93 research outputs found
Implementasi Layanan Bimbingan Kelompok untuk Meningkatkan Self Efficacy Siswa Yang Berperilaku Menyontek
Counseling guidance is one of the important components in education which has a preventive function. The preventive function that can be implemented by counseling teachers in group guidance services is to minimize cheating behavior among students. Cheating is an act that is carried out in an illegal way to achieve goals in the form of academic success or to avoid academic failure. So that cheating is also a major problem of education. One of the factors influencing cheating behavior is self-efficacy. Self-efficacy is an individual's belief in their ability to achieve certain goals. Therefore, the purpose of this research is to increase the self-efficacy of students who behave cackling through group guidance services. This study used a qualitative method. The subjects of this study were eight students of Baitul Ibadah Depok housing. The student is identified as having cheating behavior. Data collection techniques in this study using interviews and documentation as supporting techniques. The implementation of group guidance services goes through several stages, namely: formation, transition, activities and closings. The conclusion is that group guidance services have been implemented quite successfully to alleviate the problem of students who cheat by increasing self-efficacy in students in Baitul Ibadah Depok housing, because group guidance services have proven to be easy to implement when practiced according to the procedures and in accordance with the techniques used. Yes, this is evidenced by 5 out of 8 group members who can think, feel, behave, act and be responsible in increasing self-efficacy to minimize cheating behavior in members of their respective groups. AbstrakBimbingan konseling merupakan salah satu komponen penting dalam pendidikan yang memiliki fungsi pencegahan. Adapun fungsi pencegahan yang dapat diimplementasikan oleh guru BK dalam layanan bimbingan kelompok adalah meminimalisir perilaku menyontek pada siswa. Menyontek merupakan perbuatan yang dilakukan dengan cara yang tidak sah untuk mencapai tujuan berupa keberhasilan akademik atau menghindari kegagalan akademis. Sehingga menyontek juga menjadi permasanlah pokok pendidikan. Salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku menyontek adalah self efficacy. Self efficacy merupakan kepercayaan individu terhadap kemampuan yang dimiliki untuk mencapai tujuan tertentu. Oleh karena itu, tujuan penelitian yang dilakukan adalah untuk meningkatkan self efficacy siswa yang berperilaku menyontek melalui layanan bimbingan kelompok. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, Subyek penelitian ini berjumlah delapan siswa perumahan Baitul Ibadah Depok. Siswa tersebut teridentifikasi memiliki perilaku menyontek. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan wawancara dan dokumentasi sebagai teknik pendukung. Pelaksanaan layanan bimbingan kelompok melalui beberapa tahap yaitu: pembentukan, peralihan, kegiatan dan penutupan. Kesimpulannya adalah layanan bimbingan kelompok cukup berhasil diimplementasikan untuk mengentaskan permasalahan siswa yang berperilaku menyontek dengan meningkatkan self efficacy pada siswa di perumahan Baitul Ibadah Depok, karena layanan bimbingan kelompok sudah terbukti mudah dilaksanakan pada saat dipraktikkan sesuai dengan prosedur-prosedur serta sesuai dengan teknik-teknik yang ada, hal tersebut dibuktikan 5 dari 8 anggota kelompok dapat berBMB3 yaitu berpikir, merasa, bersikap, bertindak dan bertanggung jawab dalam meningkatkan self efficacy untuk meminimalisir perilaku menyontek pada diri anggota kelompok
Efektivitas Cognitive Behavior Therapy dengan Teknik Thought Stopping untuk Menurunkan Tingkat Kecemasan Narapidana Penyalahgunaan Narkoba di Lapas Klas IIB Lubuk Basung
Anxiety is the highest effect upon inmates of drug abuse. Individuals with anxiety disorders can display behavior such as unwarranted fear, panic and anxiety. Panic and anxiety can overcome by giving cognitive behavior therapy with thought stopping. The purpose of this study is (1) to describe the feelings of drug abuse before treatment (pre-test), (2) to describe the anxiety of drug abuse inmates after treatment (post-test), (3) to test the effectiveness of a cognitive behavior therapy with thought stopping to lower the level of drug abuse. The research method used was a quantitative study method with a pre-experiment type. The experimental design used was the one group pre-test post-test design. The study sample includes as many as 40 individuals who were convicted of drug abuse and 10 who were drug-abused as experiment groups. The withdrawal samples used are purposive sampling. Research instruments used by the Likert scale model, data analyzed using Wilcoxon Signed Rank Test with the help SPSS of version 26.00. Research indicates that (1) a description of the anxiety condition of drug abuse prior to treatment (pre-test) appears in medium category, (2) of the drug abuse anxiety conditions following treatment (post-test) is in low category, (3) the cognitive behavior therapy with thought stopping was effective lowers the anxiety level of drug abuse by inmates
