9 research outputs found

    PEMANFAATAN ARANG BONGGOL JAGUNG SEBAGAI ADSORBEN MINYAK BEKAS GORENGAN (JELANTAH) (EKSPERIMEN)

    Get PDF
    Minyak jelantah adalah limbah minyak goreng yang penggunaannya berkali-kali sehingga kandungam asam lemak bebasnya menjadi tinggi. Jika digunakan akan membahayakan kesehatan dan jika dibuang ke lingkungan akan mengganggu lingkungan. Bonggol jagung memiliki kandungan selulosa dan hemiselulosa yang tinggi yang dapat digunakan sebagai arang aktif untuk mengadsorbsi minyak jelantah.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan adsorbsi arang bonggol jagung terhadapa minyak jelantah dalam menurunkan kadar asam lemak bebas. Penelitian ini bersifat eksperimen semu (Quasi eksperimen). Sampel dalam penelitian ini minyak jelantah sebanyak 180 ml yang dipaparkan terhadap 3 variasi massa arang bonggol jagung yaitu 20 gr, 25 gr dan 30 gr dengan pengulangan sebanyak 3 kali selama 12 jam.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada massa 20 gr kadar asam lemak bebas mengalami penurunan rata-rata sebanyak 0,43%. Pada massa 25 gr penurunan rata-rata sebanyak 44%. Dan pada massa 30 gr penurunan rata-rata kadar asam lemak bebas 0,50 %.Dapat disimimpulkan dari ketiga variasi massa yang digunakan, massa yang paling efektif dalam menurunkan kadar asam lemak bebas pada minyak jelantah adalah massa 20 gr dengan rata-rata penurunan 0,43%. Ini menunjukkan bahwa hasil pemurnian asam lemak bebas minyak jelantah mendekati asam lemak bebas mutu minyak goreng yang ditetapkan SNI 01-3741-2002 yaitu sebasar 0,30%. Disarankan untuk penelitian selanjutnya, agar menyesuaikan massa arang aktif dengan jumlah volume sampel minyak jelantah supaya arang aktif tidak mengalami kejenuhan.Kata kunci : Arang bonggol jagung, minyak jelantah, dan kadar asam lemak bebas (FFA

    EDUKASI MENGURANGI PAPARAN DEBU PM2,5 DENGANPENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI BAGI PEDAGANG KAKI LIMA DAN WARGA DI WILAYAH JALAN RAPPOCINI RAYA KOTA MAKASSAR

    Get PDF
    Pencemaran    udara    merupakan masalah yang banyak terjadi di kota kota besar, di    Indonesia sudah       sangat         mengkhawatirkan. Pencemaran udara  dapat disebabkan oleh aktivitas manusia antara lain disebabkan oleh  industri, transportasi, aktifitas rumah tangga, dan perkantoran. Dari sumber-sumber   tersebut  transportasi merupakan penyumbangan pencemaran terbesar yaitu dengan adanyan aktifitas dengan menggunakan kendaraan bermotor. Salah satu jenis pencemar utama udara adalah PM 2,5.PM 2,5 adalah partikel yang berukuran lebih kecil dari 2,5 µm .Karena ukurannya yang sangat kecil, PM2,5 dapat secara leluasa masuk ke dalam saluran pernapasan dan mengendap di alveoli sehingga dapat menyebabkan berbagai gangguan saluran pernapasan. Pengabdian Masyarakat ini bertujuan agar pedagang kakilima dan masyarakat sepanjang jalan Rappocini raya yang sangat beresiko terpapar dengan PM 2,5 mengertahui tentang apa , asal dan sumber , akibat , serta cara pencegahan resiko dari terpapar PM 2,5 tersebut. Pengabdian dilakukan dengan metode Penyuluhan untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang PM 2,5 dilanjutkan dengan tanya jawab. Memberikan penjelesan tentang menggunakan masker yang memenuhi syarat agar terlindung dari paparan PM 2,5. Dan melakukan pemeriksaan kapasitas Paru terhadap peserta penyuluhan.Dari Kegiatan ini didapatkan Pengetahuan peserta yang semula semua tidak tahu tentang PM 2,5 menjadi tahu tentang  PM 2,5. (dari 0 % naik menjadi 100 %) begitupun dengan sikap dan ketrampilan menggunakan masker sebagai alat pelindung menjadi naik sebesar 83 %. Dari Pemeriksaan kapasitas paru didapatkan gambaran kondisi kesehatan paru bahwa  1 orang  normal, 4 orang restrictive dan 25 orang Obstructiv

