29 research outputs found

    Pengaruh suplementasi minyak ikan terproteksi terhadap kecernaan nutrien bahan kering (bk ) dan bahan organik (bo) pada kambing peranakan ettawa (pe)

    Get PDF
    Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kecernaa bahan kering (BK) dan bahan organik (BO) pada kambing peranakan ettawa. Materi yang digunakan adalah 9 ekor kambing jantan peranakan ettawa dan minyak ikan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode percobaan lapang dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK). Perlakuan yang diujikan adalah P0: pakan control (rumput gajah dan konsentrat), P1 (rumput gajah, konsentrat + minyak ikan), P2 (rumput gajah, konsentrat + Ca-minyak ikan). Setiap perlakuan kambing PE diulang sebanyak 3 kali. Variabel yang diamati pada penelitian adalah kecernaan bahan kering (BK) dan bahan organik (BO).hasil penelitian dianalisis dengan mnggunakan analisis anova dan jika terdapat pengaruh dilanjut dengan uji BNT. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya perbedaan yang tidak nyata P>0,05 terhadap kecernaan bahan kering (BK) dan kecernaan bahan organik (BO) pada kambing peranakan ettawa.  Kecernaan BK tertinggi pada P0 sebesar 92,70% dan kecernaan BO tertinggi juga pada P0 sebesar 86,21%. Kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian ini yaitu pemberian minyak ikan terproteksi tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap tingkat kecernaan BK dan BO.   ABSTRACT  This study aims to determine the level of dry matter digestibility and organic matter in ettawa breed goats. The material used was 9 male ettawa breeds and fish oil. The research method used is a field trial method using Randomized Block Design (RBD). The treatments tested were P0: control feed (elephant grass and concentrate), P1 (elephant grass, concentrate + fish oil), P2 (elephant grass, concentrate + fish oil Ca-oil). Each treatment of PE goats is repeated 3 times. The variables observed in the study were dry matter digestibility and organic matter. The results of the study were analyzed by using ANOVA analysis. Based on the results of the study showed that there was no significant difference P> 0.05 to the dry matter digestibility (DM) and digestibility of organic matter (OM) in ettawa breeds. The highest DM digestibility at P0 was 92.70% and the highest OM digestibility was also at P0 of 86.21%. The conclusion obtained from the results of this study is that the provision of protected fish oil does not have a significant effect on the digestibility level of DM and OM

    Substitusi limbah ulat hongkong (Tenebrio molitor) sebagai pengganti konsentrat terhadap konsumsi dan pertambahan bobot badan (pbb) kelinci pedaging

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh subtitusi limbah ulat hongkong sebagai pengganti konsentrat terhadap konsumsi dan Pertambahan Bobot Badan (PBB) kelinci pedaging. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah kelinci sebanyak 12 ekor, limbah ulat hongkong, kangkung kering dan konsentrat. Metode penelitian yang digunakan adalah percobaan lapang dengan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan. Adapun perlakuan yang digunakan adalah P0:Kontrol (Konsentrat 60%+Hijauan 40%), P1:Limbah Ulat 20%+Konsentrat 40%+Hijauan 40%, P2:Limbah Ulat 40%+Konsetrat 20%+Hijauan 40%, P3:Limbah Ulat 60%+Hijauan 40%, dan Pemberian air secara ad libitum. Variabel yang diamati dalam  penelitian ini adalah konsumsi Bahan Kering (BK), konsumsi Bahan Organik (BO), dan Pertambahan Bobot Badan (PBB). Data yang diperoleh dan dianalisis dengan menggunakan analisis ragam, apabilah terdapat perbedaan dilakukan uji lanjut dengan menggunakan uji beda nyata terkecil (BNT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa subtitusi limbah ulat hongkong pada konsentrat memberikan pengaruh yang tidak nyata (P>0,05) terhadap konsumsi BK, BO, dan PBB. Konsumsi BK tertinggi pada perlakuan P2 sebesar 153,77 g/ekor/hari, konsumsi BO tertinggi pada perlakuan P2 sebesar 132,44 g/ekor/hari, dan PBB tertinggi pada perlakuan P1 sebesar 18,66 g/ekor/hari.          Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa subtitusi limbah ulat hongkong sebesar 20% sebagai pengganti konsentrat memberikan nilai terbaik terhadap peningkatan bobot badan (PBB) kelinci

