11 research outputs found

    THE SELF-ACTUALIZATION OF SARA CREWE IN A LITTLE PRINCESS NOVEL BY FRANCES HODGSON BURNETT

    Get PDF
    ABSTRACT The research was conducted to analyze the character of Sara Crewe in A Little Princess novel by Frances Hodgson Burnett. A Little Princess was chosen as the novel in this research because the main character, Sara, was described as a brave and tough young girl who could deal with the difficulties in her lives. The objective of this research was to find out the characteristics of self-actualizing person and the imperfection of self-actualizing person in Sara’s character by Sara’s feeling, behavior, thought and all the factors and events. This research was under a qualitative research and employed literary and psychology approach to get deeper understanding about the main character's characterization. The source of the data was taken from the novel A Little Princess by Frances Hodgson Burnett. Reading the novel carefully and deeply then separating the data by signing and making some notes were the steps in collecting the data. This research used theory of Self-Actualization by Maslow to explain the characteristics of self-actualizing person and the imperfection of self-actualizing in Sara’s character. The result of this research showed that from fifteen characteristics of self-actualizing person by Maslow, Sara has fourteen characteristics in her character while Sara also has the imperfection's characteristics such as stubborn, unexpected ruthless and forget the social politeness. Therefore, the researcher found the characterization of Sara through the aspect of psychological and moral, the narration and the conversations in the story.  ABSTRACT Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa karakter Sara Crewe di novel A Little Princess oleh Frances Hudgson Burnett. Novel A Little Princess dipilih di dalam penelitian ini karena Sara sebagai karakter utama menunjukkan sikap berani dan kuat sebagai gadis muda yang dapat menghadapi kesulitan-kesulitan di hidupnya. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui karakteristik dari keaktualisasian diri sesorang dan ketidaksempurnaan dari sesorang yang mengaktualisasi diri yang dilihat dari karakter Sara berdasarkan perasaannya, perilakunya, pemikirannya dan segala factor-faktor dan kejadian-kejadian yang berhubungan dengan analisa tersebut. Penelitian ini adalah penelitian kwalitatifyang menggunakan pendekatan kesusastraan dan psikologi agar mengerti lebih dalam tentang perwatakan dari satu karakter. Sumber data diambil dari novel A Little Princess oleh Frances Hodgson Burnett. Membaca novel dengan perlahan dan mendalam lalu memisahkan data yang bersangkutan dengan menandai dan membuat beberapa catatan merupakan langkah-langkah dalam mengumpulkan data. Penelitian ini menggunakan teori keaktualisasian diri dari Maslow untuk mejelaskan karakteristik-karakteristik seseorang yang mengaktualisasi diri serta ketidaksempurnan dalam mengaktualisasi diri yang dilihat berdasarkan karakter Sara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 15 karateristik seseorang dalam mengaktualisasi diri oleh Maslow, ada 14 karakteristik yang terlihat di karakter Sara, sementara Sara juga memiliki karakter dari ketidaksempurnaan dari mengaktualisasi diri yaitu keras kepala, kekejaman yang tak disangka, dan melupakan kesopanan sosial. Bagaimanapun, peneliti menemukan perwatakan Sara tersebut melalui aspek psokologis dan moral, pengisahan dan perbincangan yang ada di dalam novel

    FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEBAHAGIAAN LANSIA DI WILAYAH KERJAPUSKESMAS ANDALAS KOTA PADANGTAHUN 2019

    Get PDF
    FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS ANDALAS April 2019 Nama : Nita AprilaKartina BP : 1711316008 Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Kebahagiaan Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Andalas Kota Padang Tahun 2019 ABSTRAK Kebahagiaan merupakan hal yang penting dalam kehidupan lansia, namun kenyataannya tidak semua lansia dapat merasakannya. Lansia mengatakan hidupnya tidak bahagia karena merasa hidupnya tidak bermanfaat. Ketidakbahagiaan akan menyebabkan permasalahan kesehatan seperti peningkatan tekanan darah, ketidaknyamanan dan kesulitan dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Adapun faktor-faktor yang berhubungan dengan kebahagiaan lansia adalah kepuasan hidup, depresi, fobia sosial, fungsi kognitif, tingkat kemandirian, status pernikahan dan pendapatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kebahagiaan lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Andalas Kota Padang. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus 2018 - Maret Januari 2019. Populasi berjumlah 184 orang dengan sampel 126 orang dan pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan desain corelationstudydengan pendekatan crosssectional. Analisis bivariat dilakukan dengan korelasi spearmanpada variabel kebahagiaan, kepuasan hidup, depresi fobia sosial, fungsi kognitif dan tingkat kemandirian. Sedangkan pada variabel pendapatan dan status pernikahan menggunakan analisis Chi Square. Hasil penelitian didapatkan adanya hubungan bermakna antara kepuasan hidup, fobia sosial, depresi, pendapatan dan tingkat kemandirian dengan kebahagiaan lansia (p ≤ 0,05) dan tidak ada hubungan bermakna antara fungsi kognitif dengan kebahagiaan lansia (p ≥ 0,05). Diharapkan perawat puskesmas agar dapat meningkatkan pendidikan kesehatan dan motivasi kepada keluarga untuk membantu lansia dalam memenuhi kebutuhan harian yang membutuhkan bantuan dan meningkatkan pemahaman maupun konseling kepada lansia yang mengalami depresi sehingga dapat meningkatkan kebahagiaan lansia. Kata kunci : Lansia, Kebahagiaan, Kepuasan hidup, Depresi, Tingkat Kemandirian Daftar Pustaka : 76 (1996-2018

    ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS: PENDIDIKAN KESEHATAN PANDUAN MEMBACA INFORMASI NILAI GIZI DAN PEMILIHAN MAKANAN KEMASAN DALAM MENINGKATKAN PENGETAHUAN DAN KEPATUHAN MAHASISWA UNTUK MENGENDALIKAN OBESITAS DI FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS ANDALAS TAHUN 2020

    Get PDF
    Kejadian obesitas meningkat tanpa memandang usia. Obesitas terjadi karena penumpukan lemak akibat ketidakseimbangan asupan energi dengan energi yang digunakan dalam waktu yang lama. Kegemaran mengkonsumsi snack/ makanan kemasan pada remaja tanpa memperhatikan Informasi Nilai Gizi (IGN) dapat menyebabkan kelebihan asupan energi harian sehingga beresiko meningkatkaan obesitas. Penelitian ini memberikan pendidikan kesehatan tentang panduan membaca Informasi Nilai Gizi (IGN) dan pemilih makanan kemasan dalam meningkatkan pengetahuan dan kepatuhan mahasiswa untuk mengendalikan obesitas di fakultas keperawatan Universitas Andalas. Pendidikan kesehatan dilakukan pada Mahasiswa angkatan 2017 sebanyak 25 orang. Hasil akhir pemberian asuhan keperawatan terdapt peningkatan pengetahuan dan kepatuhan mahasiswa yang di evaluasi melalui kuesioner pre test dan post test. Tingkat pengetahuan membaca label gizi meningkat dari 61,9% menajdi 80,7%, sedangkan pengetahuan memilih makanan kemasan meningkat dari 53,6% menjadi 90,4%.serta hasil tingkat kepatuhan membaca label gizi meningkat dari 32% menjadi 80%. Saran Karya ilmiah ini terhadap bidang keperawatan dan pelayanan kesehatan dikampus agara dapat secara berkala melakukan deteksi dini obesitas dan memberikan pendidikan kesehatan melalui media leaflet, booklet, yang tersebar di media kampus sebagai upaya meningkatkan pengetahuan dan kepatuhan tentang membaca Informasi Nilai Gizi (IGN) makanan kemasan

    PREDICTION OF COMBINING ABILITY AND HETEROSIS IN THE SELECTED PARENTS AND HYBRIDS IN RICE (Oryza Sativa.L)

    Get PDF
    Selection of parents based on their combining ability is an effective approach in hybrid breeding. Four CMS and four restorer lines were crossed in line x tester mating design to obtain 16 F1 hybrids rice. The 8 parental lines and 16 hybrids rice were planted in randomized complete block design with three replications at Kuningan and Muara field station of ICRR during 2012-2013. The results revealed that mean squares for GCA were significant for number of fertile spikelet per panicle, a thousand-grains weight, and 50% days of flowering. Mean squares for SCA were significant for plant height and grain yield. Parental lines exhibited the highest GCA effects for GMJ12A (line) and CRS703 (tester) for grain yield trait and revealed good potential to be used as parents for hybrid rice. Among all the crosses, GMJ6A/CRS707 and GMJ12A/CRS707 showed the greatest positive SCA effects for grain yield and had heterosis over better parent and midparent