    UPAYA ANTISIPASI PAPARAN DEBU PM2,5 DENGAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI BAGI PEDAGANG KAKI LIMA WILAYAH JALAN A.P. PETTA RANI KOTA MAKASSAR: Efforts to Anticipate Exposure to PM2.5 Dust with the Use of Personal Protective Equipment for Food Traders in the Road Area of A.P. Pettarani Street Makassar City

    Get PDF
    Tingginya jumlah kendaraan bermotor dan industri berimplikasi terhadap penurunan kualitas udara akibat polusi. Kualitas udara khususnya diperkotaan merupakan komponen lingkungan yang sangat penting, karena akan berpengaruh langsung bagi kesehatan masyarakat dan tingkat kenyamanan kota. Dari hasil penelitian dengan Analisa Risiko Kesehatan Lingkungan   yang telah dilakukan ternyata  kualitas udara disepanjang  jalan  AP. Pettarani  kota  Makassar  dapat memberikan dampak terhadap pedagang kaki lima maupun warga yang bermukim. Penggunaan alat pelindung diri (APD) menjadi salah satu alternatif yang digunakan oleh warga untuk   meminimalisasi   paparan   partikulat   matter 2,5 (PM2,5). Perubahan   perilaku warga menjadi hal yang sangat penting, sehingga mereka terbiasa menggunakan masker yang memenuhi standar kualitas maupun cara penggunaanya. Pengembangan dan perencanaan pengelolaan lingkungan sosial menggunakan pendekatan partisipatif, dari masyarakat khususnya pedagang kaki lima dan warga   sebagai inti dalam pendekatan tersebut. Metode pengabdian yang diterapkan berupa ceramah, diskusi kelompok dan latihan keterampilan dengan langkah-langkah kegiatan yang sudah disusun sedemikian rupa, sehingga tujuan pengabdian dapat tercapai. Luaran yang diharapkan dari kegiatan ini berupa publikasi ilmiah dijurnal Nasional terakreditasi dan rekayasa sosial dengan adanya perubahan perilaku masyarakat, terutama yang bermukim disepanjang jalan AP. Pettarani. Penyuluhan tentang pencegahan dan penanggulangan paparam PM2,5 dilakukan di Kantor Lurah Karuwisi dengan capaian peningkatan pengetahuan dan keterampilan masyarakat (30 Peserta) dari 26,67% menjadi 67,33%. Sehingga diperlukan kerjasama secara komprehensif bagi warga khususnya pedagang kaki lima yang bermukim sekitar Jl. AP. Pettarani untuk menangani masalah dampak PM2,5 terhadap Kesehatan dengan membiasakan warga menggunakan alat pelindung diri (masker) yang baik dan benar saat beraktifitas. Kata kunci: Particulate Matter 2.5, ARKL, Perilaku, Sikap. ABSTRACT The high number of motorized vehicles and industries has implications for the decline in air quality due to pollution. Air quality, especially in urban areas, is a very important environmental component because it will directly affect public health and the comfort level of the city. From the results of research with Environmental Health Risk Analysis that has been carried out, it turns out that the air quality along the AP road. Pettarani Makassar city can have an impact on street vendors and residents who live.The use of personal protective equipment (PPE) is an alternative used by residents to minimize exposure to particulate matter 2.5 (PM2.5). Changes in the behavior of residents are very important, so they are accustomed to using masks that meet quality standards and how to use them. The development and planning of social environment management use a participatory approach, from the community, especially street vendors and residents as the core of the approach. The service method applied is in the form of lectures, group discussions, and skills training with actionable steps that have been arranged in such a way, so that the goals of service can be achieved. The expected outputs of this activity are scientific publications in accredited National journals and social engineering with changes in people's behavior, especially those who live along the AP road. Pettarani. Counseling on prevention and control of PM2.5 exposure was carried out at the Karuwisi Village Head Office with the achievement of increasing community knowledge and skills (30 participants) from 26.67% to 67.33%. So that comprehensive cooperation is needed for residents, especially street vendors who live  around  Jl.  AP.  Pettarani  to  deal  with  the impact  of  PM2.5  on  health  by familiarizing residents with using good and correct personal protective equipment (masks) when doing activities. Keywords: Particulate Matter 2.5; ARKL; Behavior; Attitude

