105 research outputs found
STUDI PERENCANAAN PENINGKATAN JALAN PADA RUAS JALAN JALUR LINTAS SELATAN GIRIWOYO – DUWET STA. 10+000 – STA. 15+000
The design improvement of the road, and cost estimate of the south path project, segment Giriwoyo-Duwet Sta.10+000 – Sta.15+00 aims to calculate the geometric, widening, thickness of the rigid pavement, thickness of the flexible pavement overlay, and cost estimates of the improvement road project. 2017 Traffic data and California Bearing Ratio data to calculate the thickness of the rigid pavement. The method used to design the geometric is “Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota Bina Marga 1997â€. The thickness of the rigid paving is calculated by means of a 20-year design plan; life uses “AASHTO 1993â€. The thickness of flexible pavement overlay with 20 years design life uses “Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya Dengan Metode Analisa Komponen Bina Marga 1987†and “Panduan Analisa Harga Satuan Bina Marga 1995†to calculate the cost estimation. From the calculation of the road known that thickness of rigid pavement for improvement is 15 cm with 10 cm lean mix concrete for subbase, and 5 cm with 2 meters roadside, flexible pavement for the surface. And the calculation of the flexible pavement overlay results is 6 cm. From the calculation, the cost estimation of the improvement road is IDR. 5,015,899,000Perencanaan Peningkatan Jalan Serta Rencana Anggaran Biaya Proyek Jalan Jalur Lintas Selatan Pada Ruas Giriwoyo – Duwet STA. 10+000 – STA. 15+00 bertujuan untuk menghitung pelebaran jalan, tebal perkerasan kaku jalan, tebal lapis tambahan (overlay) perkerasan lentur dan rencana anggaran biaya (RAB) proyek. Data lalu lintas tahun 2017 dan data California Bearing Ratio (CBR) untuk merencanakan tebal perkerasan kaku jalan. Metode yang digunakan untuk perhitungan tebal perkerasan kaku dengan umur rencana 20 tahun menggunakan panduan “AASHTO 1993â€. Untuk perhitungan lapis tambahan perkerasan lentur dengan umur rencana 20 tahun menggunakan panduan “Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya Dengan Metode Analisa Komponen Bina Marga 1987†dan untuk rencana anggaran biaya menggunakan “Panduan Analisa Harga Satuan Bina Marga 1995â€. Dari analisa perhitungan tebal perkerasan komposit untuk pelebaran jalan didapatkan tebal pelat beton 15 cm, lapis pondasi bawah dengan campuran beton kurus (lean mix-concrete) setebal 10 cm dan lapis permukaan dari perkerasan lentur 5 cm dengan bahu jalan sepanjang 2 meter pada setiap sisi jalan. Untuk lapis tambahan (overlay) perkerasan lentur didapatkan penambahan setebal 6 cm. Untuk perencanaan peningkatan jalan seperti terdapat pada uraian diperlukan biaya sebesar Rp 5.015.899.000,
Stabilisasi merkuri pada limbah tambang dengan menggunakan zeolit alam
Mercury contamination caused by artisanal gold mining waste would become an environmental problem if there were no remediation actions. This study aimed to investigate the ability of natural zeolite obtained from Gunungkidul Yogyakarta to stabilize mercury in mining waste or tailing. Tailing samples were obtained from three locations on Kulon Progo, Wonogiri, and Banyumas, and the natural zeolite sample was obtained from Gunungkidul, Yogyakarta. The batch experimental study was conducted to test the ability of the effectiveness of natural zeolite in stabilizing mercury in tailing. The result of the study shows that the natural zeolite used in the experimental study can be used to reduce the mercury concentration in tailing. The natural zeolite's ability for stabilization varies and depends on the initial mercury concentration in tailing and the natural zeolite dose.Pencemaran merkuri yang disebabkan oleh limbah tambang emas tradisional menjadi salah satu masalah lingkungan yang berdampak serius jika tidak dilakukan penangangan. Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi kemampuan zeolit alam yang diperoleh dari Gunungkidul Yogyakarta untuk menstabilisasi merkuri yang terdapat pada limbah tambang emas tradisional atau tailing. Sampel tailing diambil dari tiga lokasi di Kulon Progo, Wonogiri dan Banyumas, sedangkan sampel zeolit alam diambil dari Gunungkidul, Yogyakarta. Percobaan batch dilakukan pada skala laboratorium untuk menguji efektifitas zeolit alam dalam menstabilisasi merkuri dalam tailing. Hasil penelitian menunjukkan bahwa zeolit alam yang digunakan dapat menurunkan konsentrasi merkuri dalam tailing. Kemampuan stabilisasi yang dimiliki oleh zeolit bervariasi tergantung pada konsentrasi awal merkuri pada tailing dan dosis zeolit alam yang ditambahkan. 