    Korelasi Hasil Gabah Dan Komponen Hasil Padi Hibrida

    Full text link
    One of the objectives in rice breeding is to increase grain yield. Grain yield is quantitative characters that are complex and highly influenced by the environment. The selection of superior genotypes should not only base on grain yield, but also need to consider characters that associated with grain yield. This research was to evaluate the relation between grain yield and yield components of experimental hybrid rice. The information would be useful for determining selection criteria in preliminary and advanced yield trial. The experiment was conducted during the rainy season (November-February) of 2013 in Cilacap, Central Java and in Malang, East Java, using Randomized Complete Block Design (RCBD) with four replications. A total of 18 experimental hybrid rice and two check varieties, namely Hipa 8 and Ciherang were used in the study. Results showed that grain yield was affected by locations, genotypes and interaction between locations and genoptypes. The average yield of Hipa 8 was 9 t/ha, while Ciherang was 8.78 t/ha. Panicle length, 1,000 seed weight, percentage of filled grain and number of productive tillers as yield components gave positive effects on the increased of grain yield and could be used as selection criteria for choosing genotype among experimental hybrid rice. There were two experimental hybrids, i.e. A7/BH25B-1B (9.13 t/ha) and A1/CRS516 (9.15 t/ha) that produce the highest grain yield and are potential to be released as new hybrid variety

    Penampilan Agronomi Galur-Galur Padi Sawah Tadah Hujan Toleran Kondisi Anaerob pada Fase Perkecambahan

    Get PDF
    Direct seeding in rainfed lowland areas requires adaptive varieties as well as tolerant to low oxygen levels during germination under flooded condition or anaerobic germination (AG). The research was aimed to evaluate agronomic performances of rice genotypes and evaluate their tolerance to AG. Evaluation of rice genotype tolerant to AG was conducted at Indonesian Center for Rice Research’s greenhouse in February 2020. The materials were 12 genotypes. Screening AG was carried out by soaking the seeds in 50 cm of depth water for 10 days. Agronomic performance of genotypes was evaluated in rainfed lowland at Sumedang and Pati during the wet season of 2020. The experiments were arranged in a randomized complete block design with four replications in each location. Based on recovery ability, shoot length, root length, and biomass, we identified that IR 83381-B-B-6-1, IR 129336:11-19-Ski-0-Kn-3 and B14897E-SKI-9-7-2 had better AG tolerance compared with popular check varieties. The field experiment showed the lines were not significantly different for grain yield compared to the check varieties, namely Inpari 30 and Inpari 39. IR 129336:11-19-Ski-0-Kn-3 (5.61 ton ha-1) and B14316E-KA-15 (6.04 ton ha-1) had consistently high yield in two locations. These results revealed that IR 83381-B-B-6-1, IR 129336:11-19-Ski-0-Kn-3 and B14897E-SKI-9-7-2 are recommended for multilocations trials on yield potential and adaptability in order to be released as tolerant varieties to AG. Keywords: abiotic stress, anaerobic germination, direct seedingBudidaya padi di sawah tadah hujan dengan sistem tebar benih langsung memerlukan varietas yang beradaptasi baik pada kondisi ekosistem tersebut dan toleran terhadap tingkat oksigen rendah selama berkecambah atau anaerobic germination (AG). Penelitian bertujuan mengevaluasi penampilan agronomi galur-galur padi dilakukan di sawah tadah hujan, serta toleransinya terhadap kondisi AG. Evaluasi toleransi cekaman kondisi anaerob dilakukan di rumah kaca BB Padi pada bulan Februari 2020. Materi yang digunakan adalah 12 genotipe padi. Penapisan AG dilakukan dengan merendam benih dalam air dengan ketinggian 10 cm selama 10 hari. Pengujian daya hasil dilakukan di sawah tadah hujan Sumedang dan Pati pada musim hujan 2020. Percobaan disusun menggunakan rancangan kelompok lengkap teracak dengan empat ulangan. Toleransi terhadap kondisi AG dapat diidentifikasi berdasarkan karakter persentase daya pulih, panjang tunas dan akar, dan biomassa. Karakter-karakter tersebut saling berkorelasi nyata, positif, dan kuat. Galur IR 83381-B-B-6-1, IR 129336:11-19-Ski-0-Kn-3 dan B14897E-SKI-9-7-2 memiliki toleransi AG lebih baik daripada Inpari 30 dan Inpari 39. Dari hasil pengujian lapangan, dua galur memiliki rata-rata GKG setara dengan Inpari 30 dan Inpari 39, serta konsisten cukup tinggi yaitu IR 129336:11-19-Ski-0-Kn-3 (5.61 ton ha-1) dan B14316E-KA-15 (6.04 ton ha-1). Hasil pengujian ini dapat dilanjutkan dengan uji multi lokasi pada galur IR 83381-B-B-6-1, IR 129336:11-19-Ski-0-Kn-3 dan B14897E-SKI-9-7-2 dengan mempertimbangkan daya hasil dan adaptasinya sehingga dapat dilepas menjadi varietas toleran AG. Kata kunci: cekaman abiotik, perkecambahan anaerob, tebar benih langsun

