1,247 research outputs found

    Konflik Batin Dalam Novel Surat Kecil Untuk Tuhan Karya Agnes Davonar: Tinjauan Psikologi Sastra

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan (1) mendeskripsikan struktur yang membangun novel Surat Kecil untuk Tuhan karya Agnes Davonar; (2) mendeskripsikan konflik batin tokoh utama dalam novel Surat Kecil untuk Tuhan karya Agnes Davonar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskripstif. Objek penelitian ini adalah konflik batin dalam novel Surat Kecil untuk Tuhan karya Agnes Davonar. Sumber data yang dipakai adalah sumber data primer yakni novel Surat Kecil untuk Tuhan dan sumber data skuder yakni www.agnesdavonar.net. Teknik pengumpulan data menggunakan metode pembaca model semiotik yang terdiri atas pembacaan heuristik dan hermeneutik. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut. 1) struktur novel Surat Kecil untuk Tuhan karya Agnes Davonar difokuskan pada: tema, alur, penokohan, dan latar. Tema dalam novel Surat Kecil untuk Tuhan adalah perjuangan seorang remaja melawan penyakit kanker ganas (Rabdomiosarkoma) tetapi memiliki semangat untuk hidup dan memiliki cita-cita tinggi; alurnya menggunakan alur maju, tokoh utamanya Keke, sifat karakteristik masing-masing tokoh berdasarkan tiga dimensi, yaitu fisiologis, psikologis, dan sosiologis; latar tempat meliputi Jakarta, Banten, Singapura, dan Bandung; latar waktu terjadi sekitar tahun 2003 sampai akhir tahun 2006, sejak masuk SMP sampai ujian sekolah lulus SMP; latar sosial merupakan latar dimana saat Keke mengalami penyakit kanker, wajahnya yang cantik berubah menjadi monster. 2) Konflik batin dalam novel Surat Kecil untuk Tuhan terdapat 3 konflik. a) konflik mendekat-mendekat, terdapat dua konflik (1) konflik antara rasa bahagia dengan rasa bersyukur dan (2) konflik antara senang dengan terharu. b) konflik batin mendekat-menjauh, terdapat empat konflik, (1) konflik antara senang dengan malu, (2) konflik antara senang dengan kecewa, (3) konflik antara cinta dengan perpisahan, dan (4) konflik antara perjuangan dengan penderitaan. c) konflik menjauh-menjauh, terdapat dua konflik, (1) konflik antara percaya dan tidak percaya dan (2) konflik antara sedih dengan pasrah. Hasil penelitian juga dapat diimplikasikan ke dalam pembelajaran di SMA khususnya kelas XI

    HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN MEMBACA DENGAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD NEGERI SE-GUGUS SABDOPALON II KECAMATAN BONOROWO KABUPATEN KEBUMEN TAHUN AJARAN 2011/2012

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kemampuan membaca dengan hasil belajar IPA siswa kelas V SD Negeri se-gugus Sabdopalon II kecamatan Bonorowo kabupaten Kebumen tahun ajaran 2011/2012. Penelitian ini merupakan penelitian korelatif. Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SD Negeri di gugus Sabdopalon II kecamatan Bonorowo. Jumlah siswa sebanyak 82 orang, terdiri dari 42 perempuan dan 40 laki-laki. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan tes dan dokumentasi. Analisis data dilakukan menggunakan analisis korelasi Product Moment. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan antara kemampuan membaca dengan hasil belajar IPA siswa kelas V SD Negeri se-gugus Sabdopalon II kecamatan Bonorowo kabupaten Kebumen tahun ajaran 2011/2012. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil analisis korelasi Product Moment antara kemampuan membaca dengan hasil belajar IPA diperoleh rxy (0,645) > r tabel (0,214) pada taraf signifikansi 0,05 (5%). Dari hasil analisis tersebut berarti tingkat hubungan antara kemampuan membaca dengan hasil belajar IPA berada pada kategori tinggi. Kata Kunci: kemampuan membaca, hasil belajar IPA, SD Neger

    Penerapan model pembelajaran cooperatif learning tipe jigsaw untuk meningkatkan hasil belajar materi pokok jenis-jenis hewan yang halal dan haram dimakan pada siswa kelas VIII E SMP Negeri I Lasem

