11 research outputs found

    Studi penggunaan antibiotik ceftriaxone pada pasien sirosis dengan spontaneous bacterial peritonitis ( SBP) rawat inap di RSUD Sidoarjo

    Get PDF
    Sirosis hati adalah suatu keadaan disorganisasi dari struktur hati akibat nodul regeneratif yang dikelilingi jaringan yang mengalami fibrosis. SBP merupakan komplikasi dari sirosis hepatis yang biasanya disebabkan oleh infeksi pada selaput rongga perut, lapisan membrane serosa rongga abdomen. Salah satu antibiotik yang digunakan pada pasien SBP adalah antibiotik ceftriaxone. Berdasarkan beberapa penelitian mengungkapkan bahwa antibiotik ceftriaxone memiliki efektifitas yang signifikan terhadap bakteri gram positif dan bakteri gram negatif pada penurunan tingkat leukosit dan laju endap darah pasien SBP. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pola penggunaan antibiotik ceftriaxone pada pasien sirosis dengan SBP di Instalansi Rawat Inap RSUD Kabupaten Sidoarjo. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional berupa studi retrospektif pada pasien sirosis dengan SBP. Pengambilan sampel dilakukan secara consecutive sampling, periode 1 Juli 2014 sampai 31 Desember 2014. Hasil yang diperoleh dari penelitian tersebut adalah Penggunaan ceftriaxone tunggal sebanyak 21 pasien (70%) dengan jenis, dosis, frekuensi dan rute paling banyak adalah ceftriaxone 2 x 1 (IV) sebanyak 20 pasien (95%) dan ceftriaxone 1 x 1 (IV) sebanyak 1 pasien (5%). Penggunaan ceftriaxone kombinasi sebanyak 3 pasien (10%) dengan kombinasi, dosis, frekuensi, dan rute paling banyak adalah cefixime 2 x 100 mg, dan metronidazole 3 x 1 gram sebanyak 1 pasien (33,33%). Pergantian ceftriaxone sebanyak 6 pasien (20%) dengan jenis, dosis, frekuensi dan rute paling banyak adalah ceftriaxone 2 x 1 (IV), dan Cefixime 2 x 100 mg sebanyak 3 pasien (57,16%). Penggunaan antibiotik ceftriaxone yang diberikan pada pasien sirosis dengan Spontaneous Bacterial Peritonitis (SBP) di Instalansi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Sidoarjo, terkait dosis, rute, frekuensi, interval, dan lama pemberian sudah sesuai dengan guidelines yang ada
    corecore