    Skrining Awal Toleransi Galur-galur Dihaploid Padi Gogo terhadap Cekaman Kekeringan pada Stadia Bibit

    Get PDF
    Development of doubled haploid lines of upland rice through anther culture is one way to obtain superior upland rice varieties tolerant to drought. The objectives of this research were to determine the response of doubled haploid lines to drought stress at seedling stage and to select tolerant doubled haploid lines. The research was conducted at a screenhouse of Muara Research Station, Indonesia Center of Rice Research (ICRR) from November to December 2017. Fourteen doubled haploid lines and 4 check varieties, namely Inpago 10 and Limboto, Salumpikit (drought tolerant check) and IR 20 (drought sensitive check) were used in this study. The experiment was arranged in a randomized complete block design with three replications. The observations were conducted on leaf rolling, leaf drought, and recovery ability. Based on Friedman nonparametric analysis, HR-5-7-1-1 and HR-7-15-2-1 had moderate response with estimated median values for leaf rolling of 3.44 and 3.00, respectively. Three doubled haploid lines namely HR-2-27-2-7, HR-2-34-1-3 and HR-7-15-2-1 had moderate response to drought with estimated median value of leaf drought of 3.56. Nine lines of doubled haploid had tolerant response with estimated median value of recovery ability of 1.00-1.56. Based on weighted selection index, nine doubled haploid lines with positive and high selection index were identified; however, only two lines (HR-7-15-2-1 and B3-2) had selection index higher than Inpago 10 and Limboto.Keywords: drought tolerance, leaf rolling, recovery, weighted selection inde

    Korelasi dan Sidik Lintas Karakter Agronomi Padi Hibrida

    Get PDF
    Two approachment to increase yield productivity with new variety throught new plant type (NPT) concept and heterosis exploitation of hybrid rice. The research was to evaluated yield and yield component of 36 hybrid rice genotypes in preliminary yield trial at two locations. The experiment was conducted in the second season MT (II) 2013 at the Sukamandi experimentalstation, Subang, West JavaProvince and in Batang, Central Java Province by usingRandomized Complete Block Design (RCBD). The material used were36hybrid rice genotypes and four check varieties namely Hipa8, Hipa Jatim2,Ciherang, and Longping Optima. The results showed that grain yield had been effected by location, genotypes, and both interactions. There were two hybrid rice genotypes that give high yield potential than four check varieties, and one hybrid rice genotype significantly different from Longping Optima. Those hybrids were GMJ6/CRS519 (9.9 t/ha) and GMJ14/CRS757 (9.5 t/ha), and A1/CRS518 (6.2 t/ha). Based on path analysisnumber of productive tiller and number of total grain per panicle have direct effect to yield with path coefficient as 0.4028 and 0.2153. Length panicle and seed set also gave positif and significant direct effect to yield as 0.095 and 0.0956, so these characteristics could be used as selection criteria.

    KORELASI DAN SIDIK LINTAS KARAKTER AGRONOMI PADI HIBRIDA

    No full text
    Two approachment to increase yield productivity with new variety throught new plant type (NPT) concept and heterosis exploitation of hybrid rice. The research was to evaluated yield and yield component of 36 hybrid rice genotypes in preliminary yield trial at two locations. The experiment was conducted in the second season MT (II) 2013 at the Sukamandi experimentalstation, Subang, West JavaProvince and in Batang, Central Java Province by usingRandomized Complete Block Design (RCBD). The material used were36hybrid rice genotypes and four check varieties namely Hipa8, Hipa Jatim2,Ciherang, and Longping Optima. The results showed that grain yield had been effected by location, genotypes, and both interactions. There were two hybrid rice genotypes that give high yield potential than four check varieties, and one hybrid rice genotype significantly different from Longping Optima. Those hybrids were GMJ6/CRS519 (9.9 t/ha) and GMJ14/CRS757 (9.5 t/ha), and A1/CRS518 (6.2 t/ha). Based on path analysis number of productive tiller and number of total grain per panicle have direct effect to yield with path coefficient as 0.4028 and 0.2153. Length panicle and seed set also gave positive and significant direct effect to yield as 0.095 and 0.0956, so these characteristics could be used as selection criteria
    corecore