338 research outputs found
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PRACTICE-REHEARSAL PAIRS (PRP) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA STANDAR KOMPETENSI MENAFSIRKAN GAMBAR TEKNIK LISTRIK DI SMK NEGERI 2 PAMEKASAN
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran Kooperatif Tipe Practice Rehearseal Pairs berbeda secara signifikan daripada hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran Kooperatif, serta untuk mengetahui keterampilan sosial siswa selama kegiatan belajar menggunakan perangkat model pembelajaran kooperatif tipe Practice Rehearseal Pair pada materi menafsirkan gambar di SMKN 2 Pamekasan Jenis penelitian yang digunakan adalah praeksperimen dengan desain penelitian Non-Equivalent Control Group Pre-test - Post-test ". Penelitian ini dilaksanakan di kelas X TL 1 sebagai kelas kontrol dan siswa kelas X TL 2 sebagai kelas eksperimen di SMK NEGERI 2 Pamekasan semester ganjil tahun ajaran 2012 / 2013. Instrumen yang digunakan adalah lembar pengamatan keterampilan sosial siswa dan tes hasil belajar siswa. Data dianalisis secara deskriptif kuantitatif dan dinyatakan dalam persentase. Perlakuan pertama yaitu pada awal pembelajaran memperkenalkan perangkat pembelajaran, memberikan pre-test, memberikan proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran (PRP) pada kelas X TL2 dan model pembelajaran kooperatif pada kelas X TL 1, dan terakhir pemberian post-test untuk mengetahui hasil belajar siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar kelas eksperimen sebesar 80,00  dan rata-rata nilai kelas kontrol sebesar 75,76, sedangkan melalui perhitungan uji t didapat thitung > ttabel, yaitu nilai thitung sebesar 2,198  dan ttabel pada taraf signifikansinya 5% (0,05) adalah sebesar 1,665. Berdasarkan hasil penelitian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa kelas yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Practice Rehearseal Pair berbeda secara signifikan daripada kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran kooperatif.  Kata kunci : Kooperatif, Practice Rehearsal Pairs (PRP) dan hasil belajar  ABSTRACT This research aims to find out if learning outcomes of students who use cooperative learning model type Practice Rehearseal Pairs differ significantly from the results of students who use cooperative learning model, as well as to learn social skills and learning activities for students using cooperative learning model of type pair on the material Rehearseal Practice interpreting images in SMKN 2 Pamekasan. This type of research is used pre experiment with the design of the research of non-equivalent control group pre test – post-test. This research was carried out in class X TL 1 as control class and the students of class X TL 2 as a class experiment in SMK NEGERI 2 Pamekasan in odd semester academic year 2012/2013. The instruments used are observation sheet student social skills and test results of student learning. The data analyzed by quantitative descriptive and expressed in percentage. The first treatment at the beginning of learning introducing learning devices, giving pre-test, giving the process of learning by using learning model (PRP) in class X TL 2 and cooperative learning model in X TL 1 class, and booking of post-test to find out the results of student learning. The results showed that the average study results of experiment class 80.00 and the average value of control class 75,76, while through the calculation of t-test to come by tcalculate value of 2,198 and ttable on their significance level of 5% (0.05) is 1,665. Based on the results of the above research, then it can be inferred that the class that uses this type of cooperative learning model of Practice Rehearseal Pairs differ significantly from the control class that uses the model of cooperative learning.  Keywords: Cooperative, Practice Rehearsal Pairs (PRP) and learning outcom
PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN HARGA TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PRODUK PUPUK PADA CV. KUJANG MUDA PERKASA KABUPATEN SUKABUMI
CV. Kujang Muda Perkasa Kabupaten Sukabumi merupakan sebuah
perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi pupuk. Permasalahan yang
dihadapi yaitu mengenai kepuasan konsumen CV. Kujang Muda Perkasa
Kabupaten Sukabumi, yang tidak sesuai dengan harapan perusahaan. Masalah
tersebut disebabkan oleh kualitas produk, dan harga yang kurang baik dan tidak
sesuai dengan harapan konsumen. Maka tujuan penelitian ini yaitu untuk
mengetahui kualitas produk CV. Kujang Muda Perkasa Kabupaten Sukabumi,
mengetahui berjalannya system harga pada CV. Kujang Muda Perkasa Kabupaten
Sukabumi, dan mengetahui besarnya pengaruh kualitas produk dan harga terhadap
kepuasan konsumen CV. Kujang Muda Perkasa Kabupaten Sukabumi.