Pemahaman Remaja Tentang Internet Sehat Di Era Globalisasi
Di era globalisasi seperti saat sekarang ini kehidupan remaja telah berubah. Remaja dan internet saat ini menjadi sangat dekat satu sama lain dan tidak dapat dipisahkan. Para remaja sudah memiliki gadget pribadi yang memudahkan mereka untuk menjalin kontak dengan dunia luar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pemahaman remaja tentang internet sehat. Metode yang dilakukan dalam studi kali ini adalah metode literature research, dengan mengumpulkan berbagai teori yang relevan. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa pemahaman remaja tentang internet sehat harus ditingkatkan agar tidak terjadi penyalaggunakan penggunaan internet dikalangan remaja. Implikasi dari studi kali ini adalah agar ada peran serta antara orangtua dan guru agar mampu membimbinga serta memberikan pemahaman kepada remaja pentingnya berinternet sehat dalam kehidupan sehari-har
The Contribution of Online Gaming and Peer Conformity to Student Bullying Behavior
This research aims to describe the contribution of online gaming and peer conformity to student bullying behavior at Prof. Modern Boarding School (PMT) Dr. Hamka Padang. This research uses quantitative methods by systematically describing. The population in this study was 122 grade VIII students and 45 students as samples taken with purposive sampling techniques. The instrument used is a questionnaire namely bullying behavior scale, online gaming scale and peer conformity scale. The data in the analysis with regression statistics is simple regression and double regression. The results showed that there was a contribution of online gaming to bullying behavior by approximately 70.5%, there was a peer conformity contribution to bullying behavior of approximately 9.6% and there was a contribution between online gaming and peer conformity together to bullying behavior of approximately 73%
Analisis Tingkat Manajemen Stres Siswa pada Masa Pandemi Covid- 19 Implimetasi Layanan Bimbingan Konseling
The Covid-19 pandemic is the first and foremost health crisis in the world. A number of countries decided to close schools and colleges. The closure of various agencies in order to minimize the spread rate of Covid-19. Students who should receive direct learning, but must adapt to the LFH (learn from home) method. This condition creates a sense of stress in students. So the researchers are interested in conducting research on stress management for students of SMP Negeri 132 Jakarta during the Covid-19 pandemic. This is to find an overview of how students' stress management is, especially in this pandemic condition, which has more challenges than pre-pandemic conditions. This study aims to determine and describe the level of stress management of students at SMP Negeri 132 Jakarta during the Covid-19 pandemic. The research method used is descriptive quantitative. The sample used was 100 students who were selected using purposive sampling technique. This study uses a stress management scale based on the aspects of time management, building an optimistic attitude, managing activities wisely, avoiding procrastination, and maintaining harmonious communication. In the validity test using the product moment, there are 60 valid items with a reliability level of 0.948 in the very high category. The data analysis technique in this study used a categorization formula based on a normal distribution. The stress management of SMP Negeri 132 Jakarta as a whole is in the medium category with a total of 36 students, or 72%. Furthermore, for the high category there were 8 students or 16%. And the low category only amounted to 6 students or 12%. While the overall level of stress management is in the medium category with 34 students or 68%. Furthermore, for the high category there were 9 students or 18%. And the low category only amounted to 7 students or 14%. Therefore, guidance and counseling teachers can use the results of research to serve as guidelines for service delivery, so that students of SMP Negeri 132 Jakarta can reduce stress levels during the Covid-19 pandemic.AbstrakPandemi Covid-19 merupakan krisis kesehatan yang pertama dan menjadi terutama di dunia. Sejumlah negara memutuskan untuk menutup sekolah dan perguruan tinggi. Ditutupnya berbagai instansi guna meminimalisir tingkat penyebaran Covid-19. Siswa yang seharusnya memperoleh pembelajaran secara langsung, namun harus beradaptasi dengan metode LFH (learn from home). Kondisi ini menimbulkan rasa stres dalam diri siswa. maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai manajemen stres siswa SMP Negeri 132 Jakarta di masa pandemi Covid-19. Hal ini untuk mengetahui gambaran bagaimana manajemen stres siswa terutama dalam kondisi pandemi ini, yang memiliki tantangan lebih dibanding kondisi pra pandemi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui serta mendeskripsikan tingkat manajemen stres siswa SMP Negeri 132 Jakarta di masa pandemi Covid-19. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Sampel yang digunakan berjumlah 100 siswa yang dipilih menggunaka teknik purposive sampling. Penelitian ini menggunakan skala Manajemen Stres berdasarkan aspek Manajemen waktu, Membangun Sikap Optimis, Mengatur Aktivitas Secara Bijak, Menghindari Kebiasaan Menunda, serta Menjalin Komunikasi yang harmonis. Pada uji validitas dengan menggunakan product moment terdapat 60 item valid dengan tingkar reabilitas 0,948 pada kategori sangat tinggi. Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan rumus kategorisasi berdasarkan distribusi normal. Manajemen stres SMP Negeri 132 Jakarta secara keseluruhan berada pada kategori sedang dengan jumlah 36 siswa, atau 72%. Selanjutnya untuk kategori tinggi terdapat 8 siswa atau 16%. Dan kategori rendah hanya berjumlah 6 siswa atau 12%. Sedangkan tingkat manajemen stres secara keseluruhan berada pada kategori sedang dengan jumlah 34 siswa atau 68%. Selanjutnya untuk kategori tinggi terdapat 9 siswa atau 18% . Dan kategori rendah hanya berjumlah 7 siswa atau 14%. Oleh karena itu guru BK dapat memanfaatkan hasil penelitian untuk dijadikan pedoman pemberian layanan, supaya siswa SMP Negeri 132 Jakarta dalam menurunkan tingkat stress di masa pandemi Covid-19
Konseling Individual Mengunakan Teknik Parenting Untuk Membangun Karakter Siswa
Pendidikan berkarakter merupakan hal yang sangat penting, dimana karakter adalah nilai dan pemikiran yang menjadi sikap mental bentuk melalui tindakan bersifat tetap, natural dan reflex. Karakter terbentuk dari lingkungan keluarga orangtua di rumah mempunyai peran penting dalam membentuk karakter anak orangtua memerlukan perencanaan dan tindak lanjut dalam pengasuhan yang patut bagi anaknya, sehingga orangtua perlu belajar tentang pengasuhan yang mampu mengembangkan atau membentuk karakter anaknya dan di sekolah guru bisa memberikan contoh ataupun sikap yang baik yang bisa dijadikan bahan pendidikan bagi seorang siswa sehingga suksesnya pendidikan. Individu yang berkarakter baik adalah individu yang dapat membuat keputusan dan siap mempertanggung jawabkan dan bebas dari kekerasan dan tindakan-tindakan tidak bermoral. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan (action research) berusaha memberikan gambaran solusi permasalahan peran orangtua dalam membentuk atau mengembangkan karakter anak di sekolah menengah pertama. Anak mampu untuk membangun karakter serta mengembangkan kemampuan yang dimiliki melalui dukungan orangtua, dengan cara memenuhi kebutuhan anak, memberikan perlindungan kepada anak, dan memberikan pendidikan kepada anak baik pendidikan agama atau pun pendidikan umum. Pembelajaran di sekolah diharapkan tidak hanya menitikberatkan pada kecerdasan intelektual saja namun penting memperhatikan penanaman nilai-nilai karakter pada siswa dan pengembangan kultur (budaya) sekolah sebagai aspek pembentukan karakter
Konseling Individu Menggunakan Teknik Modeling untuk Meningkatkan Kedisiplinan Belajar Siswa
Disiplin belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah terlambat masuk sekolah, bolos sekolah, tidak mengerjakan tugas dan terlambat masuk sekolah setelah jam istirahat. Tujuan penelitian ini adalah agar siswa mampu mengentaskan masalahnya secara mandiri dan meningkatnya kedisiplinan belajar siswa di sekolah setelah diberikan perlakuan konseling individu menggunakan teknik modeling. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan dengan sasaran siswa yang memiliki kasus kurang disiplin dalam belajar, penelitian ini dilaksanakan selama 1 bulan dan dilaksanakan dalam 2 siklus, penelitian ini dirancang berdasarkan penelitian tindakan yaitu: 1) perencanaan, 2). tindakan, 3). observasi dan 4). refleksi. Setelah diberikan perlakuan konseling individu menggunakan teknik modeling selama 1 bulan dalam 2 siklus, Hasil temuan penelitian pada siklus 1 menunjukkan bahwa konseling individu menggunakan teknik modeling yang diberikan belum efektif untuk meningkatkan kedisiplinan belajar siswa, setelah siklus ke 2 klien mampu mengentaskan masalahnya secara mandiri dan mampu disiplin dalam belajar. Berdasarkan hasil temuan penelitian maka konseling individu menggunakan teknik modeling efektif meningkatkan kedisiplinan belajar siswa
Meningkatkan Kesiapan Belajar Siswa Melalui Pendekatan Behavioral