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Bagaimana penerapan model pembelajaran Cooperatif Learning tipe Jigsaw pada materi pokok Jenis-jenis Hewan Yang Halal dan Haram Dimakan siswa kelas VIII E semester II SMP Negeri 1 Lasem tahun ajaran 2009/2010, (2) Apakah dengan model pembelajaran Cooperative Learning tipe Jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII E SMP Negeri 1 Lasem dalam mata pelajaran PAI khususnya materi pokok jenis-jenis hewan yang halal dan haram dimakan. Penelitian ini merupakan studi tindakan (action research) pada siswa kelas VIII E 1 Lasem. Dari hasil observasi secara langsung di kelas VIII E melalui prasiklus penelitian tindakan dapat diketahui metode yang digunakan oleh guru bidang studi mata pelajaran PAI yang belum secara penuh mengedepankan pembelajaran aktif dan guru cenderung masih menggunakan metode klasikal, guru menerangkan, memberi contoh lalu mengerjakan soal-soal. Sehingga mengakibatkan siswa cenderung pasif dalam pembelajaran, hal ini dapat dilihat dari kesiapan dan keaktifan pada saat pembelajaran berlangsung, hal ini juga tampak dengan adanya hasil belajar yang belum optimal artinya belum mencapai Mriteria Ketuntasan Minimal (KKM=75). Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti membuktikan bahwa penerapan model pembelajaran Cooperatif Learning tipe Jigsaw pada materi pokok jenis-jenis Hewan yang halal dan haram dimakan yang lebih optimal di SMP N 1 Lasem tahun ajaran 2009/2010. Dan ada peningkatan hasil belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran Cooperatif Learning tipe Jigsaw. Setelah dilaksanakan tindakan melalui model pembelajaran Cooperatif Learning tipe Jigsaw dengan menciptakan suasana pembelajaran aktif maka suasana kelas menjadi hidup, siswa menjadi aktif dan hasil belajar maksimal. Penelitian ini dilaksanakan dengan tiga tahap yaitu tahap prasiklus, siklus 1 dan siklus II. Pada tahap prasiklus, ketuntasan belajar mencapai 55% dengan rata-rata nilai 76,9. Pada siklus 1 setelah dilaksanakan tindakan ketuntasan belajar siswa meningkat menjadi 72,7% dengan nilai rata-rata tes siklus 80. Sedangkan pada siklus II setelah diadakan evaluasi pelaksanaan tindakan pada siklus II ketuntasan belajar siswa mengalami peningkatan yaitu dapat diprosentasekan menjadi 93,9% dengan rata-rata tes siklus II adalah 87,03. Dari tiga tahap tersebut jelas bahwa ada peningkatan setelah diterapkannya model pembelajaran Cooperatif Learning tipe Jigsaw dengan sebelumnya. Hasil penelitian ini diharapkan akan menjadi bahan informasi dan masukan bagi para civitas akademika, para tenaga pengajar khususnya bidang PAI serta mampu memberikan semangat dan sikap positif terhadap pembelajaran PAI agar senantiasa berprestasi dengan baik

    PENGGUNAAN METODE K-MEANS CLUSTERING UNTUK PENENTUAN PUSAT FUNGSI BASIS PADA MODEL RADIAL BASIS FUNCTION NEURAL NETWORK (RBFNN) DENGAN MENGGUNAKAN DATA KUNJUNGAN WISMAN KE YOGYAKARTA 1994 - 2006

    Get PDF
    Radial Basis Function Neural Network merupakan kelompok besar dari model neural network yang jarak antara vector input dengan vektor prototype merupakan input dari unit hidden. Manfaat dari Radial Basis Function Neural Network untuk menentukan pendekatan fungsi regulasi, noisy interpolation, estimasi densitas, optimal classification theory dan fungsi potensial. Cukup banyak manfaat Radial Basis Function Neural Network namun belum adanya prosedur yang baku untuk menentukan model Radial Basis Function Neural Network yang optimal pada data time series. Di dalam penelitian ini digunakan data kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Yogyakarta pada tahun 1994-2006. Data tersebut diambil banyaknya input 4 dan banyaknya kelas 3,4,5,6, dan 7. Selanjutnya ditentukan pusat dan varian dari masing-masing kelas dengan menggunakan metode K-Means clustering dan ditentukan banyaknya fungsi basis pada model Radial Basis Function Neural Network dengan menggunakan metode forward selection. Hasil penelitian terdapat lima tipe pusat berdasarkan jumlah input dan jumlah kelas. Berdasarkan pusat-pusat yang diperoleh, dengan menggunakan forward selection untuk banyaknya kelas 3, 4, 5, 6, dan 7 diperoleh secara berturut-turut banyaknya fungsi basis 3, 3, 4,6, dan 7

    PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP

    Get PDF
    Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan pemecahan masalah matematis siswa SMP. Tujuan penelitian ini adalah: (1) mengetahui peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa SMP yang memperoleh pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran generatif; (2) mengetahui kualitas kemampuan pemecahan masalah matematis siswa SMP yang memperoleh model pembelajaran generatif. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode kuasi-eksperimen, dengan desain nonekuivalent control group. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII di salah satu sekolah menengah pertama di kota Bandung tahun ajaran 2014/2015 dan sampel pada penelitian ini adalah siswa dari dua kelas pada sekolah tersebut, yang mana satu kelas sebagai kelas eksperimen dan satu kelas lainnya sebagai kelas kontrol. Satu kelas sebagai kelas eksperimen memperoleh pembelajaran dengan model pembelajaran generatif dan satu kelas sebagai kelas kontrol memperoleh pembelajaran dengan pembelajaran saintifik. Data penelitian ini diperoleh melalui tes kemampuan komunikasi matematis siswa, dan lembar observasi. Hasil penelitian ini adalah: (1) Peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa SMP yang memperoleh pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran generatif lebih baik daripada kemampuan pemecahan masalah siswa yang memeperoleh pembelajaran saintifik; (2) Kualitas peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa SMP yang memperoleh model pembelajaran generatif dan pembelajaran saintifik berada pada kategori sedang. Kata kunci : Model Pembelajaran Generatif, Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis. The background of this study was the fact that students’ mathematical problem solving ability which was still low. The objectives of this study were: (1) determining whether the problem solving abilities of students under generative; teaching model were better than students under scientific teaching model or not; (2) determining quality of problem solving abilities of students under generative teaching model. A quasi-experimental with nonequivalent control group design was used as the research method. The participants of this study were 62 eighth graders of a junior high school in Bandung. The samples were two classes of students of the school; one class as the experimental group which was given generative teaching model, and the other as the control group which was given scientific teaching model. The data were obtained from mathematical problem solving test and observation. The results showed that: (1) the improvement of students’ mathematical problem solving under generative teaching model was better than students under scientific approach teaching.; (2) ) the quality of students’ problem solving abilities under generative teaching model and scientific teaching approach is middle. Keywords: Generative teaching model, Mathematical Problem Solvin

    Pinjaman Modal Koperasi Syari’ah Madani Agung Sejahtera Masjid Agung Semarang (Kosamas) dan Pengaruhnya dalam Pemberdayaan Ekonomi Umat

    Get PDF
    Pada umumnya pembiayaan yang diberikan oleh lembaga keuangan terdapat bagi hasil atau bunga. Hal ini berbeda dengan yang terdapat di Koperasi Syari’ah Madani Agung Sejahtera Masjid Agung Semarang (KOSAMAS). KOSAMAS merupakan program pemberdayaan ekonomi umat Masjid Agung Semarang. KOSAMAS mempunyai produk pinjaman modal tanpa bunga dan jaminan serta pengembaliannya dapat diangsur secara harian / mingguan / bulanan, bergantung dari kesepakatan. Pada produk pinjaman modal ini hanya terdapat infaq, apabila nasabah mau memberikan. Tetapi jika tidak mau memberikan infaq pun tidak apa-apa karena sifatnya sukarela. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana pinjaman modal di KOSAMAS, dan apa pengaruh pinjaman modal KOSAMAS dalam pemberdayaan ekonomi umat. Metodologi penelitian yaitu jenis penelitian lapangan (field reseacrh) sumber data yang digunakan yaitu data primer dan data sekunder. Metode pengumpulan data yang di pakai peneliti adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 2 macam pinjaman di KOSAMAS, yaitu pinjaman modal kelompok peminjam (pokjam) dan jual beli. Pinjaman modal pokjam tanpa bunga dan jaminan yang pengembaliannya dapat diangsur secara harian / mingguan / bulanan, bergantung dari kesepakatan. Tetapi terdapat infaq bagi nasabah yang mau memberi, tidak memberi pun tidak apa-apa karena bersifat sukarela. Pinjaman modal pokjam ini termasuk dalam qard{ul hasan karena merupakan pinjaman untuk tujuan sosial dan diberikan kepada mereka yang tergolong lemah ekonominya serta tidak ada jaminan dalam memberikan pinjaman. Hanya saja pada qard{ul hasan tidak terdapat infaq sedangkan pada pinjaman modal pokjam terdapat infaq. Tetapi pada hakikatnya sama, karena apabila ada nasabah yang tidak memberikan infaq pun KOSAMAS tidak memaksa untuk membayar infaq. Terdapat 2 macam transaksi jual beli di KOSAMAS, yaitu: bai<‘ bis}aman ‘a<jil dan ba<i‘ al-inah. Pada pinjaman modal pokjam, tanpa bunga dan jaminan. Dan hanya ada infak apabila nasabah mau memberi. Tidak memberi pun tidak apa-apa karena sifatnya sukarela. Sedangkan pada jual beli terdapat margin sebesar 2% per angsuran dan terdapat jaminan yang berupa ijasah (khusus bagi anggota KOSAMAS yang mendapat referensi jaminan dari anggota lama dan petugas KOSAMAS) atau BPKB motor. Pengaruh pinjaman modal KOSAMAS dalam pemberdayaan ekonomi umat, yaitu: menambah modal, meningkatkan pendapatan, dan mengembangkan usaha anggota pinjaman modal. Masyarakat yang membutuhkan pinjaman modal usaha merasa terbantu dengan adanya KOSAMAS. Pinjaman modal yang didapat dari KOSAMAS tersebut digunakan untuk modal usaha dan sebagian digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari

    The Development of BOLU BAPER as Adiwiyata Based Teaching Aids for Chemistry Learning

    Get PDF
    This research aims to examine the development of BOLU BAPER (Boneka Molekul Berbahan Kain Perca) (patchwork molecule doll) as Adiwiyata-based teaching aids for learning chemistry, the reviewer assessment on BOLU BAPER as Adiwiyata-based teaching aids for learning chemistry and the product eligibility based on the reviewers and the students’ assessment toward BOLU BAPER as Adiwiyata-based teaching aids for learning chemistry in SMKN 2 Gedangsari. This research is a Research and Development (RD) with five steps; analysis, design, development, implementation, and evaluation. The subject of this research is 26 grade X students of the Automotive Class in SMKN 2 Gedangsari. The result shows that the process of developing a BOLU BAPER as teaching aids consists of several steps; the process of creating, the process of preparing the reviewing instrument, and the process of product testing for the reviewer. The reviewer’s assessment showed a good result with a slight revis. The detail of score from the material expert is 85%, the media expert is 96,25% and the students are 82,76%. The validity test proved that BOLU BAPER is valid to be used as teaching aids for chemistry learning

    Contemporary Issues of Islamic Religious Education in The Scope of Delegate Vocational High School (SMK) Muhammadiyah

    Get PDF
    Pendidikan Agama Islam di Indonesia hingga saat ini masih menghadapi berbagai persoalan dan tantangan serta kritikan dari berbagai pihak, baik dalam lingkup internal maupun eksternal. Sekolah harus mempunyai eksistensi dalam kualitas dan memiliki ciri khas. Problematika yang ada di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Muhammadiyah Delanggu, Klaten, Jawa Tengah, Indonesia meliputi: problem kualitas baik sarana prasarana dan output lulusan, problem lembaga pendidikan swasta yang secara sosial masih di anggap nomor dua setelah lembaga pendidikan negeri, problem sistem dua jalur zonasi dan prestasi. Dengan adanya problem tersebut, maka solusinya antara lain: selalu meningkatkan sarana prasarana dengan melibatkan banyak pihak yayasan dan stakeholder sekitar sekolah dengan tidak berpangku tangan kepada pemerintah semata, membuat pembelajaran yang menyenangkan, penambahan kurikulum agama yang menjadi khas sekolah, guru membuat terobosan dalam pembelajaran, dan evaluasi dalam setiap kegiatan. Penelitian ini menggunakan paradigma interpretif melalui pendekatan kualitatif, jenis studi kasus. Hasil penelitian guru pendidikan agama Islam dikatakan berhasil dalam mendidik ialah yang dapat mengintegrasikan antara konsep yang ada di al-qur'an dan al-hadist dengan keseharian para peserta didik utamanya di sekolah dan dapat diterapkan juga keseharian di luar sekolah, guru juga di tuntut profesional dengan memahami dan mengaplikasikan kode etik guru dengan kinerja guru dalam kehidupan sosialnya.Islamic Religious Education in Indonesia is still facing various problems and challenges as well as criticism from multiple parties, both internal and external. Schools must have an existence in quality and have characteristics. Issues in the Muhammadiyah Delanggu Vocational School (SMK) Delanggu, Klaten, Central Java, Indonesia include problems of good quality infrastructure and output of graduates, matters of private educational institutions which are socially still considered number two after state education institutions, system problems two zoning paths and achievements. With this problem, the solution includes: always improving infrastructure by involving many foundations and stakeholders around the school by not merely standing by the government, making learning fun, adding to the religious curriculum that is typical of schools, teachers making inroads in learning, and evaluation in each activity. This study uses an interpretive paradigm through a qualitative approach, a type of case study. The research results of Islamic religious education teachers are said to be successful in educating those who can integrate the concepts in the Qur'an and Al-Hadith with the daily lives of the primary students at school and can also be applied daily outside the school, teachers are also required by professionals by understanding and using the teacher's code of ethics with the teacher's performance in his social life