Objek penelitian ini adalah kualitas produk (variabel X1), harga (variabel
X2) dan kepuasan konsumen (Y). Metode penelitian yang digunakan adalah
metode penelitian deskriptif dan asosiatif, Teknik pengumpulan data yang
digunakan adalah observasi, wawancara, angket, studi kepustakaan dan
dokumentasi. Sedangkan Teknik analisis data menggunakan koefisien korelasi
ganda koefisien determinasi untuk mengetahui besar pengaruh, analisis regresi
linier berganda dan uji hipotesis F.
Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil analisis menunjukan bahwa
analisis korelasi product moment person dihasilkan sebesar 0,725. Adapun
pengaruh kualitas produk terhadap kepuasan konsumen sebesar 0,632 lebih kecil
dari pada pengaruh harga terhadap kepuasan konsumen sebesar 0,673. Koefisien
determinasinya 52,6% dan pengaruh faktor lain yang tidak termasuk dalam
penelitian ini sebesar 47,4%.
Hasil perhitungan Uji Hipotesis F hitung > F tabel yaitu 16,644 > 3,32
sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Artinya, terdapat pengaruh yang signifikan
antara kualitas produk dan harga terhadap kepuasan konsumen. Berdasarkan hasil
tersebut maka perusahaan harus lebih memperhatikan dalam aspek kualitas
produk dan harga supaya kepuasan konsumen lebih baik.
Kata Kunci: Kualitas Produk, Harga, Kepuasan Konsumen
Prinsip-prinsip Ushul Fiqh Mazhab Salafi Saudi
Dalam banyak analisis (Altorki, 1986; Olivetti, 2001; Algar, 2002; dan Abou El-Fadl, 2004), metode pemahaman Mazhab Salafi Saudi yang tekstual dan literal adalah pangkal dari pandangan-pandangan mereka yang kaku, keras, tidak ramah pada yang berbeda, dan diskritimatif terhadap perempuan. Dengan mendeskripsikan lima prinsip Ushul Fiqh Mazhab ini, tulisan ini memandang bahwa tekstualitas yang literal sekalipun sesungguhnya juga sangat kompleks dan membuka kemungkinan pada negoisasi dan perubahan. Kelima prinsip yang dimaksud adalah; (1) Teks yang otoritatif tidak terbatas pada al-Qur’an dan Hadits, tetapi juga pandangan Sahabat, dan Tabi’in; (2) Otoritas hadits mutawatir adalah sama dengan ahad; (3) Kritisisme sanad Hadits dalam ilmu Hadits menjadi penentu penerimaan dan penolakan suatu hadits; (4) Membatasi secara ketat dari penggunaan qiyas, dan segala jenis interpretasi berbasis akal pikiran; dan (5) Metode interpretasi yang literal terhadap teks-teks al-Qur’an dan Hadits
GENDER JUSTICE AND CULTURAL DIMENSION OF RELIGION A Proposal to Apply the Prophetic Tradition (the Hadith) in Promoting Gender Justice among Indonesian Muslims
Dengan melihat Agama sebagai interpretasi budaya dalam suatu masyarakat, seperti dikatakan Clifford Geertz, paper ini mengusulkan pendekatan interpretasi terhadap teks-teks hadits Nabi Muhammad Saw daripada pendekatan dekonstruksi kritis. Pendekatan interpretasi menekankan pada pemaknaan yang secara positif mendukung gagasan keadilan gender, baik dengan mendasarkan pada seleksi metode-metode interpretasi klasik, maupun aplikasi metode-metode kontemporer yang ditawarkan pemikir Muslim progresif. Karena pendekatan ini tidak menggugat otoritas Hadits yang secara budaya telah diterima mayoritas Muslim sebagai sumber kedua setelah AI-Qur\u27 an, maka kerja-kerja advokasi kultural dalam menegosiasikan keadilan gender diasumsikan bisa lebih maksimal dan relatif bisa lebih leluasa. Dengan demikian, penerimaan sumber agama yang dianggap otoritatit dan interpretasi atasnya yang saya anggap sebagai dimensi budaya dari agama tersebut, hams dipertimbangkan dalam kerja-kerja advokasi keadilan gender bagi masyarakat Muslim Indonesia.
