352 research outputs found
Revitalization of the Industrial Cooperative Based Learning in the Effort of Enhancing the Food Field Competence
The primary mission of vocational education is to prepare the workers, vocational education therefore requires a
link between education and the workplace. line with developments in the field of workforce needs catering and
tourism, human resources need to get special priority, with the ability to prepare the local workforce so as to
apply the best standards that apply nationally and internationally.
It is unfortunate that the current food industry has not been used optimally by the organizers of education
to train human resources capable of implementing the best standards, whereas cooperative-based learning with
an industry solution to improve the competence of graduates. Many kinds of cooperative-based learning can be
developed from classroom lecture, tour, entry level, work experience, on the job training and apprenticeship.
Accordingly, the cooperative-based learning in vocational education industry should be revitalized to
operate in either variety, frequency, and quality. this is important because through industrial cooperative based
learning learners will acquire the knowledge, skills, and attitudes that are useful for future career interests.
Key word: Cooperative based-learning, work competenc
ENTREPRENEURSHIP INTEGRATION IN PRODUCTIVE CULINARY LEARNING
Entrepreneurship is one solution to solve the problem of employment and improve
society economy. The Colleges who manages teaching vocational education (TVET), has the duty
to provide a solution. One of the solution is to integrated entrepreneurship knowledge in
teaching. The purpose of this paper is to 1) identify the values of entrepreneurship competencies
that can be integrated to leaning; and 2) alternative for integrating entrepreneurship in culinary
learning. The entrepreneur competencies value that predicted can be integrated are: Utilize our
potential for entrepreneurship, analyze business opportunities, applying management
principles, applying the skills of service, apply production skills, culinary product marketing
activities. Alternative integration of entrepreneurship through the preparation of syllabi,
choosing a strategy that allows students to be actively involved through the experience, and
conduct evaluations that give feed back to learners for the learning outcomes that they have
achieved
PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING MODEL POLYA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH BAGI SISWA KELAS IX J DI SMPN 3 CIMAHI
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan metode pembelajaran
problem solving model Polya serta peningkatan hasil belajar siswa setelah mengikuti
kegiatan pembelajaran. Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk: (I)
mendiskripsikan pelaksanaan metode pembelajaran problem solving model polya
pada program pembelajaran intensif siap menghadapi UN 2011 pada mata
pelajaran matematika
yang mengacu pada SKL, (2) mengetahui peningkatan
kemampuan memecahkan masalah matematika siswa kelas IX J SMPN 3 Cimahi
dengan metode pembelajaran problem solving model polya. Penelitian ini
dilaksanakan di Kelas IX J SMPN 3 Cimahi yang terdiri dari 40 siswa pada tanggal
14 Maret sampai 26 maret 2011. Rancangan penelitian yang digunakan adalah
penelitian tindakan kelas. Penelitian ini terdiri dari dua siklus. Siklus I membahas
tentang menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan perbandingan. Siklus II
membahas tentang menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan jual-beli dan
perbankan atau koperasi. Instrumen yang digunakan untuk mengukur kemampuan
memecahkan masalah adalah hasil belajar siswa melalui tes pada akhir masing-
masing siklus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode pembelajaran problem
solving model Polya dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam memecahkan
masalah matematika. Hal ini ditunjukan dengan adanya peningkatan rata-rata nilai
hasil belajar siswa seperti berikut ini. Rata- rata hasil belajar siswa pada siklus I
meningkat sebesar 3,7 yaitu dari 52,4 menjadi 56 ,1. Sedangkan pada siklus II
meningkat sebesar 8,9 yaitu dari 56,1 menjadi 65. Dengan pembelajaran ini siswa
lebih teliti dalam mengerjakan suatu soal, sehingga tingkat kesalahan dalam
mengerjakan soal juga berkurang. Kendala yang masih dihadapi adalah kurangnya
kemampuan siswa dalam materi apersepsi yang mendukung penyelesaian masalah.