    MODEL LAYANAN TAMAN PENITIPAN ANAK (TPA) DI TPA ADNI ISLAMIC ENGLISH SCHOOL SURABAYA

    Get PDF
    Abstrak Taman penitipan anak merupakan salah satu bentuk pendidikan anak usia dini (PAUD) jalur non formal yang diarahkan pada kegiatan pengasuhan anak bagi orang tua yang mempunyai kesibukan bekerja. Semakin banyaknya lembaga penitipan anak tidak menjamin bahwa semua lembaga tersebut memberikan layanan yang sesuai dengan kebutuhan anak dan mengikuti peraturan pemerintah, hal ini terbukti dengan adanya beberapa kasus negatif mengenai lembaga penitipan anak yang tersorot di media cetak dan televisi. Sehingga dirasa sangat perlu untuk dilakukan penelitian mengenai bagaimana layanan yang diberikan di lembaga penitipan anak. Pendekatan dan jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif. Data dikumpulkan dengan teknik wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah koleksi data, reduksi data, penyajian data dan verifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model layanan yang diberikan di TPA ADNI Islamic English School Surabaya meliputi:(1) Layanan pengasuhan berupa kegiatan belajar dan bermain, pemberian makan dan susu, toileting dan istirahat yang dijadwalkan sesuai dengan kebutuhan anak. (2) Layanan pendidikan berupa kegiatan bermain dan belajar di dalam dan di luar ruangan dengan menggunakan APE dan sumber belajar yang telah disediakan, serta kegiatan pembentukan pembiasaan sikap sopan-santun, kemandirian dan tertib. (3) Layanan kesehatan berupa pemeriksaan gigi dan pemberian vitamin oleh pihak puskesmas, serta pemeriksaan kuku dan telinga oleh pengasuh. Serta pemeliharaan lingkungan dan sarana kegiatan yang digunakan selama kegiatan di TPA. Layanan gizi berupa pemberian makanan yang sesuai dengan gizi seimbang yang dibutuhkan anak. (4) Layanan sarana-prasarana berupa lingkungan belajar di luar dan di dalam ruangan, prasarana belajar berupa gedung milik sendiri dan ruang serbaguna yang bisa digunakan untuk bermain, belajar dan istirahat. Beberapa sarana penunjang seperti peralatan yang mendukung perilaku hidup bersih dan sehat, serta saran belajar yang berupa APE Indoor dan Outdoor. Rekomendasi yang diberikan oleh peneliti terhadap hasil temuan di lapangan yaitu bagi pengelola hendaknya mengkonsultasikan menu makanan yang diberikan pada peserta didik kepada ahli gizi, menyediakan tenaga kebersihan supaya pengasuh bisa lebih fokus dalam kegiatan pengasuhan dan pembelajaran, menambah kegiatan pelatihan kepada pengasuh mengenai materi pembelajaran anak usia dini. Sedangkan bagi pengasuh hendaknya menyempatkan diri untuk mengikuti pelatihan, seminar, dan membaca buku terkait materi pembelajaran anak usia dini, sehingga dapat meningkatkan kompetensi yang dimiliki. Kata kunci: Model Layanan, dan Taman Penitipan Anak
    • …
    corecore