Kata Kunci: Islam, Budaya, Hadits, Keadilan Gender, dan Interpretasi.
By arguing that religion as interpretative culture of people in their context, suggested by Clifford Geertz, this paper proposes an interpretation-oriented approach to the texts of the hadith of the Prophet Muhammad rather than a critical-deconstructive approach. The interpretation-oriented approach focuses on positive reading towards the hadith that advQCates issues of gender justicewhether through selecting classical methods of interpretation or applying contemporary methods suggested by progressive Muslims. As this approach does not challenge the authority of the hadith, which is accepted culturally by majority of Muslims as second source after the Quran, cultural works for gender justice are assumed to be relatively more flexible and can be further maximized. By doing so, I argue that this cultural dimension of religion -accepting its sources and working on the field of interpreting themshould be considered in promoting gender justice among Indonesian Muslims.
Keywords: Islam, culture, hadith, gender equality, and interpretation
PEMBELAJARAN GAMES EDUKATIF TERINTEGRASI YANG MENGAKOMODASI KECERDASAN MAJEMUK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAN PENANAMAN KARAKTER SISWA SEKOLAH DASAR PADA TEMA GERHANA
Umumnya dalam mengajarkan materi IPA, guru memandang semua siswa memiliki kemampuan yang sama dalam memahami materi pembelajaran. Padahal, masing- masing siswa memiliki tingkat kecerdasan yang berbeda-beda dalam memahami materi pembelajaran. Rendahnya pemahaman konsep siswa disebabkan karena pengajaran guru yang monoton dan masih menggunakan metode konvensional yaitu metode ceramah. Pembelajaran yang monoton tidak mengakomodasi tingkat kecerdasan siswa yang berbeda-beda. Selain rendahnya pemahaman konsep, pembelajaran yang belum menanamkan karakter juga menjadi masalah penting dalam penelitian ini. Sehingga perlu dibangun sebuah model pembelajaran yang mampu mengakomodasi semua tingkat kecerdasan siswa dan menanamkan karakter untuk meningkatkan pemahaman konsep. Oleh karena itu peneliti membangun suatu model pembelajaran games edukatif terintegrasi yang mengakomodasi kecerdasan majemuk untuk meningkatkan pemahaman konsep dan penanaman karakter siswa. Desain dalam penelitian ini adalah pre-experimental design dengan sampel siswa SD kelas VI sebanyak 33 orang yang berasal dari salah satu SD di Kabupaten Garut. Berdasarkan analisis data, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran games edukatif terintegrasi yang mengakomodasi kecerdasan majemuk mampu meningkatkan pemahaman konsep dengan gain yang dinormalisasikan 0,4 dengan kategori sedang. Selain itu, model pembelajaran ini berhasil mengakomodasi kecerdasan majemuk serta berhasil dalam menanamkan karakter siswa.;--- Generally in teaching science concept, teacher discern that all student has same ability to understand the lesson. Whereas every single student have different intelligence for understanding the lesson. The low of concept comprehension is caused by teaching practice that monotone and still use conventional method (e.g. speech method). With that learning process, multiple intelligence of student is not accommodate. Beside of low of concept comprehension, the other problem of this research is learning process that has not planting students’ character. So, it is necessary to build a teaching model that be able to accommodate all students’ multiple intelligence and plant character for increasing concept comprehension. Therefore, researcher build integrated educative games teaching model which accommodate multiple intelligence to rise concept comprehension and plant character of students. Design in this research is pre-experimental design with sample 33 6th grade of primary school students which come from same school in Garut district. Based on data analysis, researcher can conclude that this teaching model is able to increase concept comprehension with normalize of gain 0,4 and belong to average level. In the other hand, this teaching model success to accommodate multiple intelligence and plant students’ character
HUMAN NATURE BASED ON AL-QUR’AN AS THE BASIC OF EDUCATION DEVELOPMENT