    Pemanfaatan Daun Pepaya dan Kunyit Terhadap Pertambahan Bobot Badan dan Konversi Pakan Ayam Kampung

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hasil analisis penambahan daun pepaya dan kunyit pada pakan terhadap variabel pertambahan bobot badan (PBB) dan konversi pakan ayam kampung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah percobaan lapang menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 4 perlakuan yang meliputi P0 (100% pakan basal), P1 (100% pakan basal + 10% tepung daun pepaya), P2 (100% pakan basal + 2% tepung kunyit) dan P3 (100% pakan basal +10% tepung daun pepaya + 2% tepung kunyit). Setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali (4 X 3). Hasil analisis ANOVA menunjukkan terdapat perbedaan hasil yang sangat nyata pada variabel PBB dan konversi pakan (P < 0,01). Hasil terbaik untuk PBB didapatkan pada P3. Begitu juga pada konversi pakan, meskipun tidak semua hasil perlakuan (hasil uji BNT) menunjukkan perbedaan sangat nyata. Tepung daun papaya dan kunyit dapat dimanfaatkan sebagai bahan tambahan pakan ayam kampung, karena berpengaruh terhadap PBB dan konversi pakan menjadi lebih baik

    FREKUENSI PENYIRAMAN PUPUK ORGANIK CAIR TERHADAP PERSENTASE PERKECAMBAHAN DAN PERSENTASE KECAMBAH NORMAL HIDROPONIK FODDER GANDUM

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh frekuensi penyiraman pupuk organik cair terhadap persentase perkecambahan dan persentase kecambah normal  hidroponik fodder gandum. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah biji gandum, POC dan air. Metode penelitian yang digunakan adalah percobaan lapang dengan menggunakan rancangan acak lengkap ( RAL ). Perlakuan penelitian yaitu frekuensi penyiraman dengan pupuk organik cair 10% dengan volume 100 ml/hari yaitu P1 : penyiraman 1 kali/sehari, P2 : Penyiraman 2 kali/sehari, P3 : Penyiraman 3 kali/sehari. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 5 kali. Variabel penelitian meliputi persentase perkecambahan dan persentase kecambah normal. Analisis statistik yang digunakan  adalah analisis varians. Jika terdapat pengaruh antar perlakuan, maka dilanjut dengan uji BNT. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa frekuensi penyiraman dengan menggunakan pupuk organik cair memberikan pengaruh yang sangat nyata (P< 0,01 ) terhadap persentase perkecambahan dan persentase kecambah normal. Nilai tertinggi persentase perkecambahan dan persentase kecambah normal dicapai pada perlakuan P2 yakni 87,11% dan 92,85%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa frekuensi penyiraman 2 kali sehari dengan pupuk organik cair memberikan hasil terbaik terhadap produktivitas fodder gandum dengan sistem hidroponik

    Pengaruh frekuensi penyiraman benih terhadap produktivitas fodder jagung ( zea mays) dengan sistem hidroponik