Kata kunci: problem solving model Poly
Efektivitas Metode Demonstrasi Dalam Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa
Pembelajaran saat ini masih bersifat teacher-oriented dan siswa kurang diberi kesempatan untuk
mengembangkan keterampilan berpikir. Salah satunya adalah keterampilan berpikir kreatif yang perlu
dikembangkan sejak dini. Matematika sebagai wahana untuk menumbuhkan keterampilan berpikir,
diharapkan dapat menjadi bekal dalam menghadapi berbagai permasalahan dalam kehidupan. Tujuan
penelitian ini untuk mengetahui efektivitas penerapan metode demontrasi dalam meningkatkan
keterampilan berpikir kreatif siswa pada pokok bahasan Volume Bangun Ruang Sisi Lengkung. Metode
penelitian yang digunakan adalah .penelitian tindakan kelas dengan pendekatan kualitif. Sebagai alat
pengumpul data yaitu lembar ovservasi keterampilan berpikir kreatif yang digunakan selama proses
pembelajaran berlangsung. Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat peningkatan
keterampilan berpikir kreatif siswa pada tiap siklus setelah diterapkan metode demonstrasi,hal ini
ditunjukkan dengan adanya peningkatan pada tiap aspeknya yaitu fluency, flexibility, originality dan
elaboration. Maka dapat disimpulkan penerapan metode demontrasi pada pokok bahasan Volume Bangun
Ruang Sisi lengkung efektif dalam meningkatkan keterampilan berpikir kreatif siswa.
Kata kunci: metode demonstrasi, keterampilan berpikir kreatif
KONTRIBUSI WANITA DALAM PENINGKATAN EKONOMI KELUARGA PEKERJA UKM KOTA SUKABUMI
Pelaku UKM mengakui Keberadaan wanita sebagai bagian dari pelaku UKM ini adalah salah satu indikator meningkatnya kesejahteraan. dan bebas untuk bekerja di luar rumah serta mempunyai pendapatan mandiri, inilah tanda kesejahteraan rumah tangga. Hasil Perhitungan Koefisien Korelasi Product moment Pearson adalah 0, 325 menurut kriteria Guilford hal ini berada pada Hubungan Rendah sedangkan hasil perhitungan Koefisien
Determinasi bahwa pengaruh kontribusi wanita terhadap peningkatan ekonomi keluarga pekerja UKM Kota Sukabumi adalah sebesar 10,6 % dan berada pada kriteria Lemah, dan perhitungan Uji t menujukan terdapat pengaruh signifikan antara kontribusi wanita terhadap peningkatan ekonomi keluarga pekerja UKM Kota Sukabumi, hal ini menggambarkan bahwa wanita dalam hal ini ibu rumah tangga yang berprofesi sebagai pekerja UKM pun mampu memberikan kontribusi yang cukup berarti dalam menopang perekonomian keluarga tanpa harus meninggalkan kewajiban utama mereka, terutama dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga
Model Career Based Intervention sebagai Jembatan dalam Pembentukan Kesiapan Kerja Lulusan Pendidikan Vokasi
Penelitian ini bertujuan untuk menemukan model career based
intervention yang teruji sehingga dapat digunakan sebagai jembatan dalam
pembentukan kesiapan kerja lulusan pendidikan vokasi, melalui penelitian yang
terbagi dalam kegiatan selama dua tahun. Penelitian Tahun I bertujuan: (1)
Menghasilkan model pembelajaran untuk menemukan model Career Based
Intervention, (2) Menghasilkan perangkat pembelajaran untuk pelaksanaan
Career Based Intervention yang valid dan reliable.
