17 research outputs found
A LITERATURE REVIEW: EFEKTIFITAS BEKAM TERHADAP PENURUNAN GANGGUAN RASA NYAMAN NYERI
Banyak ditemukan pasien yang sedang sakit mempunyai keluhan gangguan rasa nyaman nyeri. Setiap individu memiliki respon nyeri yang berbeda-beda. Nyeri merupakan suatu fenomena fisiologi yang sering terjadi dan mengganggu aktivitas sehari-hari. Pasien dengan keluhan gangguan rasa nyaman nyeri akan mengganggu proses dari penyembuhan penyakit. Bekam telah banyak dilakukan diberbagai negara sebagai terapi pilihan pasien dengan berbagai keluhan. Banyak penelitian yang berhubungan dengan pengaruh bekam terhadap berbagai macam penyakit yang dialami oleh pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas dari terapi bekam terhadap gangguan rasa nyaman nyeri. Sumber artikel yang digunakan didapat dari pencarian melalui Googel Scholar, Ebscho, Pro Quest, IEEE Open Access, Intech Open dan Springr Link. Pencarian ini dibatasi untuk jurnal mulai tahun 2011 sampai dengan tahun 2020. Setelah didapatkan, kemudian dilakukan penilaian artikel sampai tahap pembuatan Literatur review. Review ini menghasilkan efektifitas dari Keperawatan Komplementer Bekam terhadap penurunan gangguan rasa nyaman nyeri. Bekam terhadap gangguan rasa nyeri ternyata berpengaruh secara signifikan untuk menurunkan rasa nyeri pada pasien.Kata Kunci: Nyeri, Beka
STUDI LITERATUR PENGARUH COGNITIVE BEHAVIORAL STRESS MANAGEMENT (CBSM) TERHADAP PENURUNAN KADAR KORTISOL PASIEN KANKER
Antony (2008) menjelaskan bahwa secara psikologi pasien yang telah didiagnosa kanker dan mendapatkan terapi kanker akan mengalami stres, terutama pada tahun pertama didiagnosa kanker. Wanita dengan peyakit kanker payudara memiliki kadar kortisol yang lebih tinggi dibandingkan dengan wanita yang sehat (Philips, et al., 2008). Seorang penderita kanker yang merespon secara berlebihan terhadap diagnosa kanker akan meningkatkan stress dan juga akan meningkatkan kadar kortisol (Philips, et al., 2008). Cognitive Behavioral Stress Management (CBSM) telah digunakan secara luas serta terbukti efektif untuk mengelola stress pada pasien HIV, kanker payudara, kelelahan kronik, penyakit kardiovaskuler, dan kanker prostat (Penedo FJ, Antoni MH, schneiderman N, 2006). Menggambarkan pengaruh Cognitive Behavioral Stress Management (CBSM) terhadap penurunan kadar kortisol pada pasien kanker. Sumber artikel yang digunakan didapat dari pencarian melalui Google Scholar, Doaj, Ebscho, dan Pro Quest mulai tahun 2000 sampai dengan 2013. Setelah didapatkan, kemudian dilakukan penilaian artikel sampai tahap pembuatan literature review. Review ini menghasilkan efektivitas dari Cognitive Behavioral Stress Management (CBSM) terhadap penurunan kadar kortisol pada pasien dengan stress. Cognitive Behavioral Stress Management (CBSM) terhadap penurunan kadar kortisol ternyata berpengaruh pada pasien dengan stress terhadap kondisi penyakitnya.Kata Kunci: Kanker, Cognitive Behavioral Stress Management, Kortisol, Stres
PENGARUH PENYULUHAN MENGGUNAKAN MEDIA APLIKASI SISTEM INFORMASI TENTANG COVID19 TERHADAP PENGETAHUAN WARGA
COVID-19 merupakan penyakit menular mirip influenza yang disebabkan oleh virus Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus-2 (SARS-COV-2), virus ini termasuk dalam ordo Nidovariles, keluarga Coronavidae, Orthocoronavirus. Diameter virus ini adalah 60-140 nm.Virus ini merupakan keluarga virus Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) dan Middle East Respiratory Syndrome (MERS), yang menyebabkan infeksi pada saluran pernapasan baik pada manusia maupun hewan. Infeksi COVID- 19 dapat menyerang semua kelompok usia, mulai dari bayi hingga lansia yang dapat menunjukkan gejala maupun tanpa gejala. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penyuluhan menggunakan media aplikasi sistem informasi tentang covid19, terhadap pengetahuan warga. Desain Penelitian ini menggunakan Pre Experimental Design tanpa kelompok kontrol dengan metode pendekatan One Group Pretest-Posttest Design, yaitu penelitian yang melakukan observasi dengan menggunakan kuesioner sebelum eksperimen (pre-test) dan sesudah eksperimen (post-test), uji statistik yang digunakan adalah paired t test. Populasi penelitian ini adalah semua warga yang ada di rt 17 rw 05 kelurahan 26 ilir bukit kecil. Sampel pada penelitian ini yaitu sebanyak 35 responden. Hasil penelitian analisis bivariat di dapatkan nilai p value 0.000, maka ada perbedaan bermakna Pengetahuan sebelum dan sesudah diberi perlakuan didapat p value 0,000 lebih kecil dari nilai alpa 0,005. Saran dari peneliti ini diharapkan bagi para praktisi kesehatan dapat tetap memberikan penyuluhan kepada warga, supaya warga tidak lupa dengan kondisi saat ini masih ada pada masa pendemik, yang harus tetap menjalankan protokol kesehatan.Kata kunci: Aplikasi sistem informasi, Covid19, Media, Pengetahuan, Penyuluha
HUBUNGAN PERSEPSI PENYAKIT DAN MOTIVASI DIRI DENGAN TINGKAT KEPATUHAN SELF-CARE MANAGEMENT PADA PENDERITA DIABETES MELITUS
