain penelitian ini menggunakan analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Populasinya adalah seluruh lansia penderita hipertensi di Puskesmas Taman Sidoarjo sebesar 50 lansia, besar sampel 45 lansia. Teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Variabel independen adalah dukungan emosional keluarga dan variabel dependen adalah kepatuhan minum obat. Instrumen menggunakan lembar kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan dari 45 responden, sebagian besar (62,2,%) dukungan emosional keluarga baik dan sebagian besar (57,8%) memiliki perilaku patuh. Hasil uji korelasi chi square dengan nilai kemaknaan α = 0,05. Didapatkan nilai ρ = 0,005 yang berarti ρ < α maka H1 diterima artinya ada hubungan dukungan emosional keluarga dengan kepatuhan minum obat pada lansia penderita Hipertensi di Puskesmas Taman Sidoarjo. Semakin baik dukungan emosional keluarga yang di berikan kepada lansia maka semakin patuh dalam minum obat antihipertensi. Diharapkan keluarga tetap menjaga komunikasi yang baik kepada lansia agar semakin patuh dalam minum obat antihipertensi

    HUBUNGAN KEPATUHAN MINUM OBAT DENGAN OUTCOME THERAPY ANTIHIPERTENSI PADA GERIATRIK DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA NIRWANA PURI SAMARINDA

    Get PDF
    Penyakit tidak menular menjadi penyakit tersering yang diderita kelompok geriatrik. Hipertensi masuk dalam sepuluh penyakit terbanyak pada geriatrik. Kepatuhan merupakan penentu utama efektivitas pengobatan penyakit dengan terapi jangka Panjang seperti hipertensi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan kepatuhan dengan outcome therapy antihipertensi pada geriatrik di Panti Sosial Tresna Werdha Nirwana Puri Samarinda. Penelitian dilakukan pada bulan Juni – Juli 2020 dengan desain penelitian cross sectional. Pengukuran kepatuhan menggunakan kuesioner medication adherence rating scale (MARS). Outcome therapy dinyatakan tercapai jika tekanan darah < 150/90 mmHg. Hasil penelitian ditemukan sebanyak 62,5% responden memiliki kepatuhan yang rendah terhadap terapinya. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kepatuhan dengan outcome therapy (nilai p 0,325), namun responden yang memiliki kepatuhan tinggi lebih banyak mencapai target outcome therapy-nya (55,6%) dibandingkan yang tidak mencapai target

    ANALISIS SELF EFFICACY SISWA PADA PEMBELAJARAN EKONOMI DI KELAS X IPS 2 MAN 2 PONTIANAK

    Get PDF
    Abstract The title of the research is analysis of students self efficacy in economic learning at class X IPS 2 MAN 2 Pontianak. This study aims to determine students self-efficacy in economic learning at class X IPS 2 MAN 2 Pontianak. This research is based on the finding of the problem when researcher did observation about students self-efficacy during economic learning. The research method used is descriptive method with a qualitative approach and the research form is survey. Sources of data in this study were students of class X IPS 2, totaling 35 students and teacher of economic subjects. Data collection is obtained by observation results and interview results, then analysis using data reduction, data presentation, and verification / conclusion based on students affective success based on comparison of numbers (percentages) and predicates, then checking the validity of the data using triangulation techniques. Researcher conducted this study by conducting  observations 3 times and interviews 4 times.  The results show that the mastery experience and the vicarious expereience in the development of students self-efficacy can be said to be poor, the verbal persuasion in the development of students self-efficacy can be said to be quite good while the physiological state in the development of self-efficacy of students can be said to be not good. Keywords: Mastery Experience, Vicarious Experience, Verbal Persuasion, Physiological Stat

    Gulma di Pertanaman Padi (Oryza sativa L.) Konvensional, Transisi, dan Organik

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sistem pertanian konvensional, transisi, dan organik terhadap perubahan komposisi dan dominansi gulma, mengetahui jenis gulma yang dapat dijadikan sebagai indikator dan membandingkan pertumbuhan gulma di lahan konvensional, transisi dan organik. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2011 hingga Mei 2012 di Gabungan Kelompok Tani Permatasari, Desa Tirtosari, Sawangan, Magelang. Penelitian ini merupakan percobaan lapangan dan merupakan pecobaan perbandingan antar lokasi berrdasarkan cara budidaya yang berbeda yaitu budidaya padi secara konvensional, transisi 1, transisi 2, transisi 3, dan organik yang ditanami dengan tanaman padi (Oryza sativa L.) Menthik Wangi Susu. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap dengan 4 ulangan pada setiap lokasi. Data hasil pengamatan dianalisis dengan analisis varian dan apabila terdapat beda nyata dilanjutkan dengan uji DMRT pada taraf 95 %. Hasil penelitian menunjukkan bahwa saat tanaman memasuki fase vegetatif awal hingga fase menguning jumlah spesies gulma, jumlah individu gulma, dan skor kerapatan gulma di lahan organik lebih banyak dan rapat dibandingkan dengan lahan konvensional, transisi 1, transisi 2, dan transisi 3. Gulma indikator di lahan konvensional yaitu jenis gulma daun lebar Ludwigia adsecendens (L.) Hara, Eriocaulon cinereum R. Br., dan Pistia stratiotes L., di lahan transisi 1, transisi 2, dan transisi 3 gulma indikatornya yaitu jenis gulma tekian spesies Eriocaulon cinereum R. Br., dan di lahan organik jenis gulma daun lebar spesies Althernanthera philoxeroides (Mart.), Ludwigia peruviana (L.), Rotala leptopetala Koehne, dan Limnocaris flava (L.) Buchenau. Pertumbuhan gulma seperti Nisbah Luas daun, luas daun, indeks luas daun, laju asimilasi bersih, laju pertumbuhan gulma, dan berat kering gulma di lahan organik juga lebih tinggi dibandingkan dengan lahan konvensional dan transisi
    corecore