    STATUS RESISTENSI Larva Aedes aegypti Terhadap Penggunaan Themofos Pada Daerah Endemis DBD di Kabupaten Maros Tahun 2020

    Get PDF
    Salah satu upaya pencegahan DBD pada dinas kesehatan di kabupaten Maros sebagai daerah yaitu dengan pemberian larvasida temefos 1% dikenal dengan nama abate, dan pemberian abate ini disebut dengan abatisasi dan jenis abate ini telah digunakan selama lima tahun. Pelaksanaan uji kerentanan yang telah dilakukan dengan pengujian berbagai konsentrasi yang berbeda yakni konsentrasi 0,001mg/l, 0,05 mg/l, 0,01 mg/l, 0,02 mg/l, dan 0,03 mg/l, secara keseluruhan menunjukkan bahwa kondisi larva yang berada pada daaerah endemis masih rentan terhadap penaburan atau penggunaan bahan temefos dan belum menimbulkan respon resisten terhadap jumlah dari varias konsentrasi temefos. Hasil uji  yang dilaksanakan sebanyak enam kali menunjukkan hasil uji status vektor berdasarkan standar WHO 1975 serta standar Peraturan Permenkes No. 50 tahun 2017 bahwa status larva/jentik terhadap bate 1GR (temefos)  masih rentan.Berdasarkan kondisi sebagai daerah endemis DBD dan upaya pengendalian yang telah dilakukan dengan menggunakan larvasida dalam kurung waktu tertentu menjadi alasan dan dasar pertimbangan untuk mengetahui kondisi vektor aedes aegypti terhadap penggunaan temefos, sehingga diharapkan dengan hasil yang diperoleh dapat dijadikan dasar dalam menentukan teknik  dan upaya pengendalian selanjutnya. Kata Kunci: Larvasida, resistensi, temefos, aedes aegypt

    Hubungan Perilaku Penjamah dengan Keberadaan MPN Coliform pada minuman di Pusat Kuliner Kabupaten Maros

    Get PDF
    Tubuh kita terdiri dari 60% cairan, sehingga harus pandai memilih minuman yang sehat untuk tubuh. Konsumsi minuman sehat bagi tubuh sangat dibutuhkan karena tidak semua jenis minuman itu tepat untuk tubuh. Tujuan penelitian yaitu Menganalisis hubungan perilaku penjamah dengan keberadaan MPN Coliform pada minuman di Pusat Kuliner  Kota Maros. Jenis penelitian survei analitik dengan rancangan  crosssectional. Pengambilan Sampel minuman di Pusat Kuliner Jl.Gladiol, Pettuadae Kecamatan Turikale  Kabupaten Maros. Populasi adalah semua penjual minuman sebanyak 40 penjual.  Jumlah sampel  sebanyak 36 sampel dari 36 penjual yang menjadi responden. Adapun teknik pengambilan sampel yang dilakukan pada penelitian ini yaitu Simple Random Sampling. Hasil Penelitian menunjukkan ada hubungan perilaku penjamah dengan keberadaan coliform pada minuman dengan  analisis uji fisher untuk variabel pengetahuan penjamah diperoleh p value 0,020 < 0,05. Variabel sikap penjamah dengan nilai p value 0,024 < 0,05 dan variabel tindakan penjamah dengan nilai  p value 0,001 < 0,05. Kesimpulan  bahwa ada hubungan perilaku penjamah dengan keberadaan MPN Coliform pada minuman jus buah yang di jual di Pusat Kuliner Kota Maros. Perlu  upaya  peningkatkan pengetahuan tentang hygiene personal penjamah dan pengawasan serta pembinaan penjamah untuk meningkatkan kualitas jajanan di Pusat Kuliner Kabupaten Maros.Kata Kunci : Perilaku penjamah, coliform, minuma