Penelitian ini menggunakan model Research and Development dari Borg
dan Gall, yang meliputi tahapan (1) penelitian dan pengumpulan informasi (2)
Tahap perencanaan (3) Tahap membangun perencanaan produk; (4) Tahap
melakukan uji pendahuluan di lapangan; (5) Tahap melakukan revisi produk; (6)
Tahap melakukan uji coba produk di lapangan (main fiel testing); (7) Tahap revisi
produk operasional; (8) Tahap melakukan uji operasional; (9) Tahap revisi produk
akhir; (10) Tahap penyebarluasan dan implementasi. Uji coba dilakukan untuk
menguji apakah model yang dikembangkan memenuhi kriteria praktis, dan
efektif. Uji coba terbatas dilakukan pada mahasiswa program Diploma III
Program Studi Teknik Boga, FT UNY. Uji coba lapangan dilakukan pada
lembaga pendidikan yang lain yang lebih luas di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Hasil yang diperoleh pada tahun pertama adalah: (1) diperolehnya model
Career Based Intervention yang dibangun berdasarkan kajian teori, kajian
lapangan dan hasil FGD dengan 3 konten utama yaitu orientasi dan informasi
tentang dunia kerja, Pengenalan kemampuan diri, dan Keterampilan meraih
pekerjaan dan pengembangan diri di dunia kerja. (2) dihasilkannya perangkat
model pembelajaran berupa panduan model, modul, dan lembar kerja yang sudah
divalidasi dan dapat digunakan dalam proses pembentukan kesiapan kerja lulusan
pendidikan vokasi
IMPLEMENTASI SELF ORGANISED LEARNING ENVIRONMENT PADA PEMBELAJARAN LOGIKA DAN ALGORITMA KOMPUTER BERBANTUAN MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN KOGNITIF SISWA
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan multimedia interaktif dengan model Self Organized Learning Enviroment (SOLE) yang diharapkan bisa meningkatkan pemahaman kognitif siswa dan menganalisis keefektifan multimedia terhadap hasil belajar pada pembelajaran logika dan algoritma komputer pada mata pelajaran simulasi dan komunikasi digital yang diperoleh dari hasil penilaian peserta didik terhadap multimedia. Penelitian ini menggunakan metode Siklus Hidup Menyeluruh (SHM) yang dikembangkan oleh Munir, yang terdiri dari tahap analisis, desain, pengembangan, implementasi dan penilaian. Sampel penelitian merupakan siswa kelas X SMK Negeri 12 Bandung sebanyak 28 siswa. Pengumpulan data untuk penilaian multimedia menggunakan instrumen Multimedia Mania – Student Rubric & Judgement 2004 yang menyangkut aspek mekanisme, elemen multimedia, struktur informasi, dokumentasi dan kualitas konten serta menggunakan lembar pretest dan posttest untuk mengetahui efektivitas multimedia terhadap hasil belajar siswa. Dari hasil penelitian ini didapatkan hasil : 1) Multimedia yang dikembangkan dinilai baik dan layak digunakan setelah di validasi oleh ahli media, dimana di dapatkan hasil penilaian pada aspek mekanisme sebesar 92,2%, elemen multimedia sebesar 93,75%, struktur Informasi sebesar 90,63%, dokumentasi sebesar 87,5%, serta aspek kualitas konten sebesar 92,31%. Respon Siswa terhadap multimedia di dapatkan rata-rata untuk aspek mekanisme sebesar 89,58%, elemen multimedia sebesar 90,83%, struktur informasi sebesar 91,92%, dokumentasi sebesar 90,5%, dan kulaitas konten sebesar 94,31%, dari hasil respon siswa tersebut dapat di simpulkan bahwa multimedia yang dikembangkan termasuk dalam kategori sangat baik. 2) Setelah melewati pengujian menggunakan metode ANOVA dengan bantuan aplikasi IBM SPSS versi 22 didapatkan hasil dimana nilai signifikan dari hasil pretest dan posttest adalah 0.000 dengan taraf signifikan 5% maka didapatkan 0.00 < 0.05 bisa disimpulkan bahwa terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar yang signifikan antara rerata nilai pretest dan postest 3) Setelah melakukan pengujian keefektifan multimedia melalui uji N-Gain didapatkan hasil bahwa media pembelajaran dapat meningkatkan kemampuan kognitif. Berdasarkan hasil pretest dan postest diperoleh rata-rata nilai gain sebesar 0,61 dengan kategori “Sedang”. Peneliti membagi siswa ke dalam tiga kelas yaitu kelas atas dengan nilai gain sebesar 0,81 dengan kategori “Tinggi”, kelompok tengah dengan nilai gain sebesar 0,62 dengan kategori “Sedang” dan kelompok bawah dengan nilai gain sebesar 0,41 dengan kategori “Sedang”.