Tujuan: Pada saat ini banyak ditemui penderita diabetes melitus yang mengalami komplikasi,namun belum diketahui sejauh mana tingkat kepatuhan self-care management yang sudahditerapkan dan bagaimana hubungannya terhadap tingkat persepsi penyakit dan motivasi diri padapenderita diabetes melitus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan persepsi penyakitdan motivasi diri dengan tingkat kepatuhan self-care management pada penderita diabetes melitus.Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif non eksperimen dengan desainkorelasional. Sampel yang digunakan berjumlah 76 orang dengan cara pengambilan nonprobability sampling menggunakan teknik purposive sampling.Hasil: Hasil uji bivariat menggunakan uji spearman rank pada persepsi penyakit dengan tingkatkepatuhan self-care management diperoleh p-value 0,000 dan r = 0,405 yang berarti ada hubunganyang cukup kuat antara persepsi penyakit dengan tingkat kepatuhan self-care management padapenderita diabetes melitus, pada motivasi diri dengan tingkat kepatuhan self-care managementdiperoleh p-value 0,000 dan r = 0,559 yang berarti ada hubungan yang kuat antara motivasi diridengan tingkat kepatuhan self-care management pada penderita diabetes melitus. Hasil penelitianini menunjukkan sebagian besar responden yang memiliki persepsi penyakit baik dan motivasi diritinggi, patuh terhadap pelaksanaan self-care management.Simpulan: Berdasarkan hasil penelitian, dalam meningkatkan kepatuhan self-care managementpada penderita diabetes melitus maka diperlukan peran tenaga kesehatan untuk memberikanpemahaman dan dorongan dalam meningkatkan persepsi penyakit dan motivasi diri pada penderita diabetes melitus.Kata kunci: Diabetes Melitus, Motivasi Diri, Persepsi Penyakit, Self-Care Management, TingkatKepatuhan
HUBUNGAN STATUS SOSIAL EKONOMI PETANI KARET DAN POLA MAKAN DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA MASA PANDEMI COVID-19
Hipertensi merupakan penyakit yang jarang ada keluhan sehingga disebut sebagai The Silent Disease, penderita hipertensi sering tidak menyadari bahwa dirinya menderita hipertensi. Hipertensi sebagian besar terjadi pada kalangan masyarakat dengan status sosial ekonomi rendah. Status sosial ekonomi juga berpengaruh terhadap pola makan. Pola makan memberikan kontribusi terbesar terhadap hipertensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara status sosial ekonomi petani karet dan pola makan dengan kejadian hipertensi pada masa pandemi COVID-19. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif analitik menggunakan pendekatan cross sectional.Sampel dalam penelitian ini sebanyak 75 responden yang diambil menggunakan teknik simple random sampling yang memenuhi kriteria inklusi.Instrumen penelitian ini menggunakan kuesioner kondisi status sosial ekonomi dan kuesioner pola makan, serta menggunakan alat sphygmomanometer untuk mengukur tekanan darah. Analisis statistik menggunakan uji chi square. Berdasarkan pada hasil uji statistik variabel status sosial ekonomi diperoleh nilai p value sebesar 0,000 ( p < 0,05) dan hasil uji statistik variabel pola makan diperoleh nilai p value sebesar 0,001 ( p < 0,05). Hal ini menunjukan adanya hubungan yang signifikan antara status sosial ekonomi petani karet dan pola makan terhadap kejadian hipertensi. Hipertensi pada penelitian ini berhubungan dengan status sosial ekonomi sedang hingga rendah dan pola makan tidak sehat. Diharapkan masyarakat lebih memperhatikan status kesehatan serta menjaga pola makan sehingga meminimalisir kejadian hipertensi.Kata Kunci: Hipertensi, pola makan, status sosial ekonomi
ANALISIS PERBEDAAN KEJADIAN BENTUK PENGABAIAN YANG DIALAMI LANSIA DI PANTI DAN KOMUNITAS MENGGUNAKAN METODE SCREENING DENGAN APLIKASI
Penuaan merupakan proses perubahan biologik, psikologik, dan sosial yang terjadi seiring dengan berjalannya waktu dan bertambahnya usia seseorang. Tua bukan penyakit namun proses kehidupan yang ditandai dengan penurunan kemampuan tubuh, dan kadang bisa memicu terjadinya permaasalahan pada lansia yaitu kekerasan pengabaian. Kejadian pengabaian lansia ditemukan satu dari sepuluh lansia setiap bulannya, namunhanya satu dari duapuluh empat kasus yang berhasil dilaporkan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan kejadian pengabaian yang dialami lansia di panti dan Komunitas menggunakan metode screening dengan aplikasi. Jenis penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif bersifat analitik dengan desain penelitaian yang digunakan adalah uji beda mean. Hasil yang didapatkan bahwa lansia mengalami kekerasan fisik di panti dan komunitas didapatkan p Value 0.00. berarti ada perbedaan yang signifikan, lansia mengalami kekerasan verbal di panti dan komunitas didapatkan p Value 0.00. berarti ada perbedaan yang signifikan, lansia mengalami kekerasan finansial di panti dan komunitas didapatkan p Value 0.822, berarti tidak ada perbedaan yang signifikan, dan lansia mengalami kekerasan emosi/psikologi di panti dan komunitas didapatkan p Value 0.031, berarti ada perbedaan yang signifikan. Kekerasan pengabaian pada lansia bisa berdampak pada pemenuhan kebuutuhan lansia, salah satu upaya pencegahannya dengan komunikasi, dan memfasilitasi kebutuhan lansia.Kata kunci: pengabaian, lansia, aplikas