    PENURUNAN KADAR BESI (Fe) DAN MANGAN (Mn) PADA AIR BERSIH DENGAN METODE ELEKTROKOAGULASI

    Get PDF
    Air tanah yang mengandung kadar Besi (Fe) dan Mangan (Mn) yang tinggi memerlukan pengolahan sebelum digunakan, salah satunya adalah elektrokoagulasi menggunakan elektroda aluminium. Penelitian ini bertujuan mengetahui kemampuan Elektrokoagulasi dalam menurunkan kadar Besi dan Kadar Mangan pada air bersih dengan tegangan 12 Volt dengan waktu 15 menit, 30 menit, dan 45 menit. Jenis penelitian adalah eksprimen semu (Quasi-Experimental)dengan pemeriksaan sebelum dan sesudah perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar Besi (Fe) sebelum perlakuan sebesar 7.6 mg/l dan Kadar Mangan (Mn) sebesar 1,73 mg/l, pada waktu kontak 15 menit, persentase besi (Fe) mengalami penurunan sebesar 89,03% dan Mangan (Mn) sebesar 100%, Pada waktu kontak 30 menit persentase penurunan kadar Besi (Fe) sebesar 97,45% dan kadar Mangan (Mn) sebesar 100%, dan  pada waktu kontak 45 menit terjadi penurunan kadar Besi (Fe) sebesar 100% dan Kadar Mangan (Mn) sebesar 100%. Kesimpulan yang dapat ditarik adalah metode elektrokoagulasi dapat menurunkan kadar Besi (Fe) dan kadar Mangan (Mn) pada air bersih. Berdasarkan Permenkes No 32 tahun 2017 sampel yang telah dilakukan perlakuan telah memenuhi syarat dan disarankan untuk diaplikasikan untuk skala rumah tangga dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari

    Analisis Personal Hygiene pada Penyajian Makanan di Pasar Segar Panakkukang Kota Makassar

    Get PDF
    The outbreak of food poisoning in Indonesia was ranked second as the most frequent non-natural disaster in 2018. The Food and Drug Supervisory Agency or BPOM Makassar recorded hundreds of cases of food poisoning in South Sulawesi Province during 2021.Panakkukang Fresh Market in Makassar City which is a culinary tourism area, in terms of personal hygiene, there are still many traders who do not use personal protective equipment and make direct contact with food without using gloves when processing and serving food. The purpose of this research is to find out personal hygiene in serving food at pasar Segar Panakkukang in Makassar. The type of research used is descriptive observational using the Slovin formula to determine the sample size of 28 respondents. The result of this study indicate that from 28 traders who have good personal hygiene as many as 2 respondents (7,1%) and not good personal hygiene as many as 26 respondents (92,9%) and in serving food that has good food presentation as many as 16 respondents (57,1%) and not good food presentation as many as 12 respondents (42,9).The conclusion of this research is that personal hygiene of food vendors in fresh marketing is included in the bad category whilethe food serving is in the good category. This research recommend food handlers to pay moreattention to personal hygiene and use personal protective equipment as well as for further researchers it is recommended to confirm the personal hygiene variabels that have the most influence on the contamination of jackfruit food. Keywords : Personal hygiene, food serving
    corecore