Abstract: Tujuan kajian ini adalah untuk mengetahui strategi dan upaya meningkatkan kesiapan belajar siswa melalui pendekatan Behavioral. Metode penelitian ini menggunakan penelitian berbasis literatur atau studi pustaka. Hasil pembahasan adalah meningkatkan kesiapan belajar siswa dapat dilakukan melalui pendekatan behavioral, pendekatan ini bertujuan bahwa aksi, pendidikan, dan pembelajaran dipandang sebagai inti dari terapi. Siswa mempelajari perilaku baru (adaptif) untuk menggantikan perilaku lama (maladaptif) sehingga siswa mendapatkan cara bertindak yang sehat dan konsruktif. Teknik yang digunakan adalah pengkondisian operan. Prinsip utama pengkondisian operan adalah penguatan positif, penguatan negatif, kepunahan, hukuman positif dan hukuman negatif. Hasil dari konseling adalah untuk meningkatkan perilaku target, yaitu siswa siap menerima pelajaran baru dalam proses pembelajaran.Keyword: Belajar, Kesiapan belajar, Pendekatan Behavioral
Teknik Role Playing dalam Mengurangi bullying di SMP Muhammadiyah 3 Jakarta
School is a place to build relationships or change student behavior permanently in the personality as a member of society. In student social relations, there are many disturbances or problems. One of the actions that harm others that is of concern today is violence between students or what is known as bullying. bullying behavior occurs in the types of physical, verbal, relational, and cyber bullying. One of the guidance and counseling services that can be done is group guidance using role playing techniques. Role playing is considered to reduce bullying behavior through role playing. In role playing students play the role of other people so that the meaning of roles will be faster for students to understand. Thus, students can find out the negative impact that occurs on victims of bullying and can reduce bullying behavior. The method used in this research is the action research of Guidance and Counseling (PTBK) with the implementation of collaborative research with BK teachers at SMP Muhammadiyah 3 Jakarta, as tutor teachers, practitioners and researchers as observers. The data collection techniques used were interviews and observation. The results showed that there was a decrease in bullying behavior as seen from the comparison of the frequency of bullying behavior of students. This shows that role playing techniques are effective in reducing bullying behavior at SMP Muhammadiyah 3 Jakarta. AbstrakSekolah merupakan tempat membangun hubungan atau mengubah perilaku siswa cara menetap dalam kepribadian sebagai anggota masyarakat. Dalam hubungan sosial siswa, banyak terjadi gangguan atau masalah. Salah satu tindakan yang merugikan orang lain yang menjadi perhatian saat ini adalah tindakan kekerasan antar siswa atau yang dikenal dengan istilah bullying. Perilaku bullying terjadi dalam jenis bullying fisik, verbal, relasional, maupun cyber bullying. Salah satu layanan bimbingan dan konseling yang dapat dilakukan adalah bimbingan kelompok menggunakan teknik role playing. Role playing dianggap dapat mereduksi perilaku bullying melalui bermain peran. Dalam role playing peserta didik memainkan peran sebagai orang lain sehingga pemaknaan peranakan lebih cepat untuk dipahami peserta didik. Dengan demikian, peserta didik dapat mengetahui dampak negatif yang terjadi pada korban bullying dan dapat mereduksi perilaku bullying. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan Bimbingan dan Konseling (PTBK) dengan pelaksanaan penelitian secara kolaboratif dengan guru BK SMP Muhammadiyah 3 Jakarta, selaku guru pamong, praktikan dan peneliti sebagai observer. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi penurunan perilaku bullying yang terlihat dari perbandingan frekuensi perilaku bullying peser terdidik. Hal tersebut menunjukkan bahwa teknik role playing efektif untuk mereduksi perilaku bullying di SMP Muhammadiyah 3 Jakarta
Konseling Individual Menggunakan Teknik WDEP untuk Meningkatkan Keterampilan Belajar Siswa
Learning skills are very important in learning, because with learning skills students can learn well and get maximum results. Learning skills as an asset in improving the quality of student learning. This study uses an action research method to provide an overview of the solution to the problem of low student learning skills in vocational high schools. Students are able to improve their learning skills through the technique WDEP System. This technique of WDEP improving can raise awareness of the important learning skills by conducting self-evaluations by exploring and assessing student behaviors, especially irresponsible behavior that results in low learning skills. After knowing and assessing their behavior, students together with the supervising teacher make plans for more responsible future behavior, in which there is a commitment between the supervising teacher and students. With this commitment, students are required to be responsible for the plans they have made. This will certainly help students improve their learning skills by emphasizing their responsibilities as students
- …