9 research outputs found
Pengaruh Penambahan Bahan Bakar Pirolisis Plastik terhadap Daya dan Torsi pada Sepeda Motor Injeksi 108 Cc
This study aims to determine the effect of the fuel mixture pertalite and pyrolysis fuel on the power and torque of the 108cc injection motorbike. This study used an experimental method with mixed variations (PE5%, PE10%, PE15%, PE20%). The object of this research was the Honda Beat eSP 108cc 2015. The characteristics of the density of the pyrolysis fuel were 0.72 kg/liter which was equivalent to gasoline fuel. Based on the results of the study, there was an increase in power and torque in the various mixtures of PE5%, PE10%, PE15% and PE20%. In the PE20% fuel mixture, power and torque decreased slightly with the previous mixture but were still above PE5%. From the comparison of the mixed variations that have been carried out on injection motorbikes, there is an influence on power and torque.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh campuran bahan bakar pertalite dengan bahan bakar pirolisis terhadap daya dan torsi sepeda motor injeksi 108cc. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan variasi campuran (PE5%, PE10%, PE15%, PE20%). Objek penelitian ini adalah sepeda motor Honda Beat eSP 108cc tahun 2015. Karakteristik densitas bahan bakar pirolisis yang di lakukan sebesar 0,72 kg/l yang setara dengan bahan bakar bensin. Berdasarkan hasil penelitian bahwa terjadi peningkatan daya dan torsi di variasi campuran PE5%, PE10%, PE15% dan PE20%. Pada campuran bahan bakar PE20%, daya dan torsi mengalami penurunan sedikit dengan campuran sebelumnya tetapi masih diatas PE5%. Dari perbandingan variasi campuran yang telah dilakukan pada sepeda motor injeksi terdapat pengaruh terhadap daya dan torsi
Penerapan Cooprative Leraning Type Teams Games Tournament Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sistem Bahan Bakar Pada Kelas XI Di Smk Negeri 1 Sumbar
Melalui Cooperatif Learning tipe TGT pembelajaran menjadi lebih baik, melibatkan siswa dalam kelompok dan belajar untuk satu sama lain serta dapat membantu siswa dalam memperbaiki asil belajar menjadi lebih baik lagi sesuai dengan ketentuan kriteria ketuntasan dari sekolah. Belajar mengandung Perubahan tingkah laku pada diri individu dengan lingkungan dan peningkatan mutu pendidikan. Penelitian ini berlangsung dalam 2 siklus. Setiap siklus terdiri atas 4 tahapan, yaitu: perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi. Sebelum melaksanakan siklus I, dan II terdapat tahap pra siklus yang berguna untuk mengetahui hasil dan metode belajar siswa. Subjek penelitian ialah siswa kelas XI TKR1 SMK Negeri 1 Sumbar. Instrumen penelitian yang digunakan ialah lembar penilaian hasil belajar siswa. Data kuantitatif yang didapatkan kemudian dianalisis dengan statistika deskriptif.Hasil penelitian tindakan kelas siklus I menunjukkan: 1. Siswa yang aktif menjawab soal pada bahan ajar yaitu 59,5% (cukup), 2. Siswa yang aktif mengajukan pertanyaan rata-rata yaitu 43,9% (cukup), 3. Siswa yang aktif menjawab pertanyaan rata-rata yaitu 64,3% (cukup), 4. Siswa yang aktif mengemukakan pendapat yaitu 34,5% (rendah), 5. Membuat kesimpulan rata-rata 51,1% (cukup). Adapun pada siklus II menunjukkan: 1. Siswa yang aktif menjawab soal bahan ajar rata-rata 83,3 % (sangat tinggi), 2. Siswa yang aktif mengajukan pertanyaan rata-rata 61,8 % (tinggi), 3. Siswa yang aktif menjawab pertanyaan rata-rata 88 % (tinggi), 4. Siswa yang aktif mengemukakan pendapat 63 % (tinggi), 5. Membuat kesimpulan rata-rata 85,6 % (sangat tinggi).Secara keseluruhan pada siklus I dan siklus II terjadi peningkatan aktivitas siswa pada siklus II. Selanjutnya peningkatan pada hasil belajar yaitu pada pra siklus rata-rata nilai siswa 63,39 siswa yang tuntas 28,57% pada siklus 1 meningkat dengan rata-rata nilai siswa 67,53 siswa yang tuntas meningkat menjadi 37,71%, selanjutnya pada siklus II juga mengalami peningkatan rata-rata nilai siswa 80,92% siswa yang tuntas menjadi 67,85
Kontribusi Penerapan Aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) terhadap Produktivitas Kerja Mekanik