    Get PDF
    Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui frekuensi penyiraman benih terhadap produktivitas jagung fooder (Zea mays) dengan sistem hidroponik. Metode dari penelitian ini adalah jagung dan air. Metode yang digunakan adalah eksperimental lapang menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAK) dengan 3 perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan yang digunakan adalah P1 (1 kali penyiraman / hari), P2 (2 kali penyiraman / hari) dan P3 (3 kali penyiraman / hari). Variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah Persentase Perkecambahan, Persentase Kecambahan Normal, Produksi Hijauan Segar, Produksi Bahan Kering, Produksi Bahan Organik, Produksi Protein Kasar dan Produksi Serat Mentah. Analisis data ini dikerjakan dengan menggunakan alat bantu yaitu program&nbsp; SPSS for Windows 16.0. Apabila setiap perlakuan terdapat pengaruh makan dilanjutkan dengan uji Duncan. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa produktivitas pakan jagung dengan berbagai perlakuan penyiraman memberikan efek yang sangat nyata (P &lt;0,01) pada persentase perkecambahan, perkecambahan normal, produksi hijauan segar, produksi bahan kering, produksi bahan organik, produksi protein kasar dan produksi serat kasar. Persentase perkecambahan tertinggi pada perlakuan P3 (95,80%), persentase kecambah normal tertinggi pada P2 (94,63%), produksi hijauan segar tanaman tertinggi pada P3 (420,80 gram), produksi bahan kering tertinggi pada P3 (364,82 gram), produksi bahan organik tertinggi pada P3 (357,68 gram), produksi protein kasar pada P3 (66,51 gram) dan produksi serat kasar pada P3 (82,74 gram). Kesimpulan dari penelitian ini adalah benih penyiraman sebanyak 3 kali / hari memberikan produktivitas pakan jagung tertinggi (Zea mays) dengan sistem hidropinik. &nbsp; &nbsp; Abstract The aim of this research were to know of seed watering frequeney to productivity of corn fooder (Zea mies) by hidropinic system. The material of this research were corn and water. The method used was experimental field using Completely Randomized Design (CDR) with 3 treatments and 5 replications. The treatment used is P1 (1 time watering / day), P2 (2 times watering / day) and P3 (3 times watering / day). The variables observed in this study were. Percentage of germination, percentage of&nbsp; normal germination, flant production, dry material production, organic matter&nbsp; production, crude protein production and gude fiber production. Based on the results of the research shown that the productivity of corn feed with various watering treatments gives a very real effect (P &lt;0.01) on the percentage of germination, normal germination, plant production, DM production, OM production, CD production and CF production. The highest percentage of germination on treatment P3 (95.80%), highest percentage of&nbsp; normal germination on P2 (94.63%), highest plant fresh production on P3 (420.80 gram), highest dry matler production on&nbsp; P3 (364.82 gram), highest OM production on P3 (357.68 gram), CD production&nbsp; on P3 (66,51 gram) and CF production on P3 (82,74 gram). The conduded of this research were seed watering frequeney 3 times/day gave highest productivity of corn fodder (Zea mies) by hidropinic system

    Pengaruh perendaman benih pada berbagai jenis larutan urin terhadap daya tumbuh kecambah kaliandra (calliandra calothyrsus)

    Get PDF
    Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil pengaruh perendaman benih pada berbagai jenis larutan urin terhadap daya tumbuh kecambah kaliandra (Calliandra calothyrsus). Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih kaliandra sebanyak 100 gr, urin sapi, kambing dan domba sebanyak @1 liter. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimental lapang berdasarkan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri atas 5 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan penelitian terdiri dari P0 (perlakuan kontrol/tanpa perendaman), P1 (perendaman pada air) dan perlakuan eksperimental dengan perendaman pada berbagai jenis urin dengan konsentrasi 10%, yakni, P2 (larutan urin sapi), P3(larutan urin kambing) dan P4 (larutan urin domba). Variabel yang diamati dalam penelitian ini yaitu daya tumbuh kecambah kaliandra yang meliputi persentase perkecambahan, tinggi bibit, persentase benih mati, dan persentase kecambah normal. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis sidik ragam anova tunggal dengan bantuan aplikasi SPSS for Windows,apabila terdapat pengaruh maka dilanjutkan dengan uji. Perendaman pada urin sapi memberikan nilai terbaik pada persentase kecambah (88,33%), tinggi bibit (5,67±0,57)cm, persentase benih mati terendah (11,67±3,51%), dan persentase kecambah normal (91,67±1,52%). Kesimpulan dari hasil penelitian yaitu perendaman benih pada urin sapi memberikan pengaruh terbaik terhadap daya tumbuh kecambah kaliandara (Calliandra calothyrsus). &nbsp; Abstract &nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; This study aims to determine the effect of seed immersion on various types of urine solution on the growth of Calliandra calothyrsus. The material used in this study was 100 grams of calliandra seed, cow urine, goat urine and sheep urine. The method used in this study was a field experiment based on a Completely Randomized Design (CRD) consisting of 5 treatments and 3 replications. The treatment consisted of P0 (control / no soaking treatment), P1 (immersion in water) and experimental treatment with soaking in various types of urine with a concentration of 10%, namely, P2 (cow urine solution), P3 (goat urine solution) and P4 (sheep urine solution). The variables observed in this study were the growth of kaliandra sprouts which included germination percentage, seed height, percentage of dead seeds, and the percentage of normal sprouts. The data obtained were analyzed using a single ANOVA variance analysis with the help of the SPSS for Windows application, if there was an influence then proceed with the test. Immersion in cow urine gave the best value in the percentage of sprouts (88.33%), seedling height (5.67 ± 0.57) cm, the lowest percentage of dead seeds (11.67 ± 3.51%), and the percentage of normal sprouts ( 91.67 ± 1.52%). The conclusion of the research results is that the immersion of seeds in cow urine gives the best effect on the power of kaliandara sprouts (Calliandra calothyrsus)