This research focuses on perspective of human nature based on Al-Qur‟an as the basic of education development. It used descriptive qualitative method of research as well as library research which aims at collecting data and information from various literatures available in the library such as books, magazines, scripts, notes, histories, and other documents. The results of this research are drawn into conclusion, among others: first, based on all terms refering to human meaning, it can be defined that human nature required in Al-Qur‟an apparently leads to the term al-insân. On the other side, from human structure‟s perspective, Al-Qur‟an describes human as a creature consisting of physical and spiritual elements. Meanwhile from his position and role, human nature based on Al-Qur‟an is described as Allah‟s servant and Allah‟s khalifah on Earth. Second, there is a close relationship both directly and indirectly with education concept in Al-Qur‟an. Third, the concept of human nature in Al-Qur‟an which cannot be separated from its education concept, thus, has a basic implication toward all education aspects, especially, in vision, orientation and objective of education, curriculum, methodology of education and evaluation on education. Fourth, process of education development based on concept of human nature in Al-Qur‟an including objective, curriculum, methodology, and evalution of education aspects, basically, is understood as efforts or ikhtiar to develop all human existences in the term of totality, structure, position, role and other their own potential values
Islam, Agrarian Struggle, and Natural Resources: The Exertion of Front Nahdliyin for Sovereignty of Natural Resources Struggle Towards Socio-Ecological Crisis in Indonesia
Indonesia is currently embroiled in social and ecological crisis as a result of the exploitation of natural resources redundant as a consequence of the dominance of the global capitalist system. As a country with a Muslim majority deemed the need for religious organizations to resolve the issue. In 2013, Front Nahdliyin for Sovereignty of Natural Resources (FN-KSDA) was established as a response to the social-ecological crisis in Indonesia. Among NU members (Nahdliyin), the existence of organizations such as FN-KSDA is something new. In the middle of NU's attention to the agrarian conflict and natural resources that are considered quite minimal, until now FN-KSDA moving outside the formal structure of the NU. This study also examines how the perspective of FN-KSDA against the sovereignty of natural resources. This article reviews the importance of the agrarian reform carried FN-KSDA by relying on sources of Islamic law that the Qur'an and Hadith, as well as the results of the NU congress. The agrarian reform and upholding the sovereignty of natural resources made FN-KSDA are already have a legitimacy whether from the main sources of Islamic law, the Qoran and the hadith as well as internal decisions of organizations such as Nahdlatul Ulama.Copyright (c) 2017 by KARSA. All right reserved DOI: 10.19105/karsa.v25i1.1160
INVESTIGATION STUDENTS’ INTENSIVE LISTENING THROUGH CALL (COMPUTER ASSISTED LANGUAGE LEARNING) IN EFL CLASSROOM
Listening is known as the process of identifying the sound sequences and also the process of identifying the component of sounds, whereby the words is known (Asemota, 2015). It can be seen as the process which is not only involving the process of hearing the sounds and noises, it also include identifying, understanding and interpreting spoken languages (Harrowoth, 1966, as cited in Asemota, 2015). In teaching and learning listening as foreign language using Intensive Listening usually relate to media. Media which have been used in teaching and learning foreign laguage is facilitated by technology, such as CALL (Computer Assisted Language Learning). This research of this situation is essential to conduct by researcher because Intensive Listening is listening practice that most teacher use in the classroom as a basic learning skill by investigating the process of learning and practising in the classroom or Language Laboratory. The researcher used qualitative research approach because the data in qualitative approach indicated the phenomenon in the school. The result of this research found that listening activities is needed to be applied intensively because most of respondent argued that listening activities through CALL as media brought the atmosphere of the class being enjoy, fun, and interesting. 