Penelitian ini membahas tentang kontribusi penerapan aspek keselamatan dan kesehatan kerja (K3) terhadap produktivitas kerja mekanik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya kontribusi penerapan aspek keselamatan dan kesehatan kerja (K3) terhadap produktivitas kerja mekanik. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelasional. Subjek penelitian ini adalah mekanik bengkel PT. Astra Internasional Daihatsu Padang, Utama Service Station, Jeffri Motor, dan Gun Auto Service, yang berjumlah 30 orang. Penelitian dilaksanakan dalam tiga teknik, yaitu tenik pengumpulan data menggunakan observasi, penyebaran angket instrumen, dan dokumentasi. Analisis data penelitian ini menggunakan teknik korelasi regresi. Analisis korelasi regresi dilakukan dengan bantuan program komputer. Hasil data penelitian untuk variabel Penerapan Aspek K3 diperoleh nilai rata-rata 95,53 standar deviasi 5,117. Sedangkan Produktivitas Kerja Mekanik didapat nilai rata-rata 58,80 dan standar deviasi 3,418. Berdasarkan pengujian hipotesis, diperoleh nilai r hitung > r tabel 0.361. Setelah dilakukan uji t, diketahui bahwa t hitung > ttabel 1.697. Hal ini menunjukan bahwa hipotesis yang menyatakan bahwa terdapat hubungan positif antara kedua variabel (jelas) dengan taraf signifikan 5%. Dari pembahasan dapat disimpulkan bahwa hasl penelitian ini sesuai dan saling mendukung dengan kajian teori yang secara umum mengatakan bahwa penerapan aspek K3 berkontribusi positif terhadap produktivitas kerja mekanik. Artinya semakin tinggi penerapan aspek K3 mekanik semakin tinggi pula produktivitas kerja mekanik tersebut, begitupun sebaliknya. Kata Kunci Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Produktivitas Kerja Mekani
Penggunaan Biogas sebagai Bahan Bakar Alternatif pada Mesin Generator Set Multi Equipment (ME) 1800
Tujuan penelitian ini untuk upaya mencari bahan bakar alternatif yang terbarukan (Renewable energy) yang ramah terhadap lingkungan. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. yang bertujuan untuk memperoleh nilai penggunaan biogas sebagai bahan bakar mesin generator set multi equipment (ME) 1800. Langkah penelitian yang digunakan adalah (1) modifikasi karburator, (2) menguji emisi gas buang. Emisi gas buang CO2 adalah 3.7% (bensin) dan 2.3% (biogas), Nilai HC 250 ppm (bensin) dan 45 ppm (biogas), Nilai CO 5.15% (bensin) dan 0.05% (biogas), Nilai O2 10.65% (bensin) dan 16.84% (biogas). Nilai Lambda adalah 1.508λ (bensin) sedangkan biogas adalah 2.000λ, Nilai AFR adalah 22.1 (bensin) dan 0.0 (biogas), penggunaan bahan bakar biogas lebih bersih dibandingkan dengan bahan bakar bensin
Analisis Perbandingan Kekerasan Baja pada Sproket Depan dan Belakang Sepeda Motor Supra X 125 Hardening dengan Menggunakan Media Pendinginan yang Bervariasi
Penelitian ini bertujuan untun mengetahui seberapa besar pengaruh media pendingin pada proses hardening terhadap peningkatan kekerasan baja pada sproket depan dan belakang sepeda motor supra X 125.sehingga dapat diketahui media pendingin yang menghasilkan tingkat kekerasan tertinggi sproket depan dan belakang speda motor supra x 125 setelah dilakukan proses hardening. Metode yang di gunakan sebagai pendekatan penelitian ini adalah metode eksperimen. Hasil uji kekerasan menunjukkan bahwa terjadinya peningkatan kekerasan pada spesimen sprocket supra x 125 bagian depan dan bagian belakang yang dihardening dan didinginkan dengan menggunakan media air sebesar 138,11% pada specimen sprocket depan dan 125,27% untuk specimen sprocket bagian belakang. Media pendinginan menggunakan media oli memberikan peningkatan yang cukup tinggi yaitu sebesar 73,09% untuk specimen sprocket bagian depan dan 83,87% untuk specimen sprocket bagian depan. Peningkatan kekerasan yang paling tinggi dihasilkan oleh media pendinginan menggunakan media air yakni memberikan peningkatan kekerasan pada specimen sprocket depan sebesar 63,83% dan peningkatan kekerasan pada specimen sprocket bagian belakang sebesar 78,22%.Kata Kunci : Kekerasan Baja Sprocket Depan dan Belakang Sepeda Motor, Hardening, Media Pendinginan This study aims to find out how big the influence of cooling medium on hardening process to the increase of hardness in sprocket front and rear motorcycle supra X 125. so it can know the cooling medium that produces the highest hardness of sprocket front and rear motorcycle supra x 125 after done hardening process. The method used as the approach