    Subtitusi limbah ulat hongkong (tenebrio molitor) sebagai pengganti konsentrat terhadap kecernaan bahan kering (kcbk), bahan organik (kcbo) dan protein kasar (kcpk) ternak kelinci

    Get PDF
    ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui subtitusi limbah ulat hongkong sebagai pengganti konsentrat terhadap kecernaan bahan kering (KcBK), bahan organik (KcBO) dan protein kasar (KcPK) pada ternak kelinciMateri yang digunakan dalam penelitian ini meliputi ternak kelinci, limbah ulat hongkong, konsentrat, hijauan. Metode penelitian ini menggunakan 4 perlakuan dan 3 ulangan,&nbsp; percobaan laboratorium, dan air minum diberikan&nbsp; secara ad bilitum, pakan basal ditambahkan limbah ulat P0 : Kontrol + (Konsentrat 60% + Hijauan 40%), P1 : Limbah Ulat 20% + Konsentrat 40% + Hijauan 40%, P2 : Limbah Ulat 40% + Konsentrat 20% + Hijauan 40%, P3: Limbah Ulat 60% + Hijauan 40%, adapun data yang didapat pada penelitian ini dianalisis sidik ragam menggunakan RAL, jika terdapat pengaruh dilanjutkan dengan uji BNT. Hasil penelitian menunjukan bahwa ransum yang menggunakan substitusi limbah ulat hongkong memberikan pengaruh yang sangat&nbsp; nyata (P0&lt;0,01) terhadap kecernaan bahan kering, berpengaruh yang nyata (P0&lt;0,05) terhadap kecernaan bahan organic dan kecernaan protein kasar pada ternak kelinci. Kecernaan BK tertinggi pada P0 sebesar 95,85%, Kecernaan Bahan organik tertinggi pada P0 sebesar 96,95% dan kecernaan protein tertinggi pada P0 sebesar 91,21%. Berdasarkan hasil dapat disimpulkan bahwa pakan kontrol memberikan nilai KcBK,KcBO,dan KcPK terbaik &nbsp; ABSTRACT The purpose of this study was to determine the substitution of mealworm waste as a substitute for concentrates on dry matter digestibility, organic matter and crude protein&nbsp; of rabbits The material used in this study included rabbits, mealworm waste, concentrates, forage. This research method used 4 treatments and 3 replications, laboratory experiments, and drinking water was given in ad bilitum, basal feed was added to mealworm waste, P0: Control + (Concentrate 60% + Green 40%), P1: mealworm waste 20% + Concentrate 40% + Forage 40%, P2: 40% mealworm waste + 20% Concentrate + 40% Forage, P3: 60% mealworm waste + 40% Forage, while the data obtained in this study analyzed variance using RAL, if there is an effect followed by a test BNT. The results showed that rations using mealworm waste substitution had a very significant effect (P0 &lt;0.01) on dry matter digestibility, having a significant effect (P0 &lt;0.05) on digestibility of organic matter and crude protein digestibility in rabbits. The highest DM digestibility at P0 was 95.85%, the highest organic matter digestibility at P0 was 96.95% and the highest protein digestibility at P0 was 91.21%. Based on the results it can be concluded that the control feed provides the best dry matter digestibility, organic matter and crude protein

    EVALUASI SINERESIS DAN SENSORI YOGURT DENGAN PENAMBAHAN STABILIZER PATI TALAS LOKAL (Colocasia esculenta) PADA MASA INKUBASI 18 JAM SUHU RUANG

    Get PDF
    Tujuan dari penelitian untuk mengetahui pengaruh penambahan stabilizer pati talas lokal (Colocasia esculenta) terhadap sineresis dan sensori yogurt pada masa inkubasi 18 jam suhu ruang.Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah susu sapi segar, pati talas, susu skim, dan starter (Lactobacillus bulgaricus,Streptococcus thermophillus dan Lactobacillus acidhopilus). Metode penelitian yang digunakan adalah percobaan Laboratorium  dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Perlakuan penelitian yakni penambahan pati talas, yaitu: P0 (0%), P1 (0,50%), P2 (1%), P3 (1,50%), P4 (2%) masing-masing perlakuan diulang sebanyak 4 kali. Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis ragam, apabila terdapat perbedaan maka dilanjutkan dengan uji duncan. Variabel yang diamati meliputi: Sineresis dan Sensori yogurt. Hasil penelitian menunjukan bahwa penambahan level pati talas lokal (Colocasia esculenta) yang berbeda sebagai stabilizer memberikan pengaruh perbedaan yang sangat nyata (P0,05) terhadap warna, rasa dan aroma yogurt. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penambahan pati talas 1,50% pada masa inkubasi 18 jam suhu ruang dapat menghasilkan yogurt yang optimal ditinjau dari sineresis dan sensori yogurt

    Frekuensi penyiraman pupuk organik cair terhadap produksi segar dan bahan kering hidroponik fodder gandum (Triticum sp)

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui produksi segar dan bahan kering fodder gandum dengan sistem hidroponik. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah gandum dan pupuk organik cair (POC). Metode Percobaan yang dilakukan adalah percobaan lapang dengan mengunakan rancangan acak lengkap (RAL). Perlakuan penelitian&nbsp; yaitu frekuensi penyiraman pupuk organik cair dengan kosentrasi 10% yaitu P1:penyiraman 1 kali/sehari P2 : penyiraman 2 kali sehari dan P3 : penyiraman 3 kali sehari . Masing masing perlakuan diulang sebanyak 5 kali. Variabel penelitian meliputi produksi hijauan segar dan produksi bahan kering. Analisis statistik yang digunakan adalah analisis varians. Jika terdapat pengaruh antar perlakuan,maka dilanjut dengan uji BNT.Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa frekuensi penyiraman pupuk organik cair memberikan pengaruh sangat nyata(P&lt;0,01) terhadap produksi hijauan segar. dan memberikan pengaruh nyata (P&lt;0,05) terhadap produksi bahan kering fodder gandum dengan sistem hidrroponik. Produksi hijauan segar tertinggi pada P2 dengan nilai (194,8 gram) dan produksi bahan kering tertinggi pada P2 dengan nilai (20,55 gram). Berdasarkan penelitian dapat disimpulkan bahwa penyiraman 2 kali sehari dengan pupuk organik cair dengan konsentrasi 10% dapat memberikan hasil terbaik pada produktivitas fodder gandum dengan sistem hidroponi

    Aplikasi Pakan Fermentasi di Peternakan Ayam Pejantan Dukuh Pehdoplang Kecamatan Doko Kabupaten Blitar

    Get PDF
    ABSTRAKDukuh Pehdoplang merupakan salah satu dukuh di Desa Suru. Suru adalah salah satu desa di Kecamatan Doko. Desa Suru memiliki luas area 6,55% dari total wilayah Doko, dengan total penduduk 3.686 jiwa. Kepadatan penduduk di desa Suru sebesar 794 jiwa/km2.  Struktur mata pencaharian penduduknya didominasi dalam bidang pertanian yaitu sebesar 91,35%. Dari mata pencaharian pertanian tersebut 42,23% diantaranya juga bermata pencaharian sebagai peternak. Pengabdian pada masyarakat ini bertujuan untuk mengenalkan cara penyusunan ransum dan pembuatan pakan fermentasi. Mitra pengabdian yang menjadi target adalah peternakan ayam pejantan milik bapak Mahsun Hudri. Permasalahan yang dihadapi mitra adalah tingginya harga pakan selama pandemi COVID-19, sehingga perlu suatu teknologi yang perlu dikenalkan untuk mengantisipasi hal tersebut. Program pengabdian pada masyarakat ini menekankan pada penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi guna meningkatkan pemahaman peternak terkait dengan pengolahan pakan ternak, sehingga pengeluaran biaya produksi untuk beternak dapat ditekan. Metode yang digunakan adalah diskusi dan ceramah, pelatihan pengolahan produk, dan evaluasi. Hasil pengabdian yang berlokasi di Peternakan Ayam pejantan Dukuh Pehdoplang Desa Suru Kecamatan Doko menunjukkan bahwa kegiatan penyuluhan, pelatihan penyusunan formulasi pakan, demplot pembuatan pakan fermentasi sangat antusias. Respon peternak cukup bagus. Hasil demplot telah memenuhi standar kualitas pakan terfermentasi untuk ayam pejantan. Berdasarkan hasil disimpulkan bahwa pengabdian kepada masyarakat di peternakan Ayam Pejantan Dukuh Pehdoplang Desa Suru Kecamatan Doko sangat baik.  Kata kunci: Ayam pejantan; formulasi pakan; limbah pertanian; pakan fermentas
    corecore