STUDI PERENCANAAN PENINGKATAN JALAN PADA RUAS JALAN JALUR LINTAS SELATAN GIRIWOYO – DUWET STA. 10+000 – STA. 15+000
The design improvement of the road, and cost estimate of the south path project, segment Giriwoyo-Duwet Sta.10+000 – Sta.15+00 aims to calculate the geometric, widening, thickness of the rigid pavement, thickness of the flexible pavement overlay, and cost estimates of the improvement road project. 2017 Traffic data and California Bearing Ratio data to calculate the thickness of the rigid pavement. The method used to design the geometric is “Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota Bina Marga 1997”. The thickness of the rigid paving is calculated by means of a 20-year design plan; life uses “AASHTO 1993”. The thickness of flexible pavement overlay with 20 years design life uses “Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya Dengan Metode Analisa Komponen Bina Marga 1987” and “Panduan Analisa Harga Satuan Bina Marga 1995” to calculate the cost estimation. From the calculation of the road known that thickness of rigid pavement for improvement is 15 cm with 10 cm lean mix concrete for subbase, and 5 cm with 2 meters roadside, flexible pavement for the surface. And the calculation of the flexible pavement overlay results is 6 cm. From the calculation, the cost estimation of the improvement road is IDR. 5,015,899,000Perencanaan Peningkatan Jalan Serta Rencana Anggaran Biaya Proyek Jalan Jalur Lintas Selatan Pada Ruas Giriwoyo – Duwet STA. 10+000 – STA. 15+00 bertujuan untuk menghitung pelebaran jalan, tebal perkerasan kaku jalan, tebal lapis tambahan (overlay) perkerasan lentur dan rencana anggaran biaya (RAB) proyek. Data lalu lintas tahun 2017 dan data California Bearing Ratio (CBR) untuk merencanakan tebal perkerasan kaku jalan. Metode yang digunakan untuk perhitungan tebal perkerasan kaku dengan umur rencana 20 tahun menggunakan panduan “AASHTO 1993”. Untuk perhitungan lapis tambahan perkerasan lentur dengan umur rencana 20 tahun menggunakan panduan “Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya Dengan Metode Analisa Komponen Bina Marga 1987” dan untuk rencana anggaran biaya menggunakan “Panduan Analisa Harga Satuan Bina Marga 1995”. Dari analisa perhitungan tebal perkerasan komposit untuk pelebaran jalan didapatkan tebal pelat beton 15 cm, lapis pondasi bawah dengan campuran beton kurus (lean mix-concrete) setebal 10 cm dan lapis permukaan dari perkerasan lentur 5 cm dengan bahu jalan sepanjang 2 meter pada setiap sisi jalan. Untuk lapis tambahan (overlay) perkerasan lentur didapatkan penambahan setebal 6 cm. Untuk perencanaan peningkatan jalan seperti terdapat pada uraian diperlukan biaya sebesar Rp 5.015.899.000,
PENELITIAN PENAMBAHAN BAHAN LIMBAH TETES TEBU DARI PABRIK GULA MERITJAN PADA CAMPURAN ASPAL BETON
Asphalt concrete as a material for road construction has long been known and used widely in road construction. Its use in Indonesia is increasing from year to year. This is because asphalt concrete has several advantages compared to other materials, including a relatively lower price than concrete, its ability to support high vehicle weight loads, and can be made from locally available materials and has good resistance to weather. The purpose of this study was to determine the effect of add sugarcane waste as a concrete asphalt mixture and look for out what percentage of the mixture of molasses waste on asphalt concrete to reach the optimum point. From the calculation of the addition of molasses to the concrete asphalt mixture with levels of 5%, 10%, and 15% yield Marshall Quotient (MQ), namely 395 kg / mm, 293 kg / mm, and 817 kg / mm. From these results, it can be concluded that the addition of molasses with a variation of 15% has an optimal result compared to 5%, 10% addition of molasses.Aspal beton sebagai bahan untuk konstruksi jalan sudah lama dikenal dan digunakan secara luas dalam pembuatan jalan. Penggunaannya pun di Indonesia dari tahun ke tahun makin meningkat. Hal ini disebabkan aspal beton mempunyai beberapa kelebihan dibanding dengan bahan-bahan lain, diantaranya harganya yang relatif lebih murah dibanding beton, kemampuannya dalam mendukung beban berat kendaraan yang tinggi dan dapat dibuat dari bahan-bahan lokal yang tersedia dan mempunyai ketahanan yang baik terhadap cuaca. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan bahan limbah tetes tebu sebagai bahan campuran pada aspal beton dan Mengetahui berapa persentase campuran limbah tetes tebu pada aspal beton agar mencapai titik optimum. Dari hasil perhitungan penambahan tetes tebu pada campuran aspal beton dengan kadar 5%, 10% dan 15% menghasilkan Marshall Quotient (MQ) yaitu antara lain 395 kg/mm, 293 kg/mm, dan 817 kg/mm. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa penambahan tetes tebu dengan variasi 15% memiliki hasil yang optimal dibandikan dengan 5%, 10% penambahan tetes tebu
PERENCANAAN PONDASI TIANG (Studi Kasus HOTEL MERDEKA TULUNGAGUNG)
The foundation is a construction at the base of the building, which functions to transmit the load from the top of the building structure to the soil layer at the bottom. The pile type foundation is a foundation that is often planned in such conditions. Therefore it is necessary to calculate incorrectly in foundation planning. The method used is the method of description and observation. From the calculation results, the optimal foundation is obtained using a diameter of 40 cm with screw reinforcement D16 distance 125 with the content of 5 reinforcement. When calculating piles, it is better to use pile group control and lateral force control so that the planned foundation construction is able to support the planned load.Pondasi merupakan suatu konstruksi pada bagian dasar bangunan yang berfungsi meneruskan beban dari bagian atas struktur bangunan ke lapisan tanah yang berada di bagian bawahnya Pondasi jenis tiang merupakan pondasi yang sering kali direncakan pada kondisi yang demikian, maka dari itu perlu perhitungan yang tidak tepat pada perencanaan pondasi, metode yang digunakan ialah metode penjabaran dan pengamatan Dari hasil perhitungan, didapat pondasi yang optimal mengunakan diameter 40 cm dengan tulangan besi ulir D16 jarak 125 dengan isi 5 tulangan. Jika menghitung tiang pancang lebih baik menggunakan kontrol kelompok tiang serta kontrol gaya lateral agar konstruksi pondasi yang direncanakan mampu mundukung beban yang yang di rencanakan
とってもやさしいFRPの化学『その21:樹脂劣化における反応工学論の基礎(1)』
identifier:oai:t2r2.star.titech.ac.jp:5068312
- …