of this research is the experimental method. The results of hardness test showed that the increase of hardness on specimen sprocket motorcycle supra x 125 front and back of hardening and cooled by using water medium equal to 138,11% in sprocket specimen front and 125,27% for sprocket specimen backside. The cooling medium using the oil medium provided a fairly high increase of 73.09% for the front sprocket specimens and 83.87% for the front sprocket specimens. The highest increase of hardness is produced by cooling medium using water medium that gives increase of hardness at front sprocket specimen equal to 63,83% and increase hardness in sprocket specimen at backside equal to 78,22%
Desain Dan Kajian Simulatif Heat Exchanger Berprofil ‘Spiral Tube in Pipe' Sebagai Pemindah Panas Antara Ethanol Dan Air
The energy crisis has stimulated scientists to begin developing the concept of zero energy building through residual energy conservation and turn it into something useful, One of them is the use of ethanol in PEM fuel cells are obtained through distillation. To change the temperature Ethanol and can be destilled, will be designed heat exchanger that has a function : raising the temperature of ethanol in order to evaporates with intermediate high temperature water, and then lowering the temperature back pure ethanol with low-temperature water heat convection. ‘Spiral Tube In Pipe'heat exchanger is designed to transfer heat that brought by ethanol with the temperature 80 C to the cooling water in a spiral tube wrapped with a pipe. Hopefully, through this method can achieve maximum heat transfer value, with low cost on ethanol output temperature 35 C. The basic principles in the development of this heat exchanger are the achievement of maximum heat transfer, Simple in design and economic value.Tube material made of copper wich has good conduction coefficient. Water pipes made ​​of PVC plastic gutter is easily available and cheap. Minimum pipe size is designed to be more flexible, easily placed anywhere and is simple to maintain. In this paper also included a CFD simulation to determine the flow characteristics that occur along the copper tube. Mathematical equations of physical phenomena was resolved through a linear regression methods
Analisa Pengaruh Groundstrap pada Karakteristik Tegangan Kabel Busi Sepeda Motor
The purpose of this research is to increase perform of ignition system by fixing Groundstrap which made from Copper and Aluminum in spark plug cable. This research is descriptive method research which knowing the differences of using Groundstrap. From the result of this research, it obtained that spark plug cable that made from Groundstrap(Aluminum and Copper) has influenced to the characteristics of transien voltage spark plug cable in Yamaha Jupiter Z motorcycle. By using Copper of Groundstrapcould decrease greater of voltage, from4000 RPM, 6000 RPM and 8000 RPM rotation to be -81,85%, -87,20%, and -94,80%. While in Aluminum of Groundstrapfrom 4000 RPM rotation decreased to be -76,90% of voltage , in 6000 RPM rotation decreased to be -60,17% and in 8000 RPM rotation increased to be -63,31%. Using of Groundstrapalso has impact to the ignition quality. The ignition while using Groundstrapwould be stable. Key words: Groundstrap, Spark Plug Cable, Characteristics of Voltage Tujuan penelitin ini untuk meningkatkan performa pada sistem pengapian dengan pemasangan Groundstrap berbahan Tembaga dan Almunium pada kabel busi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif mengetahui perbedaan penggunaan Groundstrap. Dari hasil penelitian, diperoleh bahwa kabel busi yang menggunakan Groundstrap (Almunium dan Tembaga) berpengaruh terhadap karakteristik tegangan Transien kabel busi sepeda motor Yamaha Jupiter Z. Penggunaan Groundstrap Tembaga dapat menurunkan tegangan lebih besar, pada putaran 4000 RPM, 6000 RPM dan 8000 RPM yaitu menurun -81,85%, -87,20%, dan -94,80%. Sedangkan pada Groundstrap Almunium pad putaran 4000 RPM penurunan tegangan sebesar -76,90% pada putaran 6000 RPM kembali turun menjadi -60,17% dan pada saat putaran 8000 RPM meningkat -63,31%. Penggunaan Groundstrap juga berpengaruh terhadap kualitas pengapian. Pengapian pada saat menggunakan Groundstrap menjadi lebih stabil