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PRACTICE-REHEARSAL PAIRS (PRP) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA STANDAR KOMPETENSI MENAFSIRKAN GAMBAR TEKNIK LISTRIK DI SMK NEGERI 2 PAMEKASAN
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran Kooperatif Tipe Practice Rehearseal Pairs berbeda secara signifikan daripada hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran Kooperatif, serta untuk mengetahui keterampilan sosial siswa selama kegiatan belajar menggunakan perangkat model pembelajaran kooperatif tipe Practice Rehearseal Pair pada materi menafsirkan gambar di SMKN 2 Pamekasan Jenis penelitian yang digunakan adalah praeksperimen dengan desain penelitian Non-Equivalent Control Group Pre-test - Post-test ". Penelitian ini dilaksanakan di kelas X TL 1 sebagai kelas kontrol dan siswa kelas X TL 2 sebagai kelas eksperimen di SMK NEGERI 2 Pamekasan semester ganjil tahun ajaran 2012 / 2013. Instrumen yang digunakan adalah lembar pengamatan keterampilan sosial siswa dan tes hasil belajar siswa. Data dianalisis secara deskriptif kuantitatif dan dinyatakan dalam persentase. Perlakuan pertama yaitu pada awal pembelajaran memperkenalkan perangkat pembelajaran, memberikan pre-test, memberikan proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran (PRP) pada kelas X TL2 dan model pembelajaran kooperatif pada kelas X TL 1, dan terakhir pemberian post-test untuk mengetahui hasil belajar siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar kelas eksperimen sebesar 80,00  dan rata-rata nilai kelas kontrol sebesar 75,76, sedangkan melalui perhitungan uji t didapat thitung > ttabel, yaitu nilai thitung sebesar 2,198  dan ttabel pada taraf signifikansinya 5% (0,05) adalah sebesar 1,665. Berdasarkan hasil penelitian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa kelas yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Practice Rehearseal Pair berbeda secara signifikan daripada kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran kooperatif.  Kata kunci : Kooperatif, Practice Rehearsal Pairs (PRP) dan hasil belajar  ABSTRACT This research aims to find out if learning outcomes of students who use cooperative learning model type Practice Rehearseal Pairs differ significantly from the results of students who use cooperative learning model, as well as to learn social skills and learning activities for students using cooperative learning model of type pair on the material Rehearseal Practice interpreting images in SMKN 2 Pamekasan. This type of research is used pre experiment with the design of the research of non-equivalent control group pre test – post-test. This research was carried out in class X TL 1 as control class and the students of class X TL 2 as a class experiment in SMK NEGERI 2 Pamekasan in odd semester academic year 2012/2013. The instruments used are observation sheet student social skills and test results of student learning. The data analyzed by quantitative descriptive and expressed in percentage. The first treatment at the beginning of learning introducing learning devices, giving pre-test, giving the process of learning by using learning model (PRP) in class X TL 2 and cooperative learning model in X TL 1 class, and booking of post-test to find out the results of student learning. The results showed that the average study results of experiment class 80.00 and the average value of control class 75,76, while through the calculation of t-test to come by tcalculate value of 2,198 and ttable on their significance level of 5% (0.05) is 1,665. Based on the results of the above research, then it can be inferred that the class that uses this type of cooperative learning model of Practice Rehearseal Pairs differ significantly from the control class that uses the model of cooperative learning.  Keywords: Cooperative, Practice Rehearsal Pairs (PRP) and learning outcom
- …