ABSTRACT
This study aims to develop interactive multimedia with the Self Organized Learning Environment (SOLE) model which is expected to improve students' cognitive understanding and analyze the effectiveness of multimedia on learning outcomes in learning logic and computer algorithms in simulation subjects and digital communication obtained from the assessment results of students towards multimedia. This research uses the Comprehensive Life Cycle (SHM) method developed by Munir, which consists of the stages of analysis, design, development, implementation and assessment. The research sample was 28 students of class X SMK Negeri 12 Bandung. Collecting data for multimedia assessment using the Multimedia Mania - Student Rubric & Judgment 2004 instruments concerning aspects of the mechanism, multimedia elements, information structure, documentation and quality of content and using pretest and posttest sheets to determine the effectiveness of multimedia on student learning outcomes. From the results of this study, the results are obtained: 1) Multimedia developed is considered good and feasible to use after being validated by media experts, where the assessment results obtained on the aspect of the mechanism are 92,2%, multimedia elements are 93,75%, the information structure is 90,63 %, documentation at 87,5%, and aspects of content quality at 92,31%. Student responses to multimedia were obtained on average for the aspects of the mechanism of 89.58%, multimedia elements of 90.83%, information structures of 91.92%, documentation of 90.5%, and quality of content of 94.31%, from the results of the students' responses it can be concluded that the multimedia developed is included in the excellent category. 2) After passing the test using the ANOVA method with the help of the IBM SPSS version 22 application, it was found that the significant value of the pretest and posttest results was 0,000 with a significant level of 5%, it was obtained 0.00 <0.05, it could be concluded that there was a significant difference in the increase in learning outcomes between the mean scores pretest and posttest 3) After testing the effectiveness of multimedia through the N-Gain test it was found that learning media can improve cognitive abilities. Based on the results of the pretest and posttest obtained an average gain value of 0.61 with the category "Medium". Researchers divided students into three classes, namely upper classes with a gain value of 0.81 with the category "High", the middle group with a gain value of 0.62 with the category "Medium" and the lower group with a gain value of 0.41 with the category " Medium "
Pemanfaatan Radio Komunitas Di Masyarakat Nelayan Dalam Melestarikan Lingkungan Pantai Berbasis Budaya Lokal
, Penelitian ini berjudul Pemanfaatan Radio Komunitas di masyarakat nelayan dalammelestarikan lingkungan pantai berbasis budaya lokal. Tujuan penelitian ini untukmengetahui bagaimana pemanfaatan radio komunitas di masyarakat nelayan dalammelestarikan lingkungan pantai dan untuk mengetahui hambatan yang terjadi dalampemanfaatan radio komunitas. Metode penelitian yang digunakan adalah studi deskriptifdengan teknik analisis data yang akan digunakan adalah deskriptif kualitatif. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa radio komunitas digunakan untuk pemberdayaan warga melaluipengenalan lingkungan untuk anak sekolah seperti bagaimana menjaga lingkungan pantai,melestarikan pantai, menjaga pantai dari sampah-sampah dan pengenalan ekosistem pantai.Selain itu, radio komunitas digunakan untuk informasi dan edukasi yang berfungsi sebagaisarana pemulihan trauma pasca bencana. Program yang berjalan sejauh ini tidak berbedadengan umumnya stasiun radio. Kegiatan lebih ditekankan pada edukasi dan informasikebencanaan, terutama di sekitar Jabar Selatan
Evaluasi Program Kewirausahaan Desa dan Kota dalam Pengentasan Pengangguran
