3 research outputs found

    Membangun Jiwa Entrepreneurship dalam Pendidikan Berbasis Agama, Filsafat, Psikologi dan Sosiologi

    Full text link
    Ditengah era disrupsi pendidikan yang dikatakan modern seperti sekarang ini, angkatan kerja dari tahun ke tahun semakin bertambah. Inovasi dan terobosan baru selalu menjadi tuntutan untuk dapat menjawab segala tantangan zaman. Jiwa entrepreneurship wajib ditanamkan dan ditumbuhkembangkan dalam diri peserta didik karena ketika mereka susah berada dalam masyarakan maka mereka harus bisa menjawab segala tantangan Perubahan zaman serta mampu bersaing tidak hanya dalam dunia usaha dan dunia industri tapi mereka juga mampu menciptakan lapangan kerja agar dapat memberikan manfaat baik bagi diri pribadinya, keluarganya, lingkungan sekitarnya, dan Negara. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriftf studi literature dan mengangkat beberapa kasus baik dari lembaga pendidikan formal maupun informal. Hasil penelitian menunjukkan sisi agama Islam memang tidak memberikan penjelasan secara eksplisit terkait konsep tentang kewirausahaan ini, namun di antara keduanya mempunyai kaitan yang cukup erat; memiliki ruh atau jiwa yang sangat dekat, meskipun bahasa teknis yang digunakan berbeda. Dari sisi filsafat Pendidikan kewirausahaan bertujuan untuk membentuk manusia secara utuh, sebagai insan yang memiliki karakter, pemahaman dan ketrampilan sebagai wirausaha. Pada dasarnya, pendidikan kewirausahaan dapat diimplementasikan secara terpadu dengan kegiatan-kegiatan pendidikan di sekolah. Dari sisi psikologi Kewirausahaan adalah suatu kemampuan dalam berfikir kreatif dan berperilaku inovatif yang dijadikan dasar, sumber daya, tenaga penggerak tujuan, siasat kiat dan proses dalam menghadapi tantangan hidup. Dari sisi Sosiologi kewirausahaan adalah kajian terhadap praktik kewirausahaan yang dilihat melalui ilmu sosiologi menyatakan bahwa bahwa terdapat satu bagian dari badan besar ilmu sosiologi dimana secara umum ilmu ini mengkaji masyarakat dan manusia dalam masyarakat yang khusus mengkaji tentang kewirausahaa

    The Impact of Health Education Using Online Learning on Adolescent Knowledge of Anaemia

    Full text link
    Anaemia is currently still a global health problem. About 26.8% of Indonesian adolescents suffer from anaemia. Most of them do not realize that they suffer from anaemia, neither do they understand the effects of it; this, therefore, warrants a need for health education by utilizing online technology. The purpose of this study was to determine the impact of health education through online learning on the knowledge level of adolescents about anaemia. This study is quasi-experiment research with a pretest–posttest using a control-group design. The sampling technique used was stratified random sampling, with a total of 36 respondents who were divided into control and intervention groups. The respondents were screened using the Haemoglobin Test Strip Monitoring System and data were collected using a questionnaire. Data analysis in this study used the Wilcoxon and Mann–Whitney tests. The results showed that there was an increase in the mean knowledge value of anaemic adolescents (p < 0.05) based on the Wilcoxon test results, while based on the Mann–Whitney test, there was no difference between the intervention and control groups (p > 0.05). Health education through online learning media can be given to adolescents because through these media, adolescents can quickly get information related to anaemia anywhere and anytime, and there is a need for active interaction during activities. Keywords: online learning, health education, anaemia, adolescent
    corecore