This study is aimed to describe the condition of inputs, processes, products on the implementation of Rural Entrepreneurship/City Entrepreneurship KWD/KWK, and to obtain information about the program KWD / KWK in helping to solve the unemployment problem through the activity of entrepreneurship in the Special Region of Yogyakarta. This study is categorized as program evaluation research. The research uses survey as the research method. The Evaluation approach uses CIPP (Context, Input, Process and Product), and the Kirkpatrick evaluation model, which includes 4 levels of evaluation, namely the reaction, learning, behavior and result. The results of the evaluation described descriptively. The research is conducted in Yogyakarta. The technique of collecting data uses interviews, questionnaires and documentation. Data analysis was performed with descriptive interpretive techniques. The results illustrate that based on the conditions of context, input and output execution process KWD/KWK generally meets the criteria set by the specified standard, so the quality requirements proposed in the guidelines for the implementation can still be used. Refers to the demands of a set that is 80% of participants are able to get a job or perform entrepreneurial work, the program KWD/new KWK still reaches 74% of participants. However, KWK/KWD is generally considered as a good program to tackle unemployment, it has improved the standard of living of the participants into 34.53%, increase productivity into 64.24%, and increased entrepreneurial attitude into 75%. While detention to perform self- employment can be identified by the participants come from themselves is 60.86%
Pemikiran Soedjatmoko tentang sejarah Indonesia
Soedjatmoko merupakan satu dari sekian banyak tokoh yang memikirkan sejarah Indonesia. Pandangan terhadap sejarah diakui meskipun bukan seorang sejarawan.
Rumusan masalah sebagai berikut; pertama, bagaimana biografi Soedjatmoko. kedua bagaimana pemikiran Soedjatmoko tentang sejarah Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menjawabrumusan masalah. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah yaitu heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi, dengan studi pustaka.
Soedjatmoko dilahirkan di Sawah Lunto pada tanggal 10 januari tahun 1922. Ayahnya bernama Mohammad Saleh Mangoendiningrat seorang dokter masa kecil Soedjatmoko dihadapi di negri sebrang, melanjutkan sekolah di Indonesia, hingga masuk perguruan tinggi, Soedjatmoko merupakan intelektual dalam berbagai bidang seperti sosial, filsafat, ekonomi, agama, kebudayaan, dan sejarah Indonesia.
Pemikiran Soedjatmoko tentan Sejarah Indonesia meliputi konsepsi ide, teori dan metodologi serta orientasi. Teori Soedjatmoko dalam bidang sejarah Indonesia. (Teori) pertama sudut pandang. Soedjatmoko menjelaska bahwa lahirnya sudut pandang Indonesiasentris, maupun Eropasentris, Kedua objek penelitian sejarah Indonesia, maka harus berpangkal pada masyarakat Indonesia, masyarakat Indonesia harus menjadi frame of reference dari penyelidikan. Ketiga Soedjatmoko berpendapat bahwa suasana bebas itu merupakan syarat yang mutlak untuk penyelidikan sejarah. Keempat pendidikan bagi seorang sejarawan. Kelima Organisasi Penyelidikan Sejarah. Keenam penyelidikan sejarah itu tidak perlu dan memang tidak dapat digantungkan kepada suatu filsafat sejarah tertentu. (metodologi) heuristic dengan mengumpulkan sumber-sumber yang sudah ada baik sumber dari Eropa maupun Indonesia.
Penggunaan sumber sumber lokal. Kritik Soedjatmoko tetap menekankan kehati-hatian kecermatan serta harus tetap berpegang teguh sifat kritis. interpretasi pada tahapan ini kesulitan memisahkan subjektifitas serta kemungkinan munculnya tafsiran ganda, historiografi dengan keadan pada masa itu diamana nasionalisme sedang menggelora, akan tetap rasa nasionalisme tersebut tidak boleh mengaburkan sejarah asli. (orientasi) sejarah merupakan suatu alat yang penting dalam usaha manusia dan bangsa untuk menyadari diri, untuk mengerti tempatnya didalam keadaan hari sekarang, dan untuk mengahadapi hari depannya dalam kebebasan dan